Pelit
|Barusan aku beli kaset Arie Lasso album terbaru. Aku bawa ke sekolah biar pas istirahat aku bisa baca liriknya yang indah. Teman-teman sekolahku mengetahui kalau aku punya kaset baru. Lalu mereka pinjam kasetku. Aku pinjamkan demi persahabatan.
Dua hari berlalu. Aku kangen dengan kasetku. Aku kepingin mendengarkan lagu-lagunya lagi. Ketika aku minta kasetnya, temanku bilang lupa nggak bawa. Besoknya aku minta kasetnya. Temenku mengembalikan kasetnya dalam keadaan tidak seperti semula. Pita kasetnya ada yang kusut di tengah-tengah. Cover kasetnya juga terlipat tak semestinya.
Ketika aku minta pertanggungjawabannya, temanku cuma bisa minta maaf. Aku pun memaklumi, karena mengganti kaset dengan yang baru itu juga tidak fair. Khan yang kusut cuma sebagian kecil dari keseluruhan. Tapi aku tidak bisa menyembunyikan kedongkolan hatiku. Karena aku orangnya perfeksionis.
Hubunganku dengan temanku itu semakin hari semakin renggang. Kami kalau berpapasan jadi canggung. Gak seakrab yang dulu. Aku menyadari ini kesalahanku. Kenapa meminjamkan kasetku kepadanya. Dia mungkin juga merasa bersalah kenapa pinjam kasetku. Kami nggak mungkin menyalahkan tapenya. Karena cuma mesin. Benda mati.
Beberapa minggu kemudian, aku beli kaset EMINEM. Selain pop, aku juga suka sama lagu rap. Aku sekarang gak bilang ke teman-temanku kalau aku punya kaset EMINEM. Aku juga gak bawa kasetnya ke sekolah. Aku diam saja merahasiakan secara baik-baik.
Tapi ternyata aku ketauan juga kalau punya kaset EMINEM. Waktu itu ada temanku yang nanya. Aku orangnya gak bisa berbohong. Temanku penasaran sama kasetku, lalu dia pinjam. Aku tidak mengizinkannya. Aku masih trauma sama kejadian kaset kusut beberapa minggu yang lalu.
Temanku merasa aku sudah berubah. Katanya, dulu aku suka meminjamkan kaset, sekarang aku pelit. Temanku pun menjauhi aku. Dia berteman dengan temanku yang lain yang mau dipinjami kaset. Aku kesepian di sekolah. Karena aku pelit.
Gambar diambil dari sini: bpsfuelforthought.wordpress.com
Walaupun aku pelit, tapi aku bahagia. Kasetku aman sentausa tersimpan rapi di rak kaset. Covernya gak terlipat kasar, pita kasetnya juga masih mulus. Aku selalu merawat tapeku. Aku rajin membersihkan “head” nya pakai kapas sama alkohol. Jadi kemungkinan pita kaset kusut di tengah-tengah kecil sekali terjadi. Hidupku tenang dan hepi. Walaupun aku dicap pelit sama teman-temanku.
The end.
Hidup itu pilihan ya mas
Pelit itu pilihan.
pelit itu relatif mas ndop….
Yup, pelit itu pilihan #eh
haha,, ya itu lebih kang.. sekarang rasa tanggung jawab seseorang sudah menurun drastis..
tambah ribet lagi kalau masalah duit
Haha jujur aku males ngutangi orang. Mending ngasih duit. Ngutangi bikin persahabatan jadi renggang.
biar ga dibilang sombong lebih baik kasikan kopi MP3nya aja ke temennya. ga mungkin kusut atau lusuh. kalopun ilang atau terhapus tinggal minta kopi lagi atau donwload baru.
win win solution dan persahabatan tetap langgeng. hanya 1 pihak yang dirugikan yakni pencipta lagu
#anewajibdijitak *otakbajakan
Huahahah… Ini postingan ilustrasinya tahun 2000 an mas. Belum ada mp3 (belum ngetren)
ketahuilah, bahwa yang namanya pelit itu satu kelas dengan sombong ketika kelas 1 lalu begitu naik ke kelas dua, si sombong pindah ke sekolah lain di luar kota mengikuti pindah tugas orang tuanya. Jadilah si pelit kehilangan teman baiknya.
Ketika usia mereka sudah menginjak kepala empat, mereka reunian sekolah saat lebaran. Ternyata nama mereka sudah ganti, nggak lagi pelit dan nggak lagi sombong karena nama-nama itu hanya pantas dan muncu saat SMA saja dan hanya dari sisi sudut pandang yang sempit. Kini pandangan mereka tentang makna sombong dan makna pelit jadi berubah karena keduanya sudah sama-sama menggunakan kacamata yang tebal dan lebar
Huahahhaha wis koyok postingan dewe komenne sampean.. Eh tapi apik kuwi. Imajinasine njenengan apik kuwi. Koco moto! Haha ide bagus!
iki jane crito jaman nom-nomanmu sing taun piro mas???
Huahahaha ini cuma ilustrasi. Bukan ceritakuuu… Sekalian fleshbek tahun 2 ribuan.
oalah, sing sombong ndekingi critane ki yo ilustrasi?
Iyo kang, ilustrasi tok. Haha. Nek gak ilustrasi biasane enek “mas ndop” e.
Direwangi pelit wae rak sugeh-sugeh owk mas..
Hahaha salahe ngrusakne kaset. Dadi trauma nyilihne. hahha..
kasi pinjem kaset bajakan aja mas emang masih ada ya orang sekarang yg dengerin lagu pake kaset tape?
Haha ini bukan ceritaku. Ini tuh cuma ilustrasi mas. D postingan aku gak menyebut namaku sama sekali.
Haha kaset bajakan biyen 2500. Kaset ori 8000.
nah… hahaha, termasuk pula dalam meminjamkan buku, mas. dikasih pinjem, nggak dibalikin-balikin. and, beberapa tahun kemudian jadi hak milik dia
Hahaha berbekal ngeles akhirnya buku menjadi miliknya ya.
Kejadiannya tahun berapa tuh, mas. Masih jaman pake kaset. :D
Haha ini cuma ilustrasi. Kejadiannya jelas nggak nyata. Tapi settingnya aku pakai tahun 2000 an ketika EMINEM booming.
aku jadi ingat sebuah kalimat yang pernah diucapkan oleh almarhum dosen-ku,
“Orang Bodoh adalah orang yang mau meminjamkan barangnya kepada orang lain, tapi orang paling Bodoh adalah orang yang mau mengembalikan barang yang dipinjamnya dari orang lain”…..salam :-)
Huahahha… Berati mending gak usah mengembalikan barang pinjaman ya, biar pinter.
Ada pepatah bilang, Pelit Panggal Kaya Mas
Huahahaha.. Zaman sekarang pelit itu kewaspadaan haha.
dunia memang penuh dengan orang2 yang beragam sifatnya, kalau barang disimpan karena takut rusak dibilang pelit, tapi kalau dipinjamkan..barangnya bisa rusak….aneh bin ajaib…mau minjam kok ngotot bilangin orang pelit…padahal itu bukan barang miliknya
Huahahaha… Nah itu dia gambaran orang zaman sekarang. Dikit dikit udah menyimpulkan karakter buruk seseorang, padahal bisa jadi dialah yg buruk. Hihi..
kalau saya malah benar-benar nggak bakalan minjamkan lagi sama orang yang tidak bisa menjaga barang pinjamannya….dan saya takut berdosa,,, karena kalau dipinjamkan dan barangnya ternyata jadi rusak…maka kemungkinan amarah saya akan muncul, maka berdosalah saya pada saat itu
Saya. Setuju. Banget. Dan barang seperti kaset itu memang tidak layak dipinjamkan karena rawan rusak. Kalau mau ndengerin ya dengerin bareng2. Wong cuma modal telinga aja. Haha.
Wah.. masih ada ya yg jual kaset tape?? koleksiku disini buanyak… rencananya mau obral, wkwkwkwk
Hahaha koleksiku lumayan. Tapi simpen ning njero koper.
selalu ada trade-off dalam hidup ini seperti “No-Free Lunch” Theory dalam computer science :D
Itu maksudnya pengorbanan ya kang? Semacam prioritas gitu ya?
Ono pilot pelit, disilihi palet ra oleh. Akhire tak pelet
Trus ilate melet melet..
Jadi serba salah ya. Mau baik, eh malah rugi. Giliran pelit, beban moral.
dulu sempat dilema kalau punya kaset. Pura2 gak punya aja lebih aman. Hehe. hehe.
Kadang memang butuh pengorbanan (dicap buruk) untuk mendidik (baca;ngasih tau) temen biar dia jadi lbh baik :-D
yup. Tidak meminjamkan itu bentuk ketegasan ya.
wah, biyen aku yo ngono mas…
nyilihi kaset lagu, eh, pas tak jalok, dadakno disilehne wong liyo, sampe mubeng2 pindah tangan bolak-balik, dan akhire, cover kasete ilang
nyilihne buku yo ngono, sampek sigar dadi loro bukune. Sing garai mangkel ora gelem ngaku atau setidaknya bilang maaf, tp malah ngomong, “gak tahu aku, waktu aku ambil dari si X udah kyk gitu”. Tp ada jg yg baik hatinya, dikasi sampul plastik bukuku.
Hahaha, sejak saat itu, aku jd pelit minjemin brg
*numpang curhat*
HAHAHAHAHAHAH… sak jane iki postinganku cuma ilustrasi saja. Tapi yo sitik2 kejadian nyata. Asline kasetku eminem malah jik utuh. Malah kasetku Mariah greatest hit ilang kovere sing kaset kedua. HIH! hahahaha…