Donor Darah Gak Bikin Gemuk

Sudah enam kali loh aku donor darah. Dari berat badan 78 kilo pas donor darah pertama (2 tahun yang lalu), sampe turun jadi 74 kilo tadi barusan nimbang. Jadi donor darah emang gak bikin gemuk kayak omongan orang-orang. Itu cuma mitos sodara-sodara. Saya buktinya. Sayaaa…

____________

8 Januari 2014, tadi malam saya rasa sudah tidur yg cukup, yaitu 8 jam. Jadi, pagi tadi habis mandi diriku kok kepingin donor darah. Maklum sudah telat 2 bulan. (Nggak, aku nggak hamil ya! :rolleyes: )

Donor darah terakhir Agustus 2013, harusnya November sudah donor lagi. Tapi diriku baru donor januari. Tuh khan ndableg!

Agak batuk dikit sih. Tapi nggak papa lah. Mumpung belum flu banget, mending donor darah sekarang, pikirku. Soalnya kalau flu berat gitu biasanya petugas PMI menghawatirkan kita, walhasil ditolak deh donornya.

Sarapan dulu ya. Wajib hukumnya! Biar gak mumet. Maklum, kita akan melakukan perbuatan baik yg levelnya “sepenuh jiwa raga”, jadi harus persiapan fisik yg nggak boleh remeh. Sarapan, tidur yg cukup itu sangat disarankan.

Budal!

PMI Nganjuk

Saya donor darah PMI Nganjuk sini.

Sepi. Gak ada yg donor, walhasil diriku langsung dilayani sama mbak-mbak berseragam putih. Lalu diukur tekanan darahku. Puji Syukur, 130 alias normal!

Tangan disuruh menggenggam erat. Lengan kita masih dibebel sama alat tensi. Lalu ditekan-tekan siku tangan kita so gently. Lalu jarumnya dimasukkin deh..

BLES…

Darah merah berjenis O pun mengalir dengan sangat lembut..

Mbaknya sibuk menulis data diriku di buku. Lalu sambil ngajak aku ngobrol..

“Kok naik sepeda?”

Weladalah pertanyaannyaa… “Khan, rumahku deket mbak. Cuma situ doang.. “ Sambil menunjuk ke depan sana.

Lalu aku pun jadi berceramah kalau diriku memang berkomitmen untuk naik sepeda sama angkutan umum demi kelangsungan hidup bumi kita ini. Ya, ngurangi polusi lah. Kalau males nglakuin penghijauan, ya berati jangan nambah polusi lagi, gitu.

Tangan kananku disuntik kakak..

Hal-hal berbau darah, akan lebih baik kalau digrey scale aja ya.
Biar gak masuk disturbing picture.

Udara hangat menyelimuti tangan kanan saya yg mengalirkan cairan merah kehidupan itu. Lalu diriku merasa sangat nyaman. Seolah-olah ada malaikat sedang meniup-niup lenganku biar stay comfortable.

Donor darah itu enak banget rasanya, nggak sakit sama sekali..

Takut jarum suntik? Weladalah, jarum suntik itu jauh lebih aman dibanding peniti. Khan jarum suntuk itu steril ya. Ngapain takut? Khan ada mbak-mbaknya yg menjagamu..

Setelah kantong darahnya penuh, yaitu 250 sese, jarumnya dilepas sodara-sodara. Lalu bekas suntikannya ditutupi kapas trus lenganku disuruh menekuk selama semenit paling. Setelah darah nggak mancur lagi, baru deh diplester.

Sebelum diplester, foto-foto dulu yuk..

Hore, kurus

Kalau sudah kurus begini, kayaknya image ginuk-ginuk
harus segera dilepas..

Lalu diriku pulang membawa oleh-oleh. Ada obat-obatan penambah darah, lalu dua bungkus indomi, lalu ndog asin, lalu susu indomilk rasa melon. Bonus tanggalan 2014. Yay!

Hore dapat oleh-oleh

Donor darahnya cuma modus, aslinya kepingin kalender gratisnya.
:hihi:

Thiyend

62 Comments

Leave a Reply to Budi MajidCancel reply