Nonton Standup Comedy Road Show Final di Kediri
|Kalau ada acara di Kediri, aku biasanya bakalan mikir berkali-kali karena transportasi umumnya susah, lama, dan kalau mau cepet ya harus bayar mahal. Karena mau gak mau ya naik Grab. Yang biayanya 7 kali lipat dibanding naik bus Kawan Kita. Saya ulang, TUJUH KALI LIPAT! SUPER BEJIR banget gak tuh! Haha
Tapi untuk Sucros (Standup Comedy Road Show) Final ini, aku mau bela-belain nonton. Karena ini puncaknya komedi di Jawa Timur. Komikanya sudah pasti level top notch mentok njedok. Lauwucune sudah bisa dijamin 1000%! Apakah yang ini perlu saya ulang? Perlu aja ya. Biar lucu. SERIBU PERSEN!
#krik
Yah, anyep.
Walaupun plan awal aku nonton bareng temen, alias motoran bareng, tapi plan hanyalah plan. Fifti-fifti berhasil-gagalnya. Karena kata Bernadya, ada rencana Sang Maha Penentu. Dan aku pilih tak ragukan itu. Anjay.. #WIB (Waktu Indonesia Bernadya)
Jadi aku akhirnya nekat nyegat bis ke Kediri.
Dan sudah bisa dibedek kalau bis Kawan Kita sangat jarang ada. Walhasil, nunggu hampir sejam pun gak lewat-lewat. Ini kalau aku sabar nunggu, bisa-bisa sampe Kediri Magrib! Dan mukaku gosong karena nunggu bis di bawah panas terik srengenge.
Yowis, akhirnya aku merelakan 74 ribuku untuk naik Grab Motor. Itung-itung rejeki buat drivernya. Kesabaran memang mahal harganya, bung!
Acaranya dimulai jam 10 pagi sebenarnya. Tapi aku sadar kalau akutu setengah siluman kucing blesteran lowo, jadi sudah dipastikan gak mungkin bisa bangun pagi. Jadilah aku berangkat ngegrab jam setengah dua siang dan nyampe sana jam setengah tiga sore.
Lokasi acara stendap adalah di dalam gedung Sport Center UNP (Universitas Nusantara PGRI) Kediri. Mas driver awalnya mau mengedukkan aku di kampus UNP yang di pinggir jalan gedhe, trus aku nepuk pundaknya dengan mesra, “Duk kene mas… jik rodok rono maneh.” Kataku sambil mendelok gugel mep.
Masuk-masuk gang gitu pokoknya gais. Gak nyangka di gang sempit ini berdiri sebuah gedung olahraga berwarna biru yang gauwedhe.
Ketika sudah mudun, aku disapa sama Fito (komika Surabaya) yang sedang duduk-duduk di warung. Sambil clingak-clinguk aku memasuki area Sport yang Ketika nyampe sana, aku langsung tuker tiket online menjadi gelang.
Trus memasuki venue yg berupa pagupon, eh gedung olahraga.
Jreng-jreng-jreng.. kok anget yaaa..
Aku duduk di posisi tengah. Di depan Faiz (@faizku_suma), Komika Surabaya yang sering kutonton stendapnya ketika menjadi openernya Hifdzi dan Yono.
Trus langsung, waduh. Suara emsi Dewangga dan Bobby menggema. Berkali-kali aku konsentrasi mendengarkan emsi ngomong apa. Soalnya semua penonton pada tertawa. Yaudah aku ikutan ketawa aja. Ngetawain penonton yang ketawa. #eh
Aku gatau ya. Kenapa gedung olahraga seperti ini dijadikan venue stendap. Padahal kalau mau menampung banyak penonton, venuenya outdoor pun sebenarnya okay. Suara gak bakal menggema. Tapi yasudahlah. Sayakin panitia sudah pasti bekerja keras. Nek mung cuma maido, kabeh wong yo iso.
Yuk, nonton stendap ajah!
Video di atas boleh banget, bahkan wajib, fardlu ‘ain, untuk ditonton ya gais! Kalau nggak ditonton, aku bakalan ngambek gak mau lanjutin nulis lagi! HAHAHA.
Karena baru nonton jam 2.30 sore, jadi aku kebagian nonton Jalu (@raka_jalurisanto) yang ngebahas kulitnya yg hitam padahal seksi lo mas sama Guntur (@gunturr.ri) yang ngebahas juara sholat. Guntur ini lucu banget betewe! Haha
Jalu dan Guntur
Lalu ada Nasrul (@nasxrul) yang sudah pernah kulihat sebelumnya di openernya Yono Bakri di Surabaya. Materi masih sama, ngebahas orang sumbing, bapaknya yg tukang pijet. Dan ada Cahyo (cahyo_dari) yang ngebahas tema cinta. Sayangnya Cahyo jokesnya kurang kena karena menurutku emang kurang openmic aja dan kebanyakan misuh. Wahaha.
Nasrul dan Cahyo
Lalu ada Dado (@dadocaesar) yang ngebahas dirinya sebagai sales Wardah. Sayangnya banyak jokes yang gak kena. Karena menurutku wajahmu kurang jelek mas Dado. Jadi kok sepertinya pantes-pantes saja jadi sales Wardah. Lalu ada Fuad (@fuadsasmitaa) yang ngebahas tema meduro.
Dado dan Fuad
Lalu ada Adit MKM (@aditmkm) yang ngebahas cina, Gereja Pohsarang, sama jebakan murtad. Dan ada Pras Adri (@prasadrip) yang ngebahas bahasa Malangan, SH, kemiskinan, ada tema meduro juga.
Adit MKM dan Pras Adri
Fianita (@fianita_ar) membawakan materi tentang komunitas stendap Ponorogo. Sukraj (@sukrajputera) membawakan materi Vrindafan dan kiamat.
Fianita dan Sukraj
Dan akhirnya aku menemukan komika dengan style joke yang aku suka, Fito (@ditapradja). Setela aku inget-inget, ternyata dia tuh emsi di Jambore Malang. Di Sucros Final, Fito membawakan materi tentang kiamat, sangkakala, pagupon UNP, Shaun The Sheep.
Lalu ada Gilang ganteng Durhaka. Yang ngebahas materi pesantren, suka duka jadi konten kriyeter, lalu ada ek taut dia lagi oral sex ngemut mic, bahkan ada konten pap kontol yang diduga itu manuke nopek. Bejir banget ini melebihi ekspektasi penonton. Hahaha. Ditutup sama materi pembalut.
Fito dan Gilang
Dan di sesi sore ini jagoanku adalah Guntur sama Fito.
Habis itu break ashar sama magrib. Untungnyaa.. di venue ada musholla. Untungnyaa.. kutak pilih menyerah.. Kok malah nyanyi? Fals lagi. Padahal cuma tulisan.
Dan serpraisingli musholla rame. Ternyata masih banyak yg santri. Kirain orang nonton stendap itu penyembah lombok impling. Mulutnya pedes. Julid mulu. Haha.
Ketika ada waktu luang sekitar 2 jam ini, aku gunakan untuk get along with komika Standupindo Nganjuk. Setelah magriban, kami mobilan mencari makan di tengah kota Kediri. Ekspektasiku tuh kami akan makan di rumah makan mewah yang gak ada di Nganjuk. Minimal ngemol lah. Minimal Bebek Carok lah!
Ternyata warga Nganjuk memang di mana-mana merakyat. Kami memilih makan di angkringan Sebelas KDI yang letaknya di depan Venus Salon & Beauty. Dengan pengeluaran makan minum cuma habis 13.500. Iya, kalian gak salah baca. Aku makan nasi bakar cumi, tempe bacem, tahu bacem, teh anget, cuma habis TELULASEWU MANGATUS repes sajah!
And I was like? BTW ini di Kediri kan? Tahun 2024 kan? Kok semurah ini? Aku gak sedang diajak ke zaman 20 tahun yang lalu kan?
Ya pantes ketika aku saranin Bebek Carok, ada yg nyeletuk pelan, “larang tapi..”. Ya jelas mahal banget kalau dibanding angkringan ituuuh… Aku jadi pengen اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ ternyata selama ini aku boros banget. Gak cocok jadi orang Nganjuk yg merakyat.
Pengalaman makan dengan harga super murah di kota sebesar Kediri ini bikin aku bersyukur banget. Selama ini kalau aku lagi di kota besar yang ada mallnya, aku selalu makan makanan yg gak murah (di atas 20 ribu). Soalnya ekspektasiku emang makanan di sini mahal.
Setelah balik ke venue lagi, lautan manusia sudah bergerumbul di depan pintu masuk. Karena ini gak ada pembagian VIP atau bukan, maka emang disik-disikan golek panggon. Dan aku hanting panggok bareng temen blogger, namanya Slametux. Dan kami duduk sebelahan. Akhirnya ada temen ketawa.
Kami mencari panggok agak depan untuk mengantisipasi suara menggema. Dan beneran mujarab. Semakin duduk di depan, suara gema semakin berkurang. Ah ini bakalan lebih asyik nonton stendapnya!
Dibuka oleh duo emsi monsternya Surabaya, Renaldi (@renaldisowi) sama Axel (@axelmocsy). Emsi kocak ini menyebut Cahyo sama Winda (yang ini aku ga nonton karena tampil siang), betapa lucunya dua komika tersebut. Penonton yang baru datang di malam hari ini rugi banget gabisa menonton Cahyo dan Winda. Tentu saja itu satir ya kawan-kawan.
Renal dan Axel
Tapi mereka memprizen komika sesi malam ini dengan apik juga. Apalagi memang komika malam hari hampir semuanya verified account! Centang biru! Semua monster lucu!
Dan komika monster pertama yang tampil adalah Fajri (@fajri_mrp) yg ngebahas disabilitas, kereta api, ninuninu yang sangat amat pecah! Bahkan materi dia dibawakan sama komika selanjutnya pun masih pecah! Gilaaaa monster pembuka kelucuan yang satu ini!
Lalu ada mas emsi siang, Dewangga, yg ngebahas Stendapindo Jember, bapaknya yang kerja korea, film Squid Game.
Fajri dan Dewangga
Lalu ada Robby, yang ternyata seorang konten kriyeter sukses, dan digemari ciwi-ciwi karena memang punya wajah rupawan. Robby (@robbymaulids) tampil membawakan materi suka duka jadi konten kriyeter, tentang rumah duka, tapi sayangnya di tengah-tengah stendap, mic mati.
Trus ada the wan endonli, our loukel hiro Suroboyo, Beta! Yang (sayangnya) ngebawain materi yang sama yg pernah aku tonton, yaitu tentang istrinya yang kejam. Total aku nonton kamu 3 kali mas. Tapi jan khawatir, panggah lucu. Hahaha
Robby dan Beta
Komika selanjutnya adalah loukel hironya Madiun, Danang (@dansder_), yg ngebahas materi andalannya, silat, yang gak pernah gagal menuai tawa. Lalu ada materi tepi jurang, partai komunis.
Lalu ada komika monster selanjutnya, mas Dola alias Rizky Bieber (@rizkybiebier) dari Jember yg ngebahas bahasa campur, wese yg kuncinya rusak, bahasa oseng, ngising ndik katok, sama toko kelontong. Style jokesnya Rizky ini juga yang aku suka.
Danang dan Rizky
Lalu ada Deddy Gigis (@deddygigis) yg ngebahas materi pesawat, ngising, korea sepi, ibuk numpak motor ndik pasar, materi mental health: bunuh diri, pengalamannya menjadi teknisi mesin cuci darah, ekstra josh, push up, ngidu.
Slametux ternyata nonton stendap karena temen kerjanya (bosnya lebih tepatnya) ikutan tampil. Dia adalah Fajar (@dosendeso) yang ngebawain materi tentang bahasa enggres nikah, Kediri keramat, tebakan telur, akhlak yg baik, prostitusi 200 juta.
Deddy Gigis dan Fajar
Lalu ada temen ngemsinya Dewangga, Bobby (@bobbydarwin88). Materinya banyak yg gak klin. Haha. Dia ngebahas Yesus, mukjizat Yesus, komika cacat, kamar kristen, reteng, bakul bakso ditabrak tank..
Dan tidak disangka-sangka, penonton dibuat terkezud dengan munculnya misteri ges, Nopek Novian (@nopeknovian)! Dan dia tampil tanpa materi. Haha. “Satus sewu njaluk lucuuuuu..” Katanya. Trus Nopek membawa bintang tamu buat digojloki, Hari Otong (@hari_otongs)!
Bobby dan Nopek feat. Hari Otong
Lalu ada Virza sang actor. Dia ngebahas penonton open mic, pengen anak lanang, Erigo. Virza di sini tampil all out dengan menek tiang panggung. Bejir banget. Haha.
Karim Sujatmiko (@karimsujatmiko) tampil membahas stendap ndik Tebuireng, Kenjeran, makam Sunan Ampel, bonek, setan.
Virza dan Karim
Gak lengkap kalau gak ada Dono Pradana (@donopradana) di acara stendap Jawa Timur. Dan seperti biasa Dono ngebahas istrinya yg kehilangan “itu”, PSK keliling, persalinan, ngidam, mbahas anaknya.
Trus ada komika monster selanjutnya yang juga pemenang Somasi di cenel Dedi Korbuzier. Dia adalah Yudit (@yudhit_ciphardian). Dia juga ngebawain materi seputar kemenangannya Somasi tapi duitnya langsung habis, materi viral, berharap dikenal, anaknya yg sok higenis, mbahas anak wedok elek.
Mas Yudhit di sini tampil sangat lucu menurutku. Style stendapnya yg tenang, tanpa ekspresi, bikin kita gak bisa menebak kelucuan apa yg akan muncul berikutnya. Materi anak wedok elek itu sungguh mindblowing. Wahaha.
Dono dan Yudhit
Komika monster terakhir adalah Wawan (@wawansaktiawan_). Sayangnya mic mati sejak awal. Dan panitia keknya kehabisan mic. Bezeeeeh… piye iki?
Wawan Saktiawan
Tapi jangan salah, penonton ngakak gak henti-hentinya. Karena walaupun mic mati, Wawan ektaut secara total. Bengok-bengok sampe suarane serak. Komika lain pun berempati dengan ikut naik ke panggung. Mengangkat gawang sepak bola ke panggung. Main sepak bola tanpa bola. Alias cuma ek taut. Hahaha. Ada adegan makan nasi bungkus juga. Bener-bener absurd tapi kocyak.
Para Komika support Wawan Saktiawan
Mic mati menjadikan para komika Jawa Timur ini berimprovivasi di atas panggung layaknya teater komedi. Sumpah aku salut sih ini. Wawan gak berjuang sendirian dalam menghibur penonton.
Akhirnya setelah semua capek ketawa, entah dari mana asalnya, mic bisa nyala lagi dan akhrinya Wawan tampil beberapa detik karena emang waktunya hampir habis.
Hanya dengan mengucap salam saja, sudah jadi punchline! Hahaha ndahneo kalau masuk materi ya!
Dan jujur Wawan sudah nyiapin materi banyak sebenarnya. Tapi apa boleh buat, kendala teknis gak mungkin dihindari. Yowis akhirnya see you tahun depan kawan-kawan di Sucros 5! Waaah bakalan seru banget pastinyaaa!
Para komika melakukan “upacara” penutupan
Oh iya, acara kali ini Sucros 4 ya. Jadi so far sudah 4 kali tiap tahun diadain dan aku baru nonton sekarang. Embuh kenapa aku gak ruh blas acara akbar ini. Haha. Padahal aku nonton Standup Hutan kan 2018 ya! Harusnya aku tahu Sucros 1-3.
Yowis lah yaaa… Oh iya, para komika monster yg sudah tampil malam di atas, yang jadi andalanku adalah Yudit. Trus Rizky Biber, sama Fajri.
Overall rahangku capek banget ketawa mulu sepanjang hari. 10 Agustus 2024 adalah malam terngakakku sepanjang Agustus 2024! Haha. Harga tiket 115 ribu sangat amat worth it untuk menonton acara ini.
Sekali lagi, See you Sucros 5 tahun depan. Tetap semangat buat komunitas standup indo Kediri yg jadi panitia. Kalian hebat!
Bonus Foto
Setelah acara selesai, gak ada sesi khusus foto-foto. Mengingat sudah malam juga jam 11 malem. Tapi penonton bebas mau foto sama siapa aja kalau ketemu. Dan aku berhasil foto sama Yudhit, sama Guntur. Sebenarnya pengen foto sama Fito dan Rizky Biebier namun mereka asyik berkumpul bersama komunitas.
Sangat tidak afdhol kalau gak foto di banner Sucros 4 yang sudah disediakan dengan apik dan estetik ini.
Bye bye!
mantul