Kenapa Kok Singa?

Tanggal 21 Maret kamerin pas pagi-pagi kepikiran buat bikin logo baru. Dan hasilnya begini..

Lalu seperti biasa aku upload di facebook dan twitter buat dipamerin ke fans-fans. Dan ternyata menuai kontroversi. YES! Ini bakalan seru!

Setelah saya kumpulkan kontroversinya, rata-rata semua nanya kenapa singa? Kenapa warnanya pink/magenta? Kenapa nggak macan aja, katanya antimainstream, khan singa sudah banyak dipakek buat logo? Mas ndop penggemar Arema ya?

Saya jawab satu persatu yak.

Kenapa singa?
Karena bintang saya adalah LEO. Elemennya api. Jadi gampang marah dan meledak-ledak. Tapi habis itu udah. Selesai. bahkan lupa kapan terakhir marah-marah. Dan karakter saya memang mirip sama singa sih. Gak begitu suka main-main air. Lebih tahan panas daripada dingin. Jadi jangan heran kalo ketika kamar dinyalain kipas angin, aku akan matiin setelah kamu tidur. Aku bisa kena angin dari kipas angin, asal gak langsung mengenai badan aku. Begitu.

Kenapa warnanya pink?
Huahaha.. Saya memang lagi mellow pada saat itu. Jadi warna yg mewakili adalah Magenta. Magenta lo ya, bukan pink. Magenta itu ada strongnya. Kalo pink lebih ke lembut soft gitu.

Oh iya lupa. Logo ini terinspirasi sama apa sih?
Malamnya, aku nonton Life Of Pi sendirian di dalam kamar. Di film itu, khan ada harimaunya tuh. Nah ketika melihat harimau ituh, aku langsung merasa aku kayak dia. Yang harus dirayu-rayu dulu, dibaik-baikin dulu, baru deh aku bisa manut dan akan berubah jadi baik. Filmnya bagus, aku sampe nangis lo. Hahaha..

Nah, gara-gara harimau itu, aku kepikiran untuk bikin logo. Tapi aku cari-cari kaitan harimau sama aku, nggak ada. Kalo singa ada. Bintangku. Yaudah bikin singa aja.

Aku pun brosing-brosing logo singa yg sudah pernah dibuat. Nemu berbagai macam:

GILAK banyak banget yak? Itu sudah aku potong photonya. Aslinya buanyak banget!

Dan akupun nggak mau meniru salah satu dari mereka semua. Aku buat sendiri aja logonya. Dan akupun cari gambar SINGA ASLI aja. Nemu berbagai macam:

Nah kalo sumbernya adalah singa beneran, hasilnya PASTI akan berbeda dengan logo yg sudah pernah dibuat orang. Kenapa? Karena menggambar vector dari gambar yg sama, setiap orang akan menghasilkan karya yg berbeda. Contohnya gambar di bawah ini:

Dengan foto yang sama, para vector maker Indonesia
yang terkumpul di komunitas Corel Draw Indonesia
menghasilkan karya yg berbeda-beda.
Masing-masing punya taste sendiri-sendiri

Atas dasar itulah. Aku pun menggambar logo dari singa aslinya aja. Biar beda gitu hasilnya. Walhasil aku pun memilih posisi kepala singa yang pas dibuat logo. Saya memilih yang ini:

Lalu saya gambar ulang menjadi satu warna saja alias lineart vector. Menghasilkan karya di bawah ini:

Menurut saya sebuah logo harus simpel dan mudah diingat. Lalu saya persimpel saja bentuk-bentuknya menjadi gambar di bawah ini:

Lalu saya kasih nama DZOFAR PRODUCTION. Nah, pemilihan jenis font juga memerlukan waktu lama. Soalnya harus pas sama bentuk logonya. Gak mungkin aku pakek font Comic Sans untuk logo Singa di atas. Gak mungkin juga aku pakek font Times New Romans, karena sudah terlalu umum dan karakternya emang gak nyambung.

Maka aku gunakan font ROCKWELL EXTRA BOLD untuk tulisan “DZOFAR”nya. dan ROCKWELL BOLD untuk “PRODUCTION”nya.

Setelah dipikir-pikir masalah keunikannya. Maka aku harus memodifikasi tulisan DZOFAR menjadi unik dan nggak ada duanya di dunia ini. Maka aku lancipkan sudut-sudutnya menyesuaikan alur rambut singa yang lancip. Lalu saya miringkan ke kanan tanda optimis maju ke depan. Sudut kemiringannya 11 derajat. Saya selalu memilih angka 9, 11, 33, 99 dan angka ganjil yang lainnya. Biar dekat dengan Nya aja. D:

Setelah saya pikir-pikir, singaku akan indah kalo menghadap ke kiri. Layaknya pemimpin yg sedang berorasi di depan para pengikutnya. Seperti logo paling atas di postingan ini.

Beberapa hari kemudian, saya merasa ada yg kurang di logoku. Aku merasa cirikhas “aku banget” nya belum ada. Logoku bisa saja dipakek perusahaan lain dengan mudah. Lalu aku nemu cirikhas di wajah saya, dimana aku punya tahi lalat tiga buah di sekitar mata kiri saya. Lihat foto saya di bawah ini:

Nah, pas banget dong sama logo singaku yang menghadap ke kiri. Tinggal kasih tiga buletan di sekitar mata. Done! This is my new logo!

Dan kalo mood saya berubah, bisa berubah juga warnanya. Seperti di bawah ini:

Kalo ada yg bilang raja singa. Ini bukan raja singa. Kalo raja identik dengan mahkota, lha logo saya nggak ada mahkotanya gitu lo sayang. Jadi bukan raja singa yak. Ini singa aja. Singa dengan tahi lalat tiga di mata kirinya. Menurut saya singa itu juga kyut asal gak diganggu aja. Aku banget tuh, aku juga kyut khan? ENGGAAAAK!!

Kalo dilihat-lihat, logoku sudah unik kok. Coba bandingkan dengan logo singa lainnya. Punyaku berdiri sendiri gak ada mencontoh logo lainnya sama sekali. Lha wong emang aku bikinnya dari kepala singa beneran, bukan dari logo singa.

Apakah ini sudah anti mainstream?
Sudah dong. Mana ada singa yang punya tahi lalat tiga di mata kirinya? *semoga gak ada beneran biar aku nggak malu*

Menjawab pertanyaan terakhir, apakah saya penggemar Arema?
Waduh Arema itu apaan yak? Bakso? Iya!!! Saya penggemar bakso banget!
HADEUH, KOK PERTANYAANNYA GAK NYAMBUNG SIH? INI KHAN NGOMONGIN LOGO BERBENTUK SINGA. KOK NANYA TENTANG BAKSO SIH? HAHAHAHA. KONYOL BANGET TUH PERTANYAANNYA.. HAHAHAHA..