Nonton Konser Kla Project: Klaboration di Tjolomadoe Solo

Dulu aku pernah bercita-cita pingin sekali seumur hidup nonton konser Kla Project. Akhirnya, 30 Maret 2019 tercapailah cita-cita itu. Hanya berbekal kerja keras dan follow akun Kla Project di instagram, maka cita-citaku bisa aku raih dengan mudah. Maklum sudah punya bakat kaya raya kayaknya, jadi kalau cita-citanya berbau uang, pasti mudah aku raih.

Beda dengan jodoh ya. Makanya aku jomblo soalnya jodoh gak bisa dibeli dengan uwang. #okesip #kokmalahcurhat

Cita-citaku selanjutnya adalah pingin punya rumah. Entah bangun sendiri (dari nol) atau beli perumahan. Gatau pokoknya pingin punya rumah sendiri. Karena menurutku punya rumah ternyata penting. Soalnya hidup bersama keluarga gak menjamin kebebasan berfikir. Yang ada malah konflik mulu. Maklum diriku ini orangnya punya pemikiran aneh. Beda sama orang kebanyakan. Mungkin aku ini eliyen!

Trus kalau punya rumah sendiri khan bisa shooting yutub dengan bebas tanpa ada gangguan orang masuk kamar tiba-tiba dan konsentrasi pecah akhirnya harus dikat dulu syutingnya. Ketika akunya marah, eh orang rumah malah ngeremehin pekerjaanku dikira cuma main-main. Ya wajar. Mental sultan kaya raya memang gak bisa disejajarkan sama mental babu teknokrat #eh

Sebentar lagi cita-cita punya rumah itu akan tercapai juga. Sekarang lagi banyak proyek pekerjaan dari Amerika yang duitnya berpuluh-puluh trilliyun. Jadi siap-siap iri ya gaes kalau aku tiba-tiba update foto selfie di istana megah.

*paragraf terakhir itu bohong bats sih, tapi di اٰمِيْنَ -i boleh juga sih, Hahaha*

30 Maret 2019

Berangkat dari Nganjuk naik bis Patas Eka. Sampe terminal Solo hujan gaes! Untung cuma sebentar.

Trus karena saya rasa nyegat gojek itu harus agak jauh dari terminal, tukang becak, dan tukang ojek pangkalan, untuk menghindari konflik antar rakyat jelata, maka aku pun sebagai sultan yang cinta perdamaian, harus rela jalan kaki menjauhi terminal banget. Sampe masuk ke gang yang ada spanduk jokowinya. Aduh ketauan cebongnya nih. Ya maklum, di sini nyari spanduk Prabowo susahnya minta ampun. Ya maap rakyat kampretku, kali ini aku nyamar jadi cebong dulu. Haha.

Ketika merasa tempat persembunyianku ini tida akan ditemukan para ojek, baru aku buka hape, order grab. Beberapa saat kemudian Pak Grab heran kenapa aku nyegat di sini. Padahal di Solo tidak ada konflik antara ojek pangkalan sama ojek online. Duh, betapa bodohnya sultan kita yang satu ini. Mainnya kurang jauh. Hahaha.

Di tengah perjalanan hujan lagi lumayan deres! Kami berhenti untuk pakai jas hujan. Aku cuma pakai atasan jas hujan saja. Celananya males, soalnya musti nyopot sepatu dulu. Kelamaan. Walhasil ketika hujan ternyata semakin deras, celanaku basah. HAHAHAKAPOK!

Sampe Tjolomadoe (Pabrik Gula Colomadu), sekitar jam 4 sore. Hujan masih gerimis. Aku menukarkan e-ticket menjadi tiket beneran yang nantinya akan ditukar menjadi gelang.

Sepi sih. Gak ramai. Tiketnya emang mahal sih, yang paling murah aja (festival) harganya 250 ribu. Hohoho. Ya maklum, ini konser musisi beneran yang sudah melegenda dan musik Kla Project adalah musik yang gak semua orang bisa menikmati. Karena sangat klasi dan stratanya sultan banget kek akoh! Hahaha. Buat kalian yang cuma tahu lagunya Kla Project – Yogyakarta doang, nah itu contoh level orang awam, bukan level sultan kek akoh. HAHAHAH

Eh tapi aku serius loh. Gak semua orang bisa menikmati musik Kla Project. Soalnya Kla sejak awal muncul sangat dikenal dengan musisi yang melebihi zamannya. Istilah sultannya itu “futuristik”. Jadi zaman ketika Kla muncul (1988), musik yang lagi ngetren adalah musik menye-menye melambai-lambai yang sering diputar di bis-bis atau kapal. Kla mengusung genre jazz, elektronik, pop klasik (popnya kayak orkestra gitu), musik-musik grande dan avant-garde gitu-gitu pokoknya. Sekali lagi, bukan musik orang awam. Hahaha

Habis nukerin tiket, aku nyegat Grab menuju penginapan Griya Asoka. Sengaja cari penginapan yang gak jauh-jauh amat dari Tjolomadoe sih. Walaupun ternyata kata mas Grab, ada penginapan yang lebih deket daripada ini. Hahaha mbuh wis mas. Aku cuma ngandalin Traveloka. Males buka app lain hahaha.

Griya Asoka penginapannya lumayan nih. Harga murah cuma 100 ribu sudah dapat kamar yg luas dengan kamar mandi di dalam, ase, sama TV. Gilak kan? Aku heran kenapa bisa semurah ini.

Ternyata setelah masuk kamarnya, aku jadi tahu kenapa semurah ini. Hihihihi. Kalian harus punya mental yg kuat ketika nginep di sini. Apalagi kalau nginep sendirian. Hehe.

Karena mager banget dan emang gak ngerti di mana makanan yang enak, maka aku mesen makan via grab food saja. Ayam geprek plus teh anget yang cuma 10 ribu. Murah banget haha. Kasian pula mas grep yang ganteng harus rela hujan-hujanan nganterin makananku ke pelosok sawah terpencil.

Magrib pun tiba. Setengah tuju sore/malam aku berangkat ngegrep ke Tjolomadoe untuk nonton konser Kla Project! Yay! Sampai sana banyak yang pakai baju putih-putih. Sama kek aku, aku pakai kaos putih, celana hitam, sepatu hitam, topi ijo. yang ternyata kaos putih celana hitam itu kostum panitia. Haha.

Entah kenapa aku kebelet pipis mulu sebelum konser dimulai. Mungkin karena celanaku basah jadi dingin. Kaos kaki juga sedikit basah. Walhasil aku bolak-balik toilet. Oh syit, toiletnya modern banget sehingga daku harus mikir gimana caranya pipis tapi tidak membasahi lantainya. Hahaha.

Akhirnya berhasil. Walaupun aku gak yakin celanaku ini suci setelah pipis dengan cara diplorotin doang begini. HAHAHA.

Konser dimulai jam 8 malam dari jadwal jam 7. Biasa molor. Mungkin karena hujan. Atau mungkin nunggu mood mas Katon haha.

Penonton tidak terlalu banyak tapi juga gak sepi. Semua tiket soldaut sih menurut update di instagram. Dan emang iya, yang nonton orang-orang tua kaya soalnya hapenya rata-rata aifun kayak akoh. HAHAHA. Di sini gak boleh bawa kamera. Tapi aku menemukan beberapa penonton berhasil bawa mirrorless.

Gak boleh bawa kamera tapi boleh bawa hape itu menurutku sama aja bohong sih. Hape jaman sekarang khan sudah bagus-bagus, jadi ya tetap bisa ngrekam! Hahaha

Simak deh videonya:

Kla Project tampil sempurna. Bahkan aku sempat memegang tangan Katon Bagaskara. Soalnya aku ndusel-ndusel sampe depan banget. Hahaha. Lighting bagus banget. Sound juga bagus. Permainan musik dari Katon, Lilo, Adi perfecto! Edisyenel pleyer juga bekerja dengan memukau.

Karena ini judul konsernya Klaboration, maka Kla membawa Rendy Pandugo sebagai penyanyi tambahan. Mungkin ini metode pemasaran supaya bisa meraih penonton zaman now? Walaupun menurutku kurang berhasil soalnya yg nonton seumuran akoh (dan lebih tua lagi) semua. HAHAH.

But, Rendy Pandugo suaranya empuk dan merdu sih. Simpel tapi bagus. Aku lupa dia bawain berapa lagu, tonton aja video di atas.

Trus ada kolaborasi dengan musisi dugem ajeb-ajeb bernama Midnight Quickie yang woukelisnya syantik menik-menik. Trus yang main dije juga ganteng. Kalian nikah aja gih! Cocok! Sayangnya sama Midnight Quickie cuma dua lagu saja. Gapapa sih. Soalnya porsi yang lebih penting adalah pas kolaborasi sama musisi tradisional. Juga ada tarian tradisionalnya. Ada sinden juga. Konsernya jadi wah banget dan berkelas.

Walaupun cuma 1,5 jam selesai, tapi worth it sih 250 ribu nonton konser Kla Project sebegini intim dan mewahnya. Oh iya, tangan Katon alus banget. Kayaknya dia sebelum konser pakai hembodi dulu. HUAHUAHUAH.

Btw, aku bersyukur beli tiket festival yang paling murah ini. Karena tiket yang lebih mahal itu duduk di atas sana dan gak bisa sedekat ini dengan artisnya. Trus aku jadi mikir, apa enaknya nonton konser bayar mahal tapi duduk doang dan jaraknya sejauh itu? Haha.

Ya mungkin kapan-kapan aku harus ngerasain rasanya nonton konser sambil duduk manis kali ya. Sebetapa boringnya rasanya. Hahaha.

Ouwerol, kalau Kla ngadain konser di jawa timur sini, keknya aku mau nonton lagi deh. Asal harganya gak sampe jutaan sih oke ya. Semoga gak pakai bintang tamu biar Kla aja yg tampil. Dan semoga 2 jam lah ya biar gak bentar-bentar amat kek tadi. Hahaha

Pas konser selesai, rakyat-rakyat jelata pada gak mengira kalau konsernya secepat itu. 1,5 jam berlangsung dengan sangat cepat. Maklum memang penampilannya tidak membosankan sama sekali. Jadi kami penonton sangat bahagia. Dan kebahagiaanlah yang bikin waktu terasa cepet. Ya khan?

Sekitar jam 9 malam aku menghubungi teman sultan yang berasal dari Solo untuk meetup penting. Mau ngebahas politik ekonomi pertahanan keamanan negara kita tercinta ini supaya tetap damai dan sejuk. Kami ketemuan di Solo Square.

Aku duluan yang nyampe di Solo Square. Sambil nunggu Sultan Try datang, aku mengamati rakyatku yang sedang duduk-duduk juga di depan Solo Square ini. Bersyukur mereka tampak bahagia. Try datang mengendarai naga hitamnya yang garang. Kami berdua naik naga hitam cari makan malam nasi liwet khas Solo. Diiringi dentaman musik instrumental yang keluar dari kaki kuda-kuda kerajaan, kami mengobrol sampai larut malam.

Sultan Try berbaik hati mengantarku ke penginapan. Lalu dia juga berbaik hati menemaniku nginep di Griya Asoka. ‎اَلْحَمْدُلِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ akhirnya aku tida perlu tidur sambil membawa pedang baja valyrianku untuk jaga-jaga. Karena Sultan Try siap melindungiku tuwenifo sewen! Hahaha.

Karena judul postingan ini membahas konser Kla Project, maka cerita antar sultan di hari-hari berikutnya kayaknya gak perlu aku lanjutin di sini okay!

Eh, dikit doang gapapa ya. Jadi pagi itu Sultan Try mengajakku ke pasar Klitikan, pasar rakyat jelata yang menjual barang-barang bekas murah meriah. Di situ Sultan Try membeli mainan langsung 5. Aku pun dikasih satu sebagai kenang-kenangan. Karena aku juga kaya raya, maka aku ganti uangnya. Trus Sultan Try menyuruhku menginap di rumahnya. Karena Sultan Try hanya hidup sendiri. Dengan senang hati aku mau. Sebagai rasa terima kasih, aku buatin Sultan Try vector dia sama calon istrinya.

Dan postingan ini berakhir di sini. Bye bye rakyat jelataku yang aku cintai. Doakan sultan rajin nulis blog ya. Sejarah hidup sultan pasti akan sangat berharga buat rakyatku semuanya. Betapa gaya hidup sultan yang sederhana dan murah senyum ini pastinya akan menginspirasi rakyatku semua. See you on my next post! I love you!

6 Comments

Leave a Reply to ndopCancel reply