Wisata Jawa Tengah: Keajaiban Rambut Gimbal di Dieng
|Di saat malam hening sedang stalking foto-foto entah siapa di facebook, eh ada notifikasi email masuk. Ternyata dari Alid pemilik Alidabdul.com.
Mesen vector kah?
Ternyata enggak. Alid malah ngajak aku wisata ke Dieng dan sekitarnya bersama 20 bloggers lainnya. Eit, bukan blogger sembarangan sih, mereka itu travel blogger. Ada enam bloggers yang sudah gabung Travel Blogger Indonesia. Komunitas blogger yg menurutku sangat berkelas. Soalnya untuk masuk ke komunitas itu, gak gampang. Bahkan seorang alidabdul yg sudah keliling dunia aja ditolak loh hahaha.
Trus namanya aja travel blogger, berati untuk posting satu postingan saja, mereka harus traveling dulu. Butuh duit pasti! Apalagi kalau postingannya ngomongin wisata luar negeri, bisa jadi satu postingan mereka yg itu harganya bisa puluhan jutaan rupiah! Berkelas khan? HUAHAHA
Gak kayak blogku ini lah, satu posting malah bisa jadi menghabiskan uang minus ratusan ribu, alias aku malah dibayar. Maklum diriku khan artis, jadi sering dapat endorse. HUAHAHA.
Kita kembali ke jalan yang lurus..
Acara ini GRATISAN! Semua biaya ditanggung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Tengah. Makanya saya langsung mau banget diajak! Gak pakai mikir deh. Hahaha. Apalagi ini acaranya masih 3 minggu lagi gitu, aku bisa ngosongin order di hari H. Kalau acaranya seminggu lagi gitu, aku jelas nolak lah, jobku khan laris ya. Antrinya lama. Klienku khan sudah ribuan. HUAHAHA.
Seminggu berikutnya, datanglah email resmi dari Sarana Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Tengah. Wuih, baru kali ini dapat email dari pemerintah nih! Grogi bacanya. Ternyata isinya pdf jadwal acara wisata nanti ngapain aja. Trus disuruh ngisi form pendaftaran. Di email juga dilist siapa saja blogger yang ikut.
Sebagai blogger yg menerapkan motto “Seorang blogger sejati harus blogwalking dan meninggalkan komen”, aku pun mengunjungi blog mereka satu-satu. Lalu shock! GILAK! Mereka kaya bener ya bisa wisata ke luar negeri!
Sementara aku?
Eyaoloo, aku ini caranya check in hotel aja gak ngerti. Selama ini dicheck in-in temen. Aku tinggal ngasih duit saja. Terima beres. DASAR PUTRI RAJA! HAHAHA.
Jangankan cara check in hotel, ARTI CHECK IN AJA AKU GAK NGERTI KAKAK! PARAH BANGET KHAN AKU???
Emang check in hotel itu ngapain toh? Ngasih duit check? check sound? Atau ngapain?
Kita kembali ke jalan yang lurus.. part 2
Lha trus kok bisa-bisanya aku diundang ikutan acara Familiarization Tour/trip Jawa Tengah itu?
Ya semua gara-gara Alid sih. Dia sebenarnya udah ngajak teman-teman travel blogger kenalannya, tapi mereka kayaknya gak bisa gitu. Trus ujung-ujungnya, mungkin karena frustasi, Alid pun ngerandom nama-nama blogger yg dia kenal pakai dadu, trus terpilihlah aku dan IdahCeris.com. Hanya kami berdua yg bukan travel blogger. HUAHAHAHA.
*toast disik Dah!*
______________
Dino Kemis, 4 Desember 2014
Dari Meteseh Semarang, aku dibonceng sama Novan, sang fotografer bola, yang sudah sangat baik hati mau menjemput aku dari stasiun Poncol pakai Avanza, lalu menraktir coklat di Kopi Benteng Banyumanik, menyediakan penginapan gratis, lalu nganterin aku ke Dinas Pariwisata Jateng naik motor CBR (Eh, motornya dijual loh! Siapa tau ada yg minat?) pagi-pagi buta.
Setelah berterimakasih kepada Novan, aku pun tolah-toleh mencari peserta lain yang katanya 20 orang itu. Eh, ada mas-mas ganteng sedang mainin gejet, samperin ah. Siapa tau bisa jadi klien baru #eh.
“Mas, ikutan tour ke Wonosobo ya? Bersama blogger-blogger?” Sambil siap-siap merogoh iPad mau nunjukin portfolio vector.
Masnya mengernyitkan dahi, “Mmm.. Wonosobo? Bukan Pak, aku ini mau piknik juga, tapi bersama komunitas Joglo Semar. Kalau ke Wonosobo harusnya sekarang sudah berangkat sih.”
HEEE???? SUDAH BERANGKAT??? KAMSUDNYA BAGEMANA KAMSUDNYA???? SITU KENAPA MANGGIL PAK SIH??? AKU MASIH JOMBELOH TAUK!!! PELANGGARAN!
“Loh mas, tapi ini bener Dinas Pariwisata toh?” Aku masih gak percaya sama perkataan mas itu. Buktinya Alid aja gak nyari-nyari aku kok. Kalau memang sudah berangkat, pastinya aku sudah dikoling beribu-ribu kali sama Alid.
“Bukan! Ini kantor Joglo Semar!”
GUBRAK!!!!
Ternyata alamat Dinas Pariwisata yg bener itu di jalan Pemuda nomer 136, sementara aku sekarang berada di nomer 140an! KAMPRET! Ternyata aku salah alamat! HUAHAHAHA.. Etapi di papan namanya ada tulisan Dinas Pariwisatanya loh! Lagian kenapa itu di depan ada bis kayak mau piknik juga sih? Mengecoh tauk!
Jalan kakilah aku di sepanjang jalan Pemuda. Mencari nomer 136. Ternyata ada di seberang sana. Aku menyeberang jalan. Lalu ketemu Pak Santosa (@abe_sant). Itu pak Santosa kok tau aja kalau aku ini blogger yg ikutan #FamTripJateng ya? Mungkin mukaku sudah nggimbal kali ya, mengingatkan Pak Santosa akan anak gimbal di Dieng. HAHAHA
Masuk ke kantor Dinas Pariwisata, diriku ketemu Alid dan kawan-kawan travel bloggernya. Aku langsung salaman satu persatu. Lalu Alid menjelaskan siapa aku ini sebenarnya, seberapa ngehitsnya aku di kancah perbloggeran dunia, ke teman-temannya. Aku tersipu malu sih, walaupun itu cuma ekting. HUAHAHAHA.
Aku ini orangnya over pede lah, walhasil ketika ketemu sama orang baru kenal, sebisa mungkin aku harus membuat mereka grogi ketemu aku. HUAHAHAHA.
Eh, dapat sarapan gratis. Karena gak biasa sarapan sepagi itu, walhasil aku gak habis! *HALAH ALESAN! ASLINYA SIH PENCITRAAN KHAN?* Hahahha. Iya sih, biar kayak orang kaya gitu, kalau makan gak dihabisin.
Setelah mengisi daftar hadir, para travel blogger pun siap menuju Dieng! Tapi jangan lupa foto rame-rame duluuuu!
Dari kiri ke kanan: Fahmi, Mbak Dinas Pariwisata, Ibu Dinas Pariwisata, Yusmei, Krisna, Azka, Putri, Rijal, Alid, Dika, Indri, Halim, Dita, Reza, Yofangga, BLOGGER PALING NGEHITS SEGALAKSI BIMA SAKTI!, Mawi, Firsta, Hmm.. ini siapa ya?
Dita, Indri, Firsta,
Rijal, Putri, Alid, Ndop, Reza, foto di depan bis.
Gimana? Cantik-cantik dan ganteng-ganteng semua khan? Sudah pada tau, siapa yg paling ganteng? SUDAH PADA TAHU? SIAPA???? *Siap siap nyogok pakai duit 20 milyar*
Bis pun melaju juga akhirnya. Sekitar jam 7 pagi. Duh, jam segitu tuh biasanya aku juga sudah melaju sih, melaju menuju ke alam mimpi. Haha.
Mas Santosa sebagai guide menjelaskan tentang Semarang yang sedang kami lewati. Lalu bertanya tentang nol kilometernya Semarang. Dengan pedenya aku bilang Tugu Muda! Hahaha. Padahal salah besar. Nol kilometer Semarang itu ada di depan Gedung Keuangan Negara Jalan Pemuda Semarang. Gak malu-maluin sih aku, soalnya bukan warga jateng, jadi wajar salah hahaha.
Trus bis berhenti di stasiun Tawang untuk menunggu kak Ari pemilik Buzzerbeezz.com yg keretanya telat. Di depan stasiun, ada polder Tawang untuk mencegah banjir di Semarang. Foto-foto yuk!
Polder Tawang Semarang
Perjalanan dilanjutkan. Pak Santosa curhat kalau wisata di Jawa Tengah kok kalah terkenal sama wisata jawa timur atau provinsi lain gitu. Pengunjungnya juga kok gak serame provinsi lain. Padahal menurut kak Santosa, Jawa Tengah ini wisata model apa aja ada.
Air terjun? Ada banyak! Salah satunya grojokan Sewu! Pegunungan? Ada dong! Dieng salah satunya! Laut, pantai? Ada dong! Karimun Jawa! Apa aja ada deh. Tinggal gugling lalu cari travel agen! Budal!
Bahkan mirisnya, penduduk Jateng pun kalau wisata malah ke jawa timur. Padahal belum tentu mereka sudah mengunjungi semua wisata di provinsinya sendiri Jawa Tengah. Khan ya aneh. Bahkan menurut survey, wisatawan yg berkunjung ke Jawa Timur itu sebagian besar malah warga Jawa tengah.
Nah, mungkin lo ya, mereka emang gak ngerti wisata Jawa Tengah itu apa saja. Tahunya wisata Jawa Timur. Promosinya mungkin kalah sama Jawa Timur. Makanya sekarang Dinas Pariwisata Jateng ini sedang gencar-gencarnya promosi wisata Jawa Tengah biar ramai. Dan promosi edisi kali ini adalah ke Dieng! Gitu kak.
Agar lebih akrab, peserta memperkenakan diri dulu satu-persatu pakai mic. Ternyata ada di Mawi (mblusuk.com) dari Jogja yg kayaknya tertarik ingin ke Nganjuk, mau kenalan sama Sedudo. Maklum dia ngefans sama Air Terjun. Semacam Waterfall hunter gitu deh.
Ayok kapan Wi, ke Nganjuk? Bilangnya jangan mendadak ya, aku ini orang penting, jadi sibuk banget! HAHAHAHA.
Selama perjalanan, aku dengan pedenya mengambil alih microphone. Mumpung lagunya bukan dangdut koplo, ayuk wis nyanyi. Lagunya Ada Band, lumayan familiar lah. Bahkan pas lagu Ada Band “Yang Terbaik Bagimu”, suara Gita Gutawa pun aku libas habis! Lalu mendapat tepuk tangan para fans! HUAHAHAHA..
Tak terasa sudah sampai di Banjarnegara, bis berhenti di Alun-alun, menjemput Idah Ceris yang asli sini. Maklum dia gak bisa ngambil cuti banyak-banyak, bisanya hanya dua hari. Walhasil gak bisa bermalam di Semarang dulu kayak kita-kita.
Di tengah perjalanan, berhenti sebentar untuk pipis dan makan siang. Makan siangnya enak!
View perjalanan menuju Dieng itu bagus loh. Pegunungan yg biru dan sawah yg hijau gitu.
Aku foto dari kaca bis nih. Keren yak!
Semakin lama, jalanan semakin naik, semakin dingin udaranya. Pemandangan juga semakin bagus. Kayaknya ini udah memasuki kawasan Dieng ya?
Di mana-mana ada gunung! Sayang langit berkabut.
Eh, ternyata iya, tiba-tiba udah masuk Dieng aja nih. Kami semua turun dari bis. Langsung masuk ke Pendopo Soeharto Whitlam. Dulu, tahun 1974, Pak Harto pernah mengadakan pertemuan sama perdana menteri Australia bernama Mr.Gough Whitlam di pendopo ini.
Di dalam Pendopo, kami akan menyimak penjelasan tentang rambut gimbal atau gembel khas Dieng, dengan narasumber ketua adat, bernama Pak Naryono. Lalu ada adik kecil berwajah Tibet, bernama Nafis, si “penderita” rambut gimbal. Lalu dik Sri, dulunya penderita rambut gimbal. Sekarang sudah kembali ke jalan yg lurus sembuh.
Bapak Naryono, Nafis, Sri,
Penduduk asli Dieng yg ditunjuk sebagai narasumber
Sik-sik, gimbal-gimbal itu maksude opo?
Jadi pemirsa, di Dieng itu setiap tahun ada tradisi ruwatan kepada anak-anak kecil (rata-rata seusia balita sampai SD) yang rambutnya gimbal. Gak semua penduduk Dieng itu gimbal loh. Jadi hanya orang-orang tertentu yang lolos audisi. Yang ngadain audisi mungkin para dewa dewi di Dieng ya.
Eh iya, Dieng itu sarat akan hal mistis ya. Sama kayak si rambut gimbal itu. Gak ada penjelasan medis yg menemukan darimana asal rambut gimbal.
Keturunan, genetik?
Nggak juga. Ada yg orang tuanya gimbal, eh anak-anak sampe cucunya gak ada yg gimbal. Ada pula yg sebaliknya.
Jenis kelamin?
Nggak juga. Mbah Naryono itu dulu gimbal loh. Nafis cewek juga gimbal khan?
Genetik lah! Khan katamu biasanya anak kecil. Berati ketika dewasa akan sembuh sendiri tuh rambutnya!
Nggak juga kok. Ada yg sudah dewasa tapi masih gimbal saja. Karena permintaannya susah dipenuhi.
Sik, mana lihat? Rambut gimbal kayak gimana?
Nih..
Nafis dan rambut gimbalnya
Oke, jelasin!
Nah, ketika kecil, si anak “terpilih” yang tau-tau rambutnya gimbal, di suatu pagi ketika bangun tidur, tiba-tiba dengan anehnya dia minta permintaan. Permintaannya kadang aneh-aneh.
Contohnya minta dibelikan sepeda warna pink dan yang membelikan harus pak bupati! Atau minta dibelikan coklat sekeranjang. Bahkan konon ada yg minta ditangkapkan ular sebesar gendang! Dan karena permintaan itu susah dituruti, si anak yg sekarang sudah dewasa itu agak error (gila) gitu.
Menyimak penjelasan narasumber
Nah, untuk kasus dik Nafis, untungnya permintaannya gak susah sih. Dia cuma minta dibelikan es lilin sama tetangganya. HARUS TETANGGANYA! Haha.
Si pemilik rambut gimbal ternyata harus menderita juga loh. Menjelang tumbuhnya rambut gimbal, si anak akan sakit panas dan gak fit. Lalu muncullah rambut gimbal itu. Mungkin karena suhu tubuh meningkat, si rambut jadi “rusak” dan menggimbal? Gak tau aku.
Rambut gimbal itu akan terus tumbuh, dan si anak akan terus gak fit dan sering sakit. Dan orang tua pemilik rambut gimbal gak bisa asal potong saja, bisa-bisa si anak sakitnya tambah parah. Trus si ortu juga harus nunggu si anak mengucapkan permintaan. Biasanya pagi hari habis bangun tidur.
Permintaan si anak untungnya cuma satu. Dan konsisten gak berubah sampe rambutnya dipotong nanti. Sebelum rambutnya dipotong, keinginan harus dipenuhi dulu dong!
Nafis dan Sri
Halah, mudah dong kalau untuk kasus Nafis itu? Kenapa gak sekarang aja dipenuhi permintaannya trus dipotong rambut gimbalnya, beres!
Eit, gak segampang itu. HARUS PAKAI RITUAL YA. Semacam ruwatan. Si pemotong rambut (ketua adat) pun harus melalukan ritual napak tilas di 20 tempat. Nah, daripada nyusahin ketua adatnya karena setiap ritual harus napak tilas sebanyak itu, maka dibuatlah Dieng Culture Festival. Semacam Ritual Ruwatan Massal Pemotongan Rambut Gimbal.
Acara pemotongan rambut gimbal secara massal ini menguntungkan buat para orang tua si rambut gimbal yang nggak mampu. Soalnya bisa urunan kali ya. Atau mendapat bantuan pemerintah. Atau dari tiket masuk acara. Karena acara ini juga mendatangkan banyak penonton pastinya. Dan gak gratis khan?
Tahun 2014 ini acaranya pas Agustus. Tahun depan pun juga Agustus kok. Tanggal 1-2 Agustus 2015. Mau nonton? Ajak aku yaaa! Aku mau kok bayar urunan! Hahahaha..
Di blognya Mawi, dia nonton Dieng Culture Festival 2014 loh. Baca aja deh. Komplit sak foto-fotonya.
Rambut gimbal yang sudah dipotong, ternyata juga gak boleh dibuang sembarangan. Harus dilarung di laut kidul.
Setelah ritual selesai. Kersane ngalah, atas izin Tuhan Yang Maha Kuasa tentunya, si anak pun sehat dan rambutnya normal kayak anak lainnya.
Menurut saya, kehidupan ini penuh misteri dan gak semuanya bisa diungkap. Contoh nyata ya rambut gimbal di Dieng ini. Khan sudah jelas kalau memang ada hal ghoib di dunia ini. Bahkan kita harus mengimani khan? Menyikapi hal seperti ini, yang susah dilogika, kita kembalikan kepada Kekuasaan Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta saja deh ya. Apa aja bisa terjadi. #okesip
Sambil ndengerin Mbah Naryono cerita tradisi Rambut gembel yang sudah ada sejak jaman dulu. Yaitu sejak zaman leluhur dataran tinggi Dieng (Kyai Kolodete & Nini Roro Ronce), kami disuguhi hidangan khas Dieng:
Cemilan khas Dieng: Pisang godok, Kacang godok, Tempe kemul
Ada juga minuman khas Dieng. Namanya PURWOCENG. Mungkin ini singkatan dari mas PUR anune doWO tur ngaCENG kenCENG! Terompetnya maksudnyaaaa.. HAHAHAHAHA.
Gak ding, Purwoceng itu nama tumbuhan kok. Kalau menurut wikipedia sih, purwoceng dulu digunakan untuk obat kuat raja-raja Jawa jaman dulu. Tanaman ini hanya bisa tumbuh di ketinggian 2000-3000 meter di atas permukaan laut.
Btw, Dieng ini berada di ketinggian 2100 meter di atas permukaan laut loh! DUA KILOMETER LEBIH BERO! TINGGI AMAT ITUH! Hahaha. Udah kebayang khan dinginnya kayak apa. Haha.
Kalau ke sini, jangan sok-sokan pakek yukensi atau kaos singlet ya! Ntar beku loh! Kalau masih nekat, boleh lah koling aku buat jadi penghangat tubuhmu #eh *cekokin purwoceng*
PURWOCENG, nama tanaman paling frontal sedunia!
HAHAHAHAHAHA
Aku gak minum kok. Pencitraan doang sih. Aslinya pingin! Ntar dikira lemah itunya kali kalau minum. HUAHAHAHA. Gak gitu ding, aku sudah minum teh anget khas sini juga kok. Sudah cukup untuk menghangatkan tubuh yg dingin.
Di sekitar Pendopo Soeharto Whitlam ini sebenarnya pemandangannya bagus loh. Tapi karena keterbatasan waktu, kami langsung melanjutkan perjalan ke wisata Dieng yang lain.
Pendopo Soeharto – Whitlam, Dieng, Banjarnegara
Mau beli Purwaceng oleh-oleh? Di sini boleh.
Aku penasaran pingin masuk ke sana nih..
Kiri: Dik Sri dengan high fashion-nya!
Tengah-kanan: Rebutan nggendong Nafis nih. Haha
Dan akhirnya, kami semua berterimakasih kepada penduduk asli yg telah menyambut kami dengan ramah dengan hidangan yg spektakuler terutama PURWACENGNYA!. Cuman saking sibuknya kultwit dan menyimak penjelasan, aku jadi lupa gak nggembol kacang rebusnya. Jatuknya khan bisa dibuat cemilan ketika perjalanan menuju wisata selanjutnya. Hahaha.
Sampai jumpa lagi yaaaa..
Bloggers yang berbagi itu aura positifnya nampak yaaa…
Postingan karya temen-temen travel blogger lainnya tentang #FamTripJateng, bisa DIBACA DI SINI.
Eh masnya ini juga ikutan ke Dieng ya tanggal 4-5 Desember kemarin? Saya mau cerita, tanggal segitu saya juga ke Dieng naik bus gitu rame-rame. Saya duduk di jok belakang pas ngantuk mau tidur, eh ndilalah ada penumpang yang dengan pedenya gitu nyanyi (dalam arti harfiah) lagu-lagunya Ari Lasso. Siapa sih ini orang? Saya mau tidur malah nggak bisa.
Ternyata itu Arya Wiguna! Waow! Nggak nyangka banget saya bisa satu bus sama seleb akhirat! Yang nggak disangka-sangka, pas di penginapan saya TIDUR SATU RANJANG sama Arya Wiguna. Bener-bener nggak nyangka! Sampai-sampai saya pingin banting iPadnya karena Arya Wiguna juga pinter gambar dengan kecepatan dewa.
Terus terang, ini pengalaman yang luar biasa buat saya Mas…
Oh situ baru kenal saya ya? Telat banget sih! Kemana aja selama ini? Duh makanya jangan kebanyakan minum purwoceng deh! Tuh ranjang kita kemarin sampe jebol loh!
Lha situ mau tidur sama Tulus? Apa mau situ yg jebol? Atau sama Andika Kenjen Ben versi extended? Wah bisa dimakan hidup2 loh kamu!!!
Soal situ mau tidur di bis itu, itu derita situ sih. Aku menghibur yg lagi melek aja sih.
:P
Pilihannya kok tidak menarik semua sih? Saya pilih tidur sama shaun the sheep aja deh…
Yaudah, tidur sana di pelukan kak Abe Santosa!
Cak tambahin beklink cerita temen-temen yang lain cak :D
wakakaka asline aku iku pengen nggembol kacang karo tempene… isinnn.. tapi gapopo aku oleh purwoceng loro tak gowo muleh hhahaha
Oke oke, sing temane podo ya. Ben gak koyok sepam.
Kak Mawi sama Kak Ndop romantis bingit ya komen-komenannya #ditaboklensa
huahahaha :p
Efek purwoceng 3 saset kak!
Akoooh yo melu lho ke Dieng kemarin hahaha. Ini liputannya: http://adiedoes.blogspot.com/2014/12/teroka-selera-di-negeri-para-dewa.html
Wah asyik ngko tak woconeee
huahahaha gobloss! aku ngakak2 sendiri di kubilek baca postinganmu kak. ternyata sempat nyasar kantor to? la kok aku ra ngerti hahahaha.
aku bangga bisa jalan-jalan ke dieng bersama mas arya wiguna. kapan2 main bareng lagi yes! order vector juga ah kapan2
kubikel maksudnya | #typo
Huahaha HOREEE akhirnya ada yg nyantol juga dapat satu klien satu! Ati2 ketagihan mesen vector lo nanti. Bahkan malah bisa jadi reseller kayak si Oryza huahaha..
Iyo nyasar. Untunge jarake cuma kene kono, cedak.
Btw aku yo iksaitid iso melu trip bareng travel blogger. Akeh ngelmu yg bisa diambil kalau baca blog2 kalian. Thank you a lot.
damn! aku lupa bawa pulang purwoceng :| harusnya aku embat satu kotak kemaren :v
beli online saja huahaha..
emang ada yang jualan online? mau pesen saatu pack :v
Ada, nih —> Jual purwoceng
Btw, kok ngerti komenmu aku bales, ada notifnya kah?
Wah, kocak sekali hahaha. Tapi memang benar, saya sebagai wong Pacitan ngakoni dewe nek promosi Jatim memang bagus, mereka punya Bromo, Semeru, Malang, apalagi Banyuwangi yang bupatinya kece badai!
Wah sampean wingi kok gak melu to maaas.. Jatukno lak seru to yaaa…
“Bahkan seorang alidabdul yg sudah keliling dunia aja ditolak loh hahaha.”
liiiddd… liiidd… dirasani mas dzofar lo
hahaha
HUAHAHAHA… semoga kaming sun nya beneran ya. Bukan kaming sun forever hahahaha…
Gpp yang penting aku lebih ngetop dari grup itu =)))
aaaaah kamu abis dari dieng toh ndop? tau gitu aku nitip carica sama purwaceng. kangen ih ke sana lagi. :D
Iya dooong… Btw, setelah gugling tentang purwaceng, aku nyesel gak nyobain huahahaha… Eh, kapan2 ke sana lagi boleh kok ngajak akooh.. Hahaha
AKU BANGGA BISA NGETRIP BARENG ARYA WIGUNA!!
*capslock jebol*
Emang aku ini membanggakan kok. Nanti nanti kalau liburan bareng lagi, aku ini diajak lagi yaaaa.. Biar tau caranya check in hoteeeel…
ternyata ada bang reza dan kawan-kawan yah seru juga bisa ikutan bang ndop hehehe
Iyaaa dan diriku paling cupu di antara mereka semua haha.
Pengin gabung Komunitas travel blogger tapi ko sepertinya aku belum masuk kriteria ya. aaaggghhsudahlah
Aku juga gak masuk kok. Kemarin itu cuma krupuk bawang
Kantor Joglosemar! hahahaha. Sumpah kocak banget mas arya Wiguna ini. Dan suaranya mantap *rada kepekso ngomong iki hahaha
*siap siap nyangoni duik 20 milyar ben dipuji puji terus*
ndlop….ceritane sing dikon nggawe malah ra mbok tulis…wkwkwk
He? cerito sing ndi? Aku kok ora mudeng.
Walah, ternyata dah sampai stasiun Tawang Semarang. kenapa ndak mampir sekalian ke kendal. Inbox aku di tweeter atau fb, kan aku bisa ketemuan sama mas ndop. wew ladalah ….
Huahaha.. Pingin ke kendal sih pak. Cuman kemarin emang acaranya padet banget. Walhasil gak mikir ke mana mana lagi haha. Coba ini balasan komenku masuk emailnya pak sawali gak yaaa
wah seru juga ternyata yah
Yoi seru sekali kak.. Kamu musti liburan ke jawa tengah deh.
Wah, pelanggaran ini, Mas. Aq yang blogger Jateng malah gak diajak jalan-jalan ke Dieng, padahal tetangga dekat Banjarnegara. Sampeyan mbok usul sama Pemkab Nganjuk, itu Sedudo dipromosikan ke blogger-blogger biar ngehits kaya Ndop. Hihihi.
Salam kenal, blogger Pemalang tapi ada rembetan dari Nganjuk.
Salam kenal juga mas. Huwaaa.. Nemu wong nganjuk maneh ki ceritane. Haseeek..
Sedudo wis terkenal mas. Coba gugling, sing mbahas wis akeh kok.
Tapi Nganjuk itu kata orang jaman dulu, memang untuk bertapa mencari ilmu, walhasil memang “diharuskan” sepi gak rame2 amat biar gak “mengganggu”.
Duowoooo tenan tulisanmu… Njuk ngakak sampe pipis baca duowone PURWOCENG!! Sungkem sik karo Blogger Terkenal sak-Galaksi Bima Sakti LOL
He eh ngko nek ceritone wis bar, iso dadi novel. Nek sing liyane dadi e book, aku spesial dewe dadi novel! Hahaha..
Malah ngakak di cerita salah alamatnya, itu Joglo Semar travel kan, kok bisa sih… bukannya kantor travel itu biasanya khas banget :D
Nah ai dont know. Lha di depannya tuh ada tulisan “dinas pariwisata” juga lo Yos. Khan aneh hahahaha
wkwkwk, aku sampek keselek pas moco bagian PURWACENG…
Huahahah.. lha jenenge frontal banget!
hwaaa… menarik. pengen juga diajakin. hehehe
Harus mnjadi orang yg beruntung dulu haha
Owalah enaknya bisa jalan-jalan gratis, sama orang2 cantik dan ganteng lagi. Saya mas ndop kamu ga termasuk #kabooorrr
Btw besok mo nanya juga ah sama Dinas Pariwisata di Jambi, siapa tau ada program gratisan buat jalan2
Aku diajak ya mas. Sampean ganteng deh mas. Sumpah.
Uuueenaknya jadi orang terkenal kayak Ndop. Saya kalo diundang gak bakalan nolak.
Fenomena rambut gimbal memang harus dipercaya, warisan nenek moyang unik dan haruspercaya.
Yes. Kalaupun gak percaya juga terserah. Tapi emang kejadian beneran kok menurut penduduk sana. Weheheeh.. Mau diajak kayak aku mas? Waaah susaaah.. Harus bertapa dulu di 14 gunung yg berbeda.
kalau ketemu orang baru kenal sebisa mungkin harus buat mereka grogi? hihihihi
Lihat rambut gimbalnya jadi ingat Bob Marley
Hahaha iya, karena sebenarnya akulah yg grogi, tapi aku mengatasinya dengan ngajak ngobrol lebih banyak dibanding mereka hahaha.
Jangan2 Bob Marley itu keturunan Dieng? Jreng jreng jreng..
Wow rambut gimbal. menarik juga ya cerita legenda di Wonosobo ini Mas Ali. Salam kenal.
Salam kenal juga mas Firdaus..
KENAPA oh KENAPA watermark blogku jadi discoveryourindo.com ?? :((( Kak, benerin kak.. Hiks.
Anyway, mengutip bagian awal artikel “Sebagian besar sudah gabung Travel Blogger Indonesia. Komunitas blogger yg menurutku sangat berkelas. Soalnya untuk masuk ke komunitas itu, gak gampang. Bahkan seorang alidabdul yg sudah keliling dunia aja ditolak loh hahaha.”
Kita semua udah dapet hidayah kan, kenapa AlidAbdul ditolak? :p
Trus yaaaa.. pernyataan itu ga bener ah. Anak TBI cuma 6 orang doang dari -/+ 20 blogger. Lalalalaaaa..
HEH??? Huahahahaha… Duh hilaaaaf… Oke segera diperbaiki watermarknyaaa..
Wah cuma enam toooooo!!! Wah makasih kak udah dikasih tau haha.. Kemarin kukira kalian semua itu TBI semua haha..
Revisi ah..
Asik udah dibenerin! Thank you Ndop..
Sami sami mbak. Eh postingan alid mbahas TBI tuh hahaha..
Iya biarin aja Hihihi..
waduh itu kacang godok emang pas kalo cuaca dingin mas
slrrrp
Purwaceng apa lagi
Selain alidabdul, aku juga ditolak TBI lho mas duluuu *malah curcol*
Huahahaha.. berati lama lama nanti si Alid juga diterima dong yaaa..
Aku sih abis ditolak gak nyoba daftar lagi mas. Hahaha
Huahaahha.. Tak kirooooo… Iyo sih, ternyata cuma berenam yg TBI. Ah gak ngurus TBI atau bukan, podo aeeee… Akrab kabeh.
Hahahaha…ngakak baca postinganmu :D… Dieng emg keren dah… Bangeeetttt ^o^… 2013 kmrn aku kliling Jawa, salah satu tempat yg disinggahin ya Dieng.. kalo tau tempatnya keren gini aku bkl agak lamaan di sana :D.
Tapi purwoceng itu aku ga suka mas.. aneh rasanya -__-
yg paling mantap itu kentang goreng Dieng mas :D
Wah aku malah gak cobain kentang goreng, habisnya kemarin itu gak ada suguhan kentangnya hahaha.. Iya purwoceng aku juga gak coba. Baunya aneh.
Mas ndop omben2nane purwaceng
lagi reti nek sampeyan nang dieng mas..
ngertiyo melu
mas ndop gara2 purwaceng maleh gagal focus
haha aku lali kae sempet njajal po ra yaaa… ambune ae rodok males hahah