Kucingku Fikeri: Pejuang Virus Panleukopenia!
|Iklan dulu ya..
Hore hari ini dapat kiriman dari yuke (inggris) dari gugel loukel gaeds. Jadi aku khan sudah lewel 7 ya. Trus gugel mengapresiasi dengan ngasih stiker biar aku lebih semangat ngerewiyu setiap tempat yg aku singgahi.
Yaaah, walaupun reviuku beda sama orang lain, karena kadang sambil curhat, kayak gini contohnya:
Tapi ternyata banyak yg suka sama reviewku. Buktinya aku sering diemail google local guides katanya reviewku banyak dilihat dan banyak ngebantu orang mendapatkan informasi.
Yaah, walaupun mungkin itu email template, tapi aku emang suka dipuji. Walaupun itu fake. Hahaha. Tapi aku yakin kalau pujian dari gugel itu bukan fake! (Menghibur diri).
Kegembiraanku juga diikuti dengan si Fikeri yang akhirnya aku putuskan untuk opname lagi. Fikeri adalah nama kucingku yang aku pelihara sejak dia bayi. Sodara2nya ada tiga. Yang dua dipelihara masku. Yang dua aku pelihara. Fikeri dan Mentari. Sadly, Mentari ilang diambil orang. :(
Fikeri sekarang sudah berumur 6 bulan. Lagi aktif-aktifnya lari-lari grudak-gruduk mengejar bayangan! Haha. Lagi suka-sukanya ngganggu orang kerja. Lagi suka-suka minta perhatian kalau aku lagi sibuk kerja. Aku ke mana, dia ikut.
Aku sholat, dia ikut di depanku sambil bersih-bersih. Aku ngaji, dia duduk di atasnya! Aku mandi diikutin lalu ditungguin di depan pintu. Malam-malam aku takut ke kamar mandi, dia selalu aku ajak menemani. Lalu menungguku sampe selesai. Trus kami masuk ke rumah bareng-bareng.
Aku nyalain pese, dia lompat di depan monitor lalu bersih-bersih badan. Kadang malah tidur dong! Lalu menjatuhkan segala yg menghalangi pergerakan tidurnya. Mouse jatuh. Mobil daekest jatuh. Eksyen Figur Hulk ditendang jatuh juga. Hahaha senakal itu memang.
Fikeri cakarnya selalu muncul. Dia type kucing kampung yang semua senjatanya dikeluarkan. Cakar dan gigi selalu aktif digunakan. Jadi gak kayak kucing lain, kalau Fikeri ndusel-ndusel kamu, dia akan mengakhiri dengan gigitan manja (walaupun kadang sakit juga). Ketika mijit juga gitu, dia keluarin cakarnya. Gak kebayang perut ini dipijit tapi plus tusukan cakarnya yg super tajam. Haha Tapi Fikeri tahu ukuran, cakarnya gak pernah melukai perutku. Kalau clekit-clekit gitu ya wajar namanya ditusuh-tusuk. Haha
Senin, 7 Januari 2019, aku sibuk kerja banget. ngevector 4 wajah. Malam hari sebelumnya begadang. Paginya tidur sampe sore. Baru mulai kerja malam. Sebenarnya hal ini lumrah sih. Soalnya aku emang sejenis Zubat. Haha
Yang bikin hal ini gak lumrah adalah stok makanan kucing yg aku sediakan buat kucing-kucing di gang rumahku, HABIS sejak minggu sore. Jadi minggu malam kucing-kucing saya suruh puasa. Besok seninnya aku beliin makanan gitu.
Ternyata aku memang bangsat! Senin pagi aku malah tidur. Bangun sore. Langsung mandi, makan, kerja, tanpa jeda waktu sampe jam 12 malam! Mana ada penjual makanan kucing buka jam 12 malam?
Eh ada ding! Alfamart! Bangsat bener kenapa aku baru kepikiran sekarang ya? Jancuk tenan akutu!
Besoknya selasa aku ulangi kesalahan yang sama. Aku baru bangun sore hari. Mendapati kucing-kucing pada meong-meong kelaparan sementara aku malah tidur pules, ketika bangun aku langsung bergegas beli pakan kucing. Langsung beli 4!
Tapi ternyata aku sudah terlambat. 30 jam alias sehari setengah kucing-kucingku gak makan. Kucing2 yg hidupnya pindah-pindah (kadang di rumahku, kadang di rumah tetangga), masih bisa mengais minta makanan sama tetangga atau cari-cari di tempat sampah. Lha Fikeri?
Fikeri adalah satu-satunya kucing YANG HANYA MAKAN DARI RUMAHKU SAJA. Dia GAK PERNAH MAIN KE RUMAH TETANGGA SAMA SEKALI.
Gak bisa bayangin kucing umur 6 bulan gak makan selama 30 jam! Aku merasa jadi orang super bangsat terkutuk neraka jahanam hari itu. Karena Fikeri hanya diam. Duduk. Dengan mata menyorot tajam. Kelaparan. Lemes pastinya.
Fikeri hanya diam terduduk lemas selama 2 hari berikutnya. Semua makanan gak mau dia makan. Bibirnya tertutup. Matanya sayu.
Seketika itu aku merasa sangat amat menyesal. Fikeri adalah kucingku yg paling sayang sama aku. Dia memang sering mengganggu. Tapi dia sangat sayang dan nempel terus sama aku. Tiap aku habis kerja, trus rebahan di kasur, dia langsung lompat ke kasur. Lalu apa? DIA MIJET PERUTKU GAES! (Tadi udah dijelasin sih). Iya! Segemas itu!
Apa balasanku kepadanya? Membuatnya kelaparan :(( Busuk sekali perlakuanku kepadanya.
Suwediiih banget pokoknya gaes. Aku HARUS TANGGUNG JAWAB! WAJIB!
Kupanggil dokter hewan di Nganjuk sini. Sepanjang hidupku, aku gak pernah seserius ini memelihara kucing. Sampe manggil dokter segala lo! Buat pecinta kucing, ini hal yang sangat wajar buat kucing kesayangan. Tapi buat aku, yang selalu ditinggal kucing kesayangan karena keracunan, ketabrak, alias semua mati mendadak, memanggil dokter hewan otomatis belum pernah aku lakukan.
Aku dapat nomer hape dokter hewan dari Sigit. Tapi sayang dokternya hanya bisa malam hari karena pagi kerja di kota lain. Untung dia ngasih nomer temannya, dokter hewan lain. Dokter Lilis.
Dokternya kok ya baik. Aku watsap Rabo malam, besoknya Kamis pagi jam 10 dia ke sini. Btw Fikeri harus dirawat inap.
Ketika dokternya datang, Fikeri langsung diinfus semenit untuk sumber enerji. Wagelaseh 3 hari gak makan itu rasa laparnya kayak apa :((
YA TUHAN AMPUNILAH HAMBAMU YANG BANGSAT INI :((
Lalu Fikeri disuntik vaksin atau vitamin gitu aku lupa. Cairannya warna merah. Disuntik di pahanya. Fikeri langsung kejet-kejet kesakitan dan lari sambil kakinya diangkat satu. Aku panik banget dong. Dokternya bilang, itu wajar. Efek sakitnya akan hilang dalam 2 menitan.
Aku lega.
Lalu dokter bergegas pulang membawa Fikeri di keranjang ijo. Memasukkan di mobil. Dan pamit pulang.
Dua hari kemudian, Sabtu 12 Januari 2019, aku watsap Mbak Liliz, si dokter hewan. Nanya kabar Fikeri. Kangen juga sih. Dokter bilang, Fikeri sudah mau makan. Tapi harus disuapin. Disepet istilahnya. Jadi nyuapinnya pakai suntikan yg gak ada jarumnya. Dimasukkan ke dalam mulut kucingnya.
Dokter menambahkan kalau Fikeri kemungkinan terkena virus Panleukopenia. Hmm.. sebagai netizen teladan, aku langsung brosing gugel. Baca artikel wikipeda, aku langsung shock! Karena virus ini menyerang pencernaan sehingga kucing gak doyan makan dan minum. Trus yang bikin sedih, virusnya SANGAT MEMATIKAN :((
Dokter bilang, Fikeri bisa dibawa pulang asal aku mau telaten nyuapin. Hmm.. nyepet itu gimana sih caranya?
Minggu jam 10 pagi Fikeri diantar ke rumah. Dokternya baik mau antar-antar kucing ke rumah. Padahal aku seharusnya ambil sendiri. Tapi karena aku gak punya keranjang kucing, juga karena aku mager, maka aku minta tolong Mbak Dokter untuk nganter ke rumahku aja.
Fikeri sudah gerak-gerak dong! Walaupun masih lemes. Aku seneng bats. Setidaknya dia SELAMAT! Dokter lalu ngasih obat pil kuning yg sudah dipecah2 lalu ditulis 2×1 alias dua kali sehari. Trus nyuruh aku beli Royal Canin Recovery karena si Fikeri suka.
Karena di pet shop royalnya habis, aku beli makanan lain. Kata penjualnya, MeO Creamy Treat ini lebih banyak vitaminnya. Aku manut! Pokonya Fikeri harus makan kenyang!
PERJUANGAN DI MULAI!
Ternyata ngasih makan kucing pakai spet itu TIDAK MUDAH. Aku sudah nonton beberapa video di yutub. Kebanyakan contohnya adalah kucing persia, anggora, yang cenderung lebih nurut. Beda sama kucing kampung yang lebih berontak kayak Fikeri. Apalagi Fikeri itu hobi nyakar dan gigit sejak bayi!
Di yutub ngasih makan kucing kok bisa segampang itu. Sementara aku praktekkan di Fikeri, aku sukses kena belasan cakaran di tangan! Perih! Hahahaha
Dua hari berjuang menahan perih cakaran-cakaran. Pernah dua kali aku minta bantuan ibuk buat nggujek Fikeri biar tangannya gak bisa nyakar. Tapi daya berontak si Fikeri yg tinggi bikin proses memberi makan ini susah banget sodara-sodara! Makanan kutah ke mana-mana. Karena Fikeri menggerakkan kepalanya dengan cepat. Jadi makanan gak masuk tepat ke tenggorokan.
Dua hari ngopeni Fikeri, dia gak ada perkembangan. Justru semakin lemes. Kayaknya dia kurang makan deh. Kurang minum juga. Virus Panleukopenia ini rata-rata nyerang kucing selama 3 hari lalu kucingnya mati. Fikeri sudah bertahan 6 hari dan dia masih hidup! Kuat banget!
Tingkat kesembuhannya yg cuma 10% ini bikin aku sesek di dada dan nangis mulu kalau bayangin betapa bangsatnya aku ke dia. Tingkah laku Fikeri juga berubah sejak sakit. Dia jadi cuek banget sama aku. Kayaknya dia marah sama aku. Duh maafkan aku Fik :((
Gak tahan untuk curhat, aku ngetwit tentang virus ini. Siwi merespons dengan twit yg bikin lega. Dia bilang kalau sudah melewati 6 hari, peluang sembuhnya makin besar. Bahkan dia bilang Fikeri akan sembuh ketika dia lihat video yg aku upload sedang ngelus-ngelus Fikeri.
Lega banget dong aku!
Cuman kelegaan aku tidak ada buktinya di Fikeri. Dia tetap aja lemas. Bahkan semakin lemas. Duh sedih bats.
Selama sakit, Fikeri gak mau masuk rumah. Dia maunya di teras rumah. Pagi siang malam. Dingin. Hujan. Gak mau masuk rumah. Mungkin dia sadar kalau di dalam rumah nanti dia akan susah cari tempat pipis dan eek. Apalagi kalo malam khan pintu dikunci. Dia gak mau mengulang eek dan pipis di lantai kayak hari pertama mungkin.
Fikeri memang kucing pinter!
Cuman efeknya ya dia gak sembuh-sembuh. Kedinginan pastinya. Udah aku kasih kerdus plus bantal dan selimut pun dia hanya betah sejam dua jam saja. Habis itu pindah di lantai yg dingin. Atau di tempat favoritnya di bawah meja kayu yg ada tatakan kayunya. Karena dia sukanya di situ, maka aku kasih payung mengelilingi meja itu. Biar angin malam yg dingin atau air hujan terhalang payung.
Tapi aku tetap merasa stress kepikiran terus! Gimana bisa tenang membiarkan kucing kesayangan tidur sendirian di teras rumah. Aku pun tidur dengan sangat tidak nyenyak. Baru sejam dua jam tidur, aku terbangun. Nengok Fikeri. Ngelus-ngelus. Balik lagi ke kamar. Kebangun lagi. Ngelus-ngelus lagi. Aku balik ke kamar, kubawa bantal guling dan selimut lalu tidur di sofa teras rumah nemenin Fikeri. Begitu terus sampe subuh.
Aku harus sering-sering elus-elus Fikeri karena hal itu bisa mendorong kesembuhan dari dalam. Kucing jadi meningkat daya juangnya untuk hidup karena merasa disayang oleh pemiliknya dan hidupnya berarti.
Habis subuhan aku gendong dia keluar rumah. Jalan-jalan bentar beberapa meter. Mengajaknya ke tempat yg dia belum pernah lihat. Maklum si Fikeri memang HANYA HIDUP di rumahku saja. Gak berani ke rumah tetangga.
Ketika aku gendong, mata Fikeri terlihat sediiiih banget. Lemas banget. Aku nangis. Merasa sangat amat bersalah.
Akhirnya pagi tadi, Rabo 16 Januari 2019, aku nyerah. Daripada hidupku gak tenang, Fikeri juga makin lemas, bahkan tadi sempet ngeluarin lendir dari mulutnya setelah satu sepet makanan masuk di mulutnya, padahal sebelumnya gak pernah, akupun memutuskan untuk menyerahkan ke dokter lagi untuk dirawat. Aku merasa gak maksimal menyuapi Fikeri. Aku rasa dia hanya bisa bertahan hidup doang. Gak ada perkembangan apa-apa.
Mas-mas (kayaknya suaminya bu dokter) datang ngambil Fikeri naik motor. Tepat di saat Fikeri ngeluarin lendir. Wow Tuhan memang Maha Mendengar. Lega akutu. Akhirnya Fikeri dirawat orang yg tepat.
Kuserahkan sepenuhnya pada Bu Dokter Liliz. Apapun hasilnya aku pasrah. Ini adalah bentuk tanggung jawabku atas kesalahanku. Gak peduli nanti biayanya berapa. Kemarin pas Fikeri opname 4 hari, bayar 300 ribu. Kalau yg ini lebih lama aku gak papa. Duit bisa dicari lagi kok. Tapi tanggung jawab ini harus dituntaskan!
GARA-GARA FIKERI NIH..
Ketika sedih begini, otakku kadang jalan lebih canggih dan hatiku jadi super duper sensitif. Kedua hal itu kalau dimerge, akan menciptakan perubahan hidup yg lebih baik.
So, selama dua hari merawat Fikeri. Dia berhasil membuatku tidur malam bangun pagi bahkan sebelum mentari pagi. Soalnya aku ada kewajiban memberi makan dia dan menengok dia setiap malam untuk memastikan dia baik-baik saja sambil ngelus-ngelus tubuhnya yg lemas.
Tidak bisa tidur nyenyak membuatku gabut. Buka hape makin bikin stress karena sosyel media isinya ORANG PAMER! Lagi sensitif lihat orang pamer itu bawaanya pingin misuh-misuh gaes! Hahaha. Walhasil waktu gabut aku pakai buat SHOLAT TAHAJUD!
HUAAAAAW MAS NDOP HIJRAAAAH!! HABIS INI MAS NDOP PAKE CELANA CINGKRANG SAMA MANJANGIN JENGGOT GAAAES!
Hahaha gak segitu juga kaleee..
Ya Tuhaaan. Ternyata tahajud itu nenangin hati banget. Bener banget lirik lagu Tombo Ati itu. Yang salah satu liriknya bilang “Sholat wengi lakonono.” Berhasil bikin hatiku lebih tenang dan pasrah gak panik. Walaupun kesembuhan Fikeri tetap jadi doa utama. Namun aku juga siap kalau hal lain terjadi.
Semoga Fikeri cepet sembuh. Biar gak mahal biayanya hahaha. Trus nanti kalau sembuh, aku bakalan lebih ker 2 kali lipat dibanding sebelumnya. Gak akan aku biarin kelaparan lagi. Trus nanti aku mau bikin kaos wajah dia plus tulisan “Fikeri – My Hero” sebagai penggugah semangat hidupku. Bahwa pernah ada kucing kecil berumur 6 bulan yang punya daya juang super tinggi untuk hidup melawan virus mematikan!
Doakan ya gaes!
BONUS FOTO FIKERI SEBELUM SAKIT
اَلْحَمْدُلِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Kamis, 17 Januari 2019. Pagi-pagi banget, jam 5.48 pagi, Mbak Dokter watsap aku, katanya Fikeri gak mau makan. Mulutnya susah dibuka. Jadi diinfus mulu semalaman.
Aku bilang aku pasrah aja. Semoga semakin membaik.
Aku share watsapku ke temen SMA yang kucingnya habis mati gara2 virus Penleukopenia bangsat itu. Sambil bilang kalau aku jadi malas menjenguk karena gak tega.
Tapi kemudian aku justru berubah pikiran dalam sekejab. Kayaknya aku harus elus-elus dia deh biar dia tambah kuat! Temenku menyuruh aku segera berangkat secepatnya.
Setelah pub, aku sepedahan sejauh 8 km dari rumah menuju rumah dokter di Desa Sekaran Loceret (sempet nyasar sih karena mapnya gak bener -> sudah aku benerin!). Niatku sih cuma satu, ngelus-ngelus Fikeri.
Jam 7 pagi, aku sampe di rumah dokter, aku dianter ke ruang opname. Fikeri tertidur pulas dan badannya gemuk banget. Aku tersenyum senang.
Dokter Liliz membuka kandang besi, lalu menyentuh tubuh Fikeri sambil bilang, “Ini lo mas, dia gak mau makan, LOH EH, KOK?”
DEG!
Mbak Dokter menggoyang-goyangkan tubuh Fikeri. Aku melihat dengan seksama. Tubuh Fikeri gak gerak sama sekali. Perutnya berhenti kembang kempis.
“Lah mati mas……”
BLAAAARRRRRR!!!!
Hatiku remuk sodara-sodara! Kalau aku gak tahan ekspresi sedih ini, aku pasti akan nangis. Untung aku bisa nahan. Yah walaupun suaraku nggleyor-nggleyor ketauan banget kalo aku nahan sedih.
Kata Mbak Dokter, tadi masih hidup ketika dia watsap aku. Trus dia tinggal sebentar trus ketika aku datang, eh, Fikeri sudah kembali kepadaNya.
Mbak Dokter minta maaf gak bisa menolong. Akunya gak papa banget. Memaafkan sudah pasti. Tapi dia gak salah juga. Yang penting sudah maksimal kerjasama antara aku dan Mbak Dokter.
Mbak Dokter menyerahkan plastik berisi Fikeri yang berat banget karena habis diinfus. Aku pamit lalu membawa Fikeri naik sepeda menuju rumah temenku, Deny (cewek). Sempet nyasar kejauhan 3 km. Yang seharusnya cuma 5 km an jadi 9 km bahkan lebih karena harus balik lagi.
Bangsat! Aku capek banget ini kenapa pakai nyasar sih! Gugel mep bangsat! Hahaha
Deny menyambutku dengan ikut berbelasungkawa. Dia sudah nangis berkali-kali karena kucingnya (Kino) mati 9 Januari yang lalu gara-gara virus bangsat ini!
Akupun macul sodara-sodara. Ketika sudah dalem, eh ternyata septicteng! Harus pindah tempat maculnya. Karena aku kecapekan banget, yang macul di tempat baru adalah mas Didik, suaminya Deny. Makasih ya maaaas…
Fikeri dikubur ditutup menggunakan tisu. Biar gampang terurai. Lalu aku pasang nisan pakai triplek.
اَلْحَمْدُلِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ Aku gak nangis ketika mengetahui Fikeri telah tiada. Sampe aku nulis ini pun gak nangis (nahan sih). Aku sedih banget pasti! Cuman aku lega. Beban hidupku dan Fikeri sudah berakhir. Aku sudah gak perlu stress lagi mikirin dia. Fikeri juga gak perlu berjuang melawan virusnya lagi demi aku.
Pada akhirnya Tuhan lah yang menyelesaikannya. Semua menang. Semua tenang. Semua followersku berkabung mengucapkan bela sungkawa mengetahui Fikeri telah tiada.
Fikeri memang jadi primadona di story instagramku. Kalian bisa cek highlight instagram @dzofar untuk tahu betapa aku merekam jejak hidup Fikeri sejak bayi sampe mati. Fikeri memang lahir di rumah tetangga depan rumah. Tapi beberapa hari kemudian, Fikeri dan 3 sodaranya diboyong pindah ke rumahku. Mungkin Butina (ibunya Fikeri) lebih tahu, aku dan keluargaku lah orang yang tepat memelihara bayi-bayi mungil ini.
Habis ngubur. Aku ngobrol banyak sama Deny. Sambil istirahat juga karena capeeek banget pagi ini. Capek sikis dan fisik juga.
Deny masih stress karena kucingnya sudah 3 yang mati karena virus Panleukopenia bangsat! Yang dua dikubur di dokter hewan. Yang satu sebelahan sama Fikeri.
Rata-rata kucing hanya bisa bertahan 2-3 hari melawan virus penleu bangsat. Pahlawan Fikeri, yang baru berusia 6 bulan, bisa bertahan 11 HARI. Pahlawan Kino, umur 2 tahun, bertahan lebih lama, 14 HARI!
Kalian berdua sangat menginspirasiku. Bahwa hidup harus diperjuangkan selama mungkin. Sekuat mungkin. Seoptimis mungkin. Berjuang hidup demi orang terdekat. Demi aku, demi Deny. Sang owner tersayangmu.
Fikeri, aku jadi teringat, betapa gesit dan semangatnya kamu mengejar bola krincing-krincing yang aku gelindingkan ke kamu. Betapa kuatnya cengkramanmu ketika aku ngajak kamu bermain dengan sulak dan sapu. Betapa sakitnya cakaranmu ketika kamu berontak gak mau digendong. Ternyata itu semua sebagai bukti bahwa kamu sangat semangat dalam hidup. Cakaranmu sebagai bukti fighting spirit yang tinggi.
Ketika aku ngaji, kamu selalu melompat duduk manis di atasnya sehingga aku gak bisa baca karena kau tutupi. Haha. Barusan aku mikir, ternyata itu caramu untuk mengingatkanku untuk selalu ngaji setiap hari. Atau itu salah satu caramu supaya ketika aku ngaji, aku akan mengingatmu.
Suara ngeongmu selalu terdengar lantang. Tidak. Kamu sedang tidak lapar. Tapi kamu memang sedang ngajak ngomong ke aku. Bahkan kamu juga paham kalau aku menasehatimu agar tidak menggangguku.
Fikeri, kamu itu kucing pintar. Kamu sengaja gak mau diajak tidur di dalam rumah ketika kamu sakit. Kamu memilih untuk tidur di teras rumah yang dingin. Mepet pagar besi atau mepet pot bunga yang jarang dibuat kucing lain tidur.
Selama sakit, kamu memilih tempat2 yang tidak ditempati kucing lain. Gak peduli itu justru memperparah penyakitmu. Kamu berkorban demi keselamatan kucing lain supaya tidak tertular. Kamu tahu virus ini sangat berbahaya. Jangan sampe teman kucing yang lain terkena.
“Virus panleu ini berat. Kamu gak akan kuat. Biar aku saja. “
– Fikeri 2019.
Akhir kata. Selamat menempuh hidup baru di alam lain yang lebih tenang. Tugasmu sudah selesai. 6 bulan hidupmu sangat berarti buat orang-orang di sekitarmu. Buat Buda, bapakmu sekaligus teman bermainmu. Buat Butina, ibumu yg galak itu. Terutama buat aku, yang jatuh cinta padamu.
I love you.
MOVE ON
Supaya hidupku normal kembali, aku harus muvon dari kesedihan. Siang itu setelah menguburkan Fikeri, aku pergi ke Madiun ke rumah pacar temen tapi mesra. Niatku sih aku pingin berusaha melupakan Fikeri dengan mengganti kegiatan lain. Kebetulan temenku ada kerjaan motong kain dan kartu nama. Menyibukkan diri biasanya sangat ampuh mengusir kenangan pahit. Haha
Beberapa saat setelah sampe Madiun, hujan deras. Lama banget gak selese-selese. Niat kedua setelah lihat-lihat bantu-bantu temen, adalah kulineran atau ngemol lah ya supaya hepi. Ternyata gagal total dan malah semakin teringat Fikeri karena hujan mewakili kesedihanku kehilangan Fikeri kesayangan.
Mumpung masih teringat jelas, aku pun ngedraft nulis blog. Sempet arep nangis tapi aku tahan. Malu ketauan temen. Hahaha
Malamnya lha kok ada debat presiden. Yowis nonton aja. Aku gajadi pulang. Nginep aja. Haha.
FAKTA MENARIK
Jumat, 18 Januari 2019, aku pulang Nganjuk. Setelah sampe rumah aku langsung ngepel lantai dan apapun yg pernah disentuh Fikeri aku sabunin. Rumah sepi banget sama kucing. Padahal dulu rame kucing di sana sini. Semenjak Fikeri tiada kemarin, kucing lain juga berkabung.
Anehnya, kucing-kucing yang sliweran ke rumah untuk makan, gak pernah mereka menyentuh apapun bekas Fikeri. Mereka sangat sensitif menangkap bau virus mungkin ya. Namun setelah semua aku sabun, aku cuci bersih, mereka baru mau menyentuhnya.
Hari ini, Minggu 20 Januari 2019, kucing-kucing sudah mulai mau lesehan menyentuh lantai. Hmm. Mungkin lantaiku sudah steril dari virus. Semoga saja mereka sehat. Biarlah Fikeri saja yang menanggung virus berat nan bangsat ini.
Untuk menambah kesedihan supaya makin klimaks, aku sudah bikin video tentang Fikeri sejak masih bayi sampe mati
Baiklah. Terima kasih sudah membaca. Bye bye ndofans!
Aku sedih banget, dulu kucingku 4 mati semua karena penyakit juga. Tapi Calici mas. Udah berusaha maksimal tapi yah apalah daya.
Fikeri udah ga sakit lagi sekarang. Selamat jalan Fikeri. Terus bermain di sana, ya!
Wih pecinta kucing ya mas
wah keren banget itu kucing, sudah lulut banget sampe ikutan nemenin main2 di komputer dan ikutan nongkrong di kursi.
ikut berduka cita yo mas..
Iya makasi yaaa. Sekarang satu kucing lagi kena virus. Semoga dia kuat dan bisa sembuh yaa.
jadi pengen memelihara kucing bang
Telek ndop tak woco sampek bar
اَلْحَمْدُلِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
mas kucingku 3 juga mati kena virus jahanam iku ..
mau tanya buat ngilangi virusnya sampean ngepel pakek desinfektan opo mas ?
pakai superpel biasa :D
O… Berarti kucingku ini kayaknya kena virus Panleu juga, mas Ndop.
Kucingku, umur 10 bulan. Tiba-tiba pagi gak mau makan. Padahal nggak ada yang mencurigakan. Badan gak bau, gak ada luka, trus nggak mencret juga.
Terhitung hanya 2 hari sejak nggak mau makan, langsung mati. Padahal udah dibantu nyepet minum. Tapi memang kayaknya air sulit masuk.
Beruntung masih bisa mendampingi sakaratul mautnya.
Aku memang belum bawa ke dokter hewan, karena dulu pernah gak mau makan, di hari ke-4 tiba-tiba pulih. Kirain yang sekarang juga bakal gitu :(
Iya kayaknya sama. Tapi untungnya sekarang di sini virusnya udah gak ada lagi jadi kucing²ku aman sekarang. Kalau habis meninggal gitu, rumahnya harus disterilkan dulu gak boleh meliara kucing selama 3 bulan. Biar virusnya ilang.
Kak maaf bukan maksud apa2, emang kenapa beruntung bisa liat sakartul mautnya?? Hari ini kucing saya mati kak karna virus itu..saya jg liat sakaratul mautnya…saya pengen legowo kaya kaka…
Salam kenal buat pecinta kucing.. Btw aq dlu sdh pernah merasakan kucing ketika sakit seperti itu.. Saking sayangnya, aq ga nyerah, aq paling ga tega klo liat kucing sakit, klo hilang dlm kondisi sehat sih gpp.. Asal jangan hilang pas sakit.. Aq sengaja ga bawa ke dokter hewan, aq rawat sendiri. Dan obat yg aq pakek sangat mujarab, klo untuk kucingku yg anggora, pengobatan bs sampai 2 minggu sembuh total, klo kucing kampung maks 5 hari lah ya.. Aq juga ga keluar banyak duit, tp ya kudu telaten bgt.. Dan obatnya cuma vitamin B complex dr ipi, dan obat kolera buat ayam.. Tp klo yg buat kolera itu sehari sekali aja.. Kita lebur dg sedikit air, lalu dipipetin, ga makan gpp.. Krn B complex pengganti makanan, setelah 2 hari kucing mau makan dg sendirinya.. Pastinya ketika kucing sakit, usahakan selalu dekat dg kita.. Mreka juga slalu ingin berada samping kita..
Waah makasih pencerahannya kak. Asal ditangani sejak dini, peluang sembuh memang lebih besar. Kucingku satunya juga bisa sembuh soalnya aku langsung kasih kuning telur biar perutnya keisi. Untungnya doyan. Besoknya dokter datang dan semingguan sudah sembuh.
Warna Kucingnya sama
Virusnya sama
Endingnya juga sama
Nasib kita sama
Sekarang ponakan Fikeri (anaknya kakaknya), tinggal di rumah. Wajahnya sama, warnanya sama, bedanya cuma di ekor doang yg pendek. Lumayan mengobati kangen.
Sedih berjamaah :(
Kucingku skrg lagi di rawat inap berjuang melawan panleocopenia ini, dia uda sampe muntah darah dan pup gumpalan darah sampe skrg aku gabisa berenti nangis. Dokter blg kemungkinan selamat cuma 30 persen aja. Dan aku makin sedih baca cerita ini fikri akhirnya pergi aku takut kucingku juga pergi
Temenin sesering mungkin kak. Dielus-elus. Soalnya dia butuh dukungan pemiliknya. Semoga segera sembuh yaaaa. Semangaaat!
Semangat kak, gak ada yg gak mungkin…saya tahu banget posisi kakak…. kucing saya fight 2 hari, tapi Tuhan berkehendak lain…semangat ya kakkk
Saya jg. Mereka cmn bertahan 2 hari di hari 3 mereka meninggal dan meninggal 3 kucing langsung dari yg meninggal abis dzuhuran terus magrib an dua langsung. Emg virusnya brengseknya pake bgt parahhhkzlll bgt. Kucingg ku yg sehat gemuk2 langsung turun bobot tubuhnya
Hi kak
Kucingku gendut baru meninggal kemarin siang..melawan virus sama seperti fikeri..
Dy bertahan sekitar 5 harian..
Gendut umurnya juga jalan 6 bulan..
Sama seperti fikeri.. Gendut juga lincah,suka main, kalo ad air mengalir pasti dia kejar.. Ada serangga apapun dy kejar.. Pokonya kucing lincah..
Kalau aku pulang kerja gendut juga selalu menghampiriku di depan pagar..
Tapi sayang tiba2 nafsu makan berkuranhg, awalnya kukira gendut hanya bosan dgn makanannya. .
Kubiarkan saja.. Tiba2 minggu pagi, ada perilaku yg berubah.. Si gendut pagi2 hanya di bantalnya seharian dan makanannya dr kmrn gk disentuh.. Biasanya kalau pagi2 dy uda lincah.. Akhirnya kupegang dan fix dy panas.. Akhirnya kubawa ke dr hewan.. Dr hewan sdh blng takut kalau virus tp msh di diagnosa kalo radang.. Akhrnya kubawa pulang.. Sjak itu kukasi makan sama skali gk disentuh ku pipetin juga gak bisa.. Dy berontak.. Muntah juga.. Besoknha lebih paraj lagi.. Cuma cium makanan saja lgsng muntah.. Akhirnya senin malam kuputuskan untuk membawa gendut ke vet.. Kuinapkan disana.. Gendut pun diiinfus terus dan disuntik dokter.. Smpai gak tega aku melihatnya..
Akhirnya ku bilang sm dokternya rawat inap aja.. Selama 4 hari gendut diinfus terus krna dokter bilang kl gendit bener2 gk mw makan.. Karena kangen di hr ke 4 malam kuputuskan untuk jenguk gendut.. Y bdnnya uda lemas di kandangnya sampai aku gak tega lihat.. Aku pun y namgis.. Apalagi denger crita dokter kalo gendut tiap hr disuntik dan diinfus..dy meong trusw keluar trus akhirnya ku elus2.. Trus dokter kasih makan.. Keajaiban dy mw makan.. Dan gk muntah pas di depanku..
Dn suhunya diukur 38 derajat.. Fyi selama senin-kamis siang suhunya naik turun dr 39-40 derajat terus.. Tapi waktu aku datang suhunya 38 drjt.. Kukr ini perkembangan yg bagus.. Aku pun sdhl bilang sm dokternha jumat malam sy ambil saja dok (krna kubaca2 kucing bisa bertahan kalo dirawat dengan baik oleh pemiliknya) ..
Tb2 jumat pagi wktu ngntor tb2 dokternya telpon aku kl si gendut sudah tiada.. persis seperti fikeri.. Suhunya padahal sblmnya diukur sudah 37.. Tp ttp gk mw malam.. Akhirnya ditinggal bentar sama dokternya.. Pas balik tb2 uda gak gerak..
Ya seharian di kntor q memikirkan itu sedih.. Akhirnya pas pulang kntor sedihku meledak..
Mengingat2 knapa aku sudah lalai dengan gendut akhr2 ni sehingga dy bisa terkena virus
Knapa q gak vaksin saja sblmnya.. Krna baru tau kl bulan2 ini merupakan musim yg menakutkan utk para kucing..
Ya penyesalan selalu datang terakhir..
Tapi kalo dipikir2 gendut sudah tahu kl dy gk mw membebaniku..
Krna sblm2nya aku selalu dilemma.. Ortuku tdk memperbolehkan untuk melihara kucing (aku sudah memelihata gendut dr dy umur 2 minggu) , aku pun sampai berpikir mw cr org yg mw melihara gak dapat2, mw taruh di tempat lain gak tega.. Aku pun y ad prnh bilang sama gendut “mau sampai kapan km disini”
Alhasil y begini perpisahan kita..
Pelajaran utk semuanya.. Kalau mau memelihafa hewan harus komitmen dan harus di vaksin.. Penyesalan sll datang terlambat
Nb: waktu hari senin gendut mengihlang seharian sehingga pulang kntor ku cari.. Di lingk rumah.. Ini pertama kali dy menghilang lama.. Dan q menemukannya baru q membawa ke vet bwt rawat inap.. Y ini pertanda kalo dy sudah gak bisa bertahan seharusnya dan dy gak mw meninggalkan trauma padaku kl dy meninggal di rumah.
Gendut juga kucing pertama yg q rela membawa dy ke dr hewan..
Sedih banget mau nangis baca ini tapi kutahan aku sampe sekarang gak berani mlihara kucing. Soalnya takut kalau kenapa-kenapa sedihnya lama
Siap kak! Untuk sekarang aku udah ga melihara kucing lagi. Gamau sedih lagi. Haha
Kucingku juga pernah kena nih ketularan ama stray cat. Berjuang 3minggu ampe nangis tiap hari takut ga sembuh, tp alhamdulilah sehat lagi.
sama kak, kucing saya udah ada 6 ekor yg mati gara2 kena virus. 1 kena FIP, 5 kena Panleukopenia :”( . wahh sueeeddihhh+nuangess puolll-puollan wes saya kak smpe kepikiran berhari-hari trus smpe gak nafsu makan jg :”( ini skrg ada kucing saya (masih kecil, masih 2 bulan) kena panleukopenia keknya, dan utk kali ini saya coba rawat di rumah (dibantu ibu saya), krna saya agak trauma kalo harus dirawat di rumah sakit hewan lg :( saat ini saya pasrah aja sudah sma Allah, yg penting saya dan keluarga sudah semaksimal mungkin merawat kucing saya itu (nyuapin makan, nyuapin obat, nyuapin vitamin) :(
Virus ini memang sangat berbahaya …
Mas kucingku juga gitu to sekaligus 6 berturut² mas, yang pertama juga umur 6 bulan aku bawa ke puskeswan katanya cuma masalah pencernaan dan akhire meninggal mas tak bawa pulang dirumah cuma bertahan 1 hari nah yang kedua adik²nya umur 3 bulan. itu nggak ada dua hari berselang langsung meninggal satu gitu, besoknya juga satu lagi gitu. Dan waktu awalnya aku kaya udah curiga kalo kucing aku kena virus panleu tapi ya kata dokter masalah pencernaan ya aku agak positif thinking nggak sampai 90% menyebabkan kematian, tapi endig berkata lain, dan aku kasian sama induknya kelima kitten itu nyariin terus anaknya
Mas kucingku juga gitu to sekaligus 6 berturut² mas, yang pertama juga umur 6 bulan aku bawa ke puskeswan katanya cuma masalah pencernaan dan akhire meninggal mas tak bawa pulang dirumah cuma bertahan 1 hari nah yang kedua adik²nya umur 3 bulan. itu nggak ada dua hari berselang langsung meninggal satu gitu, besoknya juga satu lagi gitu. Dan waktu awalnya aku kaya udah curiga kalo kucing aku kena virus panleu tapi ya kata dokter masalah pencernaan ya aku agak positif thinking nggak sampai 90% menyebabkan kematian, tapi endig berkata lain, dan aku kasian sama induknya kelima kitten itu nyariin terus anaknya
Sedih banget ya kak. Semoga gak terulang ya. Semoga kucing-kucingnya sehat terus. اٰمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
Maaf mas, aku agak kesel setelah baca story mu :(
Kucing kena panleu itu butuh banyak asupan makan dan minum. Karna diare dan pup nyebabin dia dehidrasi.
Kenapa kucing sakit panleu sukanya ditempat dingin seperti lantai dan kamar mandi? Karna itu tandanya dia dehidrasi.
Emang uda bener fikeri dibawa ke vet. Tapi akan lebih baik kalau dirawat sendiri oleh ownernya.
Kasih makan jangan kayak biasanya. Sepetin per 2jam pake makanan basah (wetfood), minumnya sepetin jg per sejam. Mau ga mau, suka ga suka, walaupun muntah dan diare tetep kudu dipaksa karna onat cuma supportif dan mencegah efek sekunder. Selebihnya peluang sembuhnya tergantung dari daya tahan tubuh si kucing.
Lha itu fikeri malah dibiarin tidur diluar yg mana dingin. Seharusnya tetep didalam rumah dan dikasih penghangat kayak lampu atau botol dikasih air hangat.
Kalaupun muntah atau pup ya gapapa, itu resiko. Kan bisa dibersihkan.
Fikeri ga ketolong menurutku karna mas sebagai owner kurang tlaten ngerawat. Mungkin ngasih makannya jg kurang, padahal disaat masa kritis itu butuh lebih banyak makan dan minum. Dari yg ku baca masnya cuma nemenin tidur itupun diluar rumah :( ya ampun sedih campur kesel aku bacanya.
Dan endingnya malah dikasih ke vet untuk opname padahal kucing butuh support dari owner agar semangat sembuh. Lagi masa kritis diopname emang bagus, tapi dia lebih butuh mas sebagai ownernya untuk menyemangati.
Kenapa aku segondok ini? Karna aku jg pernah mengalami hal yg sama. Kucingku kena panleu tapi survive. Aku rela bolak balik vet cuma demi minta obat sama update perkembangan.
Dan ya, semua drh pasti akan bilang peluang sembuh kucing kena panleu terlebih yg belum vaksin sama sekali memang kecil. Kucingku dulu uda divonis kemungkinan selamat sangat tipiskarna udah dalam kondisi over dehidrasi.
Tapi aku bodoamat dan tetep punya keyakinan bakal sembuh. Makanya tak bawa pulang, tak rawat sendiri rumah.
Ga masalah tiap sejam bangun cuma untuk ngasih minum. Tiap dua jam bangun ngasih makan pake sepet. Hampir setiap 1 – 3 bersihin muntahan dan pupnya. Trus elus elus kepalanya sambil baca sholawat sampe dia tidur. Begitu terus selama 2 – 3 minggu. Aku ga mikirin kesehatan ku demi dia selamat.
Dan alhasil di minggu ke 4 dia uda mulai makan sendiri. Udah bisa grooming sendiri walaupun kudu ditopang karna gakuat nahan badannya sendiri. Udah mulai mau klayapan tapi tetep kublarang karna harus banyak istirahat.
Dan itu berlanjut sampe dibulan kedua. Ngasih makan dan minum lebih sering. Pagi setelah makan dijemur selama 10 menit. Setelah itu kasih minum lagi baru disuruh tidur. Selama 2 bulan begitu terus. Usahakan meong jangan banyak gerak atau aktifitas. Banyakin makan, minum dan tidur.
Kucingku kena panleu Juli 2020, sekarang Desember 2020 kucingku udah gembul lagi.
Satu lagi mas, perawatan kucing panleu itu selama 2 bulan cuma ku kasih makanan basah. Selama masih diare, ku kasih Royal Canin Gastro Intestinal. Setelah mau makan sendiri, ku ganti Royal Canin Recovery. Setelah sehat, ku ganti makanan basah biasanya yg dia makan. Itu juga didukung obat dari vet dan vitamin yg dibeli sendiri.
Kalo ditanya capek? Jelas. Kurang tidur, pikiran dan ati juga capek. Duit? Gausa ditanya habis banyak. Tapi aku bersyukur karna usaha ku membuahkan hasil. Kucing akan lebih semangat sembuh kalo ada ownernya.
Dari cara mas share cerita kayak ketawa ketawa, aku jadi kurang bisa nangkap kesedihan mas. Jujur kesel bacanya karna kesannya mas kurang tlaten dan kurang maksimal.
Dibawa ke vet itu wajib karna dokter lebih tau obat dan vitamin apa yg cocok diberikan. Dokter jg akan merekomendasikan makanan apa yg harus diberikan, gimana cara merawatnya dll.
Diopname itu cuma biar diinfus dan dapet cairan lebih. Makan dan minum cuma buat tenaga untuk bertahan. Selebihnya tergantung daya tahan tubuh kucing.
Kucing pindah pemilik aja bisa stress. Apalagi dalam keadaan sakit dipindah tempat, diurus sama orang yg ga dikenal. Ga semua dokter mau ngelus elus kayak ownernya sendiri mas. Apalagi dokter gacuma ngurusin satu hewan doang disana. Pastinya kucing mas stress. Seandainya ada mas yg ngerawat sendiri mungkin fikeri lebih semangat sembuh. Kayak kucingku kemarin.
Tapi yaudah lah, fikeri juga uda ga ada ini. Cuma agak menyesalkan aja kenapa fikeri diopname dan mas kurang tlaten merawat pas masa kritisnya. Karna masa kritis itu penentuan peluang kesembuhan. Kalo tlaten ya survive, kalo ga tlaten ya lewat kayak fikeri ini.
Moga ini jadi pelajaran buat mas. Kalo blom siap jd pet owner mending jgn miara kucing. Kasian juga tadi sebelum sakit fikeri ga makan selama 30 jam kan :( bisa jadi fikeri ngedrop karna kurang asupan, imun turun dan ya gampang kena sakit. Apalagi musim hujan, musimnya virus. Kalo yg lagi drop ya gampang kena sakit, kayak fikeri contohnya.
Makasih komennya ya. Semoga kucing-kucing kita sehat-sehat terus. اٰمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
Kak, kucingnya kitten atau dewasa ya?membaca ini saya jadi termotivasi lagi, tapi kitten atau dewasa kucing kakanya?krna kesempatan mereka berbeda :(
Masih kecil itu kak. Remaja ya.
Saya juga baru kehilangan kucing.. Ceritanya sama seperti kakak