Melekan Gak Bikin Mati?

Sudah seminggu ini jam tidurku kebalik. Pagi tidur dan malam melek. Persis kayak kelelawar. Bedanya dengan kelelawar, kulitku gak item-item amat. Masih putihan aku lah ya sama Agnes Monika yg sekarang. *langsung diserang sama NIC loper*

Nyatanya aku sehat-sehat saja. Walaupun kata teori hal ini nggak sehat. Iya sih. Soalnya ada jam tertentu (yg tidak bisa ditukar dengan jam yg lain) untuk mengistirahatkan tubuh kita. Silakan googling tentang “jam istirahat tubuh” maka dirimu akan mengerti #halah.

Begadang Boleh

Tapi aku selalu mengusahakan tidur selama 8 jam. Kalau kurang dari itu, rasanya gak fit. Kayak sekarang ini.

Tadi siang jam 11 tiba-tiba ada temen SMA main ke rumah. Jam segitu diriku lagi nyenyak-nyenyaknya tidur. Karena baru berangkat tidur jam 7 pagi. Standar 8 jam harusnya aku bangun jam 3 sore lah ya. Lha ini harus bangun jam 11. Dan harus langsung MENERIMA TAMU. Artinya, HARUS NGOBROL!

Perlu penyesuaian selama 5 menit untuk mengembalikan “nyawa” ini utuh kembali. Baru deh diriku nyambung diajak ngobrol. “Owalah.. Dian Priyo… “. Dia adalah temen sebangku pas SMA dulu.

Lalu temen SMA yg satu lagi, Novan, datang juga. Wuih, rame nih! Asyik, banyak temen hari ini. Ngobrol-ngobrol sampe setengah dua siang. Mereka lalu secara jamaah pulang bareng.

Lalu aku mandi trus melanjutkan tidur sampe jam 5 sore. Kalau ditotal, tidurku kurang satu jam.

Dan hari ini aku harus nglembur nggambar vector sebanyak 6 wajah. Gak keburu sih kayaknya. Untungnya klien yg mesen 4 wajah, masih liburan sampe 5 januari. Jadi selesainya telat nggak papa. Hasek!

______________

Beberapa hari yang lalu dunia online sedikit heboh sama kematian sang copy writer yg gak tidur selama 30 jam sambil minum kratingdaeng biar stay strong. Lalu aku komen di salah satu instagramnya temen yg ngeshare berita itu. Aku bilang, gara-gara kratingdaeng maka si copy writer meninggal. Bukan gara-gara begadangnya.

Direspon sama temenku, kalau pendapat itu hanya dibuat-buat untuk menjatuhan merek Kratingdaeng.

Oh? Baiklah.

_____________

Kira-kira tahun 2006 yg lalu, aku pernah dikasih kerjaan sama masku untuk bikin buku kenangan SMA. Gampang sih, gak perlu mendisain sedemikian rupa. Cuma disuruh menata foto di MS Word lalu ditulis biodata plus kata-kata mutiara. Khas buku kenangan jadul. Gak kayak buku kenangan jaman sekarang yg fotonya banyak, pakek dress code tertentu, sampe foto di sawah, rel kereta api, sungai, …

Dan diriku harus melayout buku kenangan itu dalam waktu dua hari! Sementara jumlah muridnya ada 200an! Nggak dikasih file apa-apa. Cuma kertas yg ditempel foto 3×4 sama tulisan biodata pakai pulpen!

JADI DIRIKU HARUS NYEKEN FOTONYA SATU-SATU, TRUS MENYALIN TULISAN TANGAN ITU KE MS WORD!!! SEBANYAK DUA RATUSAN! BELUM TERMASUK GURU-GURUNYA!

Dulu sih, niatnya gak cari duit ya. Tapi cari pengalaman. Jadi ketika aku dikasih “gaji” cuma 100 ribu, ya mau aja toh. WALAUPUN AKU HARUS MELEK SELAMA 36 JAM!!!

DAN AKU ALHAMDULILLAAAH GAK MATI! AMAZING KHAN YA!

Selama melekan 36 jam itu, diriku cuma minum air putih sama makan seadanya sebagai ganjel perut. Dulu aku khan kurus banget, jadi makan dikit aja udah kenyang. Apalagi ini situasinya sedang konsentrasi ngejar deadline, jadi sudah nggak mikir makan.

Setelah kerjaan ngelayout selesai, kira-kira 20 jam an, mukaku pucet banget. *Walaupun tetep ganteng sih <-- tolong ini digaris bawahi pakek pulpen*. Ternyata kerjaanku gak cuma berhenti di ngelayout aja, tapi harus keliling Surabaya untuk mencetaknya secepat mungkin. Dikejar deadline nih. Itulah yg membuatku harus nambah melek seharian lagi.

Akhirnya dapat juga yg bisa nyetak selesai cepet. Walaupun sedikit maksa. Untung sudah kenal, jadi maksanya disambut dengan hepi-hepi aja.

Selesai semua pekerjaan, diriku menerima gaji. Lalu mandi, trus tidur SANGAT LELAP! Melek selama 36 jam bikin tubuh kita kepingin istirahat super total.

Delapan jam berlalu, ternyata aku masih terlelap.. Apa jangan-jangan aku sudah??

HUSH!

12 jam lamanya aku tidur. Lalu bangun dalam keadaan sangat lapar. Setelah makan dan mandi, aku sudah bisa bugar lagi seperti sedia kala.

_____________

Nah, kalau dibandingkan dengan kasus 30 jam begadang trus mati, dengan aku yg melek 36 jam tapi sehat bugar, apanya yg salah? Begadangnya apa Kratingdaengnya?

Gak ada yg salah ya. Yang salah adalah yg MENYALAHGUNAKAN semuanya.

Kalau dalam kasusku ya, aku melakukan melekan dalam keadaan hepi. Tidak stress-stress amat. Walaupun dikejar deadline, tapi aku menyukai pekerjaan melayout buku kenangan itu. Jadi gak ada pressure berlebihan. Yang terjadi cuma lelah fisik, tapi batinku senang. Berati cuma butuh istirahat total saja.

Kalau kasusnya copy writer itu, mungkin dia bekerja gak sesuai passion? Sehingga gak melakukan pekerjaan dengan hepi? Buktinya, kenapa harus minum kratingdaeng (berlebihan?) untuk memaksa melek kalau memang yg dikerjakan itu hal yg menyenangkan? Bukannya kalau hati senang itu, mata kita akan bisa dipaksa melek tanpa suplemen?

*Kapok we, tak serang pertanyaan koyok ujian sekeripsi*

Minta contoh? Punya teman pelukis gak? Aku punya banyak di Semarang sana. Dan melekan sudah jadi hal yg biasa buat mereka. Paling cuma butuh ngopi aja biar melek. Masih standar.

HEHEHEHE..

____________

Aku belum pernah coba Kratingdaeng sih. Katanya yg udah pernah coba, minum dikit aja, bisa bikin jantung berdetak lebih kencang trus mata jadi melek, tubuh jadi segar bugar dalam sekejab ya?

Jadi kalau diminum berlebihan, maka jantung akan bekerja super cepat lagi. So, tubuh kayak dipaksa memompa darah secepat mungkin. Trus efeknya kelelahan trus mati pet.

Bye bye…

71 Comments

Leave a Reply to ndopCancel reply