Ikutan Virtual Run Maybank Marathon Anywhere!

Enam minggu latihan untuk lari Half Marathon (21 km) akhirnya membuahkan hasil yang melebihi ekspektasi. Soalnya menjelang hariha, Maybank Marathon mengumumkan kalau larinya dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama lari 11 km, sesi kedua lari 10 km.

Waktu lari 2 hari. Jadi kalian bebas, mau lari 11 km lalu lanjut 10 km dalam satu waktu. Atau boleh istirahat dengan durasi waktu sesuka kalian. Asal gak melebihi waktu yg ditentukan, yaitu 2 hari.

Banyak banget yang kecewa sama aturan tersebut. Karena kami latihan kan untuk lari sak kal 21 km. Alias gak pakek istirahat. Trus akhirnya dibagi 2 sesi. Kan jadi lebih mudah pakek banget! Huhuhue.

Kecewanya, di jam Garmin gak akan tercatat sebagai 21 km. Soalnya kita harus stop dan simpan data lari kita ketika sudah mencapai 11 km. Lalu lanjut start lagi untuk lari 10 km lalu stop dan selesai. Jam Garmin akan mencatat lari kita sebagai 11 km dan 10 km. Bukan Half Marathon :cry:

Selain kategori Half Marathon, yang kena pembagian sesi adalah kategori Full Marathon: 42 km. Mereka harus lari 12 km, 10 km, 10 km, 10 km. Yup! 4 sesi! Huhuhuhue. Lari jauh-jauh tapi gak kecatet Marathon itu ngenes sih rasanya huhuhue.

Tapi yaudah lah. Demi mematuhi prokontol protokol kesehatan, kami manut saja. Hihihi.

Sesi pertama aku lari 11 km adalah pada Sabtu sore, 28 Nopember 2020. Siangnya, ada paket datang dari Jakarta. Ternyata paket dari Maybank Marathon! Wah akhirnya aku bisa lari pake jersi Maybank Marathon yang khas dengan warna kuningnya itu! Saweneng banget akutu. Langsung syuting amboksing!

Kasian videonya viewnya dikit banget! Hahaha bodo amat sih akutu.

Okay lanjut cerita…

Walhasil, karena latihannya sudah berat, trus disuruh lari 11 km yang ringan (iya serius ini, lari 11 km itu ringan buat kami yg di program latihannya aja ada yg lari 18 km tanpa henti, huhuhue), walhasil hasil lari yang kucapai menjadi Personal Best! Hahaha

Personal Best ini!

Gak pernah aku lari 11 km sekencang ini. Huahahaha. Padahal itu lari sambil hujan-hujanan. Tapi malah lariku makin kencang soalnya udaranya jadi sejuk dingin jadi gak gampang capek. Soal nanti habis lari masuk angin apa enggak, aku gak mikir. Hahahaha

Tapi enggak kok. Habis lari, aku sehat-sehat saja. Padahal itu lariku sendirian (koronow gaboleh lari rame-rame). Soalnya pas program latihan 6 minggu sebelumnya, tepatnya 22 Nopember, aku sudah pernah lari hujan-hujanan sejauh 18 km malah! Hahaha.

Nih buktinya:

18 km hujan-hujanan

Okay lanjut..

Besoknya, 29 Nopember 2020, lanjut lari 10 km hujan-hujanan lagi bahkan lebih deras. Huhuhue. Dan ini juga 10 km tercepatku sepanjang sejarah aku lari! Hahaha

10 km personal best

Besoknya final race result sudah ada di website Maybank Marathon, dan rankingku gak malu-maluin amat lah ya. Hahaha

Ranking 434 yay!

Setidaknya ouwerol aku berada di 25% urutan teratas ya. Gak malu-maluin amat. Untuk kategori umur aku juga masih berada di 30% urutan teratas. Hohoho

Memang latihan gak akan membohongi hasil kok! Kecuali kalian pas race larinya gak sesuai latihan, alias terbawa esmosih, sehingga larinya jadi berantakan trus cedera. Huhuhue

Nah, di kala aku suka banget sama hasil lariku, ada temen kawak yang sok-sokan menghiburku (padahal kalau ikutan event lari begini, ranking ratusan itu wajar, soalnya pemenangnya -at least 10 besar- jelas sudah pasti seorang atlet lari yang program latihannya sangat berat, beda sama pelari ecek-ecek kek akoh hahaha)

“Yang juara itu paling naik motor! Hahaha”

“Oh, tidak mungkin!”

“Kenapa nggak?”

“Soalnya sangat tidak mungkin ada event lari yang juara 10 besarnya itu gak terkenal. Mereka pasti dikenal sama peserta lain. Jadi kalau tiba-tiba ada pelari antah berantah mendadak juara 3 misalnya (dia naik motor pasti!), pasti sudah bisa dipastikan dia curang. Hihihi.

Trus, kita lari sama kita naik motor itu sudah jelas detak jantungnya beda. Ngos-ngosan atau sante aja. Ntar bakalan ketahuan dari data lari kita. Kita lari beneran apa enggak. Hihihi.

Alasan lain adalah pelari beneran (walaupun yang hoby), gak mungkin mau cheating. Kecuali emang orangnya gatau malu dan mau diblacklist event-event lari selanjutnya. Huahahaha.

Buat yang males ngeliat video di atas, nih aku kasih bentukan medalinya. Btw, jersi, masker, topi, medali, semua harus beli ya. Tapi kalau gak beli juga gak papa. Kalau aku beli aja karena selain duitku kebanyakan, aku juga pingin jersi Maybank Marathon sejak zaman dahulu kala. Hihihi.

Total harga untuk semua merchandise yang kubeli itu 460 ribu. Masih tergolong murah lah untuk level kemakmuranku. Hahaha (habis beli, langsung tirakat makan nasi sama krupuk) :cry:

Medalinya bagus banget btw:

Medali Maybank Marathon Anywhere

Jadi buat kalian yang masih bingung virtual run itu apa, nih saya jelasin:

Virtual run itu bukan lari sambil bawa hape trus live via zoom ya! BUKAAAAN BEGITU! HAHAH. Tapi virtual run itu lari di manapun, kapanpun (sesuai batas waktu yang ditentukan, bisa pagi, siang, sore, malem) trus wajib pake aplikasi yang disyaratkan di hape (kayak Garmin, Strava, Endomondo, Nike Run, dll tergantung eventnya dapat sponsor dari brand apa hihihi) untuk mencatat waktu dan kecepatannya.

Lalu data itu disetor ke “panitia” (jadul amat! Haha). Untuk event yang besar kayak Maybank Marathon, websitenya sudah canggih jadi bisa otomatis sync sama aplikasi Garmin Connect. Jadi kita gak perlu setor-setor begitu sih. Gak perlu rawibet ya gaes. Hihihi

Nah, virtual run ini sudah ada sejak dulu kala kok. Gak cuma pas koronow doang. Aku pernah ikutan 2 kali kalau ga salah. Virtual Run memperingati Earth Hour dan 21 Day Challenge yang medalinya Leo! Hohoho.

Baiklah, sebelum postingannya melebar kemana-mana, aku akan segera akhiri saja. Selamat tahun baru 2021. Semoga hmm.. gak usah berharap apa-apa deh. Daripada ntar kecewa karena harapan sirna gara-gara koronow di 2020! Hahaha.

Koronow minggato di 2021 ini ya! Nek ora gelem minggat yowis, mugo2 imun tubuh kita semua dikuatkan beribu-ribu kalilipat!

اٰمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن

Komen yuk kak!