Kenapa Harus Beli Album Fisik (CD) di Zaman Now?
|Iya juga ya, kenapa ya?
Khan sudah ada for syerd? Khan ada media faiyer? Khan ada gugel? Khan ada yutub? Kenapa kamu beli album fisik sih ndop? Khan bisa download gratisan? Jangan-jangan kamu gila ya?
Iya. Aku sudah gila kok. Puas?
HAHAHA.
Jadi awalnya aku semacam kesambet gitu. Merenung sejenak. Merenung di masa beberapa (puluh) tahun yang lalu, ketika mendengarkan musik hanya bisa melalui radio. Itupun harus rikues dulu via telpun. Telpun bayar 100 perak 2,5 menit. Harus ngontel ke telpun umum dulu. Hohoho.
Trus kalau punya duit lebih, baru mampu beli kasetnya. Kaset pita yang gak bisa dikopas. Gak bisa digandakan dengan mudah. Kecuali kalau si pengganda harus modal juga, beli kaset kosong. Hahaha.
Masa-masa itu kayaknya kok menyenangkan ya. Beli kaset masih segel. Trus buka segel di kamar sambil deg-degan. Lalu membuka mika kaset. Saat itu, suara “krek” dari mika terbuka adalah suara paling merdu sedunia. Lalu pelan-pelan kugeser kaset yang masih mulus belum terjamah tangan jahil itu, memisahkannya dari himpitan cover kaset beserta liriknya.
Memasukkan kaset ke tape (tip). Lalu tekan play dan deg-degan mendengar suara tip memutar kaset. Kubuka kertas berisi foto penyanyi yang lengkap dengan ucapan terimakasih, lirik, pencipta lagu dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan album ini.
Musik pun mengalun. Lagu andalan biasanya diletakkan di list pertama. Sambil membaca lirik, aroma harum dari kertas berbahan semi glossy itu sungguh menggoda untuk dicium. Aaaah.. Bahagianyaaa… mungkin ini kertas berasal dari surgaaa!
LEBAY YAAA???
IYAAAAA!!
Kebahagiaan orang zaman past sama zaman now memang berbeda kak. Zaman dulu orang seolah-olah gampang banget bahagia. Mungkin karena untuk meraih kebahagiaan itu susah, jadi ketika diraih, bahagianya bisa long lasting.. dan haqiqi..
Lalu zaman digital pun datang. Kaset-kaset di toko Disctara atau Aquarius perlahan punah. Digantikan CD. Yang harganya lebih mahal berkali-kali lipat.
Trus zaman internet datang. Era CD pun perlahan punah. Toko Disctara atau Aquarius kayaknya gak payu. Di Nganjuk sini, toko kaset Jun perlahan kukut. Semua orang saat itu download empithri. Di era-era saat itu, MP3 Player juga dijual sangat murah. Gak ada 100 ribuan. Setara pulsa hape 2 kali.
Era kaset dan CD pun berakhir. Musik pun dikemas dalam bentuk dijital. Dijual melalui RBT kalau gak salah. Para musisi kayaknya stress berpikir gimana cara jualan musiknya. Hohoho.
Lalu muncul iTunes, dimana kita bisa beli musik secara digital dan legal. Dan lebih murah dibanding erbete yang bikin bete karena cuma beberapa detik doang itu hahaha.
Lalu datang era streaming. Spotify, Joox, laku keras! Walaupun diriku gak begitu suka streaming sih, karena merasa gak memiliki. Streaming buatku itu kayak “numpang” dengerin musik punya orang aja. Sama kayak kita main ke kamar siapa gitu, trus izin muter koleksi musiknya via headphone. Hohoho.
Era-era di atas terjadi dalam kurun waktu kurang lebih 20 tahunan ya. Dari era kaset sampe streaming.
Trus, namanya era, trend, kayak fashion, pasti akan balik ke titik awal. Dia berputar. Dan menurutku, sekarang ini eranya balik ke fisik lagi. Diriku sudah bosan share lagu di facebook demi dapat gratisan 12 jam VIP Joox. Kalau Spotify diriku pernah langganan sebulan dan kecewa karena kualitas musiknya gak sebagus Joox. Walaupun dia lebih lengkap koleksinya.
Kebosanan itu aku anggap sebagai perputaran era. At least era di hidupku sendiri. Mungkin akan terjadi di kamu suatu saat nanti. Mungkin juga enggak. Namanya aja kemungkinan, cuma prediksi. Hohoho.
Kok kayaknya aku kangen ya, mencium bau kertas cover dan lirik lagu dari kaset? Sambil tiduran, mendengarkan musik, sambil membuka-buka liriknya. Hmm.. Kayaknya aku harus beli album fisik lagi!
Karena ini era digital, ketika kepingin beli kaset sudah gak mungkin, maka belilah diriku CD. Bayangan banyak orang adalah harga CD harganya selangit sampe maratus ribu kayak zaman past, padahal zaman now enggak kok. Harga CD itu sangat murah. Cuma mapuluh ribu. Bahkan ada yg 35 ribu. CD Tulus aja lo 35 ribu kak. 35 ribu khan ongkos sekali ngopi/ngafe khan? Murah lah. Hohoho.
CD musik pertama yang aku miliki adalah CD Jolly Jumper hadiah dari beli produk PSD. Lalu NOAH, hadiah dadi beli ke ef si. Lalu Isyana Sarasvati, dikasih Dian Ribut. Dia dapat dari Oppo. Daripada nganggur, dia kasih ke aku. Hohoho.
CD musik pertama yang aku beli adalah Stars and Rabbit, Payung Teduh (2 album), Danilla. Gila langsung beli empat! Hahaha. Maklum habis nonton Folk Music Festival jadi pingin ngehargai musisinya dengan beli sidinya. Hohoho.
Berikut ini adalah sebagian CD yang sudah aku beli dalam beberapa bulan terakhir ini..
Katon Bagaskara – Koleksi. Beli CD ini karena suka sama lagu-lagunya Katon Bagaskara sih. Ini album The Best, jadi diriku main aman. Haha. Lagunya Katon itu melodinya enak buat tidur. Bisa tidur nyenyak dan mimpi indah. Hohoho.
Payung Teduh – Dunia Batas. Menungso zaman now harus punya albumnya Payung Teduh. Musisi yang sangat nyeni. Mas Is, vokalis dan pentolan Payung Teduh itu khan guru vokal dan guitar akustik di Yamaha. Jadi sudah pasti karyanya gak perlu diragukan lagi. Top Bet lah!
Stars and Rabbit – Constellation. Keunikan Mbak Elda sangat gak bisa aku hindari sih. Jadi aku beli album ini karena emang susah menghindar aja. Hahaha. Man Upon The Hill, siapa yang gak kaget ngedengerin lagu ini? Hahaha. Banyak lagu bagus di album Constellation ini!
Danilla – Telisik. Pas nonton pertama kali di Folk Music Festival, diriku agak kurang tertarik sama Danilla. Terlalu jazzy. Lalu karena albumnya dijual 35 ribu saja, diriku coba beli saja. Iya, awalnya cuma coba-coba. Eh setelah didengerin beberapa kali, OH EM JI! Danilla ini brilliant! Feel di suaranya gak tertandingi. Dia nyanyinya simpel dan menusuk kalbu. Eh, diriku sekarang lagi muter albumnya sambil nulis ini hohoho. Melodinya JE.. NI.. YUS!!!
Bjork – Homogenic. Saya khan ngefans sama Bjork tapi baru sekarang mampu beli CDnya, jadi sudah selayaknya saya punya album Bjork.
Bjork – Vespertine. Saya khan ngefans sama Bjork tapi baru sekarang mampu beli CDnya, jadi sudah selayaknya saya punya album Bjork.
Bjork – Volta. Saya khan ngefans sama Bjork tapi baru sekarang mampu beli CDnya, jadi sudah selayaknya saya punya album Bjork.
Urusan Bjork gak usah dijelasin kayaknya. Hanya orang-orang tertentu yang suka soalnya. Hahaha.
Isyana Sarasvati – Explore. Menggemaskan. Bertalenta. Musisi berprestasi. Gimana bisa aku gak beli sidinya? Aku buta dan tuli? Hohoho. Must have item bet pokoknya!
Mariah Carey – #1 to Infinity. Aku juga ngefans sama Mbak Merraiyah. Sayangnya dia sudah gak seprima dulu nyanyinya. Jadi yasudahlah aku beli album the bestnya saja. Main aman. Untuk mengenang masa-masa suaranya masih jaya dulu..
Chrisye – Best Cinta. Sidi paling baru yang aku miliki. Tapi ini album tahun 2000. Album The Best Chrisye ada banyak macemnya. Tapi album ini menurutku paling the best song listnya. Gak bisa deh kalau gak beli. Must have item bet lah!
Bjork – Selmasongs. Ini sidi lumayan langka. Kayaknya sudah gak ada yg jual lagi. Ini aja stoknya cuma 1. Rebutan sesama fans Bjork. Dan aku pemenangnya. HAHAHA.
NOW 3. Aku punya kaset NOW 4 dan NOW 5. Untuk sidi aku beli yang NOW 3 ajah. Biar komplit. Hohoho. Ini sidi bekas. Tahun 1997. Untungnya masih bisa dirip dengan sempurna.
—-
Sebelum melanjutkan, diriku beli CD ini kemudian aku RIP. Alias diconvert ke dalam file musik. Aku memilih Apple Lossless M4V dari iTunes. Ini sama kayak FLAC sih. Filenya gedhe. Satu lagu rata-rata 30 MB. Soal suara jangan ditanya, jernih dan detail! Beda kayak mp3 kompressan. Hohoho.
Setelah diRIP, aku pastikan nama artis dan judul lagunya sudah ada. Kalau belum, ya aku isi sendiri datanya. Mulai judul lagu, artis, album, genre, tahun, dll. Trus kalau sudah lengkap datanya, tinggal brosing album artworknya. Setelah semua selesai, baru dikopi di hape. Biar albumnya terlihat rapi. Gak ada foto orang selfi gak jelas sama tulisan situs blogspotnya. Hahaha.
—-
Monita Tahalea – Dandelion. Beli ini karena pingin nyanyi sambil baca lirik ketika konser di Jazz Gunung Bromo kemarin. Eh ternyata albumnya gak ada liriknya. Fiuuuh… Terpaksa aku tulis sendiri! Hahaha.
Potret – positive+POSITIVE. Aku punya kaset The Best Potret. Must have item dari Potret selain album the best tentu saja album positive+POSITIVE. Ini album kayak si Potret mengeluarkan semua jurusnya. Semua lagunya bagus dan artsy. Melodinya aneh dan unik gak ketebak. Kita kayak dilempar ke zaman kapan gitu di tempat yang entah di mana. This album is super magical to listen!
Isyana Sarasvati – Paradox. Aku suka lagu Winter Song. Trus Echo juga suka. Gelora itu enak banget karena kayak lagu jaman dulu gitu melodi dan beatnya. Anganku Anganmu adalah duet yg sungguh manis, indah, canggih dan powerful! Terpesona, hmm.. lama-lama enak juga.
Payung Teduh – Live and Loud. Awalnya, saya kira ini album live dengan suara yg gak maksimal karena banyak gangguan suara penonton di sana sini. Ternyata ini beneran direkam secara profesional di Yamaha music studio. Kalau saya boleh lebay, INI ADALAH ALBUM DENGAN ARANSEMEN TERBAIK DI INDONESIA SAAT INI! Tandanya apa tuh? Tandanya kamu harus beli banget album ini! Hohoho.
—-
Jadi kenapa harus beli album sidi fisik di zaman now?
Jawabannya adalah karena bisa dipegang, bisa didigitalkan (dipindah ke hape, leptop, komputer), merasa memiliki, trus kalau ada temen mau ngopi lagu, bisa sok pelit dengan bilang, “Enak aja ngopi! Beli dong!”
HAHAHAHA
This is the end of the post. Buat kalian yg pingin beli CD juga, sana brosing di tokopedia atau bukalapak. Banyak yg jual kok. Apa? Eman-eman duiknya? Ya gak popo. It’s up to you. Saya juga gak menghimbau untuk beli album fisik kok. Ini cuma masalah selera. Kalau selera kita sama, ya toast! Kalau selera kita beda, ya tetep toast! Karena walaupun selera berbeda, kita semua pasti sama-sama ciptaan-Nya!
Toast!
Hahahaha, aku dulu juga koleksi kaset lho. Kalo CD, belinya bajakan. Maklum, dulu kan aku anak (yang tinggal di) kampung. Punya tape dan walkman pula. Sekarang udah rusak. Tapi masih nyimpen kasetnya. Paling suka soundtrack-nya Berbagi Suami. Enak banget petikan gitarnya. Hal-hal printilan begini yang tahu keasyikannya cuma orang2 tertentu aja. Buat yang lain, bisa jadi dibilangnya aneh. Hiks :'(
Huahahah.. iya bener. Teman temanku belum ada yg ketularan aku beli CD kayak gini. Emang aku udah gila kayaknya hahaha.. kasetku ndik koper jik utuh. Kalau ada yg ilang kovernya, kasetnya, itu bukan ulahku, tapi ulang si peminjam yang gak tanggung jawab! Hiks..
Aroma dari cover kaset baru memang sensasional, mas nDop! Saya juga masih ingat sensasinya, walau bukan kolektor kaset.
Betul sekali. Bahkan kaset bekas pun masih sensasional rasanya..
Aku tipe orang yang suka teknologi cak hehehe. Meski aku tahu namanya juga suka gak bisa didebat tapi tetep kok yaaaaaaooo tuku sing fisik. Ribet penyimpanan hehehe.
Buku aja aku sekarang mau beralih ke digital tapi sayangnya gak semua penerbit mendigitalkan bukunya dan dijual onlen gitu.
Aku barusan kepikiran piye nek buku2 kui dibacakan saja trus suaranya direkam di CD. Pasti seru mendengarkan sebelum tidur daripada moco dewe sing dasare aku muwales moco buku mangkane gak pinter2 iki wahahahaha
Lak koyok siaran radio zaman biyen cak wkwkw
Hahahhaha zamanku muter mbalik zaman biyen koyoke lid..
aku jadi terkenag masa lalu yang indah bersama saudari dan saudara dan juga emak dan abah yang hobinya muter lagu kasidah rebana di pagi pagi buta..
lalu aku pengen muter lagu Padi yang waktu itu lagi ngehits, eh malah di omelin….!
ya udah aku mah apa atuh yang bisanya cuma ngedumel dumel sambil nyelebin kepala ke atas permukaan bantal..
sedddiiiih akuuuh hehe
Hahahaa lucu banget.. etapi sekarang bisa dengerin Padi sendiri dong! Mp3 gratis didownload atau yutub hahaha
Dikumpulin siapa tau 10 tahun ke depan bakal menjadi barang yang di incar kolektor haha. Tapi dari dulu sampe sekarang baru punya satu cd original itupun lagunya avril lavigne, kalo peterpan, dewa, dsb bajakan. Maafkan wkwk :(
Zaman now memang sulit untuk tidak donlod bajakan hahahha disediakan melimpah dan gratis soalnya.. hahaha
Iya bener. Aku sedang cari CD nya Andien yang Bisikan Hati. Dijual 500 ribu! Mahaaaal. Maklum itu barang langka. Soalnya zaman dulu itu rekamannya masih kaset pita. Ketika keluar CDnya, mungkin jadi limited hoho..
Suamiku bukan tipe suka nongkrong ngopi2, miara burung or modif2 mobil or mancing dll. Duitnya kepake cm buat beli junkfood, beli komik sama CD tok. Mana sukanya britpop dan indie yg rata2 impor, ga ada lisensi lokal, harganya berkali lipat. Wes lah tak biarin, cuma berharap semoga ga naik kelas jadi koleksi vinyl juga .___.
Waaah nek sampe vinyl, uwang belanza ketir ketir kui. Hahahaa dan diriku sampe sekarang belum pernah nyekel vinyl sama sekali. Suaranya kayak gimana juga belum pernah denger. Wah jangan sampe aku keracunan hahahah
Aku…. pecinta dihital. Kalo lagi baik yang dunlud di aicuns. Kalo lagi ngga berperikemusikan ya download di Youtube pake Keepvid simpen di hp samsul.
Hahaha ya sama. Keepvid penyelamat kita bersama. Hahaha. Tapi wajar download gratisan. Soale gak kabeh lagu enek ndik aicuns. Dihitalku yo uwakeeeh.. trus sejak ngerti harga sidi dan digital podo ae bahkan lebih murah, aku tuku sidi wae hahaha..
toko toko cd kayak gitu sudah jarang ada ya
Jangan manggil om woey! Aku bukan om om!
Di tokopedia masih banyak kak.
bantu ..BU..sale cd ori jazz dan pop minat wa 085603 69 69 79
mas yg ud gila krna beli cd ori..hehe..taste nya unik dan keren its about kepuasan ya….kkalo gitu aku punya mayan banyak cd jazz ori usa koleksi saya pribadi mo di sale..kl minat murah kok..buat pecinta jazz..ini no wa saya +62 85603 69 69 79
Thank you mas..
Berawal dari nyari web yang jual CD ori, ga nyangka bisa nyasar sini.
Yang diceritain di atas hampir semuanya tak rasain. Dari berasa hacker keren bisa duplikat kaset (bahkan kadang siaran radio yang masih ada tagline-nya, haha), sampe mulai koleksi CD (walaupun isengnya makin pro dengan mengunduh dari server layanan streaming, haha).
Memang sih layanan streaming itu resmi, tapi benar Mas (bukan Om ya) kayak ga dapet rasa “memiliki”-nya. Walaupun belum sepenuhnya & agak menantang cari CD ori di jaman now ketika toko kaset banyak yang tutup, itu jadi sebuah terapi yang bikin jiwa tetap muda.
Next? Nabung buat order CD Linkin Park “One More Light” yang dibanderol secara “normal” diatas seratus ribu rupiah. Kencangkan ikat pinggang, kerja kerja kerja! :D
Seneng banget kalau ada yg komen panjang begini. Berasa tulisanku snagat dihargai. Hoho.
Aku mau beli CD lagi nih. Kayaknya sih Reza Artamevia. Tapi nunggu dia keluarin album baru sekalian. Hohoho. Sama nunggu si Danilla ngeluarin CD fisik untuk album barunya. Yang sekaang soalnya sepaket sama boxset yang harganya selangit dan diriku gak nyiapin dana sebesar itu untuk beli sidi hohoho..
Ngomongin rekues lagu di radio. Dulu gua juga sering banget gan. Gua sampe bela2in ngumpul sama temen itu cuma buat dengerin radio haha
Hampir tiap hari tuh, sampe2 penyiarnya hapal banget sama kita2
Hahaha.. dulu pernah dibonceng mbakku naik sepeda menuju telephone umum demi mau rikues lagu di radio
Kebetulan saya menikmati musik dari segi kualitas musik yang didengarkan. Pendapat saya pribadi sih banyak orang yang malah balik ke jaman dulu. Maraknya turntable player malah membuat piringan banyak dicari. Suara yang dihasilkan lebih analog yg membuat musik terasa tebal dan empuk. Sementara era saat ini digital musik mendominasi. Prosesnya pun harus di konversi dari digital to analog (dac) sehingga dalam Prosesnya pun tidak seratus persen sempurna menjadi analog. Ditambah file nya Udah dikompres seperti file mp3.
CD sendiri memberikan kualitas musik yang bagus. Artinya beli CD akan mendapatkan kualitas yg baik. Serta penghargaan kita atas karya orang lain.
Bicara soal kualitas suara,Banyak orang menghabiskan puluhan juta bahkan ratusan juta untuk mendapatkan suara yang analog. Yang digital banyak yang ditinggal.
Kalau dari CD aku rip jadi file lossless dengan bitrate 900 an jadi lebih bagus dibanding MP3 biasa yang maksimal mungkin 300 an bitratenya. Punya CD fisik apalagi ada liriknya ituuuu… kebahagiaan yang beda dengan beli file digital di iTunes. Walaupun jadi agak repot harus beli rak CD. Hihihi.
Wah aku kalo punya rumah sendiri kayaknya mau beli pemutar piringan hitam (vinyl). Kayaknya keren aja gitu ya hihihi
wah wah mas mas jaman past emang punya kenangan lebih ya, kalau saya sendiri Download iya, beli CD ori juga iya mas, sensasi punya cd ori itu memang luar biasa..
Bener bangettt!!! Btw aku masih beli di iTunes kok. Tapi sejak ada joox gratisan 12 jam (sharing di facebook), aku jadi ngandalin joox saja. Kalau artisnya aku suka, ya beli CD nya. CD terbaruku Danilla – Lintasan Waktu.
yg pasti bener tuh, harus cd ori agar kita kasih kontribusi buat mereka yg udah kerja keras keluarin album, jangan sampai udah jaman now begini, sukanya hanya download lagu online dan beli cd bajakannya, hmmm kasihan kan mereka
Bener banget! Walaupun mereka bisa dapat duit dari manggung, tapi emang seharusnya balik ke zaman dulu, beli kaset. Zaman now beli CD. Wong ya harganya murah. Sekali ngafe doang hihihi.
Sepakat. Kalau aku Kang, jelas lebih nyaman mendengar musik dengan bit rate 1411 kbps via CD daripada mp3 128 kbps hasil download gratisan. Flac mayan lah masih main di 500-an kbps.
Iya banget.. Apalagi dengerin striming di spotify itu kualitasnya rendah.. Aku termasuk orang yg detail dalam mendengar musik. Apalagi pakai Sony Extra Bass itu kalau dengerin yg bitrate rendah ya kedengeran gak detailnya. Hihihi..
aku masih sering beli album fisik tapi album kpop haha. albumnya artis indo gapernah beli tapi…selalu streaming di spotify. seenggaknya itu bisa bantu artisnya juga kan ? emang sayang banget sih orang yang suka beli yang bajakan gitu padahal bener banget albumnya artis indo itu murah banget. tapi seneng beli bajakan kalo download pun di situs yang ga legal :(((
Internet memang memudahkan ya. Memudahkan untuk bebruat kejahatan ahahhaa. Ah, mari berdoa bersama-sama agar pembajakan ini bisa berkurang..
Inget banget dulu waktu masih kecil itu sering banget dengerin orang tua dengerin lagu lewat CD, sampe kaset CD nya itu rusak musiknya patah2 baru beli lagi wkwkwk
wah. menarik banget ceritanya bang. .. kebetulan CD pertama saya sama. jolly jumper, dan kebetulan jugak sama dapet hadiah dr psd. wkwkw tapi saya dapetnya semua set psdrecord : divide, bilfold, jolly jumper, psd compilation.
memang sensasi mempunyai CD album official itu beda rasanya.. serasa bangga gitu. selain itu kita juga suport artisnya.
enggak tau kenapa dari tahun 2016 awal saya jadi suka Kpop, akibatnya membeli CD nya makin menggila. setiap idol yg saya gemarin ngeluarin album, pasti saya beli.. CD album kpop spesial pokoknya. hehhe..
Hahahha iya bener. Untuk artis idola, aku berusaha beli CDnya. Kemarin malah beli CD import Bjork. Walaupun nunggu hampir sebulan tapi gapapa. Dapatnya macem2 ada posternya juga. Puasss..