Pingin Lagi ke Goa Pindul
|Goa Pindul bersama seorang model.
*Buat yg , komentarilah kegantenganku di foto di atas aja ya, soalnya postingan ini bakalan panjang isinya curhat tok gak penting*
—–
Sebagai manusia kurang piknik, karena jam kerjaku hanya libur di hari minggu doang dan kalau hari minggu tiba, waktuku sudah habis buat olahraga, umbah-umbah, nonton film di kamar, main game, sehingga ketika ada tanggal merah selain hari minggu di kalender, aku langsung jumpalitan bahagia karena bisa piknik!
Soalnya kerjaku aku liburkan kalau tanggal merah.
Karena Mawi pemilik mblusuk dot com udah nyambangi aku ke Nganjuk untuk piknik ke dua air terjun, maka aku harus balas dendam untuk menyambanginya ke Jogja untuk piknik ke dua tempat wisata juga. Pilihan wajibku sih Goa Pindul. Wisata kedua, biar Mawi aja yg milih. Asal gak wisata mainstream kayak malioboro, keraton, taman sari, sih, hayuk aja!
Dua minggu sebelumnya aku sudah mesen tiket sepur menuju setasiun Tugu Jogja. Beuh, karena ini pengalaman pertama mesen tiket sendiri secara online, aku menemukan kebingungan cara mesennya. Pertama, ini kenapa ada macam-macam jenis kereta ekonomi/bisnis/eksekutif dengan harga yg berbeda?
Pertama mesen tiket di situs resmi PT Kereta Api Indonesia, trus bingung caranya bayar. Trus mesen lagi di tiket.com. Nah ini cara bayarnya gampang tinggal transfer pakai klikbca. Langsung buking tempat duduk, lalu bayar 109 ribu. Itu tiket paling murah di kelas ekonomi kereta Malioboro Ekspress. Dan satu gerbong cuma tersisa kosong 2 bangku saja! Hahaha.
Akhirnya tiket didapat. Udah gak perlu ngeprint lagi, soalnya di setasiun sudah ada tempat ngeprintnya tinggal menyentuh layar, ketik kode bookingnya saja.
—–
21 Maret 2015
Jumat jam 12 malam aku jalan kaki menuju stasiun Nganjuk. Jaraknya 1 km kira-kira dari rumah. Sampe setasiun jam 12.20. Sudah berganti hari Sabtu. Kata petugas stasiun sih, ada 4 orang yg mau naik kereta Malioboro Ekspress pagi itu. Eh ternyata cuma ada aku sama mbak-mbak seumuran mahasiswa. Mungkin sisanya ketiduran kali ya. Bahahaha. Sokor.
Masuk kereta api, menurut tiketnya sih, harusnya aku duduk mepet jendela sepur, tapi ternyata sudah diduduki ibu-ibu dengan anaknya. Pingin bilang untuk geser, tapi gak tega. Suasana terlalu hening untuk protes. Semua penduduk sepur sudah terlelap. Yowis lah, aku duduk di sini saja. Dengan resiko gak bisa tidur nyenyak karena kepala goyang-goyang kiri kanan.
Jam 3.50 sampe setasiun Tugu Jogjakarta. Masih ngantuk. Keluar dari kereta api, I have no idea musti ke mana. Pintu keluar stasiun aja nggak ngerti. Bhahaha.
Karena sok alim, aku langsung menuju musholla. Dan kesokalimanku pun gagal total soalnya subuh belum tiba. Bhahaha. Walhasil aku cuma duduk sambil tolah-toleh baca-baca petunjuk. Di sekitar musholla buanyak anak-anak muda yg kayaknya mau piknik juga. Mereka kebul-kebul rokokan. Lah, ternyata aku duduk di smoking area. Bhahahaha.
Aku harus ngalih dari sini!
Sms dari Wawi pun tiba. Aku disuruh keluar ke jalan Mangkubumi. Dan aku gak ngerti itu di mana. Jan gak ngerti ngalor kidul. Hahaha.
Yowis lah, gak usah gengsi, nanya orang aja Ndop! Kamu khan grapyak orangnya. Setelah dikasih tau, akupun jalan kaki menuju pintu keluar.
Jam sepagi ini di sekitar stasiun sini sudah rame. Coba kalau ini Nganjuk, pasti masih sangat amat sepi.
Mawi menyusulku dengan jalan kaki. Sama banget ketika sebulan sebelumnya dia datang ke Nganjuk pun, aku jemput dengan jalan kaki. Bhahaha. Ini kenapa bisa mirip yaaa..
Iya dong, kami sama-sama gak bisa nyetir motor! Dan kami sama-sama sepedahan sama naik kendaraan umum kalau ke mana-mana. Bedanya satu, Mawi bisa nyetir mobil. Kalau aku sih enggak. Bhahaha. Payah!
Di dekat stasiun sini ternyata ada Kopi Jos yang terkenal itu. Dan ketika aku dan mawi jalan kaki jam 4 pagi itu, mereka loh masih duduk-duduk di kegelapan. Biyuh mereka melekan! Mungkin efek ngopi. Hahahaha.
Jalan kaki bentar doang sudah sampe ke rumah Mawi. Mawi orangnya agak cuek sih. Tapi welcome banget kok. Aku jadi nyaman deh. Dalam sekejab, akulah yg sepertinya menguasai rumah besar ini. Mawi seolah-olah malah jadi tamuku. Aku dengan santainya keliling-keliling rumahnya. Duduk di sini, di sana, ngelihat dapur, hiasan dinding, tanpa dipersilakan. Maklum, saraf sungkanku tuh udah pedot sejak jaman purbakala. Hahahaha.
Rumahnya bersih dan rapi.
“Wi, dirimu dewean ndik omah iki?”
“He eh”
Biyuh, apa nggak kesepian ya? Kalau aku sih mending aku jadikan basecam ndofans™ aja. Biar rame! Hahaha. Tapi Mawi anaknya emang silent sih. Introvert. Bahkan ketika aku nanya-nanya dia pun, dia jawab sambil menatap layar komputer. Hahaha. Ya wajar sih, soalnya aku nanya dia juga sambil ngelihat layar hape. Hahaha.
Koleksi bukunya Mawi juga banyak. Sebagian masih tampak baru. Walaupun sudah dibaca semua. Wuih keren! Wawasanmu luas dong!
Aku pun tidur-tiduran di kasur sebentar sambil menunggu subuh tiba. Seperti biasa, tanpa dipersilahkan. Hahahaha.
Pagi jam enam kurang, Tomi Purba dan Arief Ramadhan ternyata sudah on the way menuju kopi jos, tempat janjian ketemuan kami berempat.
Oke, aku pun siap-siap berangkat.
Nyamar jadi anak SMA. Haha
Aku dibonceng sama Arif, fans beratku. Mawi sama Tomi, yang baru kenalan. Berangkatlah kami menuju Goa Pindul jam setengah tujuh pagi. Mampir sarapan dulu di Soto Depokan. Sotonya aneh euy, ada tahu bacemnya! Hahahaha
Perlu penyesuaian beberapa detik dengan rasanya.
Setelah itu ludes kemakan habis. Hahaha
Perut kenyang. Saatnya berpetualang.
Perjalanan menuju kabupaten Gunung Kidul pemandangannya baguuus banget. Aku suka banget sama gunung soalnya. Dan pemandangan pegunungan yg terlihat jelas di depan sana itu bikin aku ndomblong.
Tapi aku gak suka sama kecepatan kendaraan di sini. Ngeri. Semacam area balapan aja. Gas pol semua. Hahaha. Jadi selama perjalanan, aku komat-kamit baca mantra keselamatan. Maklum orderanku masih banyak berooo…
Selama dua jam kira-kira. Sampelah di belokan menuju Goa Pindul berada. Menjelang sampe lokasi wisata, kira-kira ada sepuluh kali para pemuda mengejar motor kami. Lalu ketika berpapasan, mereka bertanya, “Pindul, Mas?”
Tomi tahu banget mereka itu bukan sekedar nanya, tapi mereka itu calo Goa Pindul. Dan ini sudah pasti ilegal. Karena mereka ujung2nya minta duit 10 ribu sebagai biaya retribusi “abal-abal”. Aslinya gak ada.
TIPS MENGATASI CALO GOA PINDUL:
- Ngaku aja kalau kamu penduduk lokal. Karena Goa Pindul letaknya di Kecamatan Karangmojo, ngakulah kamu penduduk asli Karangmojo.
- Kalau kamu type orang yg gak bisa berbohong, ketika perjalanan, pakailah pakaian yg gak mencolok, gak kayak turis. Misal pakai kaos oblong, celana pendek, sandal jepit. Atau kalau hampir sampai lokasi wisata, coba helm dilepas aja, mungkin gak akan dicurigai sebagi turis. Kayak aku kemarin sama Arif gak pernah ditanyai sama sekali. Soalnya aku pakai celana pendek, sementara Arif pakean standar sehari-hari. Muka kami juga setandar banget sih. HAHAHAHA. Sementara Tomi dan mawi selalu dikejar para calo. Soalnya penampilan Tomi tampak kayak orang kaya, apalagi Mawi bawa tripot di belakang tasnya. Ditambah mereka berdua pakai kacamata, wah jadi sasaran empuk para calo deh.
- Bilang aja mau makan di Rumah Makan Yu Marto.
Setelah berhenti di mesjid penduduk sebentar karena aku kebelet pipis, kami melanjutkan perjalanan lagi. Beberapa menit kemudian sudah sampai di lokasi Wisata Goa Pindul. Area parkirnya luas kok. Bahkan bis saja bisa masuk.
Tiketnya masuk ke Goa Pindul adalah 35 ribu perorang. Dibayari sama Mawi. Horeeee… Makasih yaaaa.. Semoga rejekimu melimpah yaaaa.
Di belakang Tomi dan Arif itu ada pintu.
Nah, di ruangan itu pembelian tiketnya
Di ruang lobi, kalian bisa duduk dulu. Disediakan teh anget gratis. Air putih juga ada. Kamar mandinya ada enam. Tapi sayangnya pintunya udah pada rusak.
Pas aku mandi di situ, aku harus memutar otak bagaimana caranya mengunci pintu. Eh, ndilalah nemu paku. Aku sumpelkan si paku ke lubang kunci pintu disertai doa menolak orang mendobrak pintu. Bhahahaha.
Wajib pakai pelampung yaaa
Sebelum nyemplung, kamu wajib pakai pelampung ya. Trus di sana juga ada persewaan gratis sepatu karet buat kamu yg gak suka nyeker.
Kami berempat kompakan pakai sepatu karet. Biar sesuwai perosedur. Untungnya ada ukuran sepatu untuk kaki lebar kayak aku dan Mawi! Hahahaha..
Lha hayuk, segera nyemplung, sebelum rame..
Kami gak bawa kamera sih ketika mau nyemplung. Soalnya kata Tomi, kalau bawa kamera, nanti gak bakal bisa menikmati wisatanya. Kalau nyewa jasa foto, silakan aja sih. Di spot-spot tertentu doang tapi. Maklum di dalam goa nanti gelap gulita. Gak ada lampu kecuali senter.
Kami jalan kaki kira-kira 300 meteran. Atau lebih ya, lupa. Hahaha. Deket kok. Guide kami namanya mas Bagus. Mas Bagus lalu ngasih kami ban satu-satu. Lalu bannya dicemplungin ke dalam air. Dan kami mlumah rebahan di atasnya. Pantat sampai pinggang bakalan basah.
Kars Goa Pindul
Fenomena kars bawah permukaan Pindul adalah sebuah goa tembus, merupakan sisa dari lorong gua yang mengalami peruntuhan. Pembentukan goa dikendalikan oleh struktur geologi (sesar), yaitu beberapa saat setelah batu gamping berlapis formasi Oyo terangkat dari dasar laut sekitar 1,8 juta tahun yang lalu. Sungai yang mengalir tenang di dalam gua dimanfaatkan untuk kegiatan tubing. Aliran air selanjutnya masuk de dalam tanah, menjadi bagian dari sistem sungai bawah tanah di daerah ini.
Mudeng baca ulasan di atas? Kalau aku sih enggak. Hahahaha
Masuk kawasan Desa Wisata Bejiharjo
Di sebelah kanan kalinya curam sekali kak!
Jalan kaki melewati rumah penduduk
Sambil menggendong ban, kami lalu belok kanan
Di sini ternyata ada area parkir lagi.
Kalau banner di foto di atas ini kita zoom, ada tulisan menarik…
Wisata penuh sensasi dan kontroversi
Kenapa kok kontroversi ya?
Jadi gini, namanya Goa ya, udah pasti letaknya di bawah tanah. Goa Pindul itu di atasnya ada rumah yang dibangun khusus untuk sangkar burung walet. Miliknya kak Atiek Damayanti. Nah, kak Atiek ini protes dong, dia gak setuju kalau di tanah “miliknya” itu dibuat wisata tubing (menyusuri goa pakai ban) oleh penduduk sekitar. Dia maunya bikin retribusi sendiri. Trus wisatanya dia kelola sendiri. Dan duitnya dia ambil sendiri juga gitu.
Trus penduduk sekitar juga protes dong. Memang sih, sangkar burung walet itu milik Atiek, tapi sungai di bawah tanahnya khan milik penduduk sekitar. Jadi tanahnya milik Atiek, tapi sungainya milik umum dong. Bahkan bupati pun mendukung penduduk sekitar.
Atiek gak setuju dong. Enak aja main aku-mengakui. Nih, sertifikatnya jelaaas.
Dan ujung-ujungnya sih si Atiek melaporkan Bupati dan pihak terkait ke polisi karena melanggar hukum. Dan sampe sekarang kayaknya belum ada solusinyaaa.. Ya sudahlaaaah… Semoga segera selesai yaaa.. (sumbernya)
Hore sudah sampai!
Foto di atas aku ambil setelah nyemplung, setelah mandi. Sekitar jam 10 pagi. Aku nyemplungnya sekitar jam setengah sembilan pagi. Kita lihat suasana jam 10 pagi ya..
Buadala! Rame!
Wedyan! Umpel-umpelan! HAHAHAHA
Maklum bero, hari itu pas libur nyepi. Jadi ya membludak pengunjungnya. Apalagi wisata Goa Pindul ini wisata yg lumayan baru. Baru dibuka tahun 2010 yang lalu. Masih 5 tahun. Masih lucu-lucunyaaa… Masih bikin orang penasaran..
Dan yang membuat orang penasaran sama Goa Pindul ini adalah keunikannya. Jadi biasanya khan goa itu cuma horizontal ya. Alias cuma masuk secara lurus ke depan. Nah, Goa Pindul ini selain horizontal, juga vertikal. Jadi goanya bolong dari bawah ke atas. Keren khan?
Serem juga sih! Soalnya di bawah air itu berati ada lubang besar dong! Beuh menyeramkan hahaha.
Nah, awalnya dari sini nih! Rileks ya bero!
Bannya bisa mengambangkan manusia maksimal seberat 130 kg. Jadi buat yg berat badannya dibawah 130 kilo, kalian jangan khawatir ya. Ngambang kok! Lihat tuh kami berempat khan salah duanya berbadan subur *lirik Tomi dan Arip*. Buktinya gak mati tenggelam tuh. Hahahhaa.
Sama mas guidenya digeret menuju goa.
Setelah naik di atas ban. Kita harus memegang tali pada ban milik teman kita. Lalu teman kita memegang tali di ban kita. Biar gak kintir. Biar selalu bersatu. Kalau mau romantis sih, boleh kok pegangan tangan. HAHAHAHA.
Aslinya di sini ini airnya mengalir ya bero. Tapi pelan banget. Jadi biar cepet ya digeret saja sama pemandunya.
Sejarah Goa Pindul
Sejarahnya sih simpel. Pindul itu kepanjangan jadi pipi kebendul. Alias pipinya terbentur. Terbentur sama batu goa pas si bayi dimandikan di sungai goa itu. Bayinya kasihan sih, mau dibuang gitu. Yang membuang bayi tega banget ya. Dia adalah utusan Panembahan Senopati.
Ada versi dari sumber lain sih..
Legenda penamaan Gua Pindul yang dipercayai dan dikisahkan turun temurun oleh masyarakat sekitar berasal dari kisah perjalanan Joko Singlulung yang menelusuri hutan lebat, sungai, hingga gua untuk mencari ayahnya. Saat sedang menyusuri 7 gua yang memiliki aliran sungai di bawahnya, kepala Joko terbentur sebuah batu sesar yang ada di dalam gua. Gua tempat Joko terbentur tersebut dinamai Gua Pindul yang berasal dari kata dalam bahasa Jawa pipi gebendul yang berarti pipi yang terbentur.
Entah mana yg bener. Yang jelas Pindul itu artinya Pipi Kebendul. Pipi siapa? Terseraaah.. Pipimu juga boleeeeh. Hahahaha.
Kalau serame ini sih, kurang sip yaaa…
Pas giliranku itu, sejam sebelumnya, ramenya gak separah itu ya bero. Paling cuma sepertiganya. Masih ada air sungai yg bisa terlihat. Gak penuh sesak kayak gituuu.. Duh, kasihan sungainya sesak nafas tuh. Hahaha
Goa Pindulnya sudah kelihatan tuh di ujung sana.
Lihat deh di atasnya, ada rumah sangkar burung waletnya kak Atiek.
Walaupun si Walet lebih seneng tinggal di goa sih
daripada di rumah itu.
Pas giliranku, waktu yg diperlukan untuk menyusuri goa sejauh 350 meter itu, selama 45 menitan. Gak ada sejam kayaknya. Mungkin karena antri ya, jadi dicepetin sama pemandunya. Soalnya hari itu tiket yg terjual mencapai… 5000 pengunjung! Wedyan! Dan mereka belum pada datang!
Mas Bagus, guide kami terpaksa agak teriak ya ngejelasinnya. Soalnya rebutan suara sama pemandu lainnya. Haha. Aku sih gak begitu memperhatikan penjelasannya. Soalnya gak begitu kedengeran juga sih. Yang aku tangkap sih, di dalam gua pindul ini ada stalagmit dan stalaktitnya. Standar goa gitu deh. Trus ada batu kolom juga, yang artinya pertemuan antara stalaktit dan stalagmit.
Beuh, karena aku gak bawa kamera, aku tampilkan foto dari google saja yaaa..
Kayaknya ini stalaktit senior di Goa Pindul. Gedhe banget!
Sumber foto
Mas Bagus bilang, stalaktit di goa ini berasal dari tetesan air yang mengandung kapur. Setiap milimeternya terbentuk sekitar 2,7 tahun. Jadi setiap sentimeternya terbentuk selama 27 tahun ya bero. Jadi kalau semeter berapa tahun bro?
2700 tahun! Padahal sekarang baru tahun 2015. Berati Goa ini sudah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi! Soalnya ada batuan stalaktit yg ukurannya 4 meteran!
Nah ini stalaktit yg masih muda unyu-unyu.
Coba tebak umurnya berapa ya?
Bisa-bisa 100 tahunan. *nelen ludah*
Kiri: pintu masuk. Kanan: Suasana gelap goa.
Untungnya sih kemarin rame-rame, kalau sepi banget gitu kayaknya menyeramkan ya bero. Lha gelap banget ik. Foto di atas tentu saja pakai flash motonya. Aslinya ya gelap gulita.
Eh, di atap goa ada hiasan batiknya loh. Dia adalah karya para kelelawar berbakat!
Hiasan batik karya kelelawar berbakat
ini sebenarnya adalah eek mereka.
Hihihihi..
Untung eek mereka gak sebau eek manusia yaaa. Baunya sih masih wajar lah. Trus itu lihat, mereka juga membuat lubang-lubang membentuk lingkaran. Pas aku lihat di sana dulu, lubangnya bisa simetri gitu lingkarannya. Padahal kelelawar mana punya jangka yaaa…
Melayang-layang di atas ban selama 45 menitan itu bikin kami gak sadar kalau sebenarnya sungai di dalam goa itu ada yg kedalamannya 12 meter! Bhahahaha. Karena kami khan melihat ke atas ya. Memandangi stalaktit (batu yg terbetuk dari atas ke bawah) dan stalagmit (dari bawah ke atas) yang indah bentuknya. Dan untungnya pemandunya gak bilang di mana spot yg kedalamannya 12 meter itu!
Bilangnya pas udah sampe finish. Hahahaha. Pinteeeeer!
Cahaya Sorga nih!
Sayangnya aku pas ke sana itu kepagian. Jadi cahaya dari atas belum masuk. Matahari masih belum berada di atas. Coba deh lain kali ke sini lagi pas jam-jam matahari ada di atas lubang goa. Pasti keren banget!
Tapi kalau nunggu siang, pengunjungnya semakin banyak! Ah, dilema memang. Ntar deh ke sini lagi pas weekday. Biar gak sumpek. Hahahaha.
Akhirnya selesai juga cave tubing nyaaa!
Ban diserahkan ke guidenya.
Lalu naik tangga ke atas.
Selesai dan puas!
Kalau anteng sih, cuma pantat sampe pinggang yang basah kuyub. Tapi kalau sirat-siratan air, ya beda lagi. Untungnya aku pas berangkat belum mandi tadi. Jadi ya silakan kamu sirati sepuasnya. Hahahaha.
Kembali ke tempat semula. Menyepot pelampung, sepatu karet, mengambil sepatu dan tas di penitipan. Trus mandi. Jangan lupa bawa tas kresek buat naruh baju basah ya. Hal sepele yg penting namun sering terlupakan. Hahaha.
Eh lain kali cobain wisata lainnya di sini ah. Di sini gak cuma wisata Goa Pindul saja loh, ada Goa Gelatik, lalu Rafting di kali Oya, trus ada offroad naik mobilnya juga.
Tapi kalau offroad kayaknya gak dulu deh. Mahal tiketnya 350 ribu hahahhaa. Kalau bayar dewe-dewe sih monggo ayuk aja, kalau menraktir atau ditraktir itu nanti ada kesenjangan sosial yang terjadi di pertemanan. HAHAHAHHA.
Karena masih ada wisata satu lagi yang kami akan kunjungi, maka Wisata Bejiharjo harus berakhir sampe di Goa Pindul doang. Lain waktu dilanjut ke sini lagi. Ada yg mau ikutan??? Yuk yuk yuk! Pas hari biasa aja ya, jangan pas hari libur atau sabtu minggu. Aku emoh! Hahahaha
Udah ah! Kami mau melanjutkan perjalanan menantang di wisata berikutnyaaa.. Tunggu postingan selanjutnya yaa.. Kalau gak males sih.. :P
——-
WISATA GOA PINDUL
Alamat: Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta
Phone: XL: 0817272354 (Gani) | Indosat: 085643059861 (Wening)
BBM: 2971E6F6
Email: [email protected]
Facebook: Wisata Pindul
Twitter: @wisatapindul
Hahahaha, menjadi orang pertama yang komen ah. Sengaja tak tunggu dari jam 12 nih, (*sudah tau dulu jam berapa terbit).
Pengalaman berharga 2 hari bersama kang Ndop, terima kasih dengan segala hal yang diberikan. Baik CINTA dan KASIH SAYANG. *eeyaaaa..
Jangan bosen datang ke #Jogja kang, aku siap kok ditraktir lagi, wkwkwk. BTW, makasih juga akhrinya foto aku nangkring di Blog Keren dirimu kang. hihiihi.
Oiya, masalah wajah kita yang ndeso yang ngebuat kita gag dikejar2 “Calo” itu emang udah di stel kang, kan kliatan bener kalo kita orang gag nduwe duwet. :
Bhahahahhaha.. Selamat buat pertamaxx nyaa.. Bhahahah.. Btw punggungmu empuk banget nek pas ngerim berasa ning kasur seperingbed. Untunge kae aku gak turu. Hahaha iyo kapan kapan jelas dolan maneh. Khan wisata jogja jik uwaaaakeh. Sedino cukup lah. Soale nek dua hari ngko mubadzir koyok wingi hahahaha
Wajah pas pasan memang enek manfaate ya hahahaha
Hahhaha, siaap kang. Wisata hari kedua kan wisata males2an kmren, dan maaf yo hari keduane kamu terabaikan dengan kasih sayangku. Wkwkkwkw.
Iyoooo… hahaha.. Malah aku bermesraan karo Kiki pacarmu kae hahahah..
buset rame banget itu yang nyantai di atas ban
Iya, kalau ke sini mending pas weekday sajaa hahaha
Preketek! Gagal komen jebul judul artikelny diganti toh?
Gak kok. Dari awal judule emang ngono. Judul SEO karo judul postingan emang sengojo tak bedokne hhahahaha..
Oh mawi tinggal sendiri, kayak nya bisa buat nebeng2 cakep kalo lagi main ke jogja hahaha
Bisa banget. Asal gak lama2. Katanya disuruh bayar setara hotel bintang lima. Bhahahaha.
Kalo bayar, mending buka kamar di Sheraton jogja aja dech hua hua
Banyune butek. jan kapan2 tak potoke banyu seng bening nang desoku maluku kono bene vengen kak. oh io ayok nang pantai ora maluku keren loch kak
Bhahahah nek perkoro banyu bening ndik nganjuk yo akeh. Oke oke. Luar jawa antri yaaaa. Targete sing Bromo disik
Beh aku yo pengen rono (nang bromo)
Untung aku wes pernah mrene, pas sik jaman sepi dan perangkat keamanan ga selengkap sekarang. :D Saiki malih males, rame banget, tur yo mergo aku bosenan, yen wes ruh yo wes. :D
Kudune mulih e mampir nang Nglanggeran mas… apik pemandangan e soko nduwur.
Yen pengen ngubengi panggon wisata sak Jogja, selain siapkan tenaga, sing paling penting duit e. Hahaha… wes ra ono sing murah saiki. Nang alun-alun kidul wae “dipalak” pengamen. :D
Hahahah nglanggeran wis tauuuu…
MAS GANTENG ASLINYA MANA SICH?
salam kenal aja mas, pernah ke goa gereng belum mas?
Ayok kalau mau ngajak aku.. Belum pernah soalnyaa.
Benar kata Mas Tom, kalau bawa kamera kurang menikmati. Kecuali pakai kamera underwater.
Kamu ngga narsis di atas Ban, Kak? :D
Blas gak ada foto di ban sama sekali. Hahhaha. Makanya nanti ke sana lagi harus foto foto hahaha
Buju buneng rame banget yak kalau weekend :O Berarti ke gua pindul harus hari biasa biar nggak kepenuhan :D
Ntar janjian sama aku aja. Aku juga pingin ke sana lagi sekalian cobain wisata lainnya yg belum aku coba.
Heuheu aku belum pernah ke goa pindul mas..
Tapi pernah ke goa cerme imogiri. Menyusuri goanya sampai 1 jam lebih.
Waaaah, koyoke kudu mbok posting yaaa… Eh uwis po gung?
Maaf bang out of topic, saya mau nanya, plugin yg abang pakai untuk nampilin dzofar.com jadi mobile friendly pakai plugin apa yah? Trmksh.
Pakai jetpack mas. Di situ ada pilihan Mobile Theme nya.
btw yang foto “wisata penuh sensasi dan kontroversi” malah fokus ke logo singanya. disinyalir ngeplagiat logo dzofar dot com hahaha..
keren kakaak.. stalagmit dan stalaktit nya bisa dieksploitasi jadi batu akik gak? kali aja bacan haha.. lain kali kapan ke sana lagi? ikutan ah :0
Bhahaha. Singanya masih bagusan punyakuuu!
Beuh kayaknya bisa deh jadi batu akik. Tapi ntar kalau aku ke sana lagi, goanya udah jadi terowongan biasa dooong.
Nunggu musim kemarau aja kaaak. Kamu ngajuin cuti dulu sanaa. Kalau aku gampang, tinggal ngosongin jadwal. Hahah
wuih…. orang-orangnya pada berjubelan segitunya.. tapi untunglah semuanya terbayar dengan pemandangan di dalam goa.
salut lah dengan mas, produktif sekali ngeblognya…
Sudah berkurang nih mas produktifitasnya. Maklum kerjaan semakin padet haha. Atau aku lagi seneng2nya main game. Haha.
Membaca cerita di postinganmu ini membuat aku pengen jalan-jalan ke sana, mas ndop. Cuman kayaknya pas gak wayahe liburan.. rame banget gitu kayak dawet.. :))
Hahahaha. Nek wis pasti planninge, omong aku ya drex. PM ae. Mbok menowo aku iso melu. Bhahaha.
ban jejer-jejer gitu isinya manusia.. pasti seru bgt teriak2 huwaa.. huwa.. ini bener2 lazy river yg sesungguhnya, beda dgn di waterpark. bisa santai duduk di ban, air mengalir.
wah.. nggarai pengen mas.
Bhahaha.. iyo, opomaneh nek sepi mungkin tambah asyik mbak. Nek rame ngene rodok anget sih. Bhahhahaa
eehhh demi apa itu rame banget kaya antri sembako hihihi… aku salut deh sama orang yg nulis perjalanan lengkap gini, soalnya aku gak bisa hahahha. gak apal jeh… -__-
btw bener gak sih goa pindul angker? temen waktu itu kesana pas libur 1 suro itu, mana agak sore maen disana, trus terjadilah hal2 aneh disana, hp banyak yg nyemplung juga.
Waduh aku gak ngerti kalau angker. Tapi kalaupun angker ya wajar. Namanya aja goa. Gelap pula khan. Trus ada airnya pula. Jin khan suka di tempat2 yg berair. Beuh nek hapene podo nyemplung berati jin2 e melek teknologi yaaa bhahahahha..
Iki aku nulis berdasarkan foto sih. Hahaha dadi lengkap ceritone haha
Rame bener ya, kayaknya bisa masuk pertimbangan daftar kunjungan di liburan mendatang
ane juga udah punya rencan buat kesana
Lain kali coba ke pantai ngobaran kak, keren juga looh :D
ah gila uadah kaya pasar apung wkwkwk
gimana bisa nikmatin kalo serame itu yah..
dulu pas kesana juga rame cuma gak kaya foto diatas
:))
Bhahah. Padahal dirimu meronone dino opo?
Tipsnya maknyus kayaknya. #blmnyobain sih
rame banget kayak gitu saya merasa kurang nyaman.
eh kalo ke Yogya boleh juga ya nginap gratis di rumah Mawi, hehe…
Hahaha harus kenalan dulu dan akrab dulu kali yaaaa
moco blog-mu iki pancen hiburan kok mas, aku cengar cengir dewe ket mau :P btw aku kesini juga pas libur long weekend tahun 2012, rame banget siihh tapi gak serame yang di foto itu. Kuwi koyok es dawet x_x
Bhahahah.. Ndik Goa Pindul iki aku bingung memilih membawa kamera atau enggak, soale aku rodok nyesel kok gak enek fotoku pas numpak ban. Hahah. Padahal aku khan nek liburan ngono selalu mencetak foto untuk dipajang. Dadi edisi Pindul iki bingung arep nyetak sing endi hahaha..
wah gak punya duit buat kesana
Nabung kak
Terimakasih banyak kunjungannya di obyek wisata Goa pindul ,kami tunggu kedatangannya lagi.
Sama sama kakak.
rumahnya Mawi keren.. aku suka.. jaman-jaman jadul gitu.. kursi yang di depan TV itu, bagusss!
hehehe, malah komen ttg rumah Mawi.. gpp lah ya.
btw, aku belum pernah ke goa pindul yg ngehits itu.. semoga punya kesempatan ke sana, tapi mengingat krucils2 ku yang belum bisa ditinggal, jadi nunggu 2-3 tahun lagi mungkin baru bisa kesana..
Siap! Semoga pas ke sana pas nggak weekend ya, bisa kayak aku nanti gagal menikmati dengan khusuk. Hhahaha…
Wuiihhh, seru apa seru ya tubing dengan jalur sepadat itu. Gak kebayang malah …
Gak enak blas mas. Pingin ke sana lagi pas sepi hahaha..
Komplit sekali postingannya
Trimakasih tulisannya…sangat membantu promosi obyek wisata yang kami kelola…
Terimkasih mas sudah berkunjung.. Ditunggu kunjungannya lagi.
Agan asal nganjuk ini memang jos gandos desainnya.. gak salah saya pesan desain ke dia kemaren.. Hasilnya mantaab
Makasih mas yaaa
Iseng2 komen, ngeramein acara biar tambah semangat
Pengen ke Goa pinduull..tp jauh dr Sukabumi..hiks..hiks..Huaaa..
Nabung dulu hehehe
apa kabar kang Dzofar
Hai