Hidup Itu Kayak Roda Berputar?
|Lets make a controversy!
Assalaamu’alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.. Sodara-sodaraku ndofans™ terkasih sayang. Marilah kita… STOOP!!!! Terlalu mainstream kalimatmu ndop! Ganti!!!
Hmm.. ngetik pakek satu tangan. Soalnya tangan satunya sedang ngelus-ngelus dada.. STOOOP!!!! Ngetik dengan satu tangan itu antimainstreamnya kebangetan ndop! Ganti!!!
Baiklah kawan-kawan, setuju nggak kalo hidup itu kayak roda berputar? Kalau saya nggak setuju. Sekian dan terimakasih.
Yaaah, masa cuma gitu doang postingannya?
Tapi saya serius nggak setuju. Mungkin bisa dibilang gak masuk akal sih anggapan itu. Alasannya gampang banget. Kalo hidup kayak roda berputar, berarti hidup kita ini memang sudah berputar sebagai mana mestinya. Kadang di atas, di samping, di bawah dan berputar terus menerus tanpa bisa kita kontrol.
Nah, kalo roda berputar berati nasib kita akan dengan sangat gampang berubah baik, biasa aja atau jelek kalau diidentikan perputaran roda itu seperti posisi kita dalam hidup.
Roda di bawah berarti kita hidup dalam keadaan buruk, miskin? Gak bersemangat, terjerat banyak utang dan lain suwebagainya. Kalo roda sedang di atas berati ya sebaliknya, berkecukupan (kaya itu belum tentu cukup ya, jadi menurut saya tingkat tertinggi dari hidup itu adalah CUKUP. CUKUP segalanya yang kita butuhkan).
Nah, kalo rodanya berputar, otomatis perpindahan posisi hidup kita itu juga akan secepat roda itu berputar. Bahkan usaha kita yang udah mencapai puncak, walaupun kita sudah sudah mati-matian mempertahankan, posisi kita akan ke bawah juga nantinya. Jadi ada semacam “kewajaran”. Dengan kata lain, orang pemalas yang miskin dan banyak utang pun dia akan menikmati hidup berkecukupan secara wajar tanpa usaha apa-apa.
“Halah, khan hidup seperti roda berputar, paling nanti suatu saat kita akan sukses juga kok bero!” Sambil tidur-tiduran bermalas-malasan…
Hmm… HAL ITU NGGAK FAIR!!! Padahal kita tahu kalo hidup itu fair banget. Tuhan Maha Adil. Jadi nggak akan ada usaha yang sia-sia. Sebaliknya, gak akan ada keburukan yang tidak berbalas. Semua fair beroh! Tahu fair nggak sih bero? Fair itu acara semacam Pekan Raya gitu deh beroh, kayak Jakarta Fair itu lo beroh..
Jadi istilah hidup seperti roda berputar itu kurang tepat yah. Itu menurut saya lo. Kalo versi kalian mungkin beda lagi yah. Ya nggak papa to ya. Setiap insan (ceille insan) punya pendapat masing-masing.
Jadi hidup itu seperti apa ya enaknya? Ada ide?
Roda Berputarlah yang seperti hidup, karena hidup itu ada lebih dulu…
Kata hubung “seperti” itu dipakai untuk menunjukkan kesamaan antara yg baru ada dengan yg sudah ada lebih dulu…
HP nya seperti gemblong
Kabelnya seperti cacing
Vectornya seperti foto aslinya
setujuuuuu!!!!!
pastinya roda akan terus berputar…sama halnya dengan hidup..terkadang masnuisa terlalu cepat putus asa untuk terus berusaha mengelindingkan jalan rodanya..keep spriet.. #eh.. Spirit..
hmm.. iya betul. perputaran roda menunjukkan semangat, bukan posisi orang.. hehe
Kalau menurutku hidup itu seperti Roda.
Mau rodanya berputar atau berhenti itu tergantung usaha masing-masing.
Saat kita dibawah, kita harus berusaha agar ke atas. Saat diatas, harus berusaha juga agar rodanya diam stabil dan tidak bergerak ke bawah lagi.
eh betul setuju ding.. seperti roda, rodanya bisa berputar dan enggak hehe
eh.. betul itu! hidup seperti roda… kapan di atas atao di bawah juga bisa ditebak, serius! Lihat saja polanya… masalahnya kita tidak bisa memastikan kapan persisnya di atas ato di bawah
tetep cemungudh!!
kalo aku hidup itu perjuangan mas. life is struggle :D
setuju! merdekah!!
aku tak bobok duyu yah beroh,
#sambil males malesan,
bangunkan aku saat roda sudah di posisi puncak, seperti om chaerul tanjung yang punya pesawat pribadi parkirnya saja di singapore…
hahahaha… tangi mas.. tangi… posisi wis ndik duwur gedung ki.. selak ceblok maneh lo.. tangi mas.. *sok i banyu*
saya lebih setuju pilosofi *bener g y nulisnya* hidup digambarkan seperti tengah mendaki gunung. bukan hidup namanya kalau tanpa tujuan, kadang medannya terjal gambaran dari masa2 sulit dalam hidup, kadang menurun gambaran masa2 penuh kemudahan. namun hanya mereka yang mau terus berjuanglah yang nantinya akan bisa sampai dipuncak
kira2 seperti itu kali yaaaaa hhehe
bettoool.. setujuuu!!!
Tambah mbulet kalau gini, hidup mending dijalani tak cuma teori.
[OOT] Mas, aku mau pesen logo bisa ga? Email aku di saya(at)giewahyudi(dot)com ya.
mesen logo di sini aja: http://www.facebook.com/nurcholisp32n
email: [email protected]
Saya lebih setuju kalau perumpamaan ini diperuntukkan untuk sebuah bisnis.
Menjalankan bisnis itu bak roda berputar, kemarin banyak pelanggan dan sekarang lagi sepi, sedikit curhat boleh kan ?? hehe..
aku juga setuju mas..
Aku suangatt setuju dg ini “berkecukupan (kaya itu belum tentu cukup ya, jadi menurut saya tingkat tertinggi dari hidup itu adalah CUKUP”. Dulu waktu msh SD pernah diajari sifat2 mulia, salahsatunya “Qonaah (merasa cukup). Aku pikir dalemannya (ilmunya) Qonaah ya spt yg mas nDop sampaikan ituhh…
Waaaah saya jadi terharu..