Rumus Rejeki
|Sebagai tukang menggambar ulang foto, atau di kalangan designer grafis istilahnya tracing, diriku ini apalah pekerjaannya. Gak keren banget kok. Aku gak sekeren illustrator yang bisa menggambar dari kertas kosong menjadi ilustrasi gambar yg wah.
Aku bahkan kau suruh menggambar orang duduk sambil baca buku aja mumetnya setengah mati. Jelek pula hasilnya. Paling-paling aku bakalan brosing foto orang duduk di google, trus aku gambar lagi. Atau kalau gak nemu, aku akan foto diriku sendiri, lalu aku gambar ulang. Hahaha.
Namun, alhamdulillaaaah banget, dengan kemampuanku yg terbatas ini, aku gak serba kekurangan. Soalnya aku sudah merasa cukup dengan apa yang aku miliki selama ini. Istilah kerennya, aku sudah bersyukur.
Tuhan khan sudah bilang, kalau kita bersyukur, maka akan ditambah nikmatnya. Nah nikmat menurut orang satu dengan lainnya itu pasti bentuknya beda-beda khan. Ada yg berupa duit, ada yg berupa harta benda, ada yang berupa ketenangan hati, kedamaian jiwa, dll. Dan Tuhan Maha Tahu nikmat masing-masing makhluknya.
Orang yang seneng berwisata, akan menghabiskan duitnya untuk berwisata tentunya. Sementara orang yang seneng harta benda, tentu saja berwisata adalah hal yg membuang-buang duit.
Mending duitnya dibelikan iPhone atau Mekbuk kek. Tapi buat yg suka berwisata, memiliki iPhone atau mekbuk tentu gak senikmat bisa berwisata ke Raja Ampat.
Nah, orang yang berwisata, kalau dia bersyukur berada di tempat yg dia kunjungi, Tuhan akan menambah nikmatnya. Dia mungkin akan dilancarkan cari duitnya untuk bisa berwisata ke tempat lain lagi. Orang yang punya iPhone 5, kalau dia bersyukur, ya mungkin akan bisa beli iPhone 6, 7 bahkan iPhone 10! Sekalian aja jualan iPhone! Hahahaha
Nah, ayok kita fokus ke rumus rejeki. Rumusnya sih simpel. Gak jauh-jauh dari bersyukur tadi. Tapi susah dipraktekkan. Soalnya namanya manusia itu punya nafsu yg gedhe. Tapi bisa diusahakan kok. Bisa banget!
RUMUS REJEKI
BERI : HARAP = DAPAT
Keterangan:
- BERI adalah apa yang kita berikan. Bisa berupa pekerjaan yang kita lakukan untuk orang lain, untuk perusahaan tempat kita bekerja, dll. Bisa juga berupa sedekah! Nraktir temen, bantuin temen, nyenengin hati orang lain, sharing tips bermanfaat, dan lain-lain. Intinya menebar sesuatu yg positif.
- HARAP adalah apa yang kita harapkan, yang merupakan ukuran keihlasan kita. Semakin besar harapan, berati semakin gak ihlas. Semakin gak mengharapkan apa-apa, maka semakin ihlas. Hahaha. Ini susah banget pastinya!
- DAPAT adalah apa yang kita dapatkan. Bisa berupa apa aja. Bisa duit, harta benda, atau ketenangan hati dan jiwa.
Nah, ketiga keterangan di atas tentu bisa diangkakan. Bisa diganti dengan angka. Ayok kita beri contoh langsung saja ke kejadian sehari-hari.
Kasus:
Membeli bakso seharga 9 ribu.
Duit di dompet 10 ribu.
Harapan:
1. Bakso plus kembalian 1000
2. Bakso doang. Kembalian 1000 ambil aja.
Untuk kasus harapan 1.
Rumusnya: 9000 : bakso seharga 9000 juga = 1. Angka satu artinya ya sesuai dengan yang kita minta. Kita beli bakso, mengharapkan bakso, dapatnya juga bakso. Pas.
Untuk kasus harapan 2.
Rumusnya: 10000 : bakso seharga 9000 = 1 plus plus. Plus plus bisa berati ketenangan jiwa yang kita dapat karena penjual bakso pasti akan seneng menerima duit seribu dari kita.
Kalau orang seneng, biasanya akan muncul doa-doa untuk kita khan? Gak usah mengharapkan doa pun otomatis dia akan mendoakan. “Wah, terimakasih mas, semoga makin sukses dan banyak rejeki..”
Nah, khan didoakan! Haha. Kalau sudah begitu, di aamini saja. Trus udah.
Kasus:
Nraktir temen makan.
Harapan:
1. Biar nanti ditraktir juga suatu saat.
2. Ngarepin apa yaaaa? Gak tau ah (ihlas).
3. Biar suatu saat bisa minjem duit, dapat penginapan gratis, ditraktir juga.
Untuk harapan 1.
Rumusnya: Traktiran : Traktiran = 1. Artinya ya pas. Gak ada lebih gak ada kurang.
Untuk harapan 2.
Rumusnya: Traktiran : NOL = Tak terhingga. Beuuuuh, banyak banget dapatnya yaaa!
Iya! Ihlas itu berati kita gak mengharapkan apa-apa, atau harapan kita NOL. Angka berapa aja kalau dibagi dengan Nol, khan hasilnya mendekati tak terhingga. Alias banyak banget!
Tapi hal ini susah banget pastinya di zaman serba gak gratis ini. Pertemanan pun seolah-olah cuma “kedok” supaya kita dapat sesuatu yang lebih dari teman kita. Pinjem duit misalnya. Kalau pinjem sama temen khan ngembaliinnya bisa kapan-kapan. Hahahahah.
Untuk harapan 3.
Rumusnya: Traktiran : 3 harapan = 1/3 doang!
Tuh semakin besar harapan, dapatnya semakin dikit. Bahkan kalau harapannya buanyak gak masuk akal, ya malah gak dapat apa-apa. Soalnya suatu bilangan kalau dibagi angka yang besar khan hasilnya NOL.
Nah, ini yang banyak terjadi di diri kita. Terlalu banyak mengharapkan sesuatu. Walhasil gak dapat apa-apa atau susah ngedapetin apa yg kita mau. Fokus kita ke apa yang akan kita dapat, bukan ke apa yang kita berikan. Harusnya sih dibalik ya mindsetnya, biar kita ihlas.
Dua contoh di atas kayaknya sudah cukup membuka hati kita. Kalau konsep rejeki itu dasarnya memberi secara ihlas tanpa mengharapkan balasan.
Contoh kasus lain, misal pekerjaan juga bisa kok dimasukkan rumus rejeki.
Misal yang kerjanya gak ikut orang, alias buat usaha sendiri. Ya berikan tenaga kita, pikiran kita, semaksimal mungkin, sebermanfaat mungkin, tanpa mengharapkan balasan yg berlebihan. Niscaya rejeki akan lancar terus. Apalagi kalau kita memberikannya tanpa mengharap apa-apa. Bisa sip josh gandosh itu rejekinya. Rohmatan Lil ‘Aalamiin tenan!
Entah rejeki itu datangnya dari mana, bentuknya kayak apa, akan selalu ada kalau kita menerapkan rumus “ihlas” di atas.
Buat yg kerjanya ikut orang, misal kerja di perusahaan atau PNS, bisa kok dimasukkan rumus rejekinya. Jadi gaji kalian yg “sepertinya” tetap tiap bulan itu, sebenarnya kalau difikir lagi lebih dalam, tetap fluktuatif berubah-ubah kok.
Kalau kita maksimal dalam bekerja, ihlas tulus tanpa mengharap berlebihan. Ya pasti ada saat-saat si bos nraktir apa kek. Atau tiba-tiba kamu ditugaskan ke luar kota kek, dikasih sangu kek, ya yang gitu-gitu lah. Atau mungkin rejekinya bisa berasal dari orang lain yg iseng nanya2 kerjaan kita di kantor itu ngapain. Trus tiba-tiba dia order sesuatu sesuai jasa kita di kantor. Nah khan, pokoknya Tuhan itu ada-ada aja caranya ngasih rejeki. Misterius banget!
Atau bisa jadi rejeki anak kantoran itu kayak gini..
Rejeki anak kantoran nih..
Gambar dari sercing google entah siapa yg bikin.
Memang sih, berbuat ihlas itu sulit banget! Tapi gak mustahil kok!
Contoh mudah keihlasan yang paripurna adalah ketika kita buang air besar. Kita kasih tuh eek kita kepada si wese. Tanpa kita mengharapkan apa-apa kepada si wese tersebut. “Udaaah, ambil aja eek guweh!” Hahaha.
Jadi kalau mau ihlas, anggap aja apa yang kita kasih itu berupa eek.
Tadi pas aku eek, aku kepikiran begini, ternyata buang air besar alias boker itu ada filosofinya. Berikut ini filosofi eek dari Ki Ndop Ganteng:
Harta kita ini pada hakikatnya seperti eek. Semakin kita timbun, semakin bikin penyakit, hidup gak tenang, resah gelisah. Semakin kita keluarkan (untuk hal yang bermanfaat), maka semakin sehatlah kita. Semakin enteng hidup kita. Fikiran tenang, damai, lega.
Gimana filosofi karanganku? Masuk akal khan?
Tepuk tangan dong!
——–
Sekarang saya mau curhat masalah eek rejeki ini.
Blog ini lah contohnya. Duluuuu, blog ini tuh gak ada niatan aku jadiin lahan cari duit. Padahal blog ini berbayar loh. Tiap tahun pasti aku ngeluarin duit kurang lebih 300 ribuan buat memperpanjang domain hosting.
Tapi apa yang aku lakukan? Aku malah sharing tutorial vector, sharing tips-tips, curhat-curhat gak jelas. Bahkan sudah lama blog ini gak ada iklan aku pasang.
Dulu pernah masang iklan dengan harapan dapat duit ratusan trilliun perbulannya. Eh, karena terlalu banyak berharap, dapatnya 10 ribu doang. Itupun setelah 4 bulan iklan pembesar manuk (yg design layoutnga gak ada indah-indahnya) itu nongkrong dengan tegangnya di blog ini. Hahaha.
Oke lanjut…
Kemudian karena aku sering bikinin gambar vector ke temen secara gratis, dan banyak yang berterimakasih karena tutorial vectorku bisa buat lahan cari duit buat mereka, aku pun ketiban rejeki juga. Banyak orderan vector selama 7 tahun terakhir ini, sampe sekarang dan nanti, semoga. Haha.
Rumus rejeki bekerja di diriku ternyata. Walaupun aku ini manusia biasa, yang kalau ngasih gratis vector, aslinya ya modus juga biar nanti akrab, trus aku bisa dianterin ke mana-mana, lalu dapat penginapan gratis kalau kesasar ke kotanya. Hahahah.
Tapi beneran. TUHAN ITU MAHA KAYA. Jadi udah deh, rejeki jangan diitung-itung. RUGI tau!!! Tuhan bisa ngasih LEBIH dari apa yang kita hitung.
“Ndop, kamu sehari bikin berapa vector sih?”
“Ummm… Tiga, kali ya.. Soalnya kalau banyak-banyak, capek.”
“Tiga ya, ummm.. 3 kali 60 ribu, dikali sebulan.. Umm.. “ lalu dia ngitung pakai kalkulator, “Berati penghasilanmu sekian juta dong, Ndop? Waaaah.. “
Melihat kenyataan angka yang dia hitung, dengan angka yang sebenarnya aku dapat. Aku cuma bilang, “Hehehehe..” saja deh. Untuk bulan ini aja, hitungannya meleset jauh tuh. Hahaha. Agak aneh sih cara menghitungnya, aku aja nggak pernah menghitung rejekiku sepasti itu.
Rumus rejeki khan gak sekedar “kalikan aja sebulan”. Banyak faktornya. Bersyukur salah satunya. Tuhan Maha Kaya itu konsepnya. Rugi banget kalau kamu ngitung rejeki “sepasti” itu, padahal Tuhan Maha Kaya. Maha loh! MAAAAHAAA.
Duit banyak buat apa sih? Wong ya nggak dibawa mati aja loh. Kalau aku sih, asal kalau mau ini itu ada duit, itu sudah cukup. Alhamdulillaah aku ini kalau mau sesuatu selalu ada dananya.
Lha piye, kemauanku itu paling ya simpel-simpel. Misal pingin makan apa, minum apa, beli baju apa, celana yang itu aku belum punyaaa. Belum pernah punya keinginan sampai nilainya ratusan juta. Betapa tidak nyamannya hidupku kalau punya harta harganya ratusan juta ya. Haha.
Baru punya iPhone sama iPad aja banyak yang pada pinjem duit yang mengira aku kaya raya. Mereka lupa, aku ini belum punya motor, belum punya mobil. Punyanya sepeda until. Kemana-mana naik sepeda ontel, atau kalau jauh naik kendaraan umum. Ekonomi pula. Jadi, walaupun aku punya gejet mihil, tapi aku ini seneng sengsara juga, kelihatan miskin juga. Gak semanja itu apa-apa harus mihil. Hahahaha.
Seimbang lah pokoknya. Barusan aja aku cuma sarapan nasi, tempe, sama sambel bawang doang kok. Kalau diduitin, paling cuma Rp. 1500,- doang sarapanku. Tapi karena aku bersyukur, jadi ya NIKMAT BANGET! Memang kenyataannya emang enak banget sih! Hahaha.
Coba deh kalian ke pegunungan. Lalu lihatlah kehidupan penduduk di sana. Kadang aku mikir gini, mereka ini hidup di gunung gini kalau kepingin ais krim Magnum lak susah. Harus turun gunung dulu. Ya kali di gunung ada indomaret. Hahaha.
Tapi nyatanya mereka bahagia-bahagia aja tuh. Mereka mana kepikiran beli Magnum kayak aku. Saya yakin enggak. Yang penting bisa makan tiap hari sudah cukup. Coba bayangkan kalau penduduk pegunungan itu orang-orang yang pikirannya bisnis cari duit mulu, ya mungkin suasana pegunungan gak akan alami dan seindah ini. Sudah diganggu pemandangannya oleh bangunan gedung hotel atau mol.
Indahnya pegunungan Api Purba Wonogiri Jawa Tengah ini!
Jangan sampai ada gedung dibangun di pegunungan kayak gini.
Bersyukur itu dapatnya bahagia. Itu sudah pasti. Dan rejeki bisa berupa kebahagiaan juga toh. Gak melulu duit duit duit. Makanya tadi, aku gak suka sama orang yg ngitung-ngitung rejeki. Terlalu sempit nanti pikirannya. Terlalu diperbudak sama duit. Asal punya duit, segalanya bisa dimiliki. Padahal belum tentu toh.
Yuk teman-teman, mulai sekarang kita harus memperbanyak bersyukur. Kalau kalian ngobrol sama temen tentang bisnis, sekali-kali obrolan diarahkan ke bersyukur ya. Jangan merasa kuraaaang terus. Jangan melulu membahas perkembangan bisnis terus.
Coba deh sekali-kali kalian bahas tentang rencana piknik aja. Jadi imbang gitu, selain ngobrolin cara dapet duit, juga ngobrolin cara membelanjakan duit yang bikin hati seneng. Piknik bareng temen itu manfaatnya gedhe loh. Selalu ada transaksi “traktir menraktir” di dalam piknik. Gak mungkin piknik itu selalu bayar sendiri-sendiri. Pasti ada momen di mana salah satu menraktir yang lainnya.
Sudah ah. Kalian sudah paham pastinya. Trus kapan kita piknik bareng?
Lha crito piknike nyang Yogya wingi ra ono ki piye mas nDop? Pindhul ki rupane piye yo . . . . . .
hehe antri mas.
wadduuhh, malah tulisan ini dulu muncul daripada tulisan jalan2ne. wkwkw
Hahahaha. Nek jalan jalan nulise khan kudu sedino dewe kang. Ngedit fotone barang kui suwe hahahaha.. Kapan2 ae hahaha
Yo, tak enteni yo kang tulisane. Ojo lali fotoku mbok lenokne, ben aku iso pamer karo wong liyo kalo aku wes tau metu neng blogmu. wkwkkw
Hahahhahahaha PASTI lah!!!
*cipok sini*
*peyuk*
boleh juga rumusnya Ndop
Boleh banget haha
Rumusnya canggih dan postingannya panjang, nggak ada postinganku yang sepanjang ini ahhahaha…
Hahahaha.. Rumus filosofi eek.
Silaturahmi mendatangkan banyak rejeki. Jalan2 ke malang alhamdulillah dapet orderan, padahal cuma nemenin temen jalan2 lho ya.
Alloh memang maha ajaib kalo soal rejeki…
Yuk kita jalan2 lagi bro
Betuuul. Soalnya di situ ada proses memberikan sesuatu kak! Kalau silaturohmi khan mesti sharing pengalaman hidup masing2 tanpa mengharap balasan. Nah kui!
Ayok! Tapi kapan ya. Soale jadwalku padet haha minggu ae bar karfride.
Cen anake bapakmu kowe Ndop! Sdilit ngkas wis pantes nyandang gelar Gus Ndop, wekekeke.
Weh, wadefak opo meneh kae entuk inspirasi sambil ngendog? Mung aku seneng perumpamaanmu harta = eek = endog,
Kene traktir aku meneh! :D
Hahahahah.. Aku kok kepingin nginep ning omahmu kae ya haha. Mbayar ora popo wis hahaha..
masuk akal itu filosofi eek nya mas
wkwkwk
Hahahahahha.. Mari kita eek aja.
Postingan kelas tinggi kang…
Rejeki anak kantoran.. #guebanget
Hahhahaha. Aku respek banget sama anak kantoran sih. Mereka kok bisa manut yaaa sama bos. Hebat wis! Nek aku nyerah. Hahahaha
Kayaknya baru pertama kali ini saya mampir ke blog ini, dan disuguhi postingan yg cakep banget.
Rumusnya Teopebegete mas.
Wuih. Makasih banget kaaak.. Semoga betah mampir yaaaa
Rumus2 nya begitu mengena dihati mas Ndop.. hehe
Horeee
mantebs tkulisan iki kak. menginspirasi banget, nah ko lak ape piknik nang ora beach ambon tak terke wes. soale jalure jalur muleh nang omahku hehehehe
Woow. Siap siap. Tak belajar numpak pesawat disik. Hahaha
Tulisanmu mengingatkanku buat banyak – banyak bersyukur mas ndop Aku share di twitter ya tulisannya :D
Thank you so much kak. Semoga semakin banyak orang bersyukur yaaa.. Biar santai hidupnyaaa hahaha
Mantebs ki rumus. Ayo mari jalan silaturahmi.
Dengan silaturahmi jalan2 aja dapet rejeki ya, hehe… :oops:
Hahahaha ya maksude jalan2 itu nanti dapat network gitu kak. Kalau pundi2nya ya tetep dengan bekerjaaa hahahaha.. Jadi kapan nih pikniknya? Haha
Wah keren banget post nya kakak ndop. Baca post ini jadi mengingatkan aku tentang syukur dan keikhlasan
Yup. Dua hal yg sudah lumayan langka di zaman serba gak gratis ini. Hahaha..
*termenung setengah jam setelah membaca ini, kemudian tersenyum*
ah, bisa tersenyum secara impulsif adalah kebahagiaan yang mahal, mahal sekali. buat apa mengejar ngejar harapan yg terlalu tinggi, muluk muluk, sementara kita memberi begitu pelitnya kepada kotak amal, nraktir temen, bahkan sama orangtua pun itungan… hiks.
*putar haluan mindset, kemudikan dengan istiqamah, biar varokah*
Hmm.. Termenung dua menit baca komenmu… Pas nyemplungin duit ke kotak amal, sambil bilang gini ya, “semoga kamu gak dikorupsi sama pengelola mesjid yaa, aamiin” lalu plung.. Pulang. Lupakan. Anggep aja eek. Hahaha
mas, aku terharu bacanya… :’) mungkin sisan mas, gawe buku, cerita perjalanan meraih pundi2 dengan dunia vectornya, sopo ngerti mas, malah jebule tembus terbit laris manis tanjung kimpul, huehehe, aku angkat tangan mas soal design2 digital, iso lek enek tutorial e, nurun plek, tapi klo tutorial e lali nggone yo lali. haha.
Huahahah.. Kerjaanku iki butuh telaten tok sih. Gak begitu mikir. Ya maklum diriku gak pinter pinter amat. Kalau pinter ya gak mungkin DO. Hahahah.. Aku ini aneh, DO kok bersyukur. Hahahah..
Aku setuju dengan kalimat terakhir, “Trus kapan kita piknik bareng?”
Suwi ora piknik bareng sampeyan masndop.
Hahahaha terakhir piknik kae lak acara blogger ndik malang jiz. Its a long time agooo
Intinya satu sih…
Kebahagiaan hakiki tidak bisa dibeli dengan uang. Uang adalah sarana menuju kebahagaiaan, bukan untuk membelinya.
Yes! Cuma sarana.
Nahhh kebetulan banget aku baru aja ngerasa kehilangan atau lupa gimana cara untuk ikhlas.. Padahal dulu gampang banget mengikhlaskan sesuatu.. Eh sekarang kok malah apa apa perhitungan
Eh kok malah curhat
Ancen angel kok mas. Maklum zaman wis berubah. Serba gak gratis. Hahaha
Dari pembahasan yang mas buat…ada hubungan nya juga dengan kesehatan mas..karena percuma banyak uang tapi sering sakit.
ada istilah ada uang gk ada waktu
ada waktu tapi gk ada uang
Hahahah bener! Harus seimbang memang.
oh ini toh yg diposting di FB kapan hari.
berarti kalo ada cewek2 yg suka ke salon mempercantik diri juga namanya rejeki ya?
kan kalo mukanya cantik, kinclong, langsing sapa tau ada yg endorse,, dapet barang2 gretongan gitu. wkwkw…
HAHAHAH. Bisaaa.. Aku pernah aku pernah. Hahaha.
Rumuse podo tibak nya.entuk ko gus sjine.tp penjelasane……busyreeeeekk duowuuuuooo.Gus q kalah.hehehee….lanjuuuuuutt
Wuih gus sopo kui yaaaa.. Penasaran hahaah
hah! setuju masndop. kuncinya yaemang itu saja, bersyukur. syukur-syukur dilebihin.
Saya sangat setuju itu, orang2 yang bersyukur adl dia yg benar2 bisa menikamti hidup, terbukti dengan kebiasaan mas ndop yg suka berlibur.. yuk liburan !
Ayuk!
Mengutip kata Mas Pram:
“Hidup itu sebenarnya sangatlah sederhana, yang rumit adalah interpretasinya”.
Syukur dan ikhlas misalnya, mudah teorinya, prakteknya susah bingitz.
Setuju ndop, kalau bahasa saya:
Tuhan selalu punya cara sendiri untuk membahagiakan hambanya. Bahkan kalau jiwanya aktivis sejati (kayak keluarganya Gus Dur), mereka bahagia justru kalau sudah mengorbankan hidupnya untuk memperjuangkan kebahagiaan orang lain.
Cheer
Betul kang. Urusan duit dan harta benda sebenarnya bisa dipikir sambil jalan. Bukan fokus utama. Soalnya hal itu cuma sarana. Tujuan hidup tentunya bukan untuk mencari uang dong. Soale nek duit wis diterima, trus mati dong? Hahahha..
Setuju banget, ditambah lagi ikhlas..
Gak cuma nikmat tapi juga kebahagiaan, pelit ya kurang mulu mesti duit banyak tapi yg nggal=k pelit kayanya ga pernah kekurangan uang :D
Lagi pula rejeki gak cuma berupa uang ya….
Betul sekaliii… Rejeki bisa berupa kesehatan dan kebahagiaan.. ketenangan hati juga bisa… Justru rejeki yg berupa hal2 itu malah tak ternilai harganya
hasutan materialisme + desakan kebutuhan : perbudakan mental
on point!
setuju dengan filsufnya… harta itu seperti Eek.
Aku blog cuman $10/tahun murah banget ngak sampai 150 ribu tapi alhamdulillah hasilnya tiap bulan bisa buat ngengkang + ngejengkang hahaha.
Kalo punya mu 300 ribu lumayan mahal yessss
Yoi soalnya domain plus hostingnya itu lo kak. Kalau dirimu bayar domain sajaaaa khan. Enak murah bonus melimpah. Hahaha. Kalau aku sih 300 ribu pertahun dengan hasil dari jasa vector yg lumayan buat beli meik ap dan perawatan wajah dan kuku aku biar stay cyantiik
Omaga omaga jadi kamu tampilan kayak gini doang ake perawatan ???? kalo ngak perawatan pasti busuk banget #Dibacok hahaha
Iya bangettt.. Bahkan kulitku ini kalau gak luluran sekali aja, besoknya langsung panuan.
wwkwkwkw bener juga …. bru nyadar
Rezeki ada rumusnya juga ya, hahaha
kalo isep dalem-dalem pakek hati….kita banyak berdoa pada Tuhan, Tuhan lebih banyak mengabulkan doa kita.Emang bener ora usah ngitung-ngitung rejeki….kadang rejeki kecil yang lebih sering luput di hati kalo gak sering bersyukur
btw joss pituture…hahaha
Yes! Komenmu keren pol!
walah jan rumuse jos banget kang
Wih inspiratip sanget mas ndop,, izin Ngopy kekatanya buat PACARKU yg lagi gawe *aslinya buat sendiri* hahaha
Huahahhaa.. siap!
aq salut padamu bro..
bisa dijadikan tempat ngajiku ini..
salam kenal mas ndop.. hehe
Waaaah… Matur suwun mas. Kalau aku jadi guru, aku cenderung galak loh. Hahahaha..
Wkwkwkwk gokil bermanfaat asli. Ane pertama kali nemu rumus rejeki kayakk gini. Thks info ne mas :D
Sami2
mas filosofi eek itu kayak yg pernah di ajarin bos ku di kerjaan ku yg skrng hueuhe
trs mau nanya soal rezeki tadi, kalo hal hal yg kita suka contoh nya ya rezeki ini yg kita dapat kita ceritain ke allah gmn ya?
jadi gini, contoh nya pas kita abis solat trs kita cerita2 ke allah
“ya allah makasih tadi udah ngasih rezeki dapet uang dari jualan nganu tadi trs ada yg beli, makasih ya”
Oh jelas sangat gak papa. Khan kalau dikasih kita berterimakasih dan itu justru harus deh. Berterimakasih = bersyukur. Yg ngasih rejeki khan Gusti Alloh jadi ya harus berterimakasih kepadaNya. Eh masalah curhat, paling enak ya sama Alloh mas. Dia Maha Mendengar. Jadi isi hati kita Dia Maha Tahu. Kalau curhat sama orang, kadang malah bikin sakit hati soalnya namanha orang kadang ga paham maksud hati kita haha
TOSS!!!
gak buat tutorial wpap mas?? hehe :p
Udah ada sejak dulu. Kamu kemana aja? dzofar.com/tutorial
haha.. iya sorry cak, aq habis komen terus stalking blo smpyan eh nemu,, jadi isin dewe iki.. haha :D
aq semedi cak, ben iso nyaingi sampyan.. :D
Hahaha.. oke siap. Dingapuro kok. Aku khan pemaaf hahahaha..
panjang banget artikelnya kang hehe, salam kenal dari bandung mas, rumusanya udah pernah saya coba selalu berhasil alhamdulillah, give more take more hehe.
mas maaf oot, saya lagi cari jasa pecah warna mas dzofar bisa juga? sama biaya photo ke vector brp ya mas?
sukses selalu
Salam,
M zaenal m
Wah aku pernah kerja di garmen bagian design grafis, tapi sayangnya aku ngebagian ndisain doang gak kebagian job mecah warna mas.. Jadi aku kurang menguasai..
Yok kita piknik bareng, Kak! Mudah-mudahan saya ada kesempatan tandang ke Nganjuk dan sekitarnya :haha.
Eh ya ini bisa juga diterapkan buat blog, ya Mas. Mungkin kita mestinya tidak usah berharap apa-apa ya, dengan semua usaha itu, Tuhan tidak tidur, niscaya ada saja yang diberikan pada kita sebagai kejutan yang manis :hehe. Terima kasih banyak sudah diingatkan ya Mas, saya juga ini secara kebetulan banget baca postingan yang ini, dan ternyata mengena banget dengan keadaan saya saat mengetik ini :haha. Memang, Tuhan selalu punya rencana, dan rencana itu sangat manis :)).
Aku selalu suka loh sama komenmu yang panjang. Kayaknya kita bisa nih kopdaran trus ngobrol buanyak hahaha.. Semoga bisaaa ada kesempatan piknik bareng.. Oh iya bener! Aku ngeblog ini gak money oriented tapi lebih ke suka aja. Bahkan aku bikin video tutorial vector di yutub pun banyak yg bilang aku bodoh, soalnya harusnya dijual aja videonya di gramedia pasti laku keras. Tapi aku gak mau, karena itu bukan tujuanku bikin tutorial. Tapi emang seneng sharing aja (baca: pamer kemampuan hahaha)
BERI : HARAP = DAPAT / mantep surantep!!!
klo dalam ilmu SEO, ini yang disebut backlink gaib :D
ini merupakan salah satu algorithma tuhan < njir emotnya
Betul jahahahha
Makasih bg,,
Jadi semngat jalanin semua halkalo kita iklas
setuju mas, kuncine ming “bersyukur” lan “narimo”.. udah itu saja.. biarkan yang lain jadi urusan gusti Allah.. rejeki sudah diatur.. :D
Antik pula nih posting
Memang kita harus banyak memberi. Tidak akan ada ruginya ketika kita banyak memberi, malah apa yang kita berikan akan dibalas oleh tuhan berlipat ganda. amiin
Dapatnya rezeki itu ada banyak macamnya, beberapa masuk dlm tulisan diatas. Intinya marketing langitnya dilancarin insyaAllah rezekinya jg lancar dengan catatan ikhlas atau nggak ngarep apa apa good article mas
Thank you gan! Ini juga berdasarkan pengalaman pribadi sih. Rejeki itu memang ajaib datangnya tak terduga hehehehe
Mantap, jadi keiklasan dan silahturamhi adalah kunci menuju jalan terbaik untuk menjemput rejeki, keren gan
Bener banget gan!