Kenapa Saya DO Kuliah?
|Cerita awalnya ketika lulus SMU, teman-teman pada ikut bimbingan belajar ke luar kota. Bimbingan belajar di Nganjuk pada masa itu kurang bergengsi. Jumlahnya juga masih sedikit. Walhasil demi gengsi meraih cita-cita masuk perguruan tinggi favorit, teman-temanku pada ke luar kota untuk mengikuti bimbingan belajar yang dekat dengan lokasi SPMB. Ke Surabaya, Malang dan Jogja, yup kebanyakan di tiga kota besar itu deh.
Lha saya? Saya di rumah saja, belajar buku UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional) tahun kemarin-kemarin. Yup, pas masa saya, namanya berubah menjadi SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Eh kenapa selalu berubah-ubah yah? Suteralah.
Saya sebenarnya kepingin masuk jurusan seni. Apapun itu bentuk seninya. Saya minim banget informasi tentang jurusan seni. Maklum di SMU (jaman saya namanya SMU (Sekolah Menengan Umum), sekarang SMA ya) cuma diajarkan kesenian setahun, pas kelas satu. Dan saya nggak akrab sama guru kesenian. Eh, dari jaman bahula kok aku ga pernah denger ada murid ngefans sama guru kesenian yah? Mungkin guru kesenian itu cenderung “aneh” dan jarang bergaul! #catet
Tibalah saatnya untuk diskusi keluarga. Kamu semuanya kalo lulus SMA pasti mengalami yang namanya diskusi sama Bapak atau sama Ibuk, atau berkumpul dg keduanya. Mendiskusikan jurusan apa yang kita minati dan menunggu persetujuan mereka berdua. Iya khan? Kecuali yang yatim piatu yaaa.. :-)
Dan apesnya, waktu itu saya diskusi dengan ibuk dan mas saya yang mereka berdua nggak ada darah seninya. Di keluargaku yg ada darah seninya adalah almarhum bapak sama mbakku. Oke sudah bisa dipastikan kalo diskusi ini akan berakhir dengan…
TIDAK DIRESTUI
#jleb
Alasan mereka saat itu sangat membuat saya patah semangat. Masku memberikan contoh lulusan seni, temannya sendiri, yang sehari-hari cuma bekerja sebagai tukang dekor manten. Luntang-luntung gak jelas kalo sedang nggak ada job. Ibuk cuma manggut-manggut. Seperti ibu-ibu mainstream lainnya di Indonesia ini, ibukku juga ingin anaknya kerja sebagai Pegawai Negeri.
Okesip. Keinginan untuk menjadi seniman harus dikubur dalam-dalam. Sayapun belajar matematika saja. Kebetulan saya lumayan pintar matematika pas sekolah.
Ketika aku baca buku tentang jurusan dan prospek kerjanya, ada dua jurusan yang saya lirik, yaitu Statistika dan Teknik Informatika. Yang paling masuk akal adalah Statistika, gradenya nggak tinggi-tinggi amat.
Kenapa nggak memilih jurusan Matematika saja?
Saat itu aku cari jurusan dengan prospek kerja terbanyak. Jurusan Statistika dan Teknik Informatika adalah jurusan yang mempunyai prospek kerja dengan akhiran “dan lain-lain”. Berarti dua jurusan itu prospeknya buanyaaak, sampe yg nulis buku gak bisa menyebutkan satu-satu. Dan jurusan Statistika lah yang saya lirik, soalnya dekat dengan matematika. Kalo Teknik Informatika kayaknya hanya untuk anak-anak “spesial” yah. Hihihi…
______________
Saya merasa senang ketika diterima di jurusan Statistika ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember). Tapi entahlah, cuma senang. Gak kayak temen-temenku yang sampe jumpalitan, teriak-teriak di warnet depan alun-alun saat itu. Dua orang temenku nggak diterima, dan perasaanku sama kayak mereka yang nggak diterima itu. Aneh. Haha
______________
Semester satu lulus dengan IP 3,14. Lumayan banget khan? Aku kayaknya bisa deh ilmu Statistika ini. Tapi anehnya, aku kok nggak bahagia-bahagia amat yah? Aku biasa aja. Cuma sekedar mendengarkan dosen, mengerjakan tugas, ujian, lulus mata kuliah ini itu. Semua lancar-lancar aja. Tapi datar-datar aja. Nggak ada passion aku nanti akan jadi apa, kerja di mana, mau membuat apa.. ngeblank..
Nah, buat kalian yang sekarang masih kuliah dan merasa seperti saya, WARNING ya, hati-hati, fokuslaaaah… fokuuus…
Tiba saatnya menghadapi momok setiap mahasiswa di alam semesta ini, yaitu mengerjakan: SKRIPSI!!!
Karena saya ngeblank, jadi saya nggak ada gairah sama sekali mau membuat apa, mau menulis apa di TA (Tugas Akhir) atau skripsi saya nanti. Dan karena kuliah nggak ada passion, saya juga nggak begitu dekat dengan dosen siapa pun! Walhasil saya gak mungkin dong tiba-tiba sok akrab deket-deket dosen trus minta topik TA. Nggak mungkin banget. Lebih tepatnya malu. Atau gengsi?
Dan ternyata hanya SKRIPSI lah yang tidak bisa dikerjakan secara “mengalir saja”. Skripsi harus dikerjakan dengan GAIRAH MEMBARA. Beda sama mata kuliah, masih bisa dikerjakan dengan mengalir. Soalnya dari tahun ke tahun materinya sama. Lha skripsi? Kalo sama dengan yang lain malah gak diterima.. #jleb
Selama kuliah, aku sudah belajar photoshop loh. Dan saya merasakan gairah membara saat belajar photoshop. Alhamdulillaah gara-gara itu, mata kuliah yang berhubungan dengan pemrograman, nilai saya bagus-bagus. BUKAAAAN, bukan karena saya pandai pemrograman, tapi TEMPLATE (penampilan) program saya paling bagus dan kreatif dibanding temenku yg pinter pemrograman.
______________
Hujan lebat membuat kos-kosanku banjir. Airnya masuk kamar setinggi 10 sentimeter. Seluruh isi kosan panik. Banget! Apalagi banyak buku-buku yang ditaruh di kerdus yang bisa ditembus air. Waktu itu saya pas kuliah, jadi nggak sempet menaruh buku-buku ke atas meja. Ketika pulang kosan, saya shock, BUKU CATATAN SAYA SELAMA KULIAH BASAH KUYUB TERENDAM AIR HUJAN.
Saya lemes…
Pulang kuliah yang seharusnya istirahat tidur, malah dihabiskan buat menguras air di dalam kamar pakek gayung. Pelan-pelan. Perut lapar. Doh berat banget.
Alhamdulillaah buku catatan dan photokopian yg terendam masih bisa kebaca hurufnya walaupun sebagian besar mblobor gak kebaca, tapi masih bisa ketebak tulisannya apa. Saya jemur catatan itu di lantai dua, mumpung cuaca panas. Lalu saya melenggang berangkat kuliah..
Hujan lebat lagi. Posisi saya di kampus. Ketika pulang ke kosan, saya bersyukur karena kos-kosan nggak kemasukan air. Tapi, ketika ke lantai dua, saya langsung lemes ketika mendapati catatan saya sudah basah kuyup. Dan kali ini tulisan saya nggak kebaca sama sekali. Kertas catatan saya cuma berwarna putih dengan noda tinta. DENGAN NODA TINTA! NODA! BUKAN TULISAN!!!
Saya lemes part II…
Aku pilah-pilah kertas-kertas catatanku, kali aja ada yg bisa diselamatkan. Tapi karena hujannya lumayan lama, walhasil tanpa tersisa satu catatan pun yang bisa kebaca. Saya hanya bisa bernafas lega. Saya memilih lega saja deh, daripada stress.. Aslinya sih stress..
Besoknya semakin bingung mau ngapain, walhasil saya fokus ngerjain desain buku kenangan buat angkatan. Ketika teman-teman yang lain sibuk cari topik skripsi, saya sibuk ngumpulin data-data buat buku kenangan. Haha.
Buku kenangan gagal dibuat, data-datanya kurang lengkap, teman-teman pada sibuk sendiri dengan skripsi. Jadi jarang ada di kampus. Saya yang sudah kehilangan “amunisi” karena saya hanya paham baca catatan tulisan saya sendiri, memutuskan untuk pulang kampung saja. Menenangkan pikiran.
Masku yang cuma karyawan honorer di sekolah, dapat job dari sekolah untuk membuat Lembar Kerja Siswa. Dan aku pun ngebantu membuatkan. Hmm bukan membantu sih, tapi membuatkan semuanya. Ada LKS MS Word, Excel, Photoshop, Corel. Lumayan lah, dapat 100 ribu perLKS. Sekalian belajar ilmu dasar-dasarnya.
Di Nganjuk akan ada tabloid baru yang dirilis. Dan belum ada yang ngelayout. Saya pun nekat mau aja ketika ditawari ngelayout. Hanya berbekal dasar-dasar corel draw, saya pun nekat bekerja fulltime di tabloid itu sampe perusahaannya kolabs (16 edisi) karena manajemen yang kurang tertata rapi. Tapi saya lumayan dapat pengalaman ngelayout.
Setelah itu, saya iseng kerja di tukang apdrek foto. Yah cuma mengisi waktu luang aja sih. Baru bekerja seminggu, ibuk menyuruh aku kuliah lagi. Menyelesaikan skripsi yang tertunda. Soalnya semester sudah merambat ke angka belasan.
Berangkat ke Surabaya disertai do’a ibu. Namun ternyata do’a saja nggak cukup. Harus ada kemauan. Kemauan aja juga gak cukup, harus ada “senjata”. Senjataku khan sudah larut terkena hujan lebat. So???
Di kampus, kegiatanku cuma tenguk-tenguk di lab, main internet. Lalu kenal blog. Saya tertarik ngeblog, menceritakan apa aja yang ada di kepala. Kebetulan aku suka nulis diari di buku tulis. Tapi bukan diari cinta-cintaan alay begitu lo ya. Diariku lebih ke genre komedi. HAHA..
Sejak kenal blog, I’m unstoppable. Sampe sekarang. Blog buat saya adalah nyawa kedua. Aku sangat bergairah ketika ngeblog. Blogku saya isi dengan tutorial design seadanya tapi nggak seperti kebanyakan. Aku menulis sesuai apa yang aku suka. Google suka, blogku terindeks sempurna. Facebook datang, saya yang emang gak bisa berhenti menggambar ini rajin upload karya di facebook.
_____________
Mas Jodi yang kebetulan sedang cari pengganti posisinya di perusahaan garmen di Bali sana, menemukan akun facebook saya. Sebelumnya mas jodi juga pernah mampir di blog saya. Mungkin kesasar dari google kali ya. Haha. Dari baca blog saya, Mas Jodi jadi makin kenal karakter saya dari tulisan-tulisan saya. Apalagi blogku ada biografi yang membuat pengujung baru akan dengan gampang mengenal seluk beluk terjadinya NDOP di alam semesta ini.
Dari facebook, mas jodi inbox saya:
Selengkapnya bisa dibaca di bawah ini..
gw mo beritahu, saat ini ada lowongan design grafis di MarjanPejoski di Bali.. u mau ngisi nggak? Gaji awal biasanya 1,8 jt per bulan, ataw kalo kurang ntar bisa tawar-menawar sendiri dengan bos. Nanti tugas kamu cuman buat/redraw desain gambar-gambar kain/tekstil. Guwa dipercaya ama bosnya sebagai talent research untuk mencari seseorang yang pantas duduk disana (lowongan nggak terbuka bagi semua orang)
Don’t worry masalah ide dan tema, karena semua ide dan contoh gbr tetep dari Bos, u cuma menterjemahkan ide/contoh gambar itu ke pola tekstil yang sudah siap di sablon (termasuk teknik repeat dan pecah warnanya) Program yg dipake biasannya Corel ataw Photoshop.. ataw terserah kamu yang penting hasilnya bagus dan bisa selesai dgn waktu singkat.
– Ntar kalo bingung tak ajarin..
Aku nawarin bbrp orang lain.. tapi nggak ada yg bisa berangkat.. kehabisan stok desainer neeh..
Bales yaa.. pliisss soale yg punya pabrik ngejar2 aku terus buat nyari orang yg pantes buat direkomendasikan.. lebih lengkap ttg MarjanPejoski bisa dibuka di www.marjanpejoski.com ; dia adalah desainer fashion untuk artis-artis luar negeri, termasuk bjork dan rihanna.
Memang perusahaan ini semua officialnya berada di London, UK; tapi semua proses desain dan produksi dikerjakan di Bali. Kalo tau ‘Swan Dress’-nya Bjork yg terkenal itu.. ya MarjanPejoski itu yang buat.. Bjork sendiri juga bbrp kali mampir ke sini kok.
btw.. di marjanPejoski, kebanyakan tim desainer fashionnya dari asing (kebanyakan dari jepang ama UK), so u harus mulai belajar bahasa inggris.. kalo pun nggak lancar nggak pa-pa kok.. ntar kalo udah terbiasa (plus terpaksa) pasti dgn sendirinya bisa (kayak aku ketika pertama di Bali dulu), yg penting bisa memahami maksud mereka aja.. itu udah cukup banget.
OK.. that’s all.. hal-hal yg lebih praktis tak beritahu ntar..
bales segera yaaa… ataw u bisa chat pake YM
HUWOW!! MAS JODI MENYEBUT BJORK!!!! BJORK ITU KHAN IDOLA SAYA SEPANJANG MASA!!!
Setelah menimbang-nimbang dengan matang, aku pun menerima tawaran bekerja itu. Mumpung kuliahku lagi gak jelas nasibnya. Mending bekerja trus dapat duit toh?
Sebelum dapat tawaran bekerja itu, aku sempet yg mau balik kuliah lagi. Topik skripsi baru. Topik yang lama sudah kadaluarsa dan aku nggak bisa mengerjakan soalnya gak ada temen yang bisa metodenya. Dapat topik baru, ternyata topiknya pakai metode baru. Setelah saya tanya ke sana ke mari, temen-temenku juga gak bisa bantu. Mereka sudah bekerja di kantor masing-masing, sudah lama gak menyekel buku kuliah lagi. Apalagi ini metode baru.
Saya tanya di internet, bahasa Inggrisnya mumet. Ketika saya tanya dosen pembimbing, saya disuruh belajar sendiri dulu. Yaudah. Pupus lah semangat yg sudah menggebu-nggebu ini.
Semangat saja nggak cukup bro, harus punya amunisi pendukung semangat itu! #ndopquote
________________
Berangkat ke Bali berbekal sms an sama mas Jodi. Naik bis apa, harganya berapa, di sana nanti dijemput siapa.
Pas wawancara pun, saya cuma bawa badan doang! Gak bawa ijazah dan lain-lain. Bukan wawancara sih, lebih tepatnya aku cuma diberitahu kerjaanku nanti begini-begitu.
JADI BEKERJA DI PERUSAHAAN YANG MENGGARAP FASHION LUAR NEGERI INI TANPA TES APAPUN?
IYA! LANGSUNG MASUK KERJA!
Cuma berbekal rekomendasi dari temen yang bekerja di sana. Saya pas bekerja di sana juga sering ditanyai sama bos saya. Apakah saya punya sodara yang bisa menyongket/menyulam. Gitu. Orang luar negeri gak suka sama orang asing. Mereka lebih percaya sama sodara atau teman sendiri. Nepotisme ya? Iya, nepostisme sangat berguna supaya kita gampang mudah percaya.
Saya sangat bersyukur karena dimudahkan..
_______________
Bekerja di Bali, saya merasa NAH INILAH SAYA, INILAH NDOP! Saya menemukan jati diriku. Saya ini memang seniman. Sombong yah ngaku-ngaku seniman? NO! Aku harus yakin kalo aku seorang seniman. Saya akan terjun ke dunia ini sampe nanti..
Kerjaan saya sebenarnya simpel. Cuma menerjemahkan konsep dari designernya ke dalam komputer. Software yg saya gunakan cuma dua: Photoshop sama Corel Draw. Konsep dari designernya itu berupa oret-oretan di kertas. Kadang saya dikasih link dari google buat di modifikasi semau saya. SEMAU SAYA BRO! Enak banget khan? Saya jadi merasa jadi diri sendiri selama bekerja di Bali.
Oh iya, designernya dari Jepang bro, jadi ngomongnya pakek bahasa Inggris yah. Gak perlu bisa ngomong Inggris, cukup paham aja apa yg dikatakannya itu sudah lebih dari cukup. Bosku orang Eropa. Tingginya sak genter! Jadi sebenarnya kami ngomong bukan pakek bahasa ibu. Kami sama-sama ngomong pakai bahasa asing. Cuman mereka lebih jago aja. Haha..
*Menunggu dengan sabar sampe bahasa Indonesia menjadi bahasa dunia*
_______________
“Dengan Mas Ali ya?”
“Iya Pak, ada apa ya?” Saya lagi sibuk kerja, kok ya ada yg nilpun sih. Kalo mau mesen vector, sms aja khan bisa. Duh bapak ini..
“Ini Pak Dosen Pembimbing, kapan ke kampus, kamu dicari-cari Kajur lo. Nanti saya bantu kok.. “
DUAAAAR!!!!! Bagai petir menyambar dada. Situasinya sangat tidak memungkinkan untuk ngobrolin masalah kuliah di sini. Di belakang saya ada dua orang penting sedang mengawasi kinerja saya. Ada designer dari Jepang dan ada BOS SAYA!!!
“Hmm.. Iya pak, maaf ini saya lagi kerja pak. Iya pak. Makasih..” Saya tutup tilpunnya lalu senyum ke bos-bos saya di belakang. Kembali fokus bekerja dan melupakan tilfun barusan..
BONUS FOTO PAS DI BALI DULU
Ketika tabungan udah cukup untuk membeli leptop, saya kabur dari kantor pulang Nganjuk. Saya memutuskan untuk fokus saja bisnisan vector.
LHA KULIAHKU GIMANA CERITANYA TADI??
Oh iya, kebetulan pas lebaran 2009 khan aku pulang. Ternyata sudah ada surat DO dari kampus. Yasudahlah. Saya lega. Tapi orang tua nangis..
#gleg
Harus tetep fokus sampe sekarang untuk membuktikan kalo pilihanku ini TEPAT. Sampe sekarang bro. Makanya saya nggak akan tertarik sama kerjaan apapun selain yang saya kerjakan saat ini. SAYA FOKUS. Ini bentuk tanggung jawab saya kepada semua keluarga, gak sama ibu saja. SEMUA KELUARGA kena dampaknya. Hehe..
_____________
Semua memang sudah jalanku. Saya yakin itu..
Kenapa harus hujan lebat sampe catatan kuliah BASAH SEMUA?
Kenapa harus hujan lagi ketika aku menjemur catatan kuliahku?
Kenapa topik skripsinya susah sementara temen-temenku yang lain dapat topik yang mudah?
Kenapa saya lancar banget diterima kerja di Bali TANPA TES apapun?
Kenapa saya merasa nyaman ketika bekerja di Bali walaupun sebenarnya fisik ini kelelahan?
Kenapa setelah pulang Nganjuk, bisnis vector saya alhamdulillah masih eksis sampe sekarang?
Semua “kenapa” itu jawabannya adalah karena itulah jalanku..
Jadi kenapa saya DO? Karena itu sudah jalanku..
Udah ah.. ini postingan cuma pencitraan aja deh.. Emang dasarnya aku males kuliah sih.. Hahahaha…
karena itulah jalanmu mas ndop.. FOKUS itu inti dan pentingnya dalam menjalani sebuah hidup. daripada kita tengok kanan kiri
ah bener banget kuwi Tom. Alhamdulillaah semesta mendukung jalanku, walopun tidak semulus yg tertuliskan sih..
woooooooo…
Transver ning SMA 1 Kendal wae, mengko tak bantu…
Di SMA 1 Kendal juga sudah pakai SKS, jadi mata kuliah yg sudah ditempuh mengko diperhitungkan.
Kulo sampun lulus matakuliah sedoyo pak, namung kurang skripsi mawon haha..
baca kisah kuliah kamu nyaris mirip sama kisah kuliahku Ndop… saya juga DO dari kuliah disaat tinggal menyisakan skirpsi dan dengan IPK yang sama sekali tidak buruk… Saya lebih memilih bekerja, dan saya tidak menyesali pilihan itu sampai sekarang.
Sama mas, IPK ku 3,1 sekian gitu. Sama sekali tidak buruk. Bahkan di atas rata-rata lo. Tapi memang jalanku nggak di situ mungkin.
Aku juga tidak menyesali kok. Kalo dicari2 hikmahnya banyak banget. Punya banyak teman itu pasti. Belajar mandiri juga, karena musti ngekos dan jauh dari ortu. dan hikmah2 mainstream lainnya yang berguna buat bekal hidup. #uhuk
what a wonderful NDOP
Keren dirimu Juk, lulusan kuliah! Membanggakan orang tua..
Woh sampeyan sempat langsing toh mas :). Saya juga seperti ini :D mau DO kuliah, gilak stress. Alhamdulillah akhirnya mas Ndop menemukan jalan yang mas Ndop banget … keren
Huwahhahaa.. justru aku langsing baru selepas pulang dari Bali itu mas. Kutemukan jalanku, dan aku pun menggemuk dg sendirinya. haha.
Loh, mas bisri kalo masih bisa fokus kuliah, ya diselesaikan saja. hehe..
Salut mas perjalanan hidupnya,bisa menjadi suatu pelajaran bagi kita semua,.. Respect buat panjenengan Bisa Memutuskan jalan hidup semdiri itu Learning Point nya.. karena Tidak Semua Orang Bisa Mengambil keputusan yang tepat buat dirinya, walo kadang ada pertentangan antara keinginan dan hati Nurani serta dorongan dari luar, …
yang penting harus bisa merasakan apakah alam semesta mendukung setiap jalan kita, kalo enggak, mungkin kita kurang fokus atau mungkin jalan kita masih nggak sesuai hati nurani. #uhuk
Sukses buat hobine njenengan photografi. AKu ikuti terus perkembangane sampeyan mas. Hahaha…
kudu manggut2 po geleng2 yo maskang ndop? :D … ceritane mantep insipratif …. angkatan piro toh mas? :D
angkatan dua ribu tua mas.. hahaha.. wuih, ayo dolan dolan maneh.. tak nglumpukne duik disik hahaha…
ini postingan puanjang yg pernah saya baca!!!
buatdirisendiri
buat saya sendiri juga
gw, harus buka google translate dulu, supaya bisa kebaca dengan font cina.
panjang banget perjuanganmu nak. Teruslah berlatih, niscaya bisa menjadi petinju legendaris dunia.
#eh
HAHAHAH.. nama saya Muhammad Ali nama pasaran..
Hahahahaha…
males kuliah, tapi alasane jalan hidup..
=))
tapi, inspiratif nih..
mantepp mas ndop ceritanya..
Huwahahaha… salah satu gunanya blog: pencitraan hahaha.. makasih mas.. jadi ikutan terharu..
ternyata begitu toh cerita detailnya. emang sih, kalo kuliah tanpa disertai passion dan semangat bakal gak ada “baunya”. Gara-gara itu juga dulu aku sama si mif milih masuk kampus swasta di jogja, jurusannya sesuai dengan target.
Padahal dulu diterima di universitas negeri di malang, jurusan duwur pisan. Ya balik ke itu, soale ga ada keinginan dari dalam diri . Untung juga mak sama almarhum bapakku orangnya fleksibel, gak maksa kudu jadi ini itu. “Seng kuliah awakmu le, lakonono dewe ” #loveyou emak bapak
Tapi gara-gara “mbuang” negeri itu juga aku diamuk masku yang mikir kalo negeri itu lebih elit, biarlah . Alhamdulillah di jogja sekarang bisa kuliah + kerja, enjoy
wah iyo ya sayang banget. Tapi nyatane dirimu saiki khan atimu seneng. Mungkin gak bakalan seseneng saiki nek dirimu kuliah ndik negeri ya. Soale gak sesuai minat bakat. Sip, sip, aku ndelok IPK ne mift, membanggakan Nganjuk. Mugo2 dirimu barang. Haha. Eh videomu lucu hahaha…
Urusan karo masmu, sante wae, masku saiki yo wis lunak kok. Kuwi cuma urusan wektu. Sip semangat!
amin, semester kae ipku oleh 3.5 >> mbuk teko ndi kuwi
soal masku, wes melunak kok saiki. Soale wes mbuktikne nek iso mandiri nangkene tanpa memberatkan orang rumah
Josh tenan. Kuwi semangate wong kertosono tenanan! Wuuuuih, aku yo nduwe konco kuliah cah Kertosono, semangate duwur yo an. Saiki wae koncoku iso kerjo ning kantor disambi bisnis jualan lewat online..
JANGAN SEKOLAH SENI MAS NDOP!
dari pengalaman yang sudah-sudah, sekolah seni malah merusak imajinasi.. menurut saya sekolah seni itu lebih cocok untuk yang nggak ngerti seni tapi suka seni pengen profesi seni. tapi kalo untuk yang sudah punya jiwa seni, saya rasa jangan.
tapi iki mung IMHO lho
Eh ada benernya lo. Aku punya temen yang merasa skripsinya susah karena idealis mahasiswa semacam diserang dg idealis dosen.
Wah aku cuma sok sokan aja kok ngaku2 seniman, aslinya cuma menebak2 aja mana yg bagus dan mana yg enggak. Tapi kebetulan aja banyak benarnya. Hihihi..
lama ga mampir sini langsung dapet postingan panjang. muantep buanget ceritanya mas, walau ga lulus tapi kan yang penting sekarang dah nemu pesien-nya mas
daripada saya, kuliahnya lulus tapi ya ijasahnya ga kepake. kayak mbaknya mas bilang, sekarang malah luntang luntung ga jelas di internet
Waaah… kalo luntang luntungnya di internet, itu pasti luntang luntung yg JELAS ADA ITUNYA hahaha…
Hahaha…cuma hobi amatiran mas…matur suwun sudah di pantau hehehehe…
Sami sami. Nek amatiran kamerane ora perlu SLR kang. Haha.. hobi yg diseriusi, lumayan iso tambah tabungan nek enek kontes photografi atau job job mantenan haha…
di buku kreatif sampai matinya wahyu aditya juga dijelaskan bahwa, orang yang sudah menemukan dunianya memang pasti bisa mengembangkan kreatifitasnya di sana, dibanding tempat lain. semoga semakin berkembang terus ya, ndop, dirimu memang motivator hebat
Aaamiin Fen.. alhamdulillaah duniaku ternyata sesimpel ini… gak bisa membayangkan kalo aku lulus kuliah trus bekerja di Jakarta (seperti sebagian besar teman2ku) dan merasakan hiruk pikuknya Jakarta, macet, banjir, beuuuh ora siap aku.. ora siaap… haha..
Hahaha…iso wae mas njenengan ki…
Iki isone cuma ikut-ikutan photo-photonan hahaha…
hahaha… sing penting seneng. Sopo ngerti job-joban teko. Lumayan ngisi wektu pas prei kerjonan.
kita sejalan mas ndop
semangat trs pokoknya,
masa depan kita, kita sendiri yang melakukannya
Betul. Postingan ini nggak menyarankan orang untuk DO, tapi lebih ke menemukan jalan hidup sendiri dan bertanggung jawab atas jalan itu. #uhuk
DO adalah pilihan hidup, dan harus dijalani dengan gagah penuh tanggungjawab. Yakinlah, lulus atau tidak itu bukan jaminan kesuksesan
Betuuul… semua harus dijalani dengan yakin sih. DO pun harus yakin. Dan tetep semangat. Dan bukan pelarian. Tapi DO karena sudah menemukan jalan hidup yg pas dan lebih yakin..
lho, web e MARJAN PEJOSKI wes ndak bisa dibuka, apa sudah kolaps ya ndop?
Sudah merger satu produk di sini kang: http://www.kokontozai.co.uk
Dulu produknya dua, marjan pejoski sama KTZ, saiki wis dadi siji..
Ayo Do Sekolah….
Haha.. Ayo, Do The best!!
Salut buat mas ndop,
menemukan passion sebelum lulus kuliah
nah aku dah kerja gini
pengen berhenti juga
tapi nunggu sampe bisa mandiri dari desain
mohon doane yo
kerjone gak sesuai minat bakat to mas? Yoi mas, jalani dulu dengan terpaksa gak papa, yang penting fokus ke minat bakatnya, nanti akan terbuka jalannya dg sendirinya..
Saya juga pernah mengalami hal yang sama, namunwaktu terus berjalan
Banyak kok mas ndop yang DO tapi sukses.. hehehe
Btw dulu kurusan yak?
alhamdulillaah mas. Iya mas, dulu sama sekarang itu saya beda 25 kilogram! hahaha
hidup itu pilihan mas…
Yup. Komenmu ora kreatif ik hahaha…
Terjawab sudah pertanyaanku yang aku tujukan padamu saat aku berkunjung ke rumahmu.
Semoga sukses ya kawan. Semua orang sudah punya jalanya sendiri-sendiri.
Huwahaha.. iya postingan ini memang menjawab pertanyaan banyak orang kenapa aku DO. Untung saya masih bisa mengingat-ingat.
ayo kapan dolan meneh? :D
kowe tak sms, gak mbales blas og Nang, aku rencana arep dolan nggone Dion pas liburan seminggu wingi..
Apane…ngajak dolan tapi dekne wis bablas anjok Bromo. Sempel gak seh…dolan dewean.
huwahahah.. nek dolan karo keluargane Anang dewe mungkin masih masuk akal. nek dolan dewe gak ajak2 kuwi rodok piye ngono ya..
HAHAHHA
hmmm kejadian salah jurusan itu memang banyak terjadi ya….. saya juga salah satu korbanya bedanya keluarga dulu ga pernah maksa harus kuliah apa ….. akhirnya dengan ip pas pas an akhirnya lulus juga tapi pas kerja ilmunya ga ke pakai baru sadar kalau dulu salah milih jurusan ….
Yang penting sampeyan sudah membanggakan orang tua dengan berfoto pakek Toga Wisuda mas.. Keren!
brebes mili bacanya kang.. :D
huwaaa… aku kok jadi ikutan terharu..
Kata simbah nich mas “hidup adalah pilihan” kalo sudah memilih ya dijalani ajah dg sepenuh hati, hidup kita sebenernya memang sudah pnya garis sndiri2. Dulu aku kuliah pun hampir sm spt mas ndop, cari jurusan yg gampang dan pasti dibutuhkan semua perusahaan. aku pilih akuntansi, pdhl di SMU jurusan IPA. Alhasil kuliahpun asal dpt IPK diatas 3, tanpa tll berambisi dpt cumlaude. lulus 4thn, cari kerja ya susah, hampir putus asa. Untungnya msh bisa nyambi disawah , jd ga stress. hampir setahun br dpt kerja, alhmdlh di perusahaan yg agak bonafide jd kesininya jg agak gampamg pindah2, sampe akhirnya ketrima jd PNS, tanpa sepeserpun nyuap lohh ya . Jadi menurutku apapun yg terjadi sm kita, ya memang sudah jalannya spt itu. aku ketrima jadi PNS pun bukan karena kecerdasanku, tapi cuma karena belas kasian Allah yg memunculkan namaku di urutan pertama agar aku ketrima …#sori mas kepanjangan nich, idep@ numpang posting nyaks? Semoga dan InsyaAllah mas ndop akan sukses dg pilihan mas ndop sendiri
Huwow mantab yah. Semoga akan banyak lagi postingan-postingan motivasi dari pengalaman pribadi. Ya sebenarnya inilah gunanya blog. Untuk share pengalaman pribadi, bukan share pengalaman orang lain. Sip mas.. Ternyata jalan setiap ornag gak selamanya mulus ya, selalu ada aja halangan rintangan untuk membuat kita lebih siap menghadapi jalan sebenarnya..
mas, InsyaAllah masa depan cerah
aamiin matur suwun sanget..
wah bagus mas ceritanya,.
sama, ane juga bingung, pilih pilihan orangtua atau pilih pilihan ane,.
padahal kurang sedikit skripsi IPK masih jeblok, jadi ni ane masa depannya masih suram hehe.. :D
Ikuti kata hati mas, jadi kalo buruk di hal itu, mungkin bisa baik di hal lain yg sesuai kata hati. Kalo menuruti kata hati itu enaknya adalah kita gak gampang nyerah, soalnya kita seneng ngelakuinnya..
walah, semakin termotivasi temenan aku ki. kisah e perlu dibukukan mas. tapi memang aku nggak sefokus mas ndop. labil mungkin saia :D . tetep semangat mas, tak doain semoga sukses kedepannya dan bisa membuktikan kalo jalan mu itu bener
Aaamiiin… semua orang sebenarnya pernah labil, sampe sekarang pun aku jga masih labil kadang-kadang haha. Tapi kalo udha nemu jalan yg nyaman di hati, labil itu cuma sebentar, akan balik lagi ke keadaan semula. haha
Wah salut mas, menjadi diri sendiri itu lebih baik :D dan tentunya lebih keren.
Puji syukur alhamdulillaaah mas.. menjadi diri sendiri sebenarnya sangat manusiawi, soalnya manusia punya ego masing2. asal gak berlebihan aja egonya :D
kesimpulannya,harus DO dulu biar jadi seniman hebat *eh*
HAHAHA.. ORAAAAA… #cetotpipine
DO itu adalah seninya kehidupan Mas Ndop…
Muwehehee
Aku juga dulu pas tinggal skripsi molor-molor mulu, sudah disibukkan dengan kegiatan kerja.
Kadang ada perasaan `nanggung banget sih`, tapi apalah daya, uang mengalihkan perhatianku…
Yah, cuma punya kenang2an laporan nilai semester yg pernah dapet IPK di atas 3,7 di salah dua semester.
—
Hidup itu harus dijalani…
Lewati banyak pilihan…
Pilihan terbaik harus digali…
Itulah masa depan…
—
Huwahahaha… akhirnya curhat ndik blogku tenanan.. setujuuu… sing penting alasan DO-ne duduk karena males kuliah, tapi memang ada sesuatu yg lebih “guwe banget” dibanding kuliah haha.. dan tentu saja lebih “bermanfaat” daripada “stress” kuliah
eh ada lho mas guru kesenian jadi idola, ndek sekolahku guru kesenian yang namanya Pak Jaya jadi idola. soalnya sering banget nge-troll muridnya
waduh berarti kalo ambil jurusan harus dipikir mateng-mateng banget iki yo. haadu aku wedi
Ojo wedi vit. Awakmu khan tomboi, dadi ojo sampe njumuk jurusan tata boga hahahaha…
haaaahhhhh potoku gek ono ik….. wakaakaakakk sing DO ora mung kowe Ndop…..santai wae…sing penting do your passion…ssiiiipp….
iyo kak, kita senasib sepenanggungan.. wah yoiyo lah, foto soko HP soner K320i kuwi sangat berharga, soale jaman biyen ora enek sing nduwe hp kamera selain akyu hahaha…
Wah pengalamanmu menarik juga, sayang kamu dulu ga masuk jurusan di passionmu ya…
kalau udah umur kaya aku baru terasa, pendidikan,link/pertemanan lebih efektif kl dibangun sejurusan, karena lbh matang. Aku yg dari malang ke Jkt, mulai kerja ’92an juga ngerasa banyak tahun2 yg ke buang, itu karena kita gak punya mentor (penting buat shortcut)
betul mas. Aku gak menyesal kuliah di statistika ITS, walopun bukan passion saya, karena klien saya pun banyak dari temen kuliah sendiri. Mereka punya posisi yg “penting” di perusahaan/kantor masing-masing, jadi bisa jadi pasar yg menarik. Hehe.
semangat maz Ndop,,,,,biasanya orang” yg luar biasa itu memang di DO, hehe,,,,
haha.. tapi DO nya bukan DO karena stress trus gak ngapa ngapain lo yaaaa…
hahahha… kuliah dadi sarhana tehniq di universitas neheri terkemuka di jawa tengah, yo lonthang lanthung ngene kok ndop… :D
mending dodolan pektor… :D
ketokke ndop yo bakat nulis ftv lho…. :P
HAHAHAHAHA… aku tuh bisa ngelakuin apa aja asal aku MAU mas. Sayangnya aku orangnya MALES. Hahaha.. Halah, sampeyan khan wis nduwe bisnisan akeh to mas. Tapi ratau ngakuuu… wis tau foto pakai toga barang. Hhihihi…
Nulis FTV? sing meranne sopo? Olga Syahputra? HAHAHHAHA
wah, Mas Ndop, saya (temennya Ongki) juga lagi skripsi nih.. hhe..
bener tu, TA gbs dikerjakan sambil ngalir, sekarang ane udah satu setengah taun ketinggalan sama temen seangkatan, T.T tapi klo bisa jangan ampe DO sih.. kasian ortu.. hhe..
Mas Ndop keren bisa nemu passion’na, salut deh, (y)
Wow… Ongkinya mana? kok malah nggak komen? Haha.. Betul khan, emang ornag yg bisa lancar skripsi hanya yg punya gairah terhadap jurusannya. Kalo nggak ada gairah, ya nggak selesai-selesai, soalnya godaannya buanyaaak.. *game, facebook, kerjaan*
Yoi jangan DO mas, jurusan SI itu khan jurusan keren!
Tidak semua orang bisa menemukan passionnya, Salut dengan mas ndop yang berani mengambil jalan memutar
Terus semangat, semoga dari tahun ketahun anda makin sukses
Aaamiiin mas.. semoga kita semua punya cerita hidup yang menginspirasi generasi mendatang.. aamiin…
udah takdirny ma ndop.. Kuliah gag tutug tp bsa sukses
we gak dolan mrene maneh?
Inspiratif mas, menurut saya yang penting “kemauan”, karena saya merasakan sendiri . . . karena tdk ada kemauan alias “malas” jadi DO dua kali karena malas nyusun skripsi. Setelah tua baru ada penyesalan . . . . . karena di masyarakat kita gelar formal masih lebih diutamakan daripada kemampuan. Tapi ngemeng2 mas nDop, sebaiknya Anda sudah mulai mengantisipasi risiko karena bekeja sendiri, kalo masnya “berhalangan” maka akan berhenti pula produksinya. Maaf kalo “lancang”, tetap SEMANGAT.
Iya mas. Semua hal kalo berhalangan juga akan berhenti produksinya. Jadi gak ada bedanya antara kerja sendiri dan kerja bareng2. Hehe.. Makanya aku rajin olah raga biar gak sakit-sakitan. Trus kalo jenuh melanda harus berwisata. Nikmatnya hidup ini.
Makasih mas komen panjangnyaa..
Semester awal sih semangat tp dah semester tua hadoh mumet lek. Keren kang bisa buat pengalaman
mantabs mas ndop..
saya juga dulu sempet mau DO karena ngebet pengen kawin gak dikasih ijin
tapi semua ada himmahnya mas.. sekarang kan mas ndop enjoy dengan kerjaannya.. gak nyangka pernah ke Bali ya :D
Wah enaknya kawin haha.. Iya mas. Alhamdulillah masih survive dari vector sampe sekarang..
hla saya bingung mas, kuliah di mana ini.. apa ikut-ikutan DO aja kayak mas Ndop?? tapi resikonya besar sih kalau gag kuliah itu..
Ya kuliah sesuai jurusan yang diminati dong.. Kuliah itu membuka lapangan kerja yang luas loo.. sana-sana kuliah.. nanti kalo udah lulus, saya rekrut jadi karyawan saya.. HAHAHA.. becanda ding..
wahahaha, di rekrut jadi karyawannya..
okedeh, kuliah sesuai minat aja, biar gak frustasi kuliahnya.. hehehe :p
Tapi aku gak kuat nggaji kamu? Bagemana kalo makan tiga kali sehari? Hahahha
Ini sudah jalan kehidupan yang sudah ditentukan dari yang Kuasa.Ada baiknya mensyukuri dengan sekarang ini dan jalani penuh semangat pasti memberikan hasil dan rasa kepuasan bagi kita dan orang lain disekitar kita.
Iya mas. Jalan dari Tuhan itu memang tak terduga. Semua sepontan tak bisa dicegah. Seiring dengan fokus kita mengejar sesuatu. All chances akan terbuka untuk kita.. #sokbijak
awaal awalnya kerasa sedih bacanya, tapi ending nya saya salut dengan jalan mu mas ndop. . .
Iya mas. Aku juga ngerasa terharu.. tapi semangatku mengalahkan keharuanku, jadi ya ketawa ketiwi sih kalo sekarang.. Sambil tetep fokus di jalan yg sudah nyaman ini..
intinya adalah PASSION.
di negara kita kesuksesan diukur dengan materi. sementara, passion masing-masing seseorang tidak dihargai. Akibatnya, banyak orang memilih jalan hidup yang menjanjikan materi lebih banyak walaupun sebenarnya bukan passion mereka, dibanding memilih passion nya sendiri. Padahal sejatinya, jika seseorang memilih passion nya masing2 materi itu akan mengikutinya.
Saya rasa, ndop sudah melakukukan tindakan yang tepat, memilih passion kamu sendiri. Dan kamu sudah membuktikan nya, ndop!
Komen yang mencerahkan bagai matahari pagi yang ditunggu tunggu semalam dingin gak muncul.. Alhamdulillaah saya kok kerjanya sama orang luar negeri yang lebih mengutamakan skill daripada ijazah.. Jalan Tuhan memang indah buat orang yg “berani” memilihnya..
Ikut bangga bahwa aku jadi saksi bagi sebagian dari sejarahmu ini mas ndop…
Jaman semono, dirimu sik kuru… hahahaha…
haha kuru banget kang. Sampeyan wae jik kuruan aku pokoke. Biyen aku jik iling ketemu sampeyan pertamakali pas ndik nggone anton. Eh anton asiki piye ya kabare?
Di syukuri wae
nggih mas. suangat disyukuri..
kalo saya malah barusan OD (Out Dewe) hehe
Hahaha… yang penting DO the best!
Waah perjalananmu panjang yaaa! Semoga makin sukses ke depannya.
Aamiin kak chika..
Pilihan yang bukan pilihan ya Mas? Tapi, nggak apa2 yg pentingnya jalannya disukai Mas Ndop. Melu ngguyu wae pas jadi korban ujan.
Iya awalnya sih gitu. Tapi semakin ke sini semakin tahu dan yakin kalo pilihan sejati itu ya pilihan hati, bukan dari orang lain, hehehe.. haha itu kejadian ngenes yang aku sendiri juga ketawa waktu itu haha
Ceritanya puanjang euy! Kalo memang bukan passionnya pasti sulit mas… kuliah emang bukan jaminan tapi sebagai salah satu jalan.
Sukses terus buat bisnis nya
Betul sekali, yg sebenarnya sulit ditemukan adalah passion itu apa? Untungnya aku udah nemu, semoga yakin sampe nanti..
Aaamiiin… makasih doanya mas..
smangat ndop…
insyaAllah nek ikhlas dan tenanan…a.k.a fokus, insyaAllah ada jalan..
yg penting HALAL, ok
Loooh… fifi.. selamat datang di blogkuuu hahah.. Matur suwun fik.. iyo aku semangat menggebu-gebu kok.. alhamdulillaah wis sibuk banget.. pepen sering mesen loh.. iki dee melu antri hihihi…
alhamdulillah ndop…smoga rame selalu..
kok pepen thok?? yg lain dikompori sisan biar pesen ndop…
Hahaha.. iyooo.. antrianne wae sampe rong minggu fik.. fuuuull.. alhamdulillaaah
jadi mas apa gk sayank tu mas..tinggal skripsi doang… tpi tu :-)
Sayang banget pastinya. Tapi namanya sudah kejadian, yah harus diterima mas..
wuaa mas ndop cah malesan :P
Huahhahaha… Males banget opomaneh nek bidange aku ora seneng…
Sama banget mas sama yang saya rasain sekarang, bimbang milih jurusan apa yang mau dipilih :(
Passion saya memilih dkv atau advertising, sedangkan orang tua saya menuntut saya untuk memilih antara manajemen atau sastra inggris,
Sumpah mas bingung bgt, karena sebenarnya saya pengen bgt masuk dkv atau advertising :(
Mending gak usah kuliah daripada buang duit di jurusan yang gak sesuai minat. Serius ini. Hmm..
saya juga nyaris D.O mas :'(
besok batas akhir daftar wisuda, jangankan daftar wisuda, Kompre saja belum gara2 saya penelitian sampe 1 tahun. skripsi masih perbaikan sama dosen, takut minta izin kompre. semoga nasib baik masih berpihak sama saya… dan dikasih tenggang waktu.
saat ni cemas banget…. ga kebayang gimana besok nich. ke inget ortu mulu nich T_T
Waaah.. Itu pasti perasaannya ampur aduk dan nyesek banget yaa.. Cuma bisa bantuin doa nih..
Saya juga baru DO alias Out Dewe he3.. kuliah sampai semester 4.. ksalahan fatal ane adalah gak mengikuti passion lebih memilih jurusan sesuai prospek.. ane milih jurusan agar ingin membahagiakan ortu dan ingin jadi PNS tapi malah sbaiknya.. dulu ane smk multimedia kuliah jurusan eksak karena kegalauanq saat itu… jadi saat semester 2 sampai semester 4 IPK turun sampai 1,7 padahal semester 1 IPK 3,05 awal yg baik bukan… sejak semester 3 ane dah bisnis online sbagai teknisi laptop/HP.. hasilnya pun cukup buat bayar kos,makan sehari2,pulsa+internet dan untuk bersenang2.. saat ini sya bekerja sesuai jurusan ane dulu editor video dan skaligus fotografer di sebuah studio milik orang sendiri.. dan pekerjaan itu pun ane ditawarin dan gk pakai melamar he3… klo gaji sih he3… klo lagi rame bisa 10 juta/bulan.. namun bagaimanapun lebih enak berwirausaha seperti mas ndop… hidup itu sebuah pilihan asal kita bertanggung jawab dgn pilihan itu :D
Huwaaa.. Makasih sudah berbagi kisah hidup. Semangat dan fokus pokoknya ya!! Kita punya jalan hidup sendiri sendiri..
ya mas ndop DO-an nya ITS hebat2… Pemilih Baba Rafi itu juga dari ITS salut deh mas ndop sepertinya mengikuti jejaknya
Do ITS is the Best
Aaamiiin… Oh pemilik Baba Rafi itu DO ITS juga ya. Baru tahu. Jadi kepingin kebab nih. Sayang di Nganjuk gak ada.
wah jalan hidupnya mas Ndop sangat inspiratif….. lanjutkan…
sya dlu hampir DO, tapi semua karena salah sya sendiri. Akhirnya sya sadar di semester ke-14, dan akhirnya bisa nutut….
Kalo jurusannya sesuai dengan minat memang harus diselesaikan. Rugi kalo enggak soalnya sudah pilihan sendiri. Sekarang aku egois mas, demi kehidupanku sendiri. Soalnya gak mau mengalami kayak yg dulu di saat aku manut saja sama orang lain mengesampingkan kata hati sendiri.
beritahu dunktip2 kerja di KTZ ,,, sya skrang kerj dsana ..
Wow. Semakin dirimu giat bekerja, si bos akan naikn gaji. Itu daja sih. Kalao mau sante kerja ya gak papa. Tapi gajimu akan segitu terus haha..
Semangat yaa.. Pelajari maunya bos dan fashion designernya. Kamu nanti akan cepet di approve designmu (eh kamu jadi apa? Designer grafis?).
yeah, begitu ternyata kronologis ceritanya. Kalau bukan passion, apapun yang dilakukan pasti akan terasa berat, sama dengan jodoh.
Namun, bila memang sudah passion apapun dan berapa lama waktu yang kita habiskan bakal terasa enjoy dan nyaman ketika menjalaninya.
mugi-mugi ae, pas aku milih jurusan mengko gak salah ya mas, aku masuk PTN yang sesuai dengan Passionku. Aamiin
Aamiiin… Koyoke sih dirimu cenderung ke IT ya? Jamanku sma biyen emang seneng nggambar sih, tapi juga seneng IT. Jadilah profesiou sekarang nggambar di komputer.
Salam kenal yo.. gak ngertio sak kampung, sak SMA,tapi aku minggat dari Bali tahun 2000 hahaha.. Bangga rek, cah nganjuk iki puinter nggambare. nggambar vectornya mantab banget opomaneh sing realis. maju terus ndop. aku dodolan cap2an neng kepulauan anambas kepri.
ttd
senior(hahaha)
SMADA lulusan 96
Kenal Nurul Fauziyah gak? Ketua Pramuka. Kuwi mbakku kandung mas..
saya rasa emang betul, passion itu penting.
keluarga saya ingin sya kdokteran dan saya inginnya di bidanga teknologi dan komputer ahirnya gak jadi kedokterannya. Walau mereka kecewa suatu saat saya akan buktikan keberhasilan dari apa yang saya pilih
Kalau sesuai passion maka akan lebih semangat menjalaninya dan gak gampang menyerah karena melakukannya dengan happy dan sungguh2.
wuih mantep ini hebat mas ndop, mempunyai rasa percaya diri yg tinggi..
padahal urusan kuliah itu seolah olah menjadi urusan yg hidup atau mati lho, apalagi kl sdh didetlain sama kajur ataupun keluarga..
Iya banget. Aslinya ini kesalahan awalku yg nggak mau “ngelawan” pendapat ortu dan masku. Kalau dari dulu ngelawan, ya aku mungkin sekarang sudah hidup di luar negeri jadi designer handal huhahhahaha…
oh kepingin jadi disainer yaa..
asal jgn berkelakuan dan berpenampilan kyk ivan gunawan yaa..
Hahahaha.. gak ada salahnya si Ivan Gunawan. Wong dia nyaman2 aja kok mas. Asal nyaman aja sih. Hahahaha..
ama banget mas sama yang saya rasain sekarang, bimbang milih jurusan apa yang mau dipilih :(
Passion saya memilih dkv atau advertising, sedangkan orang tua saya menuntut saya untuk memilih antara manajemen atau sastra inggris
Udah. Lawan aja. Daripada nyesel. Ortumu suruh baca tulisanku ini.
mirip sama kisahku mas ndop.
aku jg stuck di skripsi…waktu itu jg sama, lebih tertarik ke blog, desain grafis..bahkan sempat menang lomba 1,5juta. Bedanya mas Ndop, aku berhasil lulus jd ST. Kasian sama keluarga khususnya ibu. sekarang kerja seperti “orang pada umumnya”. Tapi kalau luang masih menekuni gambar menggambar. Sampe sekarang masih sering kebawa mimpi kalau hampir DO tp alhamdulillah bisa melaluinya. Yah, tiap orang memiliki jalannya masing-masing yg penting jgn putus asa/ depresi.
Wah masnya keren banget!! Kalau di kaskus udah aku taruh pej wan kali ya. Hahaha.. Kalau aku jurusanku emang nyebrang banget sih mas, gak ada seni2nya sama sekali, gak ada haitek2nya. Jadi ya gitu.. Daripada stress ya udah aku cepetan ngambil keputusan haha.. Postingan ini tidak untuk ditiru sih. Intinya sama sih, kerja keraaas dan fokuuus hihihi..
waduh..ga keren blas mas..kuliah 8th. pas nemu postingan ini lalu mikir wah g cm aku ya…byk jg yg terhambat di akhir kuliah. dan itu… saya & mas ndop udah ngerti bgt rasanya…antara malu,sedih..mgkin frustasi…
tp bagi yg bs bangkit atau menemukan jalan lain…pasti kerasa bgt bedanya. Wah
jd pgn nyari mahasiswa abadi …buat dimotivasi…hehe.. smg makin sukses mas ndop!
Huahahah.. Intinya sih kuliah bukan penentu masa depan. Tapi buat nyenengin orang tua aja. Nah aku kerja di rumah ini ya demi nyenengin orang tua. Dulu pas kerja di bali itu ortu sempet sakit loh hahaha.. Yowis lah pulang aja..
mas, setelah baca tulisannya, sekarang gue makin yakin untuk kagak kuliah xD temen-temen udah pada kuliah, dan gue cuma dirumah, berkarya, dan memahami seni dadaisme.
oh iya, gue baru lulus SMK tahun ini, hehe :D
ortu udah sibuk nyariin univ mana dan jurusan apa yg bagus, tapi gue nya malah asik sendiri sama dunia gue. -___-”
thank’s bgt ya mas, inspirasinya.
manggilnya “mas” aja ya, aku gak suka dipanggil om.
Btw, mentalmu harus kuat lo ya. Ati2 down dan kena bully di lingkungan sekitar. Oke selamat berkarya dan jangan males. Smeua hal itu gak boleh males yaaaaa…
wes suwi dadi fansdop, malah mbene moco secara menyeluruh terkait history DO iki. saiki aku wes semster 10 mas ndop dan sudah 1tahun skripshit #eh skripsi maksudte heheh..
terbengkalai tanpa sentuh (karena lebih sering ngasa buat vector dengan liat turoriale sampeyan dari pada mbuka buku gae ngerjake skripsi hehe).
setelah ngliyat tutorial sampeyan nang yutub, karo moco blog ke sampeyan. aku jadi merasa menjadi anak kecil lagi. menjadi aku yang dulu, yang di agung-agungkan sebagai dewa gambar (versi temen SD loh yaa hehe).
dan langsung feel ini saya, saya sekian lama hilang dengan sistem pendidikan yang tidak mendukung sebuah seni berkembang didalam diri. darah seniku mati selama hampir 16th berjibaku dengan pendidikan.
Terimakasih untuk mas ndop yang dengan blog sampean saya menemukan dan menyadari bahwasanya saya adalah saya dimana warna dan gambar adalah sebuah kehidupan.
walopun demikian saya akan coba menyelesaikan apa yang sudah saya pilih 5th lalu (nyelesaiin kuliah).
suatu saat aku pengen bertamu gone sampeyan hehe.
Beuuuh sangar tenan! Mirip mirip aku berati yaaa.. Yowis nek wis lulus dolano
isi dan penampilan webnya keren mas
makasih maaas
numpang komen, gpp di DO asal sukses aje :D
Asal hepi jugaa..
Haaa… Pencitraan ini mah gan… Ane juga DO aslinya mah males kuliah
Salam kenal dari
Kota Baja banten
Bhahahhha males sejak semester 1 sih kalau aku hahahahha
masalah DO, saya jadi ingat waktu kuliah dulu. saya pernah bertengkar dengan dosen. Hampir di DO waktu itu. Dosennya ngeselin.. hahaha
hoho ngomongin apa ini
kalo ga DO saya mungkin kerja di bank (cuma pegawai). karena DO, sekarang malah buka usaha sendiri. karyawan S1 semua x_x hehehe
Huahahha.. salut sekali sama kamu mas! Aku mau cari karyawan juga ah, yang S3 hahahahahaha…
semangat untuk semuanya
GREAT PERSON GAN !
semagat dong jangan menyerah belajar dan belajar untuk melanjutkan kuliah agar dpt biaya siswa hehehehe
Keren mas, ceritanya sangat inpiratif. Dari kisahnya mas Ndop banyak pelajaran berharga yang bisa diambil. Terima kasih sudah berbagi pengalaman hidupnya yg penuh inspirasi. Salam kenal ya.
Salam kenal juga yaaa.. Aku memang suka sekali menginspirasi banyak orang. Ya semoga suatu saat masuk tipi di acara Kik Endi. HAHAHA.
makasih gan buat infonya dan salam sukses
Ceritanya mengenaskan.. tapi ditulis seolah-olah itu cerita komedi…malah bikin mengenaskan…
Sekarang gimana kelanjutan ceritanya?
Udah hidup nyaman. Walaupun tanpa gelar sarjana haha
ini cerita nyatane mas ndop asli
:D kok aku jadi males mikir kuliah ya wahahha
Kalau jurusannya sesuai minat dan baka, lanjut ajaaa
aku habis kuliah fokus jualan online dan merintis blog, sukses ya for all
Ceritanya keren.
Tapi gimana menanggapi orangtua yang nangis karena kena DO itu ? ..
Ya diyakinkan saja kalau kita akan siap dengan segala tanggung jawab dan resiko hidup kita. Trus minta doa ke orang tua saja. Piliha hidup biar kita sendiri yg menentukan. Begitu mas kira kira.
wih seru ceritanya, sama kaya ane, berhenti kuliah waktu skripsi cuz males banget, waktu sidang skripsi sakit pula, yaudah ga usah ngoyo hehe secara pengen kuliah teknik informatika, masuknya teknik elektro..
Hohoho.. Kalau menjalankan sesuatu memang harus sesuai passion ya. Apalagi menyangkut biaya mahal kayak kuliah. Sayang duitnya kalau sampe salah jurusan demi mengejar “lapangan kerja” saja.
Wah kasusnya sama mas, tp aku keluar sendiri aku lebih milih lanjutin usaha bapakku, soalnya revisi berkali2 ga pernah bener bikin ruwet sendiri
Hahaha kuliah buatku sama kayak buang-buang waktu ya.. Karena entahlah, kenapa harus ada dosen pembimbing. Harusnya sih gak ada. Biar mahasiswa sendiri yg bikin skripsi. Biar lebih mudah. Nilai jelek khan gak papa yang penting lulus.
Ya emang bener namana juga hidup. Restu itu sangat penting bagi kita sebagai anak. Apapun yang di restui ortu insyaaAlah akan berjaalan llancar. Tq sangat menginspirasi
Sama sama kakak. Semoga kita sukses bersama.
Hai mas ndop, aku juga ngerasa kayak sampeyan. Aku sekarang semester 9, teknik elektro, dan lama-lama merasa yang aku jalani bukan passionku, tapi karena masukan orang lain dan kurang teguh sama pendirian. Masuklah aku disini. Aku banyak ikut kegiatan-kegiatan luar kampus. Ikut kerja survey. Mungkin karena itulah, kuliahku kurang fokus. . Aku mau kerja mandiri tidak membebani orantua. Cari-cari pekerjaan yang bisa aku kerjakan dan tidak menghilangkan fokusku dan tujuanku untuk lulus kuliah ini, kemudian aku mulai browsing di internet. Sampailah aku di salah satu web yang menyebut blog sampeyan. Dan tak tahunya sampeyan orang nganjuk. Salam mas ndop, aku juga orang nganjuk. Makasih mas tulisannya, inspiratif dan dapat dijadikan pelajaran. Semangat berkarya mas…..
Trus awakmu piye? Jik semester 9 kan? Amas wis. Nek wis skripsi/Tugas Akhir, mending ndang digarap mumpung jik akeh koncone. Jamanku biyen sing jik kuliah di semester 14 ki cuma 2-3 orang tok. Hahaha Dadi aku gak enek koncone dan gak enek penyemangate.
Sing penting lulus. Biji pas-pasan gak masalah. Bar lulus ngko iso plong iso kerjo mengikuti passion. Sukses pokoke!
2022 dan masih membaca versi lengkapnya di blog ini
Thank you