Jaga Diri: Standup Comedy Special By Jagi Sedono

Aku awal tahu Jagi adalah ketika mau nonton syonya Mal Jupri di Kediri. Karena panitianya Standupindo Kediri, otomatis aku jadi stalking akunnya. Trus nemu mas-mas gemoy ganteng yang sungguh aduhai. Haha

Siapa dia? Ternyata namanya Jagi. Trus aku follow dia. Soalnya aku pengen konten di instagramku adalah konten yang menghibur. Jadi aku folo-foloni akun-akun komika yang menurutku oke.

Ternyata dia jadi emsi duet sama Tara di acaranya Mal Jupri. Saat jadi emsi, Jagi lumayan bisa memanaskan penonton. Supaya nanti ketika opener dan Mal Jupri tampil, penonton siap ketawa terbahak-bahak tanpa takut lidahnya terkilir.

Setelah acara selesai. Aku kenalan sama Jagi dan akhirnya igeku difollow sama dia. Karena aku wonge grapyak, dan Jagi juga begitu, jadi aku sering chat sama dia.

Suatu saat Jagi pernah menawarkan diri kerja bareng aku sebagai copy writer yutubku. Saat itu aku lagi sibuk-sibuknya ngevector, jadi gak ada kepikiran sama sekali untuk ngopeni yutub. Jadi aku jelas gabisa menerima tawarannya. Soale gak kuat mbayarine. Hahaha

Kata Jagi sih, dia pengen nambah portfolio sebagai copy writer. Jadi sebenarnya urusan “gaji” gak begitu penting.

Ngono kan Jag? Koyoke aku sok tau. Mosok enek wong kerjo gak golek duik? Hahaha. Koyoke aku ngarang crito iki supaya orang tidak sadar kalo sebenarnya aku pelit hahahha.

Emang sih, cenel yutubku 30 ribu subscribers. Tapi apalah artinya itu kalau viewsnya 115? Haha.

Emang sih, video review aifunku pernah ditonton 2,5 juta orang. Tapi kan cuma 1 video. Sisanya rata-rata cuma ratusan views hahah.

Jadi secara bayaran yutub, cenelku memang belum siap untuk dijadikan mata pencaharian. Walaupun, pas videoku 2,5 penonton ituh, kalau ditotal, bayarannya bisa sampe 40 jut! Gila kan? Satu video doang loh!

Sayangnya formula itu saya ulang-ulang gak membuahkan hasil. Haha. Yaudah aku kembali ke niat awal ngeyutub: berbagi informasi. Jadi video-video setelahnya aku bikin dengan mental nothing to lose alias los dol alias enek duike syukur, gak enek duike ya sokor! Hahaha

Trus kapan ini mambahas Jagi?

Sekarang. Hehe

Poster Jaga Diri

Karena (merasa) sudah kenal, maka aku beli tiket Jaga Diri itu melalui DM. Padahal di pamfletnya ada kontak persennya.

Karena Jagi (merasa) sudah kenal aku, maka dibales dong sama dia. Padahal seharusnya ada admin khusus.

Akhirnya 2 tiket didapat. Aku nonton bareng Zaki. Karena Zaki belum pernah nonton standup offline, maka saya kasih tahu kalau nanti akan banyak kata-kata kasar, mesum, sensitif, dark, blue comedy, pokoknya tanpa sensor. Biar dia gak kaget.

Aku juga ngasih dia treatment agar dia terbiasa mendengar kata kasar. Jadi setiap pagi, aku selalu kirim voice note “GOBLOK, CUK, JANCUK, ASSU, GATHEL” selama 10 menit ke dia. Dengan notasi dan volume yang berbeda-beda. Supaya nanti dia gak sakit hati mendengarkan pisuhan.

Trus aku kasih tau dia juga kalau nonton stendap gak boleh telat. Gak boleh izin pipis. Dan gak boleh kenthu ketika stendap berlangsung. Walaupun syarat ketiga buat dia susah banget dilakuin, tapi dia berusaha untuk mematuhi peraturannya.

Gak boleh rekam video, rekam suara, selama stendap berlangsung. Karena konten stendap memang selayaknya cuma dinikmati penonton yg ada di situ. Tidak untuk umum. Tidak untuk gratisan.

Okay untuk syarat di atas, aku yg susah mematuhinya karena aku suka ngevlog. Hahah. Tapi aku tahu, yg bahaya adalah isi stendapnya. Kalau cuma pas adegan jalan mau naik ke panggung sih, gak papa banget ya.

Dan inilah vlogku:

JAGA DIRI

Nama shownya spesial banget: JAGA DIRI. Sangat rilet dengan nama Jagi dan Kediri. Harga tiketnya cuma petangpuluh ewu. Dengan jumlah opener sak ndayak! Dan emsinya adalah selebgram dengan followers satus petangpuluh pitu ewu! Anjay!

Makanya gak heran kalau tiketnya sol daut! Total 80 orang kabupaten datang berbondong-bondong menonton standup comedynya Jagi Fadhoil Sedono. Sungguh angka yang fantastis untuk stendap lokal Kediri dengan jumlah penonton sebanyak itu.

Acaranya 16 Desember 2023. Diadakan di lantai dua Udinus Kediri. Aku dibonceng motor bareng Zaki. Ngebut banget nyetirnya. Tapi gapapa, ketegangan dibonceng motor ngebut itu bisa diatasi dengan sholawatan. Kalau gak mempan, bisa sambil tahlilan sampe yasinan. Nyampe lokesyen, entuk berkat (nyilih joke-e Pras).

Nyampe lokesyen, aku langsung unuk-unuk-unuk naik lante dua dan menukar tiket online menjadi tiket stiker. Namaku ternyata gak masuk di daftar penonton. Inilah dampak dari sok kenal sok dekat sama orang. Alih-alih biar cepet maka beli tiket online lewat orang dalam, alias yang punya acara, eh malah gak kecatet sama adminnya. HUWAHAHAHA.

Untung di situ pas ada Jagi. Jadi dia langsung suruh admin nyatet namaku dan Zaki. Hahaha.

Stiker tiket didapat. Zaki pamit menjiyamput, eh, menjemput pacarnya untuk nonton bareng. Saya sendirian.

Enggak. Saya membaur dengan penonton, panitia, pokoknya ada yg ngumpul-ngumpul, aku ikut duduk. Padahal ora kenal. Jadi aku diam aja sambil plonga-plongo. Ikutan ketawa kalau ada yg lucu. Anak ekstrovert tuh begini bero! Hahaha

Sebagai seorang ahli coli maksiat yang pengen dosa-dosanya diampuni setiap saat, sebelum nonton aku sempetin centak-centuk telong rokangat di masjid sekitar situ.

Zaki dan pacarnya datang ketika syo mau dimulai. Dan langsung duduk berdua di bangku tengah. Sementara aku duduk sendirian di bangku depan sendiri. Wani dirosting emsi pokoke!

Jam 19.53 duo emsi ginuk-ginuk: Dado Caesar (@dadocaesar) dan Reza Lemu (@reza.lemu) membuka acara. Seperti biasa emsi kabupaten selalu bertanya dari mana aja asal penonton. Trus dirosting tipis-tipis.

Dado dan Reza

Karena panggokku ngarep dewe, pakai hudi warna kuning yang sangat amat mencolok dan mencuri perhatian, emsi menyebutku mas-mas kuning. Hahaha. Sayangnya pas mau ngerosting aku, keknya emsi gak nemu bahan. Soalnya outfitku ori dan mahal-mahal. Huahaha. Dipikir wong Nganjuk ga enek sing sugih ya? Hahaha. Jujur, sugih sih ora ya, nek didadekne pesugihan, baru bener! Wong Nganjuk iso didadekne jimat. Soale rodok malathi. Haha.

Jam 20.05 Opener pertama tampil. Ahmad Ghurril Muchajjalin.

Ghurril

Dia asli Tanjunganom Nganjuk btw. Ghurril (@ghurril14) membawakan materi yg ajaib. Dia punya bapak 3! Bapak yg nomer tiga sangat menakjubkan! Haha. Ghurril tampil dengan gemoy dan memesona #halah. Cuman kalau ditambah latihan lagi, ngulik punchline lagi seminggu aja, pasti perfect! Good job, Ril!

Opener kedua adalah Ari Tri Irawan.

Ari

@ari_tri_irawan ngebahas pengalamannya menjadi guru SLB. Menurutku materinya ditulis dengan rapih dan solid. Di tengah-tengah stendap, dia berani melakukan ek taut yang bikin deg-degan semua penonton. Apa jadinya kalau setelah melakukan adegan itu, penampil berikutnya tampilnya lesehan? Hahaha.

Opener ketiga. Hidayat Taufik Arsyad alias Rio.

Rio Arsyad

Komika blesteran Jawa Palu ini ngebahas ibunya yg anti jawa. Ciri khas @rioarsyad__ adalah ekspresif dan menggebu-gebu kalau stendap. Logat jowonya masih ada Palu-palunya. Tapi itu yg menjadikan dia unik. Yang bisa dijadikan catatan adalah kadang ada ekspresi yang berlebihan yang menjadikan penonton takut.

Ingat mas, ini stendap, goalsnya lucu, bukan takut. huhuhue. Tapi ouwerol, Rio ini pinya potensi besar untuk berkarir di dunia stendap.

Opener keempat datang dari Suroboyo, Ayub.

Ayub

Aku udah nonton @ayubbudi26 ketika jadi opener Awwe di Surabaya. Untungnya yg dibawakan di sini materi yg berbeda. Dia ngebahas warung kopi tanpa wifi yg isinya orang-orang tua. Materinya baguuus banget. Lauuwucu! Apalagi pas bit lampu Vario itu sungguh mainbelowing! Kok kepikiran bikin panslain kayak gitu! Haha

Sang Headliner, Jagi Sedono tampil jam 20.48. Dia pake jersi ungu yg jadi khasnya Kediri.

Jagi Sedono

Awal mau naik ke panggung, aku lihat @jagisedono kayaknya tegang banget. Terlihat jelas dari raut mukanya yang setres. Fiuuuh.. Tarik nafas, buang nafas. Rileeeks! Yuk, bisa yuk, sejam stendap!

Setelah naik ke panggung berhiaskan balon itu, Jagi berusaha rileks dengan sedikit melempar senyum ke penonton.

Dia membahas Uniska, pengalamannya menjadi anak tentara yg lain daripada yg lain, membahas kelakuan bapaknya, membahas pengalaman standup di tempat absurd, dan yg spesial, membahas Nganjuk.

Kok iso sih, Jag?

Kuthoku tercinta mbok bahas 10 menitan koyoke enek! Terharu aku. Hahaha. Emang Nganjuk ki nek digoleki apike rodok angel. Tapi nek digoleki lucune, KABEH LUCU! Hahahha.

Sebenarnya aku gak begitu surprise kalau Jagi bakalan membahas Nganjuk. Soalnya dia pernah sepil di dm igku kalau dia bakalan membahas Nganjuk. Cuman yang aku gak bisa menurul adalah dia ngebahas Nganjuknya sesuwi itu. Xixixi.

Ada satu materi yang menurutku penulisannya masih bisa dirapikan lagi. Yaitu materi horor. Otakku yang sangat terbatas ini (baca: goblok), kurang bisa memahami alur ceritanya. Entah, karena memang setori telingnya masih bisa dipilih diksi yg lebih baik lagi, atau memang aku lagi terpesona dengan kegemoyan tubuhmu, Jag? #eh. Haha.

Di penghujung stendapnya yang hampir sejam, Jagi agak tersedak karena dia gak menyangka acaranya banyak yg nonton bahkan di luar ekspektasi, tiketnya soldout.

Tak henti-hentinya dia mengucap terima kasih kepada penonton atas apresiasi yg diberikan.

Trus tiba-tiba dia berhenti sejenak. Katanya gak kuat omong lagi. Oh… seketika penonton ikutan terharu..

Acara selesai dan ada yang unik di sini, Jagi bersama teman-teman opener dan emsi salaman ke seluruh penonton. Bener-bener kayak bodo. Salaman mubeng.

Acara selanjutnya adalah acara inti dari segala inti, yaitu foto-foto. Eh, tapi kok ada yang maju ke panggung?

Ada komika satu lagi tampil. Ferdi. Lah sopo iki?

Ferdi

@ferdisep99 tampil dengan materi yang sangat avant garde, main belowing, anpridiktebel. Jokesnya sungguh seperti ledakan. Penuh dengan diksi yang penuh arti. Sungguh layak kalau Ferdi ini dinobatkan menjadi the king of stendap.. komedo! Iya, komedo! Komedo upacara. Heheh

Okay, acara dilanjut foto-foto. Kali ini beneran.

Jagi dan Ndop
Jagi dan Ndop

Ghurril dan Ndop
Ghuril dan Ndop

Ari dan Ndop
Ari dan Ndop

Rio dan Ndop
Rio dan Ndop

Ayub dan Ndop
Ayub dan Ndop

Ferdi dan Ndop
Ferdi dan Ndop

Overall puas banget sama acara stendap comedy spesial Jaga Diri ini. Semoga karir stendapmu makin sukses. Tetap rendah hati seperti sekarang ya, Jag!

Bye bye!

Bonus foto:

Jaga Diri

Mantab ya, editanku! Wehehehe. Cah kene og :cool:

Komen yuk kak!