Berwisata ke Blitar: Makam Bung Karno dan Candi Penataran

Mumpung Masdan lagi liburan, saya seringkali mendapat ajakan berwisata ke mana aja. Kali ini, saya diajak berwisata lagi ke kota Blitar.

Kamis, 22 Januari 2009, kami meluncur ke Blitar naik motor. Seperti biasa, aku berada di belakang alias dibonceng.

Weng…
Sampailah kami ke Blitar. Seperti biasa lagi, aku nguantuk, lawong malamnya cuma tidur tiga jam. Seperti biasa lagi, kurang tidur gara-gara asyik blogwoking, wekekeke..

Seperti biasa lagi, berceritanya langsung dari foto aja ya…

heletz chek thizaut!!

ZIAROH MAKAM BUNG KARNO

Makam Bung karno, ayahanda dan ibundanya

Pertama, kunjungan kami adalah ziaroh ke makam Bung Karno. Setelah menemukan tempat parkir yang nyaman, kami langsung meluncur jalan kaki menuju lokasi.

Namanya makam, biasanya identik dengan tempat yang menyeramkan, tapi tidak untuk makam presiden Republik Indonesia pertama itu. Suasana makam terasa sangat menyenangkan. Seperti tempat wisata. Banyak dikunjungi orang-orang dari berbagai kota. Contohnya ya kami, wakil dari Nganjuk yang berkunjung. Huwokekeke…

Setelah mengisi shoutmix buku tamu, masdan langsung mengajakku masuk lokasi. Waah, rame banget di dalam. Sama sekali tidak terasa kalau tempat ini adalah sebuah makam. Semua senang riang gembira. Mungkin ini makamnya orang spesial. Makanya tidak terasa menyeramkan, malah menyenangkan. Tidak sepi seperti makam-makam orang biasa.

Suasana Rame Makam Bung Karno

Yang namanya berkunjung ke makam, yang namanya ziaroh, ya ndak mungkin dong kita cuma fota-foto dowang. Ndak pantes. Ndak enak. Ndak etis. Maka dari itu, kami menyempatkan diri untuk ikutan mendoakan Bung Karno dan keluarganya dengan tahlilan.

Setelah itu, barulah acara inti sebagai seorang belogger sejati, yaitu foto-foto!!

MUSEUM BUNG KARNO

Museum Bung Karno Iyap, kunjungan berikutnya adalah ke museum Bung Karno. Setelah muter-muter dan menghabiskan dua ribu perak pentol salome, kami masuk ke museum yang berase (ber-AC, red.) itu. Pas mengisi buku tamu, ada tulisan kalo pengunjung ndak boleh memotret koleksi di museum. Oke. oke. sebage warga negara yang baik, yang menuruti aturan, saya menyanggupinya. (yayalah ndop, hapemu khan Nokia 3315, ndak bisa dibuat moto!)

Tapi-tapi, ada juga yang asyik motret-motret pakek hape. Yaah, masuk akal juga sih dia ngelanggar. Lawong ndak ada satpam yang jaga di dalam museum.

Biyuh-biyuh, walaupun hanya foto-foto asli, foto-foto repro, lukisan dan peninggalan jaman Bung Karno masih hidup dulu, tapi entah ndak tahu kenapa, aku merinding ratusan kali!! (mau nulis ribuan kali, tapi kok rasanya hiperbola banget, hehehe…)

Sumpah, aku kok tiba-tiba ikutan terhanyut dalam suasana di dalam foto. Di mana jiwa kepahlawanan seorang Bung Karno dan pahlawan-pahlawan lainnya tergambarkan dalam foto-foto yang dibingkai dan dikacai itu. (dikacai? bahasa yang aneh!)

…dan tak terasa air mataku pun menggenang..

Slrrrrp… eit, dikontrol dong, si ndop ndak boleh cengeng! makanya air mata yang menggenang itu pun aku sedot kembali. Walau terkadang nyedotnya telat dan musti mengusapnya pakek tangan kurusku.

Si Masdan ngilang buat beli oleh-oleh, aku masih betah berlama-lama di dalam museum. Sibuk menghayati dan memerindingkan tubuh ini. Membangkitkan jiwa kepahlawanan dalam diriku..

Karena sesungguhnya setiap manusia adalah pahlawan, jika dia mau melihat ke dalam hati mereka dan tidak takut terhadap siapa dirinya sebenarnya…

taken from: Hero, Mariah Carey.

CANDI PENATARAN

Wow, I like art, makanya aku suka yang berbau budaya. Demikian halnya dengan Masdan. Nah, untuk memenuhi hasrat seni kami, maka kami berkunjung ke Candi Penataran. Agak jauh letaknya dari Makam dan museum Bung Karno. Jadi musti naik motor dulu 9 kilometeran.

Nah, sesampai di lokasi candi, 1000 rupiah musti kita keluarkan untuk tiket masuknya. Setelah diparkir di dalam area candi Penataran, kami langsung meluncur jalan kaki ke dalam area candi. Candinya plencar-plencar nggak kayak Candi Borobudur yang mengumpul jadi satu. Kata Masdan, itulah ciri-ciri candi Hindu. Candi Penataran adalah candinya umat Hindu.

eh, minta izin foto-foto dulu ya…

Candi Penataran Blitar

Sudah ah, cerita-cerita lagi…

Candi yang didirikan pada tahun 1815 dan diketahui keberadaannya pada tahun 1850, memang Candi yang lumayan eksotis. Walaupun tidak seindah Candi Borobudur, namun Candi Penataran memunyai keunikan tersendiri. Candi induknya itu lo, ndak ada puncaknya. Jadi hanya semacam pelataran geto.

Sou, hati-hati aja kalo sampeyan main-main ke puncak datarnya, sering-seringlah ngeliat ke bawah. Kalau nggak, bisa keblegong ilang jatuh ke bawah lo.. hohoho… Sampai-sampai untuk menghindari orang terjatuh, di puncak candi ada tanda hitam-putih-hitam-putih kayak trotoar lo… hohoho… unik khan? candi ada trotoarnya.. hihihi.. :hihi:

eh, minta izin foto-foto lagi ya…

Candi Penataran

Sudah ah ceritanya, kalau mau mengetahui info tentang Candi Penataran, mending baca sejarahnya aja di gugel. Pasti ada. hohehohe..

..Selamat berkomentar..

58 Comments

Leave a Reply to persikersCancel reply