[JULI 2020] Hati-hati Penipuan Mengatasnamakan Bukalapak
|Jadi aku kan pawengen beli sepeda baru to. Soalnya sepedaku ilang dicuri orang di RUANG TAMU rumah. Jadi it’s not my fault at all. Aku lumayan protektif kalau urusan keamanan sebenarnya. Soalnya sepedaku aku pasang kunci, gak kayak sepeda orang2 yang gak ada asesoris apa-apanya.
Yaah, walaupun saat itu aku gak mengunci sepedaku, karena diparkir di ruang tamu yang mana itu sudah masuk ke dalam rumah. Bukan di teras yang notabene orang bisa keluar masuk dengan cepet. So, kalaupun sepedaku ilang juga, berati itu emang lagi apes aja. Malingnya nekat!
Karena alat transportasiku adalah sepeda, jadi ketika sepedaku ilang, aku bawingung cari sepeda baru. Karena harga sepeda sekarang melambung super tinggi, maka ketika brosing di ikamers dan nemu sepeda dengan harga normal (bukan murah), aku langsung tertarik beli.
Ketika sekrol bukalapak, aku nemu sepeda Pasific Noris Pro seken harganya 4 jutak. Wajar banget kalau sepeda seken dengan harga barunya 7 juta, trus sekennya 4 juta. Apalagi di deskripsi ditulis baru dipakek 2 bulan doang. Dan di fotonya ada kotoran bekas-bekas pemakaian.
Sungguh sangat meyakinkan pembeli banget!
Ketika aku chat pagi itu, dibalas beberapa jam kemudian. Setelah itu chatnya mulus sekali gak ada kendala:
Perhatikan chat di atas. Ketika aku tanya pakai bahasa Jawa, soalnya sellernya orang Surabaya, eh, dia bilang iya-iya aja. Harusnya jawabannya “durung”. Dan ketika kuubah menjadi bahasa Indonesia, dia baru bener responsnya. Dari situ sudah aneh sih. Cuman aku belum ngeh saat itu. Soalnya bisa saja dia perantau yg tinggal di Surabaya.
Trus ketika kutawar jadi 4 juta (harga awal 4,5 juta), langsung dijawab iya dong! Padahal harusnya dia mikir dulu. Dari situ juga aneh. Cuman aku gak ngeh, soalnya bisa saja dia emang butuh duit banget jadi ditawar berapa aja mau. Hihihi
Keanehan terjadi di chat berikutnya. Kenapa dia nanya nomer hpku ya? Dan kenapa aku bodoh ngasih nomer hp ya? Hahaha. Harusnya kalau mau chat kan ya via bukalapak bisa dong. Tapi aku gak ngeh saat itu. Jadi kukira wajar-wajar aja.
Kemudian berangkatlah aku ke ATM Mandiri untuk transfer. Soalnya aku males ngurus internet bengking karena males ketemu pegawe bank (males dipanggil pak). Hahaha. ketika aku sudah transfer ke nomer virtual bukalapak, aku sepedahan menuju Ndop Studio. Ketika sampe, eh aku ditelpun dong sama nomer yg belum kusimpan. Tapi nama profilnya PT. Bukalapak.
Sambil ngerasa aneh, aku angkat telpunnya. Lalu kulihat logo Bukalapaknya miring! Gak presisi. Gak profesional. Karena aku ditelfun, aku gak bisa ngecek profil watsapnya. Di telfun, aku cuma jawab iya-iya aja sambil sakit hati karena dia manggil aku “bapak”. Padahal sudah kujelaskan aku maunya dipanggil “mas”.
Dia sempet nanya nomer hp yang bisa ditelfun yg mana. Kujawab nomer ini aja via whatsap aja. Aku baru inget kalau aku sedang pakai nomer ByU-ku karena paketan Kartu Haloku habis dan udah mencapai limit jadi gabisa nambah paketan dan aku malas nambah limit.
Perhatikan chat di atas, Bukalapak masa nelpun pake nomer gak cantik sih? Haha. Dan bodohnya aku percaya dan mau ngangkat telfunnya. Untung aku sakit hati dipanggil “pak”, walhasil aku gak begitu fokus mendengarkan arahan si penipuh. Soalnya namanya kastemer servis kan suka mengulang-ulang sapaan kan? “Iya bapak, begini bapak, jadi gimana bapak? dst” <-- Ini sakit hatinya berkali-kali sampe aku gak fokus dengerin ceramahnya. HAHAHA.
Di telfun itu si penipu bilang kalau bukalapak lagi error saat aku melakukan transfer. Jadi aku disuruh batalin transaksi dan transfer lagi ke nomer virtual akun yang tadi. Jadi aku disuruh transfer dobel ceritanya. Aku gatau ini maksudnya apa dan kenapa harus transfer lagi?
Kemudian di aplikasi bukalapak, chat dari seller datang:
Aku malah curhat ke sellernya kalau yang nelfun kita itu meragukan soalnya logonya miring. Gak serius. Gak kayak resmi. Jadi kita gak usah nurut sama dia. Eh, sellernya malah manggil aku “bapak” dong, persis kayak si penelefon tadi!
LHA, AWALNYA MANGGIL GAN KOK SEKARANG JADI BAPAK? HAYOLOOO!!!!
Karena aku ngerasa aneh, aku pun mention twitter resmi bukalapak yang ada centang birunya untuk bertanya. Trus sambil menunggu balasan twitter, si penipuh nelfun aku lagi untuk menjelaskan prosedurnya. Anehnya, dia nelfun aku setelah aku curhat sama sellernya. HMM.. Jangan-jangan?
LOH, INI KOK LOGO BUKALAPAKNYA JADI BENER?? GAK MIRING LAGI? Siapa yang ngasih tau dia kalau logonya miring? Kan aku chatnya sama sellernya?
Ketika penipu menjelaskan panjang lebar melalui telfun watsap, ada notifikasi datang dari twitter. Penipu semakin gencar menyuruh aku untuk transfer ke virtual akun yang baru dengan nominal yang dia karang sendiri, beda sama nominal awal yang kutransfer.
Isi telefunnya kurang lebih seperti ini gaes:
“Bapak harus transfer ke nomer virtual bukalapak dengan jumlah nominal yang nanti kukirim ke watsap bapak ya.”
“Aku gak mau transfer lagi.”
“Gak usah khawatir, Bapak. Bapak transfernya ke rekening Bukalapak, jadi aman.”
“Aku gak mau transfer lagi! Khan yang tadi udah! Pakai uang yang tadi saja!”
“Khan tadi Bukalapak lagi error sehingga gak bisa memroses transfer, Bapak.”
“Error apaan, wong aplikasinya baik-baik saja kok!”
“Baik, kalau mau transaksinya diproses, Bapak harus transfer lagi ke rekening virtual.. bla bla bla”
“Gak mau aku! Kenapa sih? Kok aku ragu ya! Aku mau riset dulu ya! Kututup telfunnya!”
Aku memang akan berubah menjadi galak kalau dipanggil “Bapak”, that’s why aku gamau ketemu pegawe bank. Ntar aku bisa marah-marah di bank dan bikin malu keluarga. HAHAHA.
Balasan twitter dari akun resmi Bukalapak pun datang:
DUAR!!! Tanpa banyak cas cis cus lagi, aku langsung batalkan transaksinya. Kucairkan duitnya. Dan sekarang duitnya sudah masuk ke rekening BCAku. FIUUUH LEGANYA! Terima kasih kak Bella dari Bukalapak! Sudah membantu lewat DM twitter:
Curhatku sama CS resmi Bukalapak masih panjang sebenarnya, tapi biarlah menjadi konsumsi kami berdua dengan kak Bella. HUHAUHAUHA.
Jadi ini kali pertama aku mengalami kasus kayak gini di ikamers gaes. Semoga ini yang terakhir kalinya. Pokoknya kalau beli di ikamers kayak toped, syopi, bukalapak, dan lain-lain yang memakai sistem rekening bersama (bukan rekening seller/penjual):
- Jangan ngasih nomer telpun sama sekali. Kalau seller pingin chat, ya bisa chat via aplikasi aja, bukan watsap, bukan sms!
- Jangan angkat telfun dari nomer yang gak dikenal setelah transaksi di ikamers. BAHAYA gaes! BAHAYA! Apalagi pakai logo palsu kayak gitu. Mengerikan! Soalnya ikamers itu setahu saya GAK PERNAH MENELFON SAMA SEKALI! Kalaupun ngewatsap, watsapnya VERIFIED alias ada centang ijonya!
- JANGAN MAU DISURUH TRANSFER LAGI (DUA KALI). JUST DON’T!
Nah, di atas itu akun watsap asli bukalapak. Ada centang ijonya. Logo baru bukalapak juga legit. Asli!
Menurut analisis goblokku, yang dilakukan penipu itu begini gaes:
- Penipu nanya nomer telephone pembeli.
- Nomer telephon tadi akan dibuat menelfun pembeli dan minta kode OTP (One Time Password) untuk ngehek akun bukalapakku dan dia bisa klik selesai. Dan duitnya cair ke rekening dia.
- Karena Tuhan baik banget sama aku, nomer telfun tadi ternyata gak kumasukin di hape, alias gak kupasang. Alias gak aktif karena paket internetnya habis. Jadi kode OTP gak bisa diminta sama si penipu. Kalaupun kupasang, keknya juga gak akan kukasih.
- Menyadari nomerku tidak aktif, si penipu mikir cara lagi. Ngehek akun gagal. Enaknya ngapain ya?
- Dia bikin akun baru lagi. Pura-pura beli barang. Barangnya fiktif (gak ada barangnya) yang dia jual sendiri. Belinya pakai metode transfer virtual akun.
- Transaksi awal dari saya dibatalkan untuk meyakinkan pembeli kalau duitnya aman bisa dicairkan.
- Pembeli disuruh transfer lagi ke nomer virtual akun dengan nominal unik yg berbeda dari awal. Di sini pembeli yg gak ngeh gak tau kalau sebenarnya ini transaksinya udah beda lagi. Gak beli sepeda lagi. Tapi beli barang fiktif karangan si penipu.
- Karena nominal duitnya unik (4.064.677), maka si bukalapak langsung auto menerima transfernya secara otomatis. Padahal tadi nominal duit untuk beli sepeda ada angka 84 nya (aku masi inget!)
- Ketika penipu berhasil menyuruh pembeli untuk transfer, akun jualan fiktif yg menerima order senilai 4.064.677 itu akan dia klik “selesai”. Dan duitnya cair ke dia. Penipuan berhasil! MAKAN-MAKAN!
- Si pembeli plonga-plongo gak bisa ngecek barangnya udah sampe apa belum. Soalnya orderan sepeda tadi khan dibatalkan. Jadi sampe kiamat direvisi 3 kali pun barangnya gak akan nyampe sodara-sodara! HAHA
Sekian.
Atau kalian ada pendapat lain tentang modus penipuan ini? Tulis di komentar ya!
ini penipu emang uda melajari sistem bukalapak, jadi dia nyari celah aja sih. Untungnya masnya enggak sampai ketipu untuk bayar lagi ke virtual account yang dikasi penipu. Di saat pandemi kayak gini penipu makin pinter aja ya
Iya banget. Harus sangat hati-hati ya. Apalagi nilainya jutaan.
Untung, Mas teliti. Memang sekarang bahaya banyak penipu online. Aku kebetulan ya sering transaksi di Tokopedia dan Bukalapak. Tapi lebih ke jualan. Kadang aneh ada pembeli tuh ga mau transaksi di Toped atau BL dg alasan ribet padahal lebih aman buat kedua pihak. Biasanya selain BL dan toped aku iklanin di marketplace Facebook karena bisa COD. Jadi dong kenalan sama Bella, Mas? Barangkali uangnya buat beliin sepeda buat dia aja wkwkwkw
Huahahah. Untung aku agak sensitif sama logo logo palsu.
Modus umum dan mencari lengahnya buyer cak. Sudah bener pokoknya jangan melakukan transaksi apapun di luar Bukalapak atau ikomers lain. Untung ae gak kebujuk duit sak munu. Ndahneyooo, wis kilangan sepeda, ilang duit, lak tambah ngenesss.
Huahhaah untung pol gak sampe kedaden ya.
Trus gimana nasibnya seller itu? Masih bisa jualan kah?
Koq aku mikirnya seller juga termasuk komplotan penipu itu (mungkin cuma 1orang malahan).
Sudah diblock sama Bukalapak. Tapi gak menutup kemungkin dia bikin akun lagi sih.
Ternyata ada penipuan di jaman orang sudah banyak melek internet. Para penipu itu kalau dipikir rajin sekali ya, padahal target yang banyak yang mampu kecebur pasti gak akan sampai 10%
Maklum kebutuhan hidup makin mahal seiring naiknya gaya hidup. Jadiii.. ya harus menghalalkan segala cara. Duh, naudzubillaaah yaaa
Iya, sering banget penipuan model begini kalau dari sisi buyer. Kita diarahkan untuk transfer ke no VA. Mereka juga iming2 harganya bisa lebih murah kalau transfer gak lewat ikomers alasannya biar gak krna potongan.
Takutnya gini, kita angkat telpin trus kita dihipnotis dan tau2 udah transfer aja. Bahaya..
Setelah peristiwa ini, aku gak angkat telpun kalau nomernya belum aku save.
Akun Bukalapak seller boleh juga dishare, barangkali bisa bantu yang lain meghindari seller tsb. alih-alih disensor. Hehe.
Akunnya sudah diblock sama bukalapak. Aman!
tak kirai yg dijual itu sepeda njenengan yng diculik mas.taunya sepeda tipu2 :D
Huhauhaua. Agak mustahil menemukan sepeda yg ilang. Pasti sudah dicopoti dan dijual kiloan.
haduh masi untung belum transfer, pak. Eh, mas. Tapi ko gak ada notif dari pihak BL ya saat mas memeberikan nomor telpon? biasanya kan suka ada notifikasi otomatis dari BL bahwa jangan memberikan nomor ke pihak penjual atau melakukan chat diluar aplikasi BL
Nah itu dia
nice sharing bapak ndop
Puas banget ya bikin orang emosi. Makasi lo kak.
Terus gimana sama berita beredar soal data data konsumen toko online dijual di internet
Wah kurang tahu