Refreshing ke Probolinggo

Kawan-kawanku, sejak Desember sampai sekarang ini, atau sejak saya memutuskan ndekem ndik kamar saja alias duduk manis berlama-lama di atas kasur sambil online mengais rejeki bikin vector demi sesuwap ginuk-ginuk ini, saya belum pernah yang namanya istirahat. Walhasil, Sabtu tertanggal 6 Maret 2010 saya pun melanglang buana ke Probolinggo.

Mau pergi ke mana ndop?

Hehehe… saya menerima undangan dari teman blogger. Itu lo, blogger cilik yang sekarang sudah gedhe segedhe gaban! Hahah… namanya Aditya Permana. Sudah kenal dong, dia pemilik nafasku.com juga. Pemilik nafasku.org juga. Aktif di kaskus juga sebagai juragan ahli SEO dan blogging dan internet marketing sampai tangannya keriting kayak emping <--kok emping, emping kok keriting? Biarin to le, si ndop kehabisan ide soalnya... Nah, perjalanan ke Probolinggo seperti biasa, buat kita-kita yang kebajinganranjingan internet ini, pastilah sambil facebookan. Hohoho…

Sabtu itu si Adit masih sekolah. Kereta api berangkat jam 12.10 siang hari panas-panas. Saya duduk sendiri di satu bangku. Di depanku 2 orang bapak-bapak dan gadis muda (emang ada gadis tua, ndop?) yang kantong matanya kelihatan hitam. Kayaknya anak itu kurang tidur.

Saya memakai celananya bapakku yang sudah saya kecilkan pinggangnya beberapa sentimeter. Celana di dalam lemari kabinet yang terbuat dari plastik yang sekarang lagi ngetren itu, semua sudah pada kekecilan. Maklum badanku sekarang menggelembung perlahan-lahan. Tulang-tulangku yang dulu asyik pamer itu, sekarang pada malu dan sembunyi di balik daging. Alhamdulillah… heheheh…

Kalau sedang boring di dalam kereta, saya facebookan, trus ketawa sendiri. Lalu cetek-cetek ngetik balasan komentar. Lalu aku pencet “home”. Oh, belum ada notifikasi baru. Aku masukkan lagi si Kaka (nama hengfun K320i ku) ke dalam kantong celana kiri. Biar aman kalau ditaruh kantong celana kiri, soalnya apa, soalnya saya sedang mepet di kiri kaca kereta api. jadi nggak mungkin kecopetan. Masa sih kaca bisa nyopet? hehehe… Beberapa menit kemudian aku rogoh saku kiriku dan eh, ada 11 notifikasi. Walah, kok banyak yang ngetag photo, jadi notifikasiku penuh dengan photo yang ada tag akunya. Eh, ada balasan komentar nih… lalu aku ketawa lagi…

Si Adit sms, btw kok dia bawa hp ke sekolah ya? hehehe… Aku jawab smsnya, “Aku wis teko nggubeng Suroboyo, jik beberapa jam lagi.”
“Yowis aku tak bal-balan disik ya… ”
“Kuwarepmu, Dit.”

______

Saya melihat dua anak diturunkan paksa oleh petugas yang memakai seragam biru. Suasana kereta Sri Tanjung jadi sedikit tegang ketika petugas itu memergoki dua penumpang kecil nggak bawa karcis. Satu anak mengeluarkan uang duapuluh ribuan sebagai denda karena tidak membawa karcis. Dalam hati saya, kuwapok we, tuku karcis 18 ewu wae iso teko Probolinggo dengan hati aman tentram kok… Hohoho…

Petugas karcis datang memeriksa karcis satu-satu. Aku keluarkan karcis seharga 18 ribu itu dari dalam kantong celanaku. Setelah petugasnya pergi, saya pun mak blek sek tidurr….

______

“Dit, piye bal-balane? menang po ra?” Aku sms Adit, biar dia nggak lupa kalau dia musti menjemput aku di stasiun.
Tidak ada jawaban.
“Dit, jenenge stasiun Probolinggo kuwi opo?”
Tidak ada jawaban.

______

Kereta api hampir berhenti lagi di stasiun selanjutnya. Pedagang-pedagang memberi tau penumpang kalau kereta sudah sampai Probolinggo. Ah, masa sih.. aku tetep duduk terdiam saja sambil memegangi seluruh bekal. Bapak di depanku pun bilang kalau kereta sudah sampai Probolinggo. What? hahaha… horeee… aku langsung bergegas turun setelah bertanya kepada satu orang penumpang lagi untuk meyakinkan.

Stasiun Probolinggo lebih kecil dibanding Stasiun Nganjuk. Atau mungkin itu hanya perasaanku saja soalnya belum pernah mengukur luasnya, hehehe…

Sambil berjalan keluar stasiun aku sms Adit kalau aku sudah datang. “Yo, nteni!” Jawabnya.

Aku bergagas berteduh dari hujan rintik-rintik ini menuju Masjid. Masjid Probolinggo warnanya dominan hijau dan putih. Letaknya dekat dengan stasiun. Cukup jalan kaki saja sudah sampai. Sambil menunggu Adit menyusul, saya balas deh komentar facebookku. Di masjid facebookan? Hahaha… haregene gitu… Hahaha…

“We ning ndi?” Terdengar suara di ujung tilpun.
“Ning njero mejid,” Hanfoun dimatikan.
“Aku ning ngarep mejid” Kalau yang ini sms dari Adit.

Aku berdiri, seketika itu langsung menemukan Adit yang badannya gembul dan gampang dikenali itu. Tidak mau kalah, saya pun juga langsung dikenali sama Adit. Lawong tubuhku sekarang gede duwur koyok raksasa, hahaha…

_______

Di dalam kamar, ada si Ferdi. Pemilik ferditya.com dan ferditya.co.cc itu sedang asyik meain game zombie and plant. Game flash. Ferdi adalah adiknya Adit. Walau mukanya nggak mirip sama sekali dengan Adit tapi ada kemiripan yang nggak bisa ditolak lagi, yaitu: SAMA-SAMA GINUK-GINUK! Hahahah…

Tapi jujur, selera makannya masih kalah sama aku. Hahaha… Buktinya malam itu, akulah yang mengajak mereka makan malam. Khan harusnya tuan rumahnya yang ngajak, tapi dasar perut ini emang nggak bisa diajak basa-basi. Maka bekerjasamalah si perut dengan mulut. Terjadilah kata-kata berikut ini, “Dit, gak luwe we? Mangan yuk?”

Hahahah… dasar si ndop perut karet!

_______

“Ndop, iso nyetir motor khan?”
“Iso dit, tapi motormu sing siji khan ra enek plat motore, opo ra wedi disemprit pak pulisi?”
“Yowis gampang wis…”

Akhirnya kami berangkat karaokean menuju BJ Karaoke probolinggo. BJ singkatan dari apa ya? lupa aku. Haha.. Saya duluan yang dibonceng menuju lokasi. Baru adiknya datang kemudian naik motor tanpa plat nomer itu, hahaha… kalau saya mah cari aman aja, nggak mau ambil resiko nyetir motor tanpa plat nomer, hehehe… Jadi critanya di rumah ada dua motor. Yang satu aman-aman aja, yang satu tanpa plat nomer, hohoho…

_______

Then a hero cooome so looong, with the strength to carry on…

Edian, baru datang dari kereta api lelah-lelah kok ya langsung disodorin microphone buat nyanyi lagu seberat itu? Huwaaa… untung saya orangnya profesional. Jadi walau lelah, suara tetep OK. Lagu Hero-nya Mariah Carey berhasil aku taklukkan dengan menggeh-menggeh. Hahaha…

Btw, kok di tempat karaoke nggak ada minumnya ya? Waduh gawat, diriku kehausan sangat. Akhirnya saya pun mindik-mindik keluar ruangan pelan-pelan menuju kran air untuk cuci muka di seberang sana. Dan….. glek glek glek… Tiga tegukan air berhasil masuk tenggorokan!

_______

Pulang ke rumah budenya Adit lagi. Langsung istirahat bentar dan main game. Lalu tidur…

Saya nggak bisa tidur dengan ruangan sedingin ini. Waduh… saya pun sudah lima kali minum air dan lima kali juga bolak-balik buang air kecil. Hohoho… Hawanya dingin, tapi dinginnya nggak bisa mengalahkan dingin alami buatan Tuhan. Dingin imitasi ini membuat tubuhku serasa tidak nyaman.

Akhirnya dengan jurus menghitung satu sampai puluhan, saya pun tertidur juga. 2 jam sudah aku berusaha menidurkan diri, dan akhirnya berhasil. Jam lima pagi, bangun, masih sangat lelah karena kurang tidur. Tapi ingat ndop, ini rumah orang, dirimu musti menjaga attitude. Adit Ferdi masih pules!

Dari pada saya bengong, saya pun menuju dapur. Budenya Adit sedang bikin sarapan. Saya pun menyapanya. Dan kami pun mengobrol sampai setengah delapan pagi. Eh, Aditnya baru nongol! Hahaha…

Dengan nyawa masih kurang beberapa persen, Adit ikutan nimbrung. Yah seperti biasa obrolan dua blogger, nggak jauh-jauh sama blog dan internet. Emang nggak bosen membahas hal itu. Hehehe…

_______

Rumah budenya Adit lumayan luas. Di belakang rumah, ada halaman lumayan luas untuk menampung koleksi tanaman hias. Ada mini ring bola basket juga. Sayang kok ndak nemu bola basket. Nggak jadi basketan.

Garasinya isinya komplit. Ada mobil, motor dan sepeda ontel. Hohoho… Pingin ngontel tapi Adit ya apa mau saya ajak ngontel? Hahaha…

Yang enak itu, rumahnya ada tempat sholatnya. Walau tempat sholatnya tidak seluas rumahku, tapi nggak papa. Soalnya saya jadi nggak perlu repot-repot mbeber sajadah di kamar, hehehe…

_______

Saya dihajar habis-habisan. Sampai darahku pun hampir habis. Aku tak mau kalah. Aku balas dia dengan jurus ampuhku. Tapi dia ternyata bisa mengelak. Dia menghajarku lagi dengan jurus ampuhnya. Aku pun tak kuasa menangkisnya. Tenagaku sudah habis terkuras di awal tadi. Akhirnya aku pun…

Bersambung….

41 Comments

Komen yuk kak!