Lifestyle Downgrade Anxiety

Di saat keadaan negara yang semakin menghawatirkan ini, orang-orang jadi khawatir mengeluarkan uangnya untuk hal-hal yang bersifat “tidak penting”, kayak kebutuhan memesan karya seni bernama vector wajah. Untuk makan aja, orang bakal ngirit. Uangnya ditabung. Karena siapa tahu suami atau istri, tiba-tiba dipehaka karena perusahaan gak bisa survive menggaji karyawannya karena produk yang dijual gak sesuai target penjualan.

Turunnya daya beli masyarakat membuat segala lini kehidupan menjadi macet. Orang-orang kaya sibuk memperkaya diri sendiri. Mereka bikin bisnis dengan cara memperbudak karyawan dengan gaji underpaid, namun dituntut untuk target penjualan yang gak masuk akal. Walhasil, kalau si karyawan gak memenuhi target, mereka dengan seenaknya memecat. Menggantikannya dengan orang lain yang antri ngemis kerjaan dengan gaji sedikit itu.

“Kalau gak mau kerja, yaudah, keluar sana!” Begitu kira-kira para bos besar berkata dengan nada lemah lembut namun menyakitkan itu.

Seniman Ekononi Sulit

Si korban pehaka bikin usaha kecil-kecilan. Namun tetap kalah sama bisnis orang kaya yang modalnya beratus-ratus kali lipat. Bisnis orang kaya menjual barang lebih murah dibanding pedagang kecil yg modalnya cuma jutaan.

Akhirnya pedagang kecil itu dagangannya gak laku. Orang-orang lebih memilih membeli produk milik orang kaya yg harganya lebih murah. Tentu saja lebih murah, karena si orang kaya menggaji karyawannya dengan gaji yang sangat sedikit. Si kaya tetap makin kaya. Karena walaupun dia menjual produk lebih murah, tapi jumlahnya beratus-ratus kalilipat dibanding pedagang kecil.

Aku kasih contoh. Pedagang kecil menjual akua galon 10 biji di rumah. Dia ambil untung 2 ribu pergalon. Kalau laku semua, dia dapat keuntungan bersih 20 ribu. Sementara si kaya, karena duitnya bowanyak, dia jualan akua galon 1000 biji di gudangnya. Dia ambil untung cuma 1 ribu. Kalau laku semua, dia dapat untung bersih SEJUTA!

Tapi kan capek jualan 1000 biji akua?

Gak dong! Orang kaya akan pakai bantuan karyawan. Yang akan dikasih upah sehari cuma 30 ribu. Dia bisa memperbudak 10 karyawan. Yang tugasnya angkat-angkat 100 galon tiap hari. Jadi dia hanya perlu bayar 300 ribu sehari ke 10 karyawannya. Sisanya, 700 ribu, dia ambil semuanya. TANPA NGAPA-NGAPAIN!

Akua Si Miskin dan Si Kaya

Hmm.. Koreksi dikit, gak 700 ribu juga ding. Dipotong biaya sewa gedung, transport, resiko rusak, pajak, dll, keuntungan bersih 500 ribuan. Wicis ENAM BELAS KALI LIPAT dibanding karyawannya!

Yang miskin tetap miskin. Yang kaya makin kaya. Begitulah kapitalis bekerja bukan? Kejam? Memang! HAHAHA.

Makanya, Undang-Undang seharusnya hadir “mengatur” hal kayak gini. Menggaji karyawan dengan layak adalah hal yang fair. Kalau pemilik usaha dalam sehari bisa untung sejuta, ya minimal total gaji karyawan 800 ribu. Si pemilik perusahaan dapatnya 200 ribu. Masing-masing karyawan dapat 80 ribu. Masih fair kalau diitung-itung. Dibanding 30 ribu VS 500 ribu kan?

Namun pemirsa, kenyataannya gak begitu. Orang kaya, dengan segala kekuasaannya, dengan segala keserakahannya, akan tetap menggaji karyawan dengan 30 ribu. Karena dia tahu, orang miskin butuh duit. Dari pada mati kelaparan, mending kerja dengan gaji pas-pasan, bahkan kurang. Yang penting bisa makan.

Yah, walaupun gak semua orkay begitu ya, ada juga pasti yg baik hati. Tapi in my personal experience, ada yg bilang begitu.

Karena mayoritas rakyat kita ini miskin, dan hanya segelintir orang kaya, maka mayoritas dari mereka gak akan mikir untuk membeli karya seni. Duitnya dari mana? Habis buat makan brosis! Haha

Lukisan buat si Miskin dan Si Kaya

Atas dasar itulah, Mas Ndop kita tercinta ini, setiap hari berfikir di mana klien-klienku yang dulu rutin memesan vector wajah sampe antri dua minggu? Sekarang? Tiap hari bisa nggarap 1 wajah sudah bersyukur banget! Dengan kata lain, aku sering nganggurnya dibanding bekerjanya. Sementara dulu, entah kapan lupa, waktu nganggur adalah hal yang aku tunggu-tunggu. Mengingat kerjaan datang gak habis-habis.

Sekarang sebaliknya, AKU PENGEN KERJA WOEY! DATANGLAH PADAKU WAHAE PEKERJAAN!

Dulu, yang entah kapan lupa, job-joban luar negeri pun laris manis. Sekali kerja, bisa buat makan dua minggu. Dengan kata lain, sekali dapat kerjaan luar negeri, aku bisa tuh seminggu sekali, akan piknik ke luar kota untuk nonton stendap dengan harga tiket ratusan ribu itu. Atau nonton film di bioskop, tanpa merasa bersalah. Karena gajiku surplus plus plus..

Sekarang kemana job-joban luar negeri itu woey? Kok kayak menguap? Haha.

Ada klien langgananku dari Amerika yang sekarang art style-nya back to basic. Dia sekarang melukis realis dong! Bukan pop art seperti dulu. Jadi gak butuh bantuan tukang vector seperti aku.

Sementara klien Qatar, yang juga pernah jadi klien langganan bertahun-tahun, juga sudah gak pernah order lagi, karena style-nya sudah berubah menjadi traditional art. Trend art dunia sepertinya berubah ke basic art.

Pundi-pundi dolarku sekarang sepi banget anjir. HAHAHA

Ndop Vector Sepi Job Luar Negeri HAHAHA

ATAS DASAR ITULAH.. Mas Ndop yang sekarang jauh berbeda dengan Mas Ndop yang dulu. Sultan Vector yang menjadi branding bertahun-tahun, sekarang berganti Ndop Vector. Saja. Gelar sultan entah sembunyi ke mana. HAHAHA

Bahkan, aku sepertinya mengidap:

Lifestyle Downgrade Enxiety

Kecemasan berlebih dalam membelanjakan uang. Takut tabungan habis. Takut boros. Takut bulan depan makan apa? Padahal yang aku belanjakan ya kebutuhan primer, kayak makan sama bayar listrik. Haha

Aku ingat betul, aku dulu pernah membeli Sari Roti coklat asal ambil aja di Alfamidi, yang kemudian lupa gak aku makan. Sampe akhirnya expired! Aku lupa saat itu akhirnya aku makan apa aku buang. But the point is kok bisa ambil-ambil aja tanpa mikir bakal dimakan kapan? Hahaha

Dulutu ambil-ambil produk di Alfa atau Indo gak pake lihat harga. Plung-plung masuk keranjang sampe penuh. Lalu di kasir langsung serahkan ATM. Selesai. Bahkan nota pembelian langsung masuk tempat sampah. Hampir gak pernah ngecek apakah nota sama produk yg kubeli jumlahnya sama. Bener-bener sesantai itu sama fainensyel.

Sekarang? Ambil Sari Roti, lihat harganya 18 ribu, langsung mikir, mending duitnya buat beli makan aja deh! Lihat Samyang, BUSYEET 26 ribu! Like.. WHATHEHELL kok bisa mahal banget! Beli mie aja kok harganya sama kayak beli Sego Becek Khas Nganjuk yang isinya full daging kambing? NO NO NO! NEHIK! SEKIB! Beli roti sak emplokan harganya 5 ribu, was like, mending beli indomi dapat dua! Lebih kenyang! HAHA

Takut uang habis kalau belanja

Kira-kira sudah setahunan aku merasakan Lifestyle Downgrade Enxiety ini. Rasanya ngeri-ngeri sedap. Selalu benci sama orang kaya. Iri sama pencapaian orang lain. Merasa hidup gak fair. Apalagi setelah tahu bahwa si kaya yang aku ireni itu SKILLnya di bawahku (of course ini cuma asumsiku aja).

Kek, GAK ADIL BANGET! Kok bisa ada orang skillnya rendah, tapi punya uang banyak??? HAHAHAH.

Trus kemudian aku baca tulisan Threads tentang, kalau pengen kaya raya sebenarnya cukup punya SATU MENTAL saja. Yaitu MENTAL TEGA! RAJA TEGA! Hanya perasaan TEGA yang membuat orang PUNYA UANG MELIMPAH!

Saya kasih contoh kasus. Raja Tega, yang kemudian kita singkat jadi si Rate, adalah orang yg tidak punya perasaan. Mati rasa mungkin. Gak punya rasa kasihan. Gak punya empati. Di pikirannya isinya PROFIT PROFIT PROFIT! UWANG UWANG UWANG! Hatinya nganggur, gak kepakek, maybe sudah laku dijual.

Uang uang uang!

Dia adalah orang yang aku ceritakan di atas, yang punya usaha 1000 galon tiap hari. Kalau dia punya perasaan, dia akan menggaji karyawannya dengan gaji layak. 80 ribu perhari misal. Jadi karyawannya sebulan dapat 2,4 juta. Tapi karena dia adalah si Rate, maka dia akan menggaji cuma 30 ribu saja. Dia dapat 500 ribu, padahal gak ngapa-ngapain. Kalau dia punya perasaan, dia gak akan enak menerima uang 500 ribu tanpa capek harus angkat 100 galon tiap hari kayak karyawannya.

Si Rate ternyata gak cuma jualan akua galon saja. Uangnya yang 500 ribu itu paling cuma dipake 200 ribu sehari. Sisanya dipake buat bisnis lainnya. Dan pakai mekanisnya yang sama. Cari untung sebesar-besarnya, dengan mengeksplotasi (memperbudak) karyawan sebesar-besarnya.

Selain mengeksploitasi manusia, si Rate ternyata juga punya kebun sawit hasil merusak hutan beratus-ratus hektar jauh di luar pulau jawa sana. Jadi kalau kena bencana alam, Si Rate tetap aman. Yang kena penduduk di luar pulau sana!

Makanya, orang baik dan punya perasaan yang halus, sepertinya susah menjadi orang kaya. Dia akan hidup cukup-cukup aja. Karena orang baik kalau pengen dapat uang banyak, harus kerja keras yang sepadan dengan uang yg didapat. Orang baik gak mau hidupnya capek. Pasti dia akan mikir yang baik buat badannya. Dia akan mikir tubuh harus istirahat. Walhasil uang yang terkumpul gak akan sebanyak orang-orang yang raja tega.

Orang baik kalau jualan juga gak akan ambil untung banyak. Gak tega.

Orang Baik

Mas Ndop tentu saja bukan orang yg baik-baik amat. Masih sering maksiat juga. Masih sering ngrasani wong. Tapi sepertinya urusan gak tegaan, Mas Ndop adalah salah satu contoh orang yg tepat. Bakat menjadi kaya raya sepertinya susah untuk Mas Ndop.

Dengan ilangnya job-joban luar negeri yang menjadi pundi-pundi hedonnya Mas Ndop, maka Mas Ndop harus bekerja ekstra keras demi tetap bisa hedon seperti zaman dahulu kala, yang entah kapan lupa.

Walhasil, Mas Ndop pun mengeluarkan skill simpanan yang lama terkubur. Skill simpanan yang hanya boleh dikeluarkan saat darurat. Belasan tahun ke belakang, skill ini hanya dipake paling setahun bisa dihitung jari.

Skill itu adalah DESIGN GRAFIS dan ILUSTRASI!

Aku tuh GAK CUMA BISA TRACING gais. Aku bisa design grafis juga. Dan skillku ini HAMPIR GAK PERNAH aku jual secara PROFESIONAL. Karena dulu job-joban vectorku sudah bikin aku sibuk. Mendisain hanya berakhir menjadi PROYEK IDEALIS yang kuupload untuk diriku sendiri. Paling satu dua kali aja dalam setahun. Itu pun karena temen iseng mesen, atau ada klien gatau apa itu vector grafis designer. Tahunya desain itu ya semua desain.

Dan setahun terakhir ini, karena banyak nganggurnya, akhirnya aku memberanikan diri membuka JASA DESIGN GRAFIS! Mulai disain banner, x-banner, logo, maskot, ilustrasi produk, desain Kalender, ilustrasi mural. BAHKAN AKU BUKA JASA MURAL juga! IYA! Aku juga buka jasa menggambar di tembok! GILA GAK TUH! Dan skillku yang ini bikin GEMPAR DUNIA PERVEKTORAN!

design X Banner by Ndop Vector

Logo Ndop Vector

Banner Kalenan

Mas Ndop.. TERNYATA.. BISA MURAL???

Mural FOMO

Mural FOMO 2

Mural PSM Warujayeng

Asal klen tahu, GAK SEMUA DISAIN GRAFIS BISA MENGGAMBAR. Gak semua yg bisa nggambar bisa disain grafis. Gak semua yang bisa nggambar di kertas atau aiped, bisa menggambar di tembok yang besar. DAN MAS NDOP TERNYATA BISA SEMUANYA!! HAHAHAHA

NAMUN KENAPA ORANG BERSKILL BUWANYAK KAYAK SAYA INI GAK BERGELIMANG HARTA SIH??? HAHAHA

Ironinya memang begitu beb. Di negara yang meritokrasi (kerja sesuai kompetensi)-nya rendah ini, yang kaya raya adalah yang jago menjilat, mensabotase, mengeksploitasi, menguasai, memonopoli, dan yang serakah saja. Sementara yang punya skill, musti CAPEK KERJA sampe tipes dulu, baru bisa merasakan hedon. HAHA.

Ditambah karakter TIDAK TEGA inilah yg bikin orang kayak saya susah kaya. Pernah dikasih tahu proyek kalender pemerintah yang mencapai 21 juta. Mesen design di aku cuma 600 ribu. Itu aja kurasa sudah mahal banget, hampir gak tega narik segitu. Tapi setelah tahu harga proyeknya 21 juta, aku langsung ngeblank, di mana dapat angka sebanyak itu? Haha.

Tapi gak papa. Gak kaya, juga gak papa kok. Soalnya orang kaya belum tentu hidupnya tenang. Bang Rate si pemilik bisnis akua galon di atas, belum tentu hidupnya bisa setenang karyawannya yang digaji 30 ribu sehari.

Mau bukti? Oh gampang.

Bang Rate okelah duitnya memang banyak. Tapi bang Rate pikirannya muter terus. Pikirannya khawatir terus. Dia always mikir besok jualan galonnya bisa laku 1000 kayak sekarang gak ya? Kalau tiba-tiba besok sepi pembeli gimana? Kalau tiba-tiba besok orang-orang ternyata beli galon di toko lain gimana? Kalau tiba-tiba karyawannya sakit gak masuk kerja gimana? Siapa yang gantiin? Cari orang baru yang sejujur karyawan lama, pasti gak gampang! Gimana kalau karyawannya nipu? Nyolong? Atau galonnya diam-diam dimaling orang?

Sementara karyawannya? Ngangkat 100 galon setiap hari pasti capek sih. Tapi setelah jam kerja selesai, dia bisa pulang. Trus santai. Gak khawatir besok dagangan galon si bos laku apa nggak. Bisa jadi dia malah berharap dagangan sepi. Supaya dia gak perlu angkat galon banyak-banyak! HHAHAHAHHA.

Sementara Bang Rate harus tetap nggaji karyawannya 30 ribu dikali 10 karyawan, walaupun penjualan akua galon gak ada satupun yg laku. Kalau gak laku cuma sehari dua hari masih aman, gimana kalau sebulan? APA GAK POSYENG? HAHAHHA.

ORANG KAYA GAK TENANG

Dan semua kembali ke tujuan akhir kita nanti.. LIANG LAHAT. Alias meninggoy. Kita semua pasti kepingin meninggal dalam keadaan tenang. Dan orang miskin besar kemungkinan meninggalnya lebih tenang dan lega dari pada si kaya yang duitnya segunung. Karena si miskin hidup aja susah, ketika meninggal, beban hidup jadi gak ada. Sementara si kaya, walaupun sudah meninggal, bisa jadi gak tenang di alam sana, karena hartanya yg segunung itu bakal memicu pertengkaran keluarga yg haus akan warisannya. HAHAHAHA

Aku sengaja nulis hal seperti ini untuk menghibur diri sih. Padahal kalau jadi orang kaya, sepertinya aku mau-mau aja. Tapi tanpa effort ya. Tanpa mikir beban banyak kayak Bang Rate. Tapi apakah mungkin? Ya hampir gak mungkin.

Kalau tiba-tiba ada orang ngasih warisan 10 milyar trus kita investasikan ke reksadana atau Surat Berharga Negara yang bisa cair tiap bulan?

Hmm.. ternyata tetap ada effortnya loh. Minimal banyak banget yang bakal utang ke kita. Kalaupun gak utang, ya minta bantuan. Tiba-tiba didatangi orang gak kenal yang ternyata keluarga jauh banget, pinjem uang. Kalau gak ngasih, alasannya bakal sulit. Masa kita bilang, “Sorry, uangku cuma 10 Milyar, jadi belum bisa ngasih pinjaman.” HAHA.

Belum lagi ada pihak jahat yg pengen kita cepet-cepet mati supaya harta warisan kita diambil sama dia. Skenario begini bisa saja terjadi. Serem.

Belum lagi hidup kita gak bakal tenang karena takut uang kita ilang. Takut ada perampok. Takut ATM dibobol. Takut ketemu orang baru, curiga bakal dihipnotis, takut ditipu investasi bodong. Kalau curhat lagi ada masalah, gak bakal didengerin, masalahmu bakal dianggap sepele. Orang kaya kok curhat? Uang banyak buat apa? Harusnya bahagia lah! Begitu!

Teman-teman makin sedikit. Semakin kita kaya, orang yg di bawah kekayaan kita, otomatis akan mundur, mencari sirkel yg selevel. Teman kita akhirnya ya, yang selevel, yg gaya hidupnya hedon.

Pilihannya cuma dua: Ikut-ikutan hedon, lama-lama uang habis. Atau hidup sederhana dari ngandelin uang “gaji” investasi. Tapi ya gak punya teman. Mana ada orang sederhana yang uangnya 10M? Hahaha

Kaya kesepian

Karena kesepian, akhirnya kalau punya masalah bakal stress, bikez gak punya samwan tu syer, akhirnya mikir caranya supaya masalah ilang. Cara singkat? Obat penenang! Ei kei ei narkoboy! HOHOHOHO. SEREM! Atau ngewe sana sini. Yang rawan banget kena penyakit. ANJAAAE! JIJAAY!

Sekali lagi, tulisan ini caraku untuk menenangkan diri dari keterpurukan finansial dari POV aku 2-3 tahun yang lalu.

Soalnya, kalau mau kaya tapi tetap tenang, ya bisa-bisa aja. Menurut bebeb cet jipiti:

  • Bangun sumber uang yang scalable tanpa memeras manusia, seperti produk digital, lisensi karya, royalti, atau investasi jangka panjang, supaya uang tidak bergantung pada stres harian.
  • Hidup jauh di bawah kemampuan, bukan pelit tapi sadar, agar kekayaan tumbuh lebih cepat daripada kecemasan.
  • Hindari utang konsumtif, karena ketenangan bocor pertama kali dari cicilan.
  • Pastikan cara dapat uangnya masih bisa kamu ceritakan ke anakmu tanpa malu, karena rasa bersalah adalah pencuri ketenangan paling halus.
  • Pisahkan penghasilan aktif dan pasif, supaya saat tubuh berhenti, hidup tidak ikut berhenti.
  • Batasi ambisi, cukup sampai titik “aman dan lapang”, bukan sampai titik “serakah dan capek mikir”.
  • Rawat batin sama seriusnya dengan dompet, karena harta yang besar tapi jiwa bocor bikin kita tetap terasa miskin.

Orang kaya yg tenang

Untuk mengakhiri semuanya, aku akan tutup dengan petuah-petuah menenangkan buat diriku sendiri. Hidup tenang itu yang paling utama. Harus HAQQUL YAQIN kalau Gusti Alloh gak bakal ngasih cobaan di luar kemampuan. Harus HAQQUL YAQIN kalau dengan HADIR DI MASA SEKARANG (live present), fokus ke kehidupan sekarang, fokus ke nafas, adalah kunci hidup yang tenang dan bahagia.

Bye bye!

Komen yuk kak!