Melihat Telaga Warna di Wana Wisata Petak 9 Dieng
|Jadi setelah ngobrol-ngobrol sama ketua adat Dieng tentang anak Gimbal, kami serombongan ganti bis kecil berangkat ke lokasi wisata lainnya untuk melihat Telaga Warna yang katanya indah itu. Karena letaknya dekat banget, cuma sekilometer dari pendopo Soeharto Whitlam, walhasil bentar aja nyampe.
Rombongan dibagi menjadi dua bis. Bis yang satu khusus anak-anak gaul ibu kota, rombongan satunya lagi khusus anak-anak berbakat terpendam.
Kalian pasti tahu, aku masuk di bis yang mana?
Iyap betul! Aku nggak masuk kriteria kedua-duanya. Walhasil diriku lari tunggang langgang mengejar bis kecil itu!
Tapi boong! :P
Aku naik bis yg isinya anak-anak gaul ibu kota. Maklum lah, diriku ini khan artis. Arya Wiguna kenal khan? Tahu dong! Tahu gak aku sebangku sama siapa?
SAMA TULUS!
________________
Kami turun bis, langsung disuguhi gapuro bertulisan Welcome To Wana Wisata Petak 9 Dieng
Wana Wisata Petak 9 Dieng
Ini mau ngapain sih?
Aku ini khan suka nggak ngeh ya kalau kumpul serombongan begini. Fokusku bukan mempelajari wisata yg sedang aku kunjungi, tapi malah bingung caranya mengakrabi semua rombongannya. siapa tahu bisa dijadikan klien baru. Hahaha.
Dan aku sudah kapok nanya-nanya membabi-buta kayak pas wisata Karimun Jawa Mei yang lalu itu. Yang ada malah, yang ditanya risih. Ujung-ujungnya mereka menyuruh aku diam. HAHAHAHA. Ampun anak mudaaaa…
Eh, itu di pintu masuk kayaknya sedang dibangun gubuk bambu lucuk gitu ya? Mungkin sekarang gubuknya sudah jadi deh. Mungkin itu jualan tiket masuk? Berati kami sekarang ini masuk gratis dong?
Pasti gara-gara ada aku deh. Khan artis. Jadi digratisin.
Loh loh loh, ternyata jalan di depan jalannya naik. Ternyata kita serombongan mau diajak naik gunung! HORE!
Baru saja beberapa langkah, eh ada bunga Hortensia atau bunga Pancawarna yang tumbuh sendirian di antara rerumputan.
Bunga Pancawarna nih!
Sebenarnya dia nggak sendirian tuh bunganya. Bergerombol. Satu pohon khan terdiri dari banyak bunga.
Eh, kenapa kok disebut panca warna ya? Warnanya lima kah? Nggak tuh, cuma putih doang khan?
Ternyata bunga ini warnanya bisa berubah-ubah, tergantung PH (keasaman) tanah tempat dia tumbuh. Dengan diatur keasaman tanahnya dengan pemberian pupuk yg berbeda, bunga Hortensia ini bisa berubah menjadi biru, merah, merah jambu dan ungu. Oh, jadi itu to kenapa disebut panca warna.
Eh, yuk kita melanjutkan perjalanan..
Kami sedang menaiki bukit Sidengkeng.
Yoi, Wana Wisata Petak 9 Dieng ini adalah wisata menaiki bukit. Nama bukitnya adalah Bukit Sidengkeng. Kalau kita lulus sampai atas, akan ada “hadiah” berupa pemandangan yg sangat menakjubkan!
Karena diriku sudah sering sepedahan naik gunung, menaiki bukit seperti ini sih sudah biasa ya. <-- kalimat ini #kode supaya ada yg ngajakin aku mendaki gunung! Serius! Hahaha. Apalagi menaiki bukit Sidengkeng sampai puncak itu perlu waktu 15 menit "saja". Lumayan ngos-ngosan? Iya sih, tapi khan gak ada yg ngelarang untuk beristirahat khan? HAHAHA. “EH, BERHENTI DULU!!! ADA PEMANDANGAN KEREN TEMAN-TEMAN!!!”
Lalu semuanya berhenti. Mengeluarkan kamera masing-masing. Njepret pemandangan yg katanya keren itu. Tapi setelah melihat hasilnya kok biasa aja, cuma dedaunan hijau, kami semua menyadari kalau kami sedang kompakan “ekting motret pemandangan”, padahal aslinya berhenti karena KELELAHAN!
HUAHAHAHAHAHA. GOOD JOB TEMAN-TEMAN! EKTING KALIAN BAGUS! SAMPAI PAK AA’ DI ATAS SENDIRIAN TERIAK-TERIAK GAK DITANGGEPIN! HUAHAHAHAHA..
Pak Aa’ itu Tour Guide kami. Orangnya nyentrik, orang Sunda, dan bisa bahasa Inggris. Rombongan ini khan rata-rata travel blogger yg fasih lah bahasa Inggrisnya, namun entahlah, ketika Pak Aa’ mengucapkan bahasa Inggris, temen-temen pada ngikik tertahan. Kalau aku sih memilih balik kanan, lalu tertawa lipsing saja. HUAHAHAHA <-- ini lipsing. Limabelas menit berlalu, dedaunan di kiri kanan yg awalnya rimbun, kini hanya tersisa di sisi kiri saja. Di sisi kanan, kita diharamkan untuk melangkah lebih dari 3 langkah. Karena kita akan kesedot gaya gravitasi bumi dan kita akan meninggal dunia! Dengan kata lain, kita akan jatuh ke jurang!
Mau melompat beroh? Monggo..
*siap2 ndisain undangan tahlilan*
Pak Aa’ yg sudah sampai atas sendiri masih teriak-teriak mau nunjukin pemandangan yg super keren.
Pemandangan apaan sih? Bukannya yg di bawah ini sudah keren?
Keindahan Telaga Warna
dilihat dari Petak 9 Dieng Bukit Sidengkeng
(Part satu)
Karena semakin lama semakin curam jalannya, kami pun semakin hati-hati menaikinya. Wuih, lumayan membakar kalori nih. Itu si Tulus kalau tiap hari mendaki gunung kayak gini, mungkin dalam seminggu badannya akan atletis kayak aku deh. HUAHAHAH.
Tulus, Tulus apaan sih Ndop? Artis?
Sabar beroh.. Sabar.. Nanti aku kasih liat deh..
Kami semua berebut tempat mendaki. Pinginnya sih salip menyalip. Tapi gak bisa. Karena jalan setapak ini cuma cukup dilewati satu orang saja. Itu untuk ukuran orang normal ya. Untuk ukuran kak Andika kayaknya musti jalan miring kayak kepiting deh! #eh *disemek daun* *jadi Ndop penyet*
Akhirnya sampai puncak juga. Di atas sana, rombongan yg sudah sampai duluan sudah pada masang tripod untuk putu-putu. Kamera yg lensanya wide bisa bagus nih hasilnya. Kameraku pakai lensa kit lumayan wide sih, cuman ya kurang layak lah. Walaupun skill motretku sebenarnya jauh lebih keren dibanding mereka sih. :P
BEROH, DI SEBELAH SANA ITU PEMANDANGANNYA BAGUSNYA KURANG AJAR BANGET BEROOOOH!!!!!
Waaaah, kali ini aku nggak bohong. Kali ini aku sedang gak ekting motret karena kelelahan. Kali ini aku jujur. Aku menyadari kalau berbohong itu nggak baik.
WOW. AIRNYA HIJAU TOSKA!!!
Keindahan Telaga Warna
dilihat dari Petak 9 Dieng Bukit Sidengkeng
(Part Dua)
Ya amplop, di sana tuh bagus banget ya pemandangannya. Dan ajaibnya, ngos-ngosan kami selama mendaki selama 15 menit itu sekarang sirna diusir oleh keindahan panorama yg magical ini. Aku masih gak percaya bagaimana kok air yg di sebelah kanan itu bisa berwarna hijau toska?
Zoom in di air telaga berwarna hijau toska
Ternyata telaga warna ini airnya bisa berubah-ubah warnanya diwaktu tertentu. Tergantung jenis ganggang apa yang tumbuh di sana. Jadi yg warna hijau toska itu adalah warna ganggang ya beroh. Perbedaan ketinggian kandungan sulfur di setiap tempat membuat airnya menjadi bergradasi dari warna biru ke hijau.
Tentu warna-warna itu bisa nampak kalau terkena cahaya sinar matahari ya. Jangan ngimpi kalau kamu bisa melihat warnanya di malam gelap gulita.
Sebentar, mau iklan dulu..
AYO BERKUNJUNG KE WISATA JAWA TENGAH.
BANYAK PARIWISATA YG SAYANG BANGET KALAU DILEWATKAN.
RENCAKANAN LIBURAN KALIAN DARI SEKARANG!
Kontak kami di twitter @visitjawatengah
atau kunjungi website kami di central-java-tourism.com
Ayok foto-foto lagi yang banyak. Mumpung di sini belum tertutup kabut semua. Maklum kami ke sini kesorean sih, walhasil kabut-kabut pun datang duluan ikutan narsis menutupi keagungan gunung Sindoro yang biru di kejauhan sana.
Akhirnya bisa foto bersama Idah Ceris, blogger kondang se-Banjarnegara
Ari (buzzerbeez.com), Dita (malesmandi.com), Yusmei (usemayjourney.wordpress.com),
Alid (aliadabdul.com), Indri (tindaktandukarsitek.com), Halim (jejak-bocahilang.com
Yang lengkap dong!
Oke oke.. Ini.
Ini keren! Tapi orangnya kekecilan lah ndop! Di zoom dong!
Oke oke.. ini.
Andika, Ndop, Alid, Pak Aa’, Idah
Elida, Firsta, Indri, Yusmei, Rijal, Dita, Krisna, Putri
Fahmi, Ari, Oryza, Yofangga, Halim, Mbak Dinas Pariwisata
Udah pada kenal khan sama mereka? Aku aja udah loh. Mereka baik lo sama aku. Ayoh NDOFANS™ pada kunjungi blog mereka ya. Alamatnya ada di postingan sebelumnya ya. Postingan kali ini sengaja gak sebar backlink banyak-banyak. HUAHAHAHA..
Setelah bercapek-capek riang gembira, kami semua kembali ke Tambi untuk nginep di penginapan sedingin es.
WHAT? NGINEP DI ISTANA ESNYA ELSA LETIT GOOOOU LETIT GOOU??
TRUS TULUSNYA MANA? KOK GAK DIKASIH TAU DARI TADI?
Penasaran? Tunggu cerita selanjutnya yaaa..
manteep.. kurang ke gunung prau dieng mas ndop. ada pemandangan yang emejing disana :D
Awakmu tanggung jawab ya. Ajak aku ya. Kapan kapan hahahaha..
ternyata fotoku nggak ada… #garuk2pantat
ya sudahlah…
walaupun gitu, ternyata walau kita beda posisi, kita sama-sama dibikin menderita sama jalan nanjak…
Jelas lah situ nggak ada. Kecuali kalau dirimu iso membelah diri. Hahaha
hmm seru nya wisata bareng temen-temen …
Aku nggak diajaaak uhuuuu…
Di Dieng sakjane akeh spot sing wapik-wapik cak, sayang gak masuk dalam daftar hehehe…
Ah tapi aku uwis tau seh :p
Huahahaha.. Wektune kudune seminggu ben lengkap #famtripjateng e haha
Berrrrrr kereeeen bgt daah.. mau kesini dari kmrn blm kesampean trs.. blm ada waktu..hehehe
itu komunitas fhotografer yag gan Ndop?
Bukaaaaan! Travel blogger.
Bener-bener keren pemandangannya. Orangnya sih biasa aja, wkwkwk…
Yang komen apalagi, biasa banget, wkwkwkw
naek segitu kok capek sih ndop, kalo aku mmg sengaja pelan-pelan soale pemandangane mmg indah banget.
Gak capek sih. Capeknya cuma ekting. Biar gak ketauan kalau aku sebenarnya superndop yg nyamar jadi manusia biasa.
joss, banget mas rizza dan kawan kawan tapi nggak diajak yah sama mas rezza jalan godean
Wehehehe.. Mau dong diajak
Komeng saya, pengeeeeeeeeeeen…..
Yuk ke sana lagi. Aku ditraktir biayanya ya. Ntar aku ganti es teh deh..
What, cuma dikasih es teh doang, es jeyuk dong
Hahahhaa iya deh sama es jeruk. Satu tetes aja yaa
Huaaa kereeeen! Aku belum pernah ke sini. :’))))
Apalagi bareng travel blogger indonesia, jadi super seru karena rame rame.. Yuhuuu
Asli, baca postingane dirimu ini aku jadi pengen uklam-uklam nang dieng. sampe sak iki belum keturutan.. huehehehe…
Nek aku diajak yo gelem kok drek. Karo ngejak ajiz pisan ben enek sing gelem moto hahah
Mas Ndop.. sampean ngetes ora nyebul Dandelionnya? klo misal mbrodol ampe 20 biji piye.. ora bingung sampean anake akeh nanti
*loh emoticonnya kok ilang?
Huahaha.. Kuwalik kang, justru yg tidak mbrodol itu yg berati jumlah anak kita. Dadi nyebule sing kenceng ya, ben anake gak akeh akeh hahaha..
Iyo njajal nggawe jetpack comment iki, sementara.
Terus mana fotonya sama Tulus? Hoax ahh hihihi
Anuh itu bunga di atas sak ngertiku bukan dandelion loh…. iso enthek abab e nyebul itu bunga, jadi samarkan namanya jadi Mawar atau Melati aja huahahah
Huahahaha dandelion kok. Aku sudah brosing di google. Dan nemu blognya Andika Awan. Dia bilang di artikelnya kalau bunga itu bunga Dandelion.
Foto sama Tulus nanti ya di postingan yg selanjutnya haha
waaah seru rame-rame
Iya banget
wah keren mas,,
blognya bagus
Wah makasih loooo..
Mas Tulus jdi aktor utama di sini ya, Mas. :D
Fotone apik2. Nikon nikoooon!
Huahahhaa.. iyo, awakmu nabung, tuku SLR yaaa.. Nikon ae apik. Canon yo apik sih. Terserah hahaha…
Baru tahu kalo nama benarnya bunga pancawarna itu hortensia…, eh ternyata ada pak AA, tourguide yang jago inggris ala sundanese…, ada idah ceris juga ya…wah blogger kondang pada kumpul semua nich…..,jadi ngiri dech akunya….aku tunggu next storynya saja dech :-)
keep happy blogging always,,,salam dari Makassar :-)
Aku juga hasil googling kok pak. pak Aa’ yg sunda itu kalau menjelaskan cepet banget. Dan pakek English kadang2 jadi agak agak harus punya otak super cerdas untuk bisa memahami penjelasannya haha.. Salam ganteng dari Nganjuk ya pak.
sip mas
wihh indahnya telaga warna wisata petak 9 dieng.. perjalanan meuju telaga warnanya pasti menyenangkan
Menyenangkan banget mas.. Pingin ke sana lagi deh..
kurang suwi yo kak #FamtripJateng-nya :D
*kirim kode ke Semarang*
Hu umb, kudune seminggu. #eh
wah keren gan tempatnya
ini kok ada bahasan yg nyangkut body size segala *sambit pke mie ongklok*
Huahahaha.. Habis dirimu paling hot dari kesembilanbelas peserta looh..
eh itu mba dita nya boleh juga *salah fokus*
Already taken kak
udah lama gak, ke Dieng terkahir smp
Ayok mrono maneh. Aku diajak yo gelem haha
Waaahhh.. ada fotoku di sini *numpang tenar di blog paling kondang se-Nganjuk*
Dan aku paling ngakak di foto terakhir. Mbak Dinas Pariwisata?!! Huahahahaa.. Baru nyadar aku juga gak tahu namanya :D
Huahahaha.. Sama mbak Elida itu aku baru tau setelah baca blognya Mawi.
Mas ndop, ayo munggah gunung karo aku. Nag Wilis yo? :D
bagus banget telaga warnanya, jadi pengen kesana juga
saya juga punya cerita wisata menarik lo di blog saya..heheh
Siapkan pakaian hangat yaa.. Soalnya di sana dingin bingids..
haha..makasi infonya mas
wahh kok kyk nye seru bener ya kang…
kebetulan ane juga pernah ke dieng dan mengunjungi obyek wisata telaga warna, tapi kok beda ya pintu masuk nya, seperti nya ane lewat pintu depan deh :D
Yoi. Kayaknya emang banyak cara untuk melihat telaga warna.
Keren pemandangannya moga moga bisa pergi berlibur ke sana. amin
aku kok durung komen di sini siiiih. Sing penting fotoku akeh biangeetr hahahaha
He eh numpang terkenal ning blog sing kunjungan perharine milyaran.. Hahaha
Wis titip presensi pokoke hahaha