OOTD di Kediri: Simpang Lima Gumul, Gereja Merah, Goa Selomangleng
|
10 februari 2016: SIMPANG LIMA GUMUL
Sejak punya badan kayak model, aku jadi seneng foto-foto. Yah, mumpung badan lagi ideal. Ntar kalo tiba-tiba gendut atau tiba-tiba kurus banget trus gak sempet foto-foto khan bakalan nyesel. #penting
Dan emang bener, ketika sampai Simpang Lima Gumul Kediri, fokusku bukannya moto monumen yang dibikin mirip Arc de Triomphe Paris itu, tapi memoto diriku sendiri. HAHAHA
Untung bawa temen yang bisa mengoperasikan kamera DSLR. Paling aku cuma mengarahkan anglenya aja. Selebihnya biar mode auto aja yg bekerja. Mumpung siang-siang terik banget jadi mode auto di kamera is fine.
Moto Simpang Lima Gumul pakai lensa kit itu agak susah. Walaupun dia tergolong lensa wide. Soalnya saking gedhe dan tingginya monumen itu. Jadi harus munduuur banget. Trus kamera harus di taruh bawah biar terlihat puncaknya. Kalau kamera di bawah, yang membidik harus ndlosor dong, iya. Otomatis. Hahaha.
Kasihan ini fotografernya harus ndlosor
demi mendapatkan foto puncak Simpang Lima Gumul
Kediri..
Lagi?
Suka banget sama tagline Kediri Lagi. Kalau diartikan khan bisa begini, “Mau kemana lagi nih?”
“Kediri lagi?”
“Okay, Kediri lagi!”
Hahahaha keren ya idenya! Atau jangan-jangan ada arti lain selain tafsirku di atas ya? *Edisi males brosing*
Gak bosen levitasi?
Selama masih bisa, why not?
Ntar kalau gemuk banget emang bisa melmpat?
HAHAHAH
Wah kena kendid nih! Hahaha.
Namanya artis di mana-mana diikuti paparazzi..
Yang aku sayangkan di Simpang Lima Gumul ini adalah desain reliefnya yg kurang serius menggarapnya. Secara style sih okay ya dibuat childish. Namun, bisakah membayar seniman yang lebih detail menggambarnya?
Reliefnya dibuat asal-asalan, kurang serius.
Sebagai seniman katepe, aku punya sense of art yg lumayan kritis. Relief SLG yg diresmikan tahun 2008 (dibangun selama 5 tahun sejak 2003) ini menurutku kurang pas digarap dengan style childish seperti itu. Kalaupun dipaksakan sebenarnya boleh, asal dibuat serius. Anak kecil itu kalau menggambar lebih “tidak teratur” dan polos. Kalau yg di atas itu teratur banget. Tapi sori ya, jelek.
Tapi kalau menelisik alasan dibandung monumen ini karena terinspirasi dari Jongko Jojoboyo, raja dari Kerajaan Kediri abad ke-12 yang ingin menyatukan lima wilayah di Kabupaten Kediri, kok pemilihan style relief yg childish kurang cocok menurutku.
Apa nggak ada seniman di Kediri yg bisa menggarap relief yg lebih detail dan bagus kayak di monumen-monumen lainnya? Pasti banyak!
Gak niat bikin relief.
——–
11 Februari 2016: GEREJA MERAH
Besoknya, temen lain ngajak piknik ke Kediri lagi. Dia ngajak ke Gereja Merah. Gereja yang lumayan ngehits buat OOTD (Outfit Of The Day). Dia masih sekolah. Hari itu libur karena kelasnya dibuat try out. Yowis ayok budal!
Dengan menenteng laptop, seperti biasanya (karena itu bukan hari Sabtu atau Minggu, aku gak libur, jadi sambil dolan harus sambil ngerjain orderan), meluncurlah di Gereja yang letaknya di pinggir jalan itu. Tepatnya di sebelah bunderan Sekartaji. Jangan manja, semua ada di google map.
Sampai sana udah ada adik-adik cewek gemes menguasai spot di pintu masuk gereja. Aku gak berani ngusir sih, soalnya mereka pewe banget. Lagian aku juga gak punya hak mengusir. Hahaha.
Yowis akhirnya foto-foto di depan gereja aja. Hasilnya tetep kece badaeh!
Look at me!
Tinggi, ganteng, stylish!
Bener-bener kayak model papan atas!
Ganteng kok jomblo?
I’m happy to be single.
Protes? Iri? Ribet amat hidup lo!
HAHAHA
Ketika aku jadikan DP BBM, eh ada temen baper yg chat, “Itu di mana?”
Ketika aku jelaskan bahwa gereja itu di Kediri letaknya di pinggir jalan. Eh, dia katanya gak pernah lihat. Lah, anak Pare kok gak apal Kediri?
Trus dia gengsi dengan mengatakan, “Gerejanya baru ya, pantesan aku gak pernah lihat!”
Baru? Langsung deh aku brosing kapan gereja ini dibangun. Ternyata..
GPIB Immanuel, nama asli Gereja Merah itu didirikan tahun 1904. Gereja tersebut menjadi salah satu gedung Gereja yang tertua yang berada di kota Kediri. Walau telah berusia 112 tahun, terlihat bentuk kondisi fisik gedung sudah tua tetapi masih tampak begitu kokoh. Gereja yang saat ini mempunyai warna gedung merah bata ini belum pernah direnovasi sama sekali.
Sumber di sini
Gereja berumur 112 tahun kamu bilang baru? Anak baper memang aneh logikanya yaaa..
Aku iseng ngedit-ngedit photoshop, jadilah foto seperti ini.
Gereja yg keren, model yg fashionable,
wardrobe yg matching sama warna gereja,
editing photoshop dengan kemampuan dewa,
aku ini sempurna banget ya!
HAHAHAHAHA
Dan buat kalian yg baper, pasti hati sanubari kamu sedang berkecamuk, iri dengki memuncak sampe ke ubun-ubun karena melihat aku dengan segala kesempurnaanku. HAHAHAHAHHA.
GOA SELOMANGLENG
Rencana hari ini mau nonton Deadpool. Karena Kamis jadi mulai tayang jam 1 siang. Karena masih jam 11 siang, maka kami melanjutkan ke Goa Selomangleng. Yang ini ideku sih, soalnya Goa ini kok gak ngehits di zaman sekarang. Why?
Menurut gugel map sih cuma 7 menit kalau dari lokasi Gereja Merah, tapi karena temenku ini ngeyelan, jadi dia gak percaya rute yang diberikan gugel map.
Aneh! Dasar generasi baper. Gak mau kalah. HAHAHAHA.
Setelah ngeyelnya gak berhasil, alias malah nyasar ke mana gitu, akhirnya dia manut sama gugel mep yg dari tadi aku kasih tau. Mbalik lagi. Dan sukses membuang waktu 10 menit perjalanan.
Sebelum sampe Goa, ada trek offroad gitu di bawah sana. Trek yang jalannya ada gundukan tanahnya gitu. Waaah keren ini. Dan di area Goa ini ternyata ada semacam tempat pelatihan militer.
Itu gapura artinya apa sih? Gak mudeng aku.
Biaya masuknya ternyata gratis, cukup bayar parkir saja. Dan saat itu sepi banget. Mungkin bukan tempatnya anak ngehits kali ya. Mungkin mereka baper. Piknik kok ke goa, emang situ manusia purba? Gitu mungkin ya. Namanya anak baper, dibully gitu khan langsung mengkeret.
Tangga masuk Goa.
Saya yakin peraturan kayak gini gak ada yg baca.
Orang langsung nyelonong aja cuek.
Ya kan ya kan?
Jadi goanya ada 2 pintu.
Masih kurang jelas? Yuk kita mendekat.
Lubang di sebalah kanan itu cuma cekungan biasa
Itu lubang goanya seberapa besar to?
Segini ukurannya.
Kalau di aku sih harus menunduk ya,
maklum aku ini tinggi semampai.
Maklum model.
Masuk ke dalam, baunya dupa. Ya wajar namanya aja goa. Dan aura di sini lumayan mistis sih. Dulu goa ini tempat bertapa Dewi Kilisuci memang (seribuan tahun yll). Saat itu sebenarnya ada pengunjung lain tapi mereka hanya di bawah. Gak naik ke goa.
Ada semacam tempat menaruh bunga.
Ini sesajen kah?
Goa ini punya penunggu yg imut. Berwarna oranye, bermata kuning, dan berbulu.
Penunggu Goa.
Pus, kok gitu-gitu amat ngeliatnya,
biasa aja napa?
Gak gak, serius amat. Aku becandaaa. Itu kucing biasa kok. Pas aku ke sana, kucingnya takut. Setelah aku memelas, akhirnya kucingnya mau juga aku foto.
Masuk kedalam, ada relief yg bagus. Jangan dibandingin sama relief Simpang Lima Gumul looh yaa..
Relief itu harusnya kayak gini.
Bercita rasa seni tinggi. Gak asal-asalan.
Good job! Pasti ini seniman hebat yg bikin!
Seberapa besar ruangan di dalam goa ya?
Lumayan longgar buat foto-foto kok.
Bisa rebahan juga. Tidur juga boleh.
Asal betah sama bau dupa sih.
Di dalam goa cahayanya gelap. Cahaya hanya berasal dari pintu goa. Kalau mau foto-foto di sini, emang wajib pakai kamera SLR sehingga bisa disetting ISO, bukaan dan shutter speednya. Kalau pakai hape, aku jamin hasilnya gelap dan buruk.
Harus pakai kamera SLR ya.
Biar hasilnya bagus kayak ini.
Btw, sepatuku keren ya!
Brodo gitu loh! Hahaha
Buat kamu yg gengsi gak mau wisata ke goa karena bakalan dibully temen-temenmu, contohlah aku, aku percaya diri aja tuh foto-foto di goa. Hasilnya juga bagus kok. Tekstur batu dipadu dengan flanel, celana jins, sepatu kulit, waaaah KLOP deh!
Ngomongin batu, iya, goa ini terdiri dari FULL BATU (batu andesit). Selo itu artinya batu, mangleng itu miring. Jadi pas, Selomangleng itu batu miring. Sama kayak goa ini.
Mengintip dari dalam goa,
terlihat muda-mudi sedang berpacaran di bawah sana.
Sekali lagi, aku memilih sendiri aja.
Aku kuat. Aku hebat!
*Padahal itu berurai air mata*
Foto ini berada di atas Goa. Harus trekking tipis-tipis.
Gimana, keren khan OOTDnya? Tinggal pede aja sih. Gak peduli mau foto di goa atau di manapun, kalau percaya diri dilengkapi dengan angle yang pas, hasil foto juga bagus.
Bicara mengenai Goa Selomangleng, wuih, mulai serius nih, aku pertama ke sini itu bareng almarhum bapak. Mungkin aku masih SD ya saat itu. Dan di zaman itu belum marak yg namanya kamera. Jadi gak ada dokumentasi.
Jadi pingin punya kekuatan time traveler nih, kayak di film About Time. Trus foto-foto yang banyak. Haha.
Sebenarnya di Kediri gak cuma ke tempat wisatanya sih, tapi juga ke kafe-kafe yg wajib ada colokan kabelnya. Ntar deh aku posting pengalamanku ngafe di Kediri.
————-
Waktu merambat ke pukul setengah satu siang. Lah, DEADPOOL sebentar lagi tayang! Ayok segera pergi dari sini!
Thanks to my photographers:
Follow IG mereka: @septiawan_bagus dan @sigithand_
Tapi sebelum follow mereka, wajib follow @dzofar dulu ya.
HAHAHA
BONUS FOTO:
Sukses itu mindset. Hanya pola fikir.
Semua orang sudah sukses sejak lahir.
Jangan penuhi hidupmu hanya untuk pingin sukses,
pingin kaya. Gak akan pernah tercapai.
Karena manusia itu pada dasarnya serakah.
Lupa bersyukur. Maka, jadilah orang yg bermanfaat.
Hidup lebih bahagia. Tidur bisa nyenyak.
The end.
Jadi gemes karo mas baper sing mbok ceritake, sing ndi to wonge? Hahahaha. GPIB ne apik tenannn, jadi ra sabar pingin mlipir Kediri nih. Trus quote terakhirmu apik banget, maz. *nyatet dalam hati* ^^
Hahaha koncoku cah Pare. Ngeyelan bocahe hahaha. Iyo gerejane apik bangettt.. Wernone abang dadine unik menarik dan beda.
Nek masalah quotes, aku emang jagoane nggawe quote, maklum Marindop Teguh. Hahaha
owalah kediri ono sing apik2 jugak yoo..
Aku sih belum pernah ke Kediri, tapi dulu ada temen kuliahku yang asalnya dari Kediri. Satu yang paling aku ingat dari Kediri adalah gethuk pisangnya. Enak banget menurutku.
Itu jajanan masih sering dijual di bis bis, cuman aku jarang beli. Iya enak banget warnanya merah maroon.
keren jg di kediri…
itu yg fto spa ya bro, ksian liatnya..hahhaha..
Ketauan kamu gak baca, sudah dijelasin pakai foto juga.
Mantab banget foto2 nya. tapi menurutku, yang paling yahud tetep yang levitasi….hehehe
Rasanya ajaib ajaib gitu ya foto levitasi haha
Okeh, mari agendakan #VisitKediri2016 Ketemu artis papan triplek :))
Hahaha.. Sampean rung kenal aku marahi, bukak about me lak nggumun karo prestasiku hahahaha.
kayak di Eropa ndop :D
Ngiri ma foto levitasinya, keren
Makasiii haha
keren masss
wehh…aq mek tau nang simpang limo tok mas ndop :D
tapi biyen sek urung enek tulisan “Kediri”, terus pas waktu ruame tenan..
he eh koyoke tulisan “Kediri Lagi” kui jik anyar.
iyo mas ndop jek anyar kyoke..
salam kenal mas ndop
Wah, ini nih salah satu icon Kota saya.
Sekarang makin indah, wisatawan dari luar Kediri monggo mampir.
Oke siaaap. Membayangkan bisa naik ke atas Monumen.
Kediri Lagi maksudnya mbalik nang awak e dewe maneh. Ngono tok mas Ndop. Haha
Kelingan pas pengajian enek bupati trs disebar brosur soal tagline anyar kui.
oh lagek nyadar, ke diri lagi. Ke “diri sendiri” lagi. Keren pol. Nganjuk tagline e urung enek hahaha.
gokil, ada aksesoris tambahan tulisan kedirinya sekarang, udah lama gak ke gumul lagi nih
Yoi mas. Makin seru buat foto foto ya
Poto poto ndhuwur rasane kaya poto ning Eropa, kerene
Guwone keren ya, saka jenenge Selomangleng, terus ana nggon nggo latian militer, nggone resik sisan.
Iku mata kucinge kriyep kriyep, lagi ngantuk sajakke :D
He eh mbak. Indonesia pancen pinter nek dikongkon niru niru haha. Padahal kudune gak usah niru pun Indonesia wis luwih keren karo negoro liyane. Contone ya Guo guo kui.
itu yang atas kayak monumen nyang di perancis ya…
quote nang poto terakirmu massss, mak jleb nang ati
Suwuuun haha. Kuwi jenenge Marindop Teguh.
keren bangeen fotonya
kalo untuk jasa fotografernya minggu malam ada nggak mas ??
Dari dulu diajakn sepupu yg nikah sama orang kediri suruh main2 ntr diajakin kesini masih blum smpet aja euy ga sinkron sama jadwal libur di kantor
kapan ya bisa ke kediri, ke monumen simpang lima