Air Terjun Singokromo Nganjuk: Masih Alami
|Tanggal wolu Desember wingi aku dijak konco Nganjuk, jenenge Ulin Nuha. Tapi mbuh nyangpo ndik facebook, jenenge diganti Robbi Zidni Ilma. Huahaha.
Mbuh kuwi sopo Ulin Nuha, ujuk-ujuk ngesemes aku pas ndik njero bis pas perjalanan menuju Solo pas arepe ning Blogger Nusantara 2013 songolikur Nopember wingi.
Trus gara-gara dee ngefens karo aku, trus kepingin hunting foto bareng, trus kebetulan dee yo podo nggawe Nikon D3200, aku langsung gelem wae diajak. Huahaha.
Lumayan iso nyilih lensane.. :P
Janjian minggu jam 10 ke atas. Kak Ulin malah datangnya jam 10 lebih dikit. Diriku kira dia akan datang jam 11 gitu, walhasil diriku masih klesotan di kasur.
Aku lumayan kaget lah ya. Soalnya janjiannya tuh ketemu di alun-alun Nganjuk, lha kok ini sudah nyelonong di depan kamarku. HUWAHAHA..
“Loh, kok gak nyasar?”
Ternyata Ulin sudah melihat wujud rumahku entah di facebook atau blogku ini, walhasil dia gak susah nyarinya. Apalagi alamat rumahku khan pak-pos-able. Alias gak bikin bingung tukang pos.
Habis mandi, aku berangkat bareng Ulin ke lokasi. Rutenya sama persis dengan Air Terjun Sedudo yg sudah pernah aku posting berrrrkali-kali di blog ini: di sini dan di sana. Yaitu di desa Ngliman, kecamatan Sawahan, kabupaten Nganjuk.
Setelah mbayar tiket 10 ribu rupiah perorang, kami harus melanjutkan perjalanan kira-kira 3 kilometeran. Atau lebih ya? Kurang apal soalnya jalannya naik dan berkelok. Mungkin kira-kira 15 menit lagi nyampek.
Nah, ketika sampe pertigaan, kalao mau Ke Air Terjun Sedudo kita lurus saja, kalau mau ke Air Terjun Singokromo kita belok ke kiri. Jalanan sudah aspal sih walaupun kecil. Yang pakek mobil bisa masuk gak ya? Kayaknya bisa walaupun medeni.
Untungnya aku dan Ulin naik motor. Ketika jalanan aspal sudah habis, jalanan berubah menjadi tanah liat yg licin.
KAMI KEPLESET!
Untung gak sampe ambruk motornya. Huhahaha..
Walhasil aku mengalah trus turun jalan kaki. Kak Ulin melaju sendiri ke depan sana. Sementara aku ngos-ngosan mendaki sendirian.
Gak jauh kok melewati jalan tanahnya (jalan setapak?), paling cuma sekilo meter. Tapi emang licin banget. Apalagi ini musim hujan.
Dan akhirnya, kami sampe di lokasi!
Ini lo Air Terjun Singokromo ituuh..
Sebelum nyampe ke air terjunnya, kita harus super hati-hati menuruni jalan setapaknya. NGGAK BISA SAMBIL NYETIR MOTOR YA! Soalnya jalannya tuh kayak gini:
Ini difoto pas pulangnya.
Jadi Air Terjun singokromo berada di belakang kami.
Perjalanan menuju Air Terjun Singokromo
lebih mengerikan dibanding pulangnya!
#catet
Jadi motor kita diparkir di sini ya vroh:
Foto ini diambil ketika pulang,
jadi air terjunnya ada di belakang kita.
Dulu parkirannya gak di sini,
tapi di lapangan di ujung jalan aspal
Perhatikan penampakan yg aku lingkari.
Itu juga air terjun broh!
Tapi nggak tau namanya.
Jadi di Nganjuk ada 11 (baca: SEBELAS!) air terjun loh! Tapi yg bisa dijangkau manusia secara “normal” cuma ada dua. Yaitu Air Terjun Sedudo sama Singokromo.
Air terjun yg lain kayaknya harus punya ngelmu kanuragan kali ya. Selain harus mbabat alas, banyak “godaan” juga sih. Maklum Nganjuk ini kotanya memiliki banyak tempat berbau NGGOIB.
Air Terjun Singokromo diintip dari tempat parkir.
KEREN BANGET YA!!
Tuh lihat, air terjunnya bahkan lebih rendah dibanding tempat parkirannya. Walhasil jalan turunnya emang SANGAT TERJAL! So, harus pakek sandal atau sepatu yg MAHAL ya, yang bahan karetnya bagus, biar keset, nggak kepleset.
Jangan NDLAMAK alias gak sandalan, licin banget BEROH!
Fotoku belum ada ya? Oke ini dulu..
Wow! ganteng banget, Air terjunnya!
(f11, ISO 100, speed 1/5s)
Karena kami memang hunting foto low speed, jadi harus bawa tripod. Dan tripodku hampir 2 kilo sendiri! Belum kameranya. BERAT! belum ditambah berat badanku!
Walhasil, aku harus super pelan-pelan menuruni jalan setapak licin yg terjal. Kalau enggak, bisa konyol kalau kepleset! Apalagi nggak ada yg motoin!
Pas nyampe air terjun, kami sudah didahului sama muda mudi yg asyik foto-foto pakek hape.
Lalu beberapa puluh menit kemudian, ada pemuda-pemuda abege kurus tapi kekar yg mandi rame-rame bertelanjang dada gitu. Untungnya gak telanjang bulat ya. Kayaknya ini penduduk sini deh. Tampangnya gak ada kota-kotanya kayak akuh. :P
Beberapa puluh menit kemudian, pengunjung berganti lagi, kali ini pemuda dewasa yg gendut-gendut. Untungnya gak mandi telanjang juga. Cuma mungkin pipis doang di belakang sana.
Jadi intinya, di Air Terjun Singokromo sini masih sepi ya bro. Mungkin memang serem jalan menuju ke sininya. Tapi justru ini yg kami, para fotografer profesional dan fotografer alay, cari. Jadi bisa bebas moto alam tanpa ada gangguan manusia. Huahaha..
Air Terjun Singokromo.
Para pengunjung sudah pulang,
jadi kami bebas moto air terjun tanpa gangguan!
YAY!
(f29, ISO200, speed 1 detik)
Jam setengah dua siang, suasana sudah redup. Tapi kami masih sibuk foto-foto. Hampir saja lupa, nggak foto berdua. Ini dia..
Ndop dan Ulin di Air Terjun Singokromo
Mumpung saya sudah pindah hosting di hostgator, jadi fotonya dibanyakin gak papa yaaa.. Katanya anlimitid. Dan aku tahu kalian paling cuma liat-liat fotonya doang trus komen. :P
Ini daun apa ya? Suplir ya? Tauk ah, yg penting keren!
Ssst, kakak laba-laba sedang tidur..
Di sini belum dibangun apa-apa,
jadi masih alami seratus persen!
Sungai di depan air terjun Singokromo
Batunya licin ya kak.
Pakek sandal yg mahal keset ya. Biar gak kepleset.
Airnya bening!
Boleh diminum? Boleh!
Dari enggel manapun, Air Terjun Singokromo tetap indah!
Air Terjun Singokromo ini tingginya (cuma) 20 meter.
Kalau Sedudo 105 meter! (nggak nanya!)
Difoto sambil jaga-jaga keseimbangan biar gak kepleset.
Di sini daun, di sana daun.
So pasti di sini hawanya suuwejuk!
Khan di sini nggak dibangun apa-apa, jadi setelah ngecek jam, ternyata sudah jam setengah tiga lebih, maka kami pulang. Sebenarnya kalo ada mushollanya (yang otomatis ada kamar mandinya), mungkin kami bisa ndekem di sini sampai.. malam! HAHAHA.
Yaudah mari kita pulang. Umm.. atau kita melanjutkan perjalanan naik ke atas aja? Mas Ndop masih kuat?
NGGAK!
Selain di parkiran, di atas sini juga ada warung.
Kata ibuk-ibuk yg diwawancarai mas Ulin, di atas sana ada jalan menuju tempat petapaan atau situs peninggalan kerajaan gitu lah ya. Tapi kami memutuskan untuk pulang saja. Waduh, perut ini kok ya lapar banget! Untung di parkiran tadi ada warungnya.
Dan seperti warung di gunung lainnya, hidangan mainstream yg disuguhkan adalah POP MIE!
Kami mesen Pop Mie dan teh anget secara berjamaah!
Lha hayuk, pulang, kita harus dapat musholla sebelum maghrib ya. Malu sama Gusti Alloh kalau harus ndobel-ndobel sholatnya.
Trus-trus di perjalanan pulang, ternyata syetan gunung mengganggu kami. Ketika bertemu dengan pemandangan yg super indah, kami malah berhenti trus foto-foto dulu.. Ampunilah kenarsisan kami ya Tuhanku…
Kami berhenti di agrowisata Ganter Sawahan
Di bawah sana banyak tanaman mawar loh! Tapi kayaknya belum berbunga atau mungkin sudah dipanen. Jadi gak aku ambil fotonya soalnya gak kelihatan.
Jadi Air Terjun Singokromo terdapat di kaki gunung Wilis
Mas-mas kekar habis nyari rumput nih..
Ibu-ibu cantik habis bekerja mencari nafkah
untuk memenuhi kebutuhan anaknya akan gejet android
Mas Ulin ini anak pondok.
Jadi dia jelas anak santri!
Mas Ndop ini bukan anak pondok.
Tapi entahlah banyak temannya yg santri.
Entah kapan aku bisa ketularan santri.
Yuk, setelah ini kita pulang!
Yes, akhirnya hasrat narsis sudah selesai. Kami naik turun gunung lagi untuk pulang.
Di perjalanan, fokus kami ya cari musholla, mau merebahkan badan istirahat sambil “laporan” porsi dobel! Haha. Akhirnya nemu musholla di dekat loket pintu masuk wisata.
Kami sebenarnya kebablasan udah keluar area wisata. Ketika kembali lagi, penjaga tiket sudah mau minta kita bayar tiket lagi, untungnya dengan nego yg masuk akal, kami masuk kawasan wisata lagi. Yuk ke Sedudo aja yuk? #eh
Masjid dekat pintu masuk wisata. Airnya adem!
Eh, kayaknya tadi pas perjalanan ke sini, ada makam yg unik loh. Aku kok kepingin moto ya?
lalu kami menuju makam tersebut, yg hanya seratus meter? Pokoknya sak glenderan tok udah nyampe.
Makam Mbah Ngliman.
Konon tidak ada orang yg bisa memastikan
berapa jumlah anak tangga di atas.
Di tengah perjalanan, biasanya lupa menghitung.
ini hal NGGOIB pokoknya!
Berapa ya jumlah anak tangganya?
Kapan-kapan kita hitung yuk!
Ada yg kelupaan ndop, Singokromo itu artinya apa? Singo itu Singa, kromo itu nikah. Singokromo = Singa menikah? Emang betul artinya itu? Ah nggak tau ah. Yang penting air terjunnya masih alami dan indah. Selesai.
Nemu tokek di mejid.
:P
Nganjuk keren ya mas ternyata.
Masih banyak yang alami, siplah pokoknya
Salam kenal mas..
Salam kenal jugaaaa.. Iya keren banget!
tokeknya serem.. :D
#jadipengenbelikamerajuganih .. :p
Kamera di photo profilmu? Udah punya khan berati?
peh, aku hampir meregang nyawa neng singokromo ndop…
Enek opo mas? Kepleset kah?
mudun nyusur kali sampe ko ngisor, tibake jurang tok. arep mbalek ws ra iso maneh, lha wong kena longsor karo nuntun sepeda…
ngeeriiii pokok e, kapokk ra pengen maneh
Yo berati kapan kapan nek mrono maneh yo rausah sepedahan huahaha.. Emang nggoib khan ya. Dadi kudu “sopan” mungkin ya.
he eh, tibak e cm mubeng bukit tok ndop. tembuse lapangan sing enek kolam PDAM iku, tapi dalane wes ra sah di omong.
Hahaha… Aku ning area singokromo kuwi ae mlakuku kudu alon alon. Soale nek kepleset ora lucu, kameraku eman eman nek rusak nyemplung banyu hahaha..
peh.. nek tumbas kamera ngono kui nang ndi to mas ndop. Gambare apik ee.. #ndeso
nang pasar wage enek po ra yo???
Aku wong nganjuk kok lagi krungu enek air terjun jenenge singokromo.. Perlu di satroni iki..
Woooh, dirimu wong nganjuk bajakan ya jangan jangan? Hahaha.. Yowis ndang disatroni kono.. Mumpung jik sepi.. Haha
ternyata air terjun lebih ganteng daripada modelnya.
sudah mahir nich sepertinya dalam potret memotret…luarbiasa
Iya dong. Namanya singokromo, sama kayak logoku singa. Air terjunnya guwanteng!
Pertama aku kira ini bakal tulisan dengan bahasa jawa yang njawani, ternyata hanya diawalan..
Sebenere ini acara ngreyen DSLR atau emang dolan sih. Setelah main ke sini berat badan kamu turun berapa ndop
baru tahu kalau kromo itu menikah.. tapi lucu juga ya kalau kromo jadi menikah
Pingine boso jowo, tapi iling enek sing raiso jowo soale pembaca blogku iki khan seluruh indonesia. Haha
Iyo karo ngreyen kang. Maklum jik anyar.
Ketemu sama bidadari yg lagi mandi ga bang?
Ketemuuu… Tapi bidadarinya sudah punya bidadara, walaupun bidadaranya gak lebih ganteng daripada akuh..
huwaaa,,isih asri yo mas,,
aku cuma pernah nang sedudo tok lho,ikupun cuma pisan hihihi :D
Salam kenal ya mas soko jombang :D
Salam kenal dari akademia dari Nganjuk sitiii..
Sedudo dalane wis enak ya, nek singokromo rodok medeni.
lak di grafik, perkembangan ilmu potograpine sampean terus meningkat sik nie pi kan, jos tenan, propesional.
Aku mbayangne sampean kabotan bontrot, soale nggowo tripot 2 kilo, banyu 1 liter, karo lonthong limang bungkus
rekues:
Sik, piye carane nggawe banyu mak NDOP ndik poto ?
Huwahahha.. Aku kudu nggoling ae pas menuruni bukit kuwi. Soale gowoanku akeh haha.. Padahal ora mbontot soale ngko tambah abot haha..
Carane moto banyu maksude? Ben banyune iso alus ya kang? Lha kuwi didelok settingan sing wis tak tulis. Intinya speed e kudu alon. Ya minimal sak detik. Semakin lama semakin banyune koyok kapas. Kudu nggawe tripod, ben kamerane gak obah. Nek obah hasile ngeblur di mana mana. Huwehehe..
maksute nggawe watermark tulisan NDOP kuwi looohhhh hhh
Owalaaaaah… kuwi khan jagone kang Whiz. Jagone nggawe logo.
wow, masih pe-ra-wan air terjunnya, walaupun ada tamu bujang-bujang dua orang, tapi tetep, asli cantik. Kapan ya ke Nganjuk, terakhir sepeda motoran sampai Magetan doang.
Oh iya, itu daun pakis (bukan Pak Ies loh)…bagi yang naik gunung dan persediaan makan habis a.k.a ingin survive,daun tu bisa dimakan, tapi musti dimasak dulu, bukan sebagai lalapan. di sini (Riau) biasanya dibikin tumis atau gulai..
Wow, makasih infonyaa.. Langsung diedit postingannya. Ternyata daun pakis. Baiklah.
Iya masih guwanteng air terjunnya mengalahkan yg moto haha..
Tahap awal ke air terjun sedudo dulu aja. Kalo sudah baru ke singokromo soalnya yg di sini rodok medeni haha
Apik mas, tapi munggahe adoh ya mas ?
Ada juga Sedudo ya di Nganjuk
Salam hangat dari Surabaya
Iyo apik banget pak..
Munggahe ra pati adoh kok. Setelah mbayar ndik loket kae, ngko lurus sampe nemu pertigaan sing enek tulisane “air terjun singokromo”.
Nah untuk roda empat bisa masuk sampe jalan aspal saja. Setelah itu mlaku. Kiro kiro sak kilometer. Wehehe, pemandangane josh!
Sumpah keren deh,, dua jempol buat sampean mas,,,, :D
Sumpah keren deh,, dua jempol buat sampean mas,,,,
Matur suwuuuun..
Asri banget mas tempatnya :D Jadi pengen kesitu
Lha hayuuuuk..
wow, mantab… pengen kungkum neng kono… nek neng sedudo kae enek sing bakul telo/singkong godog, byuh, jek anget menul-menul.
Iyo nek ndik kene kudu sangu panganan, utowo enek kok warunge. Tuku mangan ndik warung. Tapi nek wis munggah ning warung ki arepe mbalik wis muwales soale kesel. Lempoh sikile haha
satu kata
KEEERRREENNNNNNNNNNNN
subhanallah….memang indah sekali.airnya kayak asap ya,,
Subhanallah… Keren pake banget mas Ndop, kapan-kapan kudu ngejak aku ke sana loh…
Siap. Aku khan gak iso nyetir motor, kita naik ojek aja yaaaa… hahhaa
Ke sananya rame-rame aja Met, ntar bawa si Alam buat bayarin mobil dan supirnya. Mari kita hunting 11 air terjun di Nganjuk
Huahaha.. Yg bisa dijangkau cuma 2 loh. Eh kalo kalian sakti bisa terbang atau ngilang, kayaknya seru dicoba.
Kalo ada 11 banyak banget tu ya…Tp sy belum satupun pernah kesana.. Smg kpn2 bs mampir..
Siiiip… Kalo musim ujan gini licin sih jalannyaaa… ati ati yaaa..
Ketinggalan teruss kalo mo pertamax ngomeng Nganjuk iku sebagian besar wilayahnya perbukitan ya mas? Banyak bgt air terjunnya, sampek 11? Bagus2 bgt lg, mgkin krn msh alami ya, blm banyak terjamah manusia..Kalo sudah banyak pengunjungnya biasanya cepet bikin rusak, terutama krn sampahnya…#fotonya keren2 bgt. Nek kita ketemu, sampean kudu moto aku loh mas, ben keto’ ngganteng sitik
Huahaha.. iyo lah. Ngko sampean tak foto ping sepuloh wis. Nganjuk khan kota angin, dadi emang dikelilingi bukit. Ora enek laute. Dadi emang adem, tentrem, sepi dan hepi..
Itu air terjun yang mas ndop lingkarin kok sepertinya paling gede diantara yang lain ya, dari kejauhan gitu aja terlihat panajang air terjunya, tapi sepertinya akses ke air terjun situ susah ya
Iya ya. Berati emang ada air terjun yg lebih gedhe lagi dibanding Sedudo dan Singokromo. Atau jangan2 yg aku lingkari itu air terjun Sedudo? I don’t know.
wah, mantab bener panoramanya. Lihat fotonya saja ikut merasa sejuk, apalagi kalau langsung ke TKP! Kena apa postingan jawane ora nganti tuntas, Mas Ndop?
Soale sing moco duduk wong jowo kabeh e Pak. Sak jane pingin full jowo, tapi… gak sido promosi ngko, podo roaming kabeh hahaha..
sumpah kereen abis pemandangannya,,,fotonya bagus”….
Horeee.. matur suwuuun..
yeeee, kata siapa cuma liat fotonya terus komen? :p
kalau aku kayanya nyerah, deh. paling gak bisa ke tempat yang ada jalan2 licinnya gitu. soalnya aku clumsy abis :p btw, pop mie memang makanan khas kalau lagi bepergian, ya, hahaha…
Waaah pembaca teladan. banyak lo blogger yg fastreading trus komen sekenanya haha.. Sip deh..
Wow, clumsy, sudah sabuk apa nih? *eh kok jadi mbahas game sih.. *
Iya, penyajiannya juga simpel, tinggal siram aer panas.
buset dah… uapik…. jadi pengen kesana…
kocak tulisanmu mas… wkwkwkwk….. :P
Mrene bareng Slamet kuwi loh.. nah iki contone posting pakek rasa, gak pakek mikir. Hahhaha..
Cakep banget air terjun nya, tapi jalan kaki menuju kesana nya kayak nya bikin gempor ngos2an :-)
Mungkin harus ikut osidi dulu biar kurusan dikit ya?
Subhanallah luar biasa ya keindahannya. Gak kalah sama objek wisata lain. BaiDeWei nganjuk itu jawa bagian mana sih mas? Pengen kesana deh
Jawa timur mas…. Orang nganjuk karakternya murah senyum dan sante mas, jadi nyaman di hati gitu deh..
6 tahun urip neng nganjuk urung tau dolan mrene aku…. mung tau krungu thok….
He eh rapopo. Aku malah wis puluhan tahun urip ning nganjuk lagi iki dolan mrono. Kuwi ae gara gara diajak. Haha.
nampak alami tenan, tu tanjakan masih pake kayu
foto keren2
iya masih alami. Ati ati kepleset. Makasih yaaaa…
Jepretannya oke banget mas
Thank you maaas…
Kemarin barusan dari surabaya. nggak tahu kalau ada air terjun seindah ini. Ijo dan alaminya itu lho yang “nentremke ati”.
Iya banget. Kalau di sana lama-lama bakalan awet muda ini sel sel tubuh. Haha.
Cak cak cakkkkkkk aku jak’en rono cakkkkk,,,, gurung tau dolan nang nganjuk akuuuuuuh
Lha hayuk. Tapi aku khan raiso nyetir motor. Aku boncengen ya. Tapi nek pas munggah gunung, motor metikmu kae jelas rakuat, dadi aku mbok kongkon mlaku yo rapopo wis. EHLAS!
apik juga mas.. apalagi gambarmu kereeennn hihihii…
btw nek setiap gambar dikei iso, bukaan ben aku iso ajar yo kang :D
Woh nek gak tak kek i infone berati podo koyok foto sebelah sebelahe. Atau mungkin “tergantung selera” ngono lo tom. Wehehe..
20 meter tinggi juga tu air terjunnya
btw seseorang yang di foto tu siapa ?! cover boy ya ?
Itu khan bondan prakoso yg sudah pensiun dan banting setir jadi fotomodel mas.. Belum kenal? Yuk kenalan..
wih…. jdi kangen nganjuk mas….
tempat wisata alamnya masih seger2 hawanya…
Jos Gandos Poko’e
Kapan terakhir ning Nganjuk mas? Nganjuk saiki wis rodok lumayan rame looh..
nice picture all
wow , nganjuk keren ya mas , masih asri banget sepertinya , lmyan bnyak tempat wisata air terjun yang pernah saya kunjungin , tp di nganjuk sepertinya lebih enak mas , makasih mas infonya , share lagi tmpt wisata yang indah2
Asyik. Semoga makin sering piknik ya maaas. Biar hatinya bahagia. Sehat sejahtera.
dulu aku pernah ke pertapaan di puncak gunung tempat e jauh di atas gunung. gak ada listrik sama sekali. sampe sekarang masih ada fotonya namanya SEDEPOK.
Wow aku pernah dikasih tau sama dulurku ada nama Sedepok itu kang. Penasaran nih.
BAHKAN AKU SAMPE NGINEP, trus di atas pertapaan ada air terjun lagi. aire sueger kalah AQUA
Iyo kang. Penasaran pingin merono maneh hahaha
jadi kangen nih mau ke nganjuk. aku sering lo kesana soale temenku banyak di sana. tempat nongkrongku di mbadug. kalo kesana tak mampir ah rumah mu deket ta mas.
Omahku tengah kutho cedek alun2.
Thank you so much for sharing this awesome post
tradisi dari dulu smpai skrang.anak pondok mojosari,ngepeh,loceret,nganjuk.waktu tgl 10 suro.datang ke makam mbah ngliman dengan berjalan kaki.lalu malemnya membaca manaqib Syekh Abdul Qodir Jeilani.
Huwaaaa kayaknya menarik sekali yaa
wooow,,,, siapa yg bkal taw klo gk ada yg posting spti ini,,, puluhan kali k sedudo ,,, tp gk pnah taw lok ada yg lebih alami spti ni,,,,,, n semoga sedudo tetep mnjadi pilihan faforit setelah ada bencana alam kemarin(21/7/15) pray for sedudo
Aamiin.. Sedudo gak akan “bergejolak” kalau nggak ada sebabnya. Kemarin itu gak ada hujan badai, tiba-tiba ada pohon jatuh disertai bebatuan. Khan aneh. Jadi sebaiknya kalau wisata alam ke sedudo, jaga sikap jaga ucapan. Hehehe.
Singokromo lebih harus jaga sikap juga, soalnya masih sangat alami.
fotone keren keren bang
suwun kang
kira2 motor matic bs menuju air terjun singokromo g mas?
Bisa