Basah Kuyub Nonton Konser Malang Jazz Festival 2017
|Buat yang bodo amat sama cerita panjang di postingan ini, silakan langsung saja nonton VLOG Konser Malang Jazz Festival 2017 di bawah ini..
Buat yang kasihan sama saya, yang sudah capek-capek nulis, yowis sini aku kecup keningnya satu-satu, selamat membaca ya. Bagus kok tulisannya. Gak membosankan kok. Sumpeh! Hahaha.
—–
Aku sudah daftar Kelud Volcano Run di Kediri yang dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2017. Tapi kemudian aku diduduhi temen kalau tanggal 7 Oktober akan ada Malang Jazz Festival yang salah satu bandnya adalah Stars and Rabbit!
Waaaah, saat itu aku yang lagi seneng-senengnya sama Stars and Rabbit pun gak mau melewatkan konser ini begitu saja. Tapi gimana ini tiket Kelud Runnya? Aku pun iseng menjualnya di facebook dan gak laku. HAHAHA
Karena gak laku, maka tiket aku kasihkan cuma-cuma ke temen komunitas Nganjuk Runners. Aku cuma minta jersinya aja. Medali dll silakan dipek.
Oke, masalah tiket kelud is done!
Seminggu sebelum ke Malang, diriku brosing di mana letak Lembah Dieng berada. Lembah Dieng adalah tempat diselenggarakannya konser. Setelah nemu, aku langsung cari penginapan yang deket dari situ.
MAHAL-MAHAL!
Walhasil cari yang agak jauhan asal murah. Nemulah penginapan yang aslinya kos-kosan gitu. Semalam 125 ribu. Untuk SATU orang saja. Jaraknya 5 km dari Wisata Lembah Dieng. Yowis rapopo. Wong paling aku cuma numpang tidur aja. Maklum konser itu biasanya selesainya malam menjelang pagi. Jadi diriku gak butuh penginapan yang serba leks.
7 Oktober, Sabtu pagi jam 7 berangkat naik bis Sumber menuju Jombang (7 ewu). lalu oper bis Bagong (20 ewu) menuju Malang. Nganjuk – Malang paling enak lewat Jombang. Karena lebih cepet. Kalau lewat kediri, busnya mondak-mandek cari penumpang dan diubeng-ubengne disik koyok entut. HAHAHA.
Total Nganjuk – Malang kira-kira 5 jam. Sampe terminal Landungsari turun bus langsung keluar terminal dan nyebrang menuju Bank Mandiri. Order gojek di situ. Sama mas gojeknya disuruh jalan kaki menjauhi terminal menuju parkiran UMM.
Malang macet. Mas gojek mencarikan jalan tikus biar lebih cepet menuju Jalan Simpang Semanggi Timur nomer 24, tempat diriku menginap.
Jam 1 kurang dikit, sudah sampe penginapan. Daku mandi dan macak. Jam 2 sore baru berangkat. Order gojek lagi. Hujan rintik-rintik. Mas gojek menawarkan jas hujan. Diriku menolak. Ribet. Haha.
HUJAN DERAS
Sampe Wisata Lembah Dieng beberapa puluh menit kemudian. Banyak penonton mengantri di loket penukaran tiket. Tiba-tiba hujan rintik-rintik berubah menjadi hujan beneran. Bress..
Antrian penukaran tiket sebelum hujan
Buyar semua antrian panjang berkelok itu. Sebagian besar merapat di tenda sebelah loket. Diriku berdiri di tempat. Ada mas-mas menawarkan jas hujan untuk dipegang berdua. Baiklah mas. Ayuk.
Hujan semakin deras. Air dari dataran atas sana turun ke dataran bawah sini menggenangi sepatu baruku. Waduh James Watt! Eh, gawat! Lama-lama air semakin tinggi, setengah tinggi sepatuku basah. Lalu perlahan kakiku merasa dingin.
AIR MASUK SEPATU!
FAK!
Hahahaha. Bad mood otomatis melanda. Tiket yang aku pegang sambil angkat tangan ini aku pindah ke mulut. Beberapa puluh menit berlalu. Mulutku pegel mingkem terus. Secara default mulutku ini ngowoh soalnya. Jadi kalau mingkem begini ini butuh tenaga khusus! Haha.
Kertas yang sudah basah klomoh itu aku pindah ke tangan kanan lagi. Aku pastikan QR kodenya gak mblobor terkena air.
Hujan gak brenti-brenti! Malah semakin deras. Air dari jas hujan yang menggenang pun tumpah! Mengenai tasku!
FAK!
Lalu bokongku pun terkena tetesan air dari payung mbak-mbak di belakang. Bless.. ademmm… Loooh.. berati ini sempakku basah pula!
FAK!
Daripada kenapa-kenapa, aku nyerah dan memilih berlari ke tempat berteduh di bawah gerbang pintu masuk. Sabar.. Sabar..
Antrian penukaran tiket setelah hujan
Aku pun harus berbuat sesuatu dalam keadaan genting begini. Pedagang jas hujan sudah menghilang entah ke mana. Jas hujan yang harganya 3 ribu itu dijual 10 ribu dan laku keras. Dan aku gak beli soalnya tahu harga aslinya. Hohoho. Ini antara cerdas dan pelit sih. HAHAHA.
Tapi mbok ya dijual dengan harga yg normal aja to pak. Cari rejeki mbok jangan gitu. Mentang-mentang dibutuhin trus harganya dimahalin itu menurutku gak berkah.
Enaknya ngapain ya? Mainan hape? Batrenya nanti habis. Khan konser masih sampe nanti malam. Tolaah toleeeh gak jelas. Kowaaah kowoooh do nothing. Akhirnya aku pun adzan. Dua kali. Adzan ampuh buat menangani hujan deras kayak gini.
Jam 4 sore hujan deras berubah rintik-rintik. Aku pun ngecek loket penukaran tiket. Oh sudah ada panitianya. Tadi pas hujan deras gak ada soalnya atapnya bocor. Trus ketemu @DimasAyodya temen instagram asli Nganjuk yang ternyata nonton juga.
FIUUUH LEGANYA ada TEMENNYAA.. HAHAHA.
Dia kok ya baik banget menawariku titip antri tiket. Setelah menyerahkan bookingan tiket sama fotokopi KTP, diriku berteduh lagi.
Dimas selesai antri. Tiket berupa gelang itu pun akhirnya aku dapatkan! Trus si Dimas ngasih jas hujan punya dia ke aku. WAH KOK BAIK BANGET SIH!! HAHAHAH
SUWUN DIM!
Aku masuk ke venue jalan kaki. Dimas nonton agak sorean soalnya dia cuma mau nonton sheila on 7 hahaha. Dia langsung menuju starbak untuk ngopi-ngopi bareng temen ceweknya. Daku di venue sendirian. Gak papa. Aku khan ke mana mana sendirian. Hehehe.
Booth-booth basah kuyub. Panggung utama untuk malam nanti juga masih ditutupi terpal. Pengunjung yang jumlahnya masih dikit itu berteduh di booth. Aku berteduh di pos kampling. Hujan masih rintik-rintik.
Tiba-tiba ada watsap dari Dimas. Dia nawari diriku titip minuman sama makanan. Dakupun titip makanan yang mengenyangkan. Minumnya terserah deh.
Sambil nunggu Dimas datang, daku jalan-jalan. Ternyata ada dua panggung. Panggung malam atau MJF 2017 Stage dan panggung siang-sore atau MLD Stage. Dan boothsnya juga ada banyak. Tapi entahlah, daku kok gak tertarik lihat-lihat boothnya. Mungkin karena bad mood. Jadi pingin segera nonton konsernya ajah.
Penampilan Flanella yang aku tunggu pun gak tampil. Karena waktunya habis gara-gara hujan. Walhasil langsung ke Fussion Jazz Community.
MLD SPOT STAGE
Jam 5 sore panggung MLD SPOT mulai menampilkan..
Fussion Jazz Community
Ini semacam komunitas jazz gitu ternyata. Dan para pemainnya ada yg masih di bangku sekolah. Bagus kok penampilan mereka. Walaupun aku nemu beberapa fals di sana sini tapi masih bisa dinikmati dan bikin hepi.
MLD JAZZ PROJECT
Kalau ini semacam program si MLD buat audisi musisi jazz. Dan mereka ini yang terpilih. Penampilannya asyik juga. Walaupun mereka masih ngover-ngover lagu orang.
THE OVERTUNES
Sejak si Mika ada di program pencarian bakat nyanyi Eks Fekter, daku sudah gak ngefens sih. Jadi pas thi overcyuns tampil, daku biasa aja. Banyak cewek-cewek histeris melihat kegantengan mereka.
Oh, yang kayak gitu itu ganteng to mbak. Oke deh. Buat aku, ganteng itu ya yang gedhe gagah brewokan gitu.. #eh.
Penampilan The Overtunes di awal ada kendala mic si Mika gak bunyi. Aku dan penonton mas-mas di belakang geleng-geleng dan saling pandang betapa hancurnya penampilan awal ini. Duh.. Tapi the rest performance is good. Mika kalau nyanyi emang suaranya bikin cewek-cewek meleleh.
STARS and RABBIT
Penampilan merekalah yang aku tunggu-tunggu di sore hari ini. Walaupun sekarang sudah jam 7 malam coba! Mundur jadwalnya gara-gara hujan lebat. Haha.
Stars and Rabbit hanya menyanyikan 4 apa 5 lagu ya? Lupa. Pokoknya gak banyak. Penampilan akhir “Man Upon The Hill” memang selalu membius. Vokal Elda itu the one and only. Walapun aku expect si Elda itu solo karir aja sih. Biar dia bisa eksplore musik yg lebih kontemporer lagi.
Karena sudah punya CD albumnya, dan lumayan tahu lirik-liriknya, kali ini daku ikutan nyanyi loh. Dan posisiku maju ke depan. Berdiri. Kelihatan jelas. Hohoho.
Pas mereka selfie bareng pentonton, diriku masuk frame! YASSS!
Lumayan ya ketok cilik. Haha.
Setelah Stars and Rabbit selesai, gak ada jeda waktu sama sekali. Karena waktu sudah mundur banget. Penonton langsung disuruh menuju venue inti. Panggung yang lebih gedhe dan megah. Panggung Malang Jazz Festival 2017.
Malang Jazz Festival 2017 STAGE
Penampilan awal adalah..
Syaharani and Queen Fireworks
Syaharani itu terkenal banget ya namanya. Tapi entahlah aku gak iling blas lagunya yang mana. HAHAHA. Maklum di tipi khan jarang nongol musisi aliran jazz kayak gini.
Mbak Syaharani yanga asli Malang ini dia kayak pulang kampung. Jadi dia seneng banget konser di sini. Penampilannya memukai. Teknik vokal yg serak itu sungguh ajaib dan kualitasnya premium!
Equinox
Setelah dihibur dengan suara jazz dan rock nya Syaharani, penampilan selanjutnya adalah Equinox. Mbak Berlian suaranya lembuuut dan basah sekali. Asyik. Equinox ini pemenang kontes Jazz juga yang diadakan MLD.
Lalu di tengah-tengah penampilan Equinox, ada bintang tamu Calvin Jeremy, yang I don’t have an idea who is he tapi kenapa para gilrs jaman now teriak histeris. Hahaha.
TEZA SUMENDRA
Aku kenalnya Tesa Sumendra sih. Dulu pas dia di Indonesian Idol bareng Iksan dan Dirly, diriku lumayan ngefans dan mengikuti penampilannya setip minggu. Dia gak menang sih. Masuk 10 besar doang sayangnya. Padahal suaranya keren banget! Dan RnB banget!
Tapi rejeki dia emang gak di idol sih. Tapi solo karir hohoho.
Di MJF 2017 ini, Teza membawakan lagu-lagunya dalam bahasa Inggris. Penonton ga ada yang hafal semua liriknya. Paling hafal reffnya doang. Sementara aku? Cuma kowah kowoh sama manggut-manggut mengikuti beatnya saja. HAHAHA.
Sheila On 7
Kalau Sheila On 7 aku sudah mengikuti sejak esde dong! Sejak album pertama. Penampilan pertama mereka nyanyi lagu Kita. Eh, ketahuan yang bisa nyanyi kelahiran tahun berapa. Hohoho.
Duta sangat charming ternyata di panggung. Juga agak jahil ya. Masa di kamera dia korek-korek gigi sih? Hahaha.
Karena hafal banyak lagu-lagunya (kecuali lagu yang baru), daku banyak bernyanyi di pemampilan Sheila On 7.
Krakatau Reunion
Selain Stars and Rabbit, ketika ada Krakatau di daftar list penampilnya (line up), diriku langsung mantab untuk beli tiketnya. Aku penasaran sama teknik vokal mbak Iik alias Trie Utami yang legendaris itu.
Pernah nonton di yutub live nya pas di Prambanan Jazz dua tahun yang lalu, perfect! Sejak nonton itu, aku janji akan nonton Mbak Iik bersama band Krakatau, kalau mereka tampil deket-deket sini. Minimal Jogja lah ya.
Penampilan Krakatau sangat perfect di Malang Jazz Festival 2017. Mereka tampil terakhir sebagai band penutup. Menutup MJF 2017 dengan sempurna.
Vokal Mbak Iik yang kelahiran 68 itu masih sangat prima! Nada-nada rendah, nada-nada tinggi, nafas panjang, dilibas habis dengan sempurna. Kids jaman now gak bakalan tahu umur mbak Iik ini berapa kalau mereka gak googling. Hahaha.
Anggota Krakatau yang lain, Indra Lesmana dan Dwiki Darmawan, mereka berdua adu skill piano elektronik yang kayak gitar itu loh. Menciptakan fussion jazz yang harmoni dan apik.
Si gitaris, mas Donny Suhendra, sering banget ngeluarin skill gitarnya yang menurutku melodinya unpredictable dan permainannya sangat mulus.
Si bassist, Pra Budi Dharma, tak kalah juga. Walaupun dia anteng dan kelihatan pendiam di panggung, namun petikan bassnya sungguh memainkan peran vital di Krakatau. Apalagi di lagu Primadona. Hoho.
Gilang Ramadhan solo drum selama 10 menitan kayaknya. Staminanya jempolan. Menampilkan permainan drum yang gak biasa. Sampe-sampe si Bryan drummer Sheila On 7 ngrekam video adegan mas Gilang dari awal sampe akhir. Buat referensi mungkin ya. Sesama Drummer. Atau mungkin guru dan murid?
Pas nonton Krakatau, banyak kids jaman now yang buyar. Maklum mereka gak tau siapa Krakatau. Taunya ya Sheila On 7 doang. Tapi alasan kedua mungkin karena sudah jam 1 malam. Kids jaman now jam segitu waktunya bubuk. Biarkan kami-kami generasi senior ini nonton konser tanpa gangguan kids jaman now. Hahah
Dan ketika lagu “Kau Datang” (lagu tahun 1989) dibawakan, jam 1.30 pagi, kami menyanyi bersama dengan gembira..
Eciye, ketauan umurnya eciyee..
Bodo amat lah ketahuan umurnya berapa. Yang penting bergembira bersama. HAHAHA.
Jam 2 pagi konser selesai. Diriku ketemu fans si @phewe17 dari Nganjuk yang kerja di Malang. Lumayan dapat tumpangan motor menuju penginapan. Pas pulang mampir beli nasi goreng karena diriku sangat kelaparan.
7 jam berdiri nonton konser itu sangat melelahkan. Apalagi seharian tadi cuma makan roti daging dan kopi setarbak doang. Kalorinya habis sejak jam 9 malam. Hohoho. Cuman enaknya beli tiket Festival A ini adalah bisa melihat artisnya dengan jelas. Karena jarak panggung ke penonton deket baget! Cuman ya itu, CAPEK NGADEK!
Akun instagram @malangjazzfest2017 pun sangat aktif update foto-foto konser bahkan setelah artisnya tampil langsung diuplod! Panitianya jempolan!
PULANG YUK
Pulang ke kosan dulu ya. Iya kos-kosan. Bukan hotel ini. Kos-kosan yang ada kamar mandi dalamnya. Dan ada air angetnya.
Aku lepas sepatu. Seketika aku kaget. Kakiku PUTIH PUCET banget! Ngeri banget! Kaki yang terendam air di dalam sepatu selama 12 jam!
Langsung aku lepas semua baju celana sempak dan ke kamar mandi mandi air anget. Setelah mandi kakiku masih putih aja. Aku siram air anget agak lama. Ngefek dikit. Sudah gak putih-putih amat. Tapi masih kelihatan batasnya. Hohoho.
Oke, lupakan kaki ini, nanti juga akan balik normal lagi.
Sebelum tidur, aku brosing-brosing bokep yutub dulu mumpung koneksi di sini kenceng banget! Nanggung soalnya bentar lagi subuh.
Tidur pulas setelah subuh. Bangun menjelang check out. Sempet kebangun berkali-kali karena terdengar ketukan palu pak tukang sedang dandan-dandan rumah sebelah.
Check out aku paskan jam 12. Sudah mandi. Sudah packing. Sepatu basah aku masukkan tas. Untung aku bawa tas dua. Jadi aku pulang nyangking tas dua! Hohoho.
Cari sarapan (jam 12 siang) Soto Banjar sama teh anget di puja sera Semanggi. Setelah itu order gojek gak dapat-dapat. Jalan kaki pindah tempat agak jauhan, order gojek lagi, gak dapet! Jalan kaki ke tempat semula, order gojek lagi, dapat! Tapi nunggu 15 menit! WOT?? LAMA BENER!
Mas Gojek bilang, kalau di Malang sedang ada karnaval Suroan. Ooooo pantes!
Dan perjalanan naik gojek menghindari macet menuju terminal Landungsari menghabiskan waktu 2 jam! Waktu normalnya cuma belasan menit sih. Jaraknya cuma 5 km dari sini. Mas Gojek mesakne banget. Dia mubeng-mubeng sampe mblusuk gang dan bahkan melewati jalan setapak yang becek menembus sawah ladang sampe mau kepleset jatuh juga!
Duh, aku hanya bisa menghela nafas. Ini habis bensin lumayan loh! Padahal biayanya cuma 6 ribu.
Setelah sampe terminal, daku kasih tip 5000 sebagai rasa terimakasih. Pelit banget ya ngasihnya 5 ribu doang. Hahaha. Biarin ah!
Di bis aku instagraman. Trus shock ketika akun @MalangJazzFest2017 upload foto yang ada AKUNYA! HUWAAAAAH…
Serius amat ndop? Hahaha
This is the end of the post. Sebelum mengakhir postingan, daku akan ngasih kesimpulan ya. Sama kayaknya ada saran-saran..
Saran-saran
- Penukaran tiketnya gak dikasih payon. Jadi penonton kehujanan deh. Saran saya sih, penukaran tiket di indoor saja. Maklum ini sudah musim hujan
- Nyewa pawang hujan laah. Atau sebenarnya udah? Mungkin karena di Malang hari itu sedang banyak event sehingga pawang hujannya give up. Baiklah.
- Emsi harusnya empati sama penonton, ketika sudah capek berdiri harusnya diizinkan untuk duduk. Nonton konser sambil duduk itu sangat wajar dan enak!
- Disediakan tempat sholat (eh ada gak ya kemarin?)
- Walaupun jadwal mundur karena hujan, emsi harusnya mengingatkan untuk jeda magrib.
- Udah itu aja
Kesimpulan
- Tiket festival 150 ribu (presale) itu murah.
- Artisnya banyak dan bagus-bagus. Puas!
- Sound quality is good!
- Lighting bagus!
- Overall, semua kekurangan tertutup sempurna karena artisnya keren-keren!
- Apakah tahun depan aku nonton lagi? Mikir-mikir sih, kalau musim hujan, kalau artisnya sama, kayaknya enggak. Kalau konsepnya beda, mungkin nonton lagi.
Udah ah, thiyend aja ya. Udah capek..
Pengalaman konser ujan-ujanan pas Night Color Fun di Jombang. Gilaaaaa ancur hahaha. Cuma DJ-an ajib-ajib sih. Uda dandan rapi-rapi, sepatuan, bawa kamera dll. Akhirnya ajib-ajib pake jas ujan kresek di tengah lapangan bareng kerumunan. Hujan gak ngurus. Sepatu rusak gak ngurus. Loncat-loncat. Guyuran hujan makin gak berhenti. Ah lepas jas hujan wkwkw. Kepalang basah. Wis ajoor tapi seruuu :D
Lha Kameramu piyeeee? Hahahahha.. Untunge iki udan mek pas sore tok, pas sore – bengi – isuk, cuaca terang.. Beuuuh..
Tak simpen dong cak, tak kreseki haha. Eh itu si Dimas yang dulu itu? hahaha
Yoi dimas cah instagram kae. Dee kerjo ndik Malang sakki. Gak janjian tapi petukan ndik Malang Jazz Festival huahaah..
Panjang bener reviewnya, mending nonton vlognya dulu deh :D
Halal kok
itu sampeyan perjalanan ke malang naik bis sumber, itu yg dulunya sumber bencono (ehh kencono) ya? :D
bagus ya sekarang banyak event jazz di mana-mana. e tapi, ga semua pengisinya nge-jazz jg ya? salam.
Iya bener hahaha… iya sayangnya panitia gak mau rugi2 amat jadi disisipin penyanyi pop biar banyak penontonnya hohoho
mantap bener event nya mas. hujan-hujan tetep lanjut. bikin jazz jadi lebih digemari anak anak muda.
Bener. Mereka mau gak mau harus dengerin jazz. Soalnya artid yg mereka tunggu tampilnya malam hahah