Menyaksikan kelahiran beibi imut!

Eh, aku punya kejutan buat sampeyan2 smua.. ssst.. jangan berisik, si beibi nanti terusik..

Eh, ndup, kamu ngomongin apa sih.. ya jelas ndak berisik dong. Emang ada toh, yang baca blog dengan bsuara? wadow, bisa menggemparkan dunia perwarnetan dunk, apalagi yg sdang dibaca itu blog aku.. eh, blogku.. (emang sinetron, ngomongnya oka-aku..)

ini dia yang aku omongin…
taraaa…


Setelah dua puluh delapan hari, akhirnya telur2 di kotak kayu berlampu dop banyak itu menetas juga. tidak banyak sih. masih dua. satu kalkun, satu bebek. Mereka berdua lahir di hari yg sama, hanya selisih beberapa menit saja.

Namun nasib si beibi kalkun tidak sesukses beibi bebek. Entah karena cangkang telur kalkun yg lebih keras, atau memang si bebek lebih menguasai teknik pembebasan diri dengan baik, yang jelas si beibi kalkun memang harus ‘disesar’ agar dia sukses lahir ke dunia ini. Usaha ‘campur tangan manusia’ itu tidak sia2. Bayi kalkun itu terjatuh bebas dari cangkang putih totol coklatnya. Selang beberapa detik, telur di sebelahnya yg berwarna ijo muda itu pun juga semakin kelihatan kepalanya. Tadi, ketika mbak iparku ‘menyesar’ si beibi kalkun, si beibi bebek sudah terdengar piyik2nya, sudah terlihat cucuknya. Dan sekarang sudah terlihat kepalanya..

Setelah beberapa puluh detik, kepala, leher, dada, sayap, brutu dan kaki beibi bebek pun dengan sukses keluar cangkang.

Sekarang mereka berdua telah lahir. Beibi kalkun warnanya dua tingkat lebih putih dari beibi bebek. Namun cucuk bebek tiga kali lebih lebar dari cucuk kalkun..

Saya Muhammad Ali Mudzofar melaporkan dari tempat kejadian..
kita kembali ke studio.. Silakan Komeng..

40 Comments

Komen yuk kak!