Pagi-pagi saya bangun, ambil air wudlu lalu sholat subuh. Setelah itu melepas sarung dan pakek celana pendek. Saya masih memakai kaos yang sama dengan yang saya pakai tidur
bak te neice.. begitulah anda membacanya.. eh, atau jangan-jangan anda membacanya begini: bek tu necer? Hahahaha.. ngaku aja deh… nggak papa kok salah dikit… saya maafkan.. halah mbuh
Suasana menjadi hening ketika salah seorang guru memanggilku. Aku merapikan kemeja putih dan celana biru dongker yang aku pakai lalu beranjak dari tempat duduk dan berjalan pelan-pelan dan
Banner gedhe nongkrong dengan santenya di sebelah alun-alun. Saya yang sedang mengendarai sepeda federal palsu pun berhenti dan ikut-ikutan nongkrong… lha, banner itu ngapain nongkrong di sini? Batin
Oh, iya, sebelum bercerita, ndop mengucapkan selamat tahun baru Hiriyah 1429 H. semoga di Tahun baru Hijriyah ini kita semua mendapatkan hidayah dari Alloh SWT. Terutama aku… amiin…
Bener nggak bahasa Inggrisnya?? Aduh, jadi malu kalau Englishnya masih pre intermediate (versi UPT Bahasa ITS). Tapi yang jelas, aku nggak perlu malu kalau urusan menyentrikkan penampilan sepedaku.
Nah, mungkin elo-elo pada bertanya, kenapa si Ndop males naik sepeda motor?? (–iih, judulnya ditulis lagi–) bukannya Ndop itu jereh alias keweden alias penakut. tapi ada suatu peristiwa