Nonton El Metronom Yogyakarta: Standup Comedy Show Mukti Entutz

Aku kenal mas Candra Mukti a.k.a @muktientuz itu dari nonton Standup Hutan 2018 yang lalu. Mas Mukti gak stendap, tapi ngemsi dan menyanyi di grup band Orkes Pensil Alis dengan lagu absurd andalan “Kipas Angin Kesedot Sampah”. Pas ngemsi lucu banget. Cuman ketika sama band, aku gak rilet karena selera musikku emang bukan ke situ. Jadi memang benar adanya seperti yang dikatakan Mukti di show El Metronom, kalau ada orang yang ngefans sama Orkes Pensil Alis itu pertanda selera musik orang itu aneh dan sampah. HAHAHAHAH.

Bahkan asal usul nama El Metronom pun saya tidak tahu. Dan keknya gak dibahas di materi stendapnya. Kelupaan? Kayaknya enggak. Karena mas Mukti bawa setlist (semacam kisi-kisi materi stendap) buat contekan.

Saya juga gak paham bal-balan. Padahal mas Mukti adalah anak bola sejati. Untungnya materi tentang bola gak begitu banyak. Banyak sih, tapi gak sampe 30%. Dan sudah bisa ditebak ketika materi bal-balan itu aku plonga-plongo kowah-kowoh iki mbahas uwopo maneh? Hahaha. Tapi aku tetap ketawa. Ketawa rispek. Atau aku ngetawain suara mas mukti serta diksi (pemilihan kata) obrolan ketika nelfun.

Aku bahkan gak paham kenapa acara El Metronom dijuluki muktamar sista-sista. Trus aku juga gak rilet sama ukhti boba yang dibahas mas Mukti di materinya. Hingga akhirnya seminggu kemudian, ketika di Madiun, saya nemu mbak-mbak hijab gedhe yang megang kresek besar isinya minuman boba! Ketika melihat itu aku langsung fleshbek ke materi mas Mukti dan seketika itu aku nguwakak. Iyo, ngakak ndik pinggir ndalan sendirian! NJIR ketawaku dile seminggu! HAHHAHA

Alasan aku nonton Mas Mukti adalah karena penasaran sama celetukan² aneh yang akan muncul di stendapnya. Celetukan yang anpridiktebel. Mas Mukti juga sosok yang idealis. Saya selalu kagum sama orang idealis. Soalnya aku merasa satu spesies. Iya, aku kagum sama spesiesku sendiri. HAHA

Aku dengerin beberapa episod podkes Cerita Kampung Halaman di Noice loh. Awalnya dengerin yang episode Agus Mulyadi. Trus akhirnya dengerin episode berikutnya. Cuman beberapa sih. Soalnya kalau Noice aku lebih seneng muter KisFM soalnya muter lagu 90-2000’s yang mana rilet sama masaku. Podkes CKH lauwucu pol. Mas Mukti podkes bareng Yusril yang keknya kalian berdua emang pantesnya berdua terus. Ngemsi juga pasnya berdua sama Yusril.

Pas Mukti direview sama mas Putut di konten Mojok di yutub, di situ aku jadi penasaran shonya akan kayak apa. Karena mas Mukti menjelaskan kalau dia juga suka musik. Jadi stendapnya nanti akan beda. Full enterten.

Dan bener juga! Karena syo seperti ini hanya dimiliki El Metronom seorang! Lha piye, show mana lagi yang emsi, opener, sama headliner, adalah SATU ORANG? Yaitu Lord Mukti Entutz! Hahaha

Pas jadi emsi, penampilan Mukti sangat aikonik. Dia bawa handuk di celana. Haha. Dia memprisen dirinya sendiri. Njir lucu banget! Hahah.

Pas jadi opener, dia pakai baju pantai. Trus ngaku komika yang baru belajar.

Pas jadi headliner, dia pake jaket kulit tapi cuma bentar. Habis itu dilepas karena gerah. HAHAH.

Stendap diadakan 10 Desember 2023 dan dimulai jam 8 malam sampe jam 10 malam. Dua jam yang gak kerasa karena emang sooo enterteining! Venuenya kayak studio bioskop yang semakin ke balakang semakin tinggi. Jadi penonton gak perlu khawatir gak kelihatan. Soundnya juga bagus, klir, kata perkata terdengar detail. Laiting panggungnya megah warna-warni.

El Metronom Mukti Entutz

Materi stendapnya seputar Mukti semua. Mulai masa kecil yang bandel sampe sekarang. Gilaya, dibalik luknya yang lucu gemes ramah dan baik hati, ternyata masa sekolah mas Mukti sebandel itu. Haha.

Selain stendap, mas Mukti juga tampil ngeband membawakan lagu baru dia. Eh, tonton video dokumentasiku selama nonton yuk!

Harga tiket 350 ribu (ini setara nonton Panji! Haha) pasti yang nonton adalah fans garis keras mas Mukti. Tapi khusus aku, aku nonton karena penasaran (plus kakehan duik). Haha.

Dan apakah worth it telongatus seked ewu?

Seandainya aku suka bola, pasti worth banget! Pasti ketawaku akan ngauwakak seperti penonton lainnya. Cuman karena aku kakehan duik dan bingung sedekah ke mana lagi, maka saya rasa sedekah 350 ewu untuk menonton mas Mukti adalah pilihan yang sangat tepat dan barokah fid dun yaa wal akheroh.

Tapi buat kaum proletar yang cicilan perbulannya lima puluh persen dari gaji, mending beli tiket jauh-jauh hari supaya regonya agak terjangkau dikit (harga prisel). Jan sampe habis nonton stendap ketawa-ketiwi, eh pas pulang ke rumah bingung besok makan apa. Soalnya jujur, mending perut kenyang daripada ketawa ngakak tapi perut laper. Hihihi

Selain nonton stendap dan myuzic performens, ada sesi foto-foto yang semua penonton kebagian. Ah, inilah yang saya suka di acara stendap. Di mana komika selalu memosisikan dirinya setara dengan penonton. Diajak foto bareng penonton malah seneng banget. Bahkan ganti gaya pun mau. Padahal aku yang bukan siapa-siapa ini saja disuruh ganti gaya mauwales pol. HAHAHA.

El Metronom Mukti Entutz Yogyakarta

El Metronom Yogyakarta

Acara El Metronom diadakan di Institut Francais Indonesia-Lembaga Indonesia Perancis (IFI-LIP) Yogyakarta. Saya kira ini namanya becandaan. Ternyata aku rancu antara franchise sama Francais. Ternyata mereka adalah dua hal yang berbeda. Yang satu bisnisan, satunya Perancis. Ya amplop aku cupu. Haha

IFI LIP Yogyakarta

Institut Francais Indonesia LIP Yogyakarta

Zaman sekarang gak perlu bingung cari lokesyen. Karena sudah ada gereb atau gojek. Jarak dari penginapan ke IFI LIP Yogya sekitar 3 km saja. Jadi gak makan waktu. Aku bisa berangkat habis maghrib. Acara jam 8 malam. Masih sangat nutut. Walaupun yogya macet ya sekarang. Biyek wong! Trus polusi udara udah kayak surabaya zamanku kuliah. Hihihi. Tapi kan aku ekstrovert ya. jadi semakin rame aku semakin sauweneng! Kayak mendapat banyak enerhi.

Ngomongin ekstrovert keknya seru nih..

Aku kok heran ya, ekstrovert di zaman sekarang ini jarang dibahas. Semua sosmed ngebahas introvert. Seolah-olah introvert itu primadona. Introvert itu pinter. Introvert itu tolak ukur kesuksesan. Lah aneh… Orang gak suka bergaul kok mau sukses? Orang yang bawaannya ouwer thingking gak izi gowing dan insekyur kok dianggap cerdas pinter cari duit?

Justru extrovert itu yang harusnya diprimadonakan. Kami pintar bergaul. Pintar jualan. Gak malu sama diri sendiri. Percaya diri. Suka keramean, wicis tau trend dan mengikuti zaman. Kami para extrovert hidup di masa sekarang. Hepi-hepi. Kalau gabut kami karaoke. Nongkrong ngopi² di warkop atau cafe. Bergaul! Bertukar pikiran. Menambah wawasan secara real. Secara live! Orang jadi tau kita hobinya apa, jualan apa, kerja di mana, relasi bertambah!

Bukan ngelamunin masa lalu. Atau over mikirin masa depan. Ih tai ah. HAHAHAH

Bektu topik!

Di awal-awal stendap, seperti biasa untuk menghangatkan suasana biar gak kaku, Mas Mukti menggunakan skill ngemsinya dengan cara ngajak ngajak ngobrol penonton. Dia suruh maju penonton yang asalnya jauh-jauh. Aku agak deg-degan sih, maju gak ya. Soalnya aku datang dari Nganjuk njir. Jau banget! Eh, ternyata ada yg dari Surabaya. Lah ngelip sekali lokesyennya.

Trus dik Mukti (satahu saya lebih tua dari Mukti, jadi sapanggil dik saja) nanya berapa harga autfitnya. Njir ini lucu banget! Apalagi ada penonton yang pakai sepatu Ardiles. Njir masih ada dong yang pake sepatu Ardiles! Nama merek bisa jadi panslain! Hahaha.

Trus penonton yang maju-maju dikasih hadiah yang juga mengandung panslain. Apa itu hadiahnya? Rahasia. Hihihihi.

Udah segini aja ya gaes. Ntar telongatus seked ewuku lak eman-eman kalau saya ceritakan semua materi stendapnya di sini. Kalau mau nonton stendap Mukti Entutz, tuh di instagram @muktientutz atau @jiroluger ada pengumuman El Metronom South East Asia Tour. Ada Malang, Solo, Semarang, Surabaya. REKOMENDID GAES! GAS WIS!

Di postingan selanjutnya, aku akan membahas drama nginep di The Capsule Yogyakarta. Seru ini gaes! Tunggu aja ya!

Thiyend!

2 Comments

Leave a Reply to HanggaraCancel reply