Jadi Otak Kiri Gak berguna Gitu?
|Aku merasa heran ketika banyak artikel, buku-buku, membahas betapa otak kanan kita ini penentu kesuksesan banget. Sampe-sampe semua tokoh dunia yang sukses itu menggunakan otak kanannya. Pengguna otak kanan biasanya akan jadi bos besar, orang-orang yang sangat berpengaruh dibanding pengguna otak kiri. Dari berbagai macam ulasan tentang “pemujaan” otak kanan tersebut, alam bawah sadarku pun protes, Lah trus kita dikaruniai Tuhan otak kiri, buat apa gitu?
Dan update statuslah saya. Hmm.. baru tahu kegunaan facebook nih, bisa jadi tempat survey gratisan dan cepat. Oke, statusnya bisa dicek di sini.
Dan fantastis, statusku yang berbau kontroversial itupun ternyata banyak mengundang pro daripada kontra! Yes! ini yang saya mau. Ternyata mereka sehati dengan pemikiran dan perasaanku.. *peluk semua friends facebook setiaku*
Buat kamu yang nggak jadi friend di facebookku, aku update status begini nih:
Kasihan ya otak kiri, kurang terkenal dibanding otak kanan. Otak kanan kayak artis yang banyak ditulis di buku-buku. Didewakan. Bahkan siapa yang menggunakan otak kiri, dianggap gak bakalan sukses dibanding otak kanan.
Padahal kalo kita boleh tahu, pengguna otak kiri itu kamarnya lebih rapi gak berantakan dibanding pengguna otak kanan. Otak kiri juga pintar menghitung dibanding pengguna otak kanan, jadi lebih teliti dan gak sembrono..
Ada komentar dari mas @SetoBuje yang menarik:
Bikin ilustrasi katanya jg menggunakan otak kiri lho, ga hanya otak kanan aja. Setiap mau menggambar kita membutuhkan database visual obyek yg mau kita gambar. Dan data tsb disimpan di otak kiri. (@setobuje)
Saya like komentar itu. Saya baru tau dan setuju. Tuh khan, gak selamanya otak kiri gak berguna.
Nah ada komentar dari mas Senopati Cinta yang lebih kritis lagi nih:
Pemuja otak kanan (doang) terlihat lebih seperti orang yg terpojok oleh dominasi orang-orang yg dianggap otak kiri. Menurut saya otak kanan dan kiri sama bagusnya jika dipake dua2nya. Pake kanan atau kiri aja udah manteb apalagi digabungkan, sinergi. That’s why God created both.. (Senopati Cinta)
Wooow, komentarnya super duper bijak dan seirama dengan pemikiranku. Jadi abselutli saya laik! Betul juga deh. Hmm.. kita lihat gambar di bawah ini yuk..
Nah lo, perhatikan perbedaannya. Relakah kita kalo cuma pakai otak kanan tanpa memakai otak kiri? Dengan kata lain, kita gabisa menghitung dengan teliti! Gak bisa menulis dengan teratur! Gak bisa berkomunikasi secara tepat! Gak bisa beralasan yang logis?
Oke, anggap saja kita memakai otak kanan sepenuhnya yah. Otak kanan berimajinasi menciptakan lukisan yang sangat indah dan unik tiada duanya di dunia ini (murni pemikiran sendiri tanpa comot ide sana sini, tanpa modifikasi dari sesuatu yg pernah ada #jleb). Lalu karena dia gak menggunakan otak kiri, yang mana di situ ada kemampuan menghitung dan komunikasi bahasa yang saya rasa sangat penting. Walhasil lukisan maha indah itu hanya berakhir dipajang di dalam kamar dan dilihat sedikit orang (keluarga, teman dekat?) dengan geleng-geleng tanpa ngerti maksud lukisan itu.
Coba kalau kita pakai peran otak kiri di dalam lukisan itu. Lukisan itu akan bisa dikomunikasikan kepada penikmatnya dengan cerdas. Bisa ditulis dasar-dasar pemikirannya secara teratur. Bisa dihitung, diestimasi atau diperkirakan secara teliti berapa harga yang cocok untuk sebuah lukisan itu. Otak kiri juga akan menyusun strategi bagaimana lukisan itu akan laku dijual. Dia juga akan bisa beralasan secara logis kalo ada yang bertanya kenapa harga lukisan ini bisa mahal (atau sangat mahal!).
Dengan peran otak kiri, lukisan yang awalnya hanya berakhir menjadi pajangan di kamar pribadi, akan menjadi laku dengan harga jutaan rupiah kalo kita bener-bener memanfaatkan kemampuan komunikasi bahasa yang cerdas, estimasi harga yang teliti, strategi yang maksimal!
Menurut artikel di sini, yang nyata-nyata itu situs musik di mana dia sudah pasti akan “membela” otak kanan, pada kenyataannya di artikel tersebut malah menyarankan untuk kita SEIMBANG dalam memakai keduanya. Seimbang kiri dan kanan.
Saya pribadi sering menggunakan otak kanan dibanding kiri. Maklum menggambar vector wajah perlu imajinasi juga loh. Banyak imprufisasi yang saya lakukan supaya hasil vectornya beda tapi tetap mirip dengan foto asli. Namun karena dominan otak kanan, saya pun kalau ditawar harganya seringkali manut aja. Bahkan tidak jarang saya salah menentukan harga. Yang seharusnya dihargai 200 ribu, saya cuma ngasih harga 100 ribu. *rugi waktu dan tenaga dong!*
Hal itu karena saya kurang teliti dalam memperkirakan lama waktu pengerjaannya dan seberapa besar saya harus mikir. Jadi ya syukur tebak aja, imajinasi gitu. Wong nentuin harga kok pakek imajinasi?
Saya juga sering kebingungan sendiri kalau ada temen yang mau main ke rumah. Temen yang mau main otomatis akan saya ajak ke dalam kamarku dong. Nah lo, kamarku lebih sering berantakan dibanding rapi. Akan sangat memalukan kalo kedapetan banyak cucian menumpuk di kasur trus ada temen yang tiba-tiba main dan nyelonong masuk kamar! Ini BENCANA BESAR!
Jam tidur, jam makan dan jam mandi juga begitu. Suka berantakan. Saya rindu masa-masa teratur pas jaman sekolah dulu. Bangun pagi tidur malam. Sarapan teratur. Mandi pagi dan sore. Ada jam main, ada jam serius. Semua berjalan teratur dan sangat rapi. Hmm.. So, sudah saatnya saya harus mengoptimalkan kemampuan otak kiri untuk hal ini..
So, sudah jelas kayaknya. Semua hal harus berjalan seimbang. Tidak bisa berat sebelah. Buat ndofans™ yang tersindir sama buku-buku otak kanan ituh, moga-moga dengan tulisan ini kita bisa lebih bersyukur bahwa ternyata gak semua orang mendewakan otak kanannya. Banyak orang yang juga kepingin bisa rapi dan teratur seperti pengguna dominan otak kiri.
Hmm… Mas Dion pemilik Budiono.net pun berujar begini:
Kiri dan kanan ndak bisa diatur mana yang lebih dominan kerjanya, karena semua yang terjadi sudah menjadi kehendak koordinatif kedua belah otak itu sendiri. Dilatih bisa, tapi hanya sebagai upaya, sedangkan ‘dasarnya’ adalah given
Nah lo, berati semua berjalan alamiah khan. Tinggal kita mengupayakan sesuai kondisi yang tepat. Kalau sedang berimajinasi, memang sedapat mungkin kita melupakan masalah ukur mengukur, batas-batas, karena imajinasi harus bebas.. Hehe.. Hidup itu sawang sinawang kalo kata orang jawa. Gak selamanya yang menurut kita baik, akan baik pula menurut orang lain.
Woh, kayaknya postingan ini harus segera dihentikan, sebelum saya berubah menjadi Marindop Teguh..
Wis ndang komen-komen kono..
Kalo saya ga jelas tipenya otak kanan atau otak kiri. Mixing keduanya deh, sesuai kebutuhan. Tapi sepertinya yang lebih dominan otak kiri, soale aku ga iso nggambar apik. :D Bukan berarti aku ga bisa berimajinasi lho.
huahuahau.. aku gung ruh gambarane sampeyan, mungkin sinng menurut sampeyan ora apik, menurutku malah apik. btw aku langganan email postingan blogmu lo, tapi kok gung tau kekiriman ya? jajal tak subscribe maneh.
Blas ora iso nggambar aku. Semua orang pasti sepakat gambaranku nggilani, koyo cah TK. Hahaha…
Btw, problem solved ya…
hahaha.. iyowis kang.. suwun yaah.. ditunggu terus pokoke postingane
Saya juga agak gimana yah liat buku atau orang yang mengagungkan otak kanan mereka.. buat saya otak itu satu paket. emang bisa hidup kalo gak ada otak kiri ???
betul sekali.. ayo bikin buku tentang otak kiri..
Setuju mas…Harusnya Penggunaan Otak kanan dan kiri mesti seimbang/balance..Allah menganugrahkan kepada kita untuk di gunakan sesuai kemampuan…
yoi kang.. tanpa disadari kita juga menggunakan otak kiri di dalam kehidupan, cuman gak mau ngaku, haha
memang harus seimbang,
pengetahuan mengenai fungi otak kanan kiri dan penggunaannya secara umum di indonesia barangkali masih kurang, di dunia pendidikan pun baik sekolah hingga kampus, pemahaman tentang otak kanan kiri juga masih dalam tahap pembelajaran. sehingga perdebatan dan diskusi semacam ini akan terus menarik he3
saya yakin kesimpulannya nanti akan penting bila digunakan dua duanya secara seimbang. haha
Kalau keduanya dimaksimalkan potensinya bakalan luar biasa bukan?
betul sekali!!!
kalau keduanya berjalan bersama pasti luar biasa :D
duowo biyanget sampek kabel otak kiwo karo otak tengen kesrimpet kesrimpet… :D
hahaha… suwun wis mbok woco kabeh kang..
ooh jam serius sama jam maenku kok campur aduk ya
jangan” ada yang salah
huahahaha.. sama deh..
kiri dan kanan ndak bisa diatur mana yang lebih dominan kerjanya, karena semua yang terjadi sudah menjadi kehendak koordinatif kedua belah otak itu sendiri..
dilatih bisa, tapi hanya sebagai upaya, sedangkan ‘dasarnya’ adalah given
bsjss (cmiiw)
tak quote ndik postinganku ya kang.. apik ki komentarmu..
Siapapun itu.. baik golongan dominan menggunakan otak kanan maupun dominan menggunakan otak kiri atau bahkan menggunakan kedua – duanya… bersyukurlah karena anda masih hidup dan beraktifitas dengan menggunakan otak anda.
Yang salah itu adalah yang hidup tanpa menggunakan otak mereka…
…..
pak guru pinteeeeeerrr…
ada kaitan otak kidal dengan tangan kidal kayak aku? seni suka nyetrum juga bisa…
waduh saya kurang tau mas.. makasih udah mampir yaaa
Setuju!!! Bagaimanapun juga berlebihan di salah satu itu juga kurang baik… Yang baik adalah seimbang dan proporsional :D
super!!!
Kayaknya semua bisa digunakan dan semua berguna
he eh setuju deh sama kamu..
masing-masing punya fungsinya mas.. sing penting masih iso wow + guling guling lah
betuuuul….
haha.. benar juga.. tapi kalo aku kebanyakan make nya otak kiri.. suka mikir, suka ngitung #ceilee..
ngomong-ngomong, blog kamu keren :D
haha.. gak papa kok, suatu saat pas ngelamun juga pakek otak kanan tuh.. hihi.. makasih yah.. makin semangat ngeblog nih..
Berarti buku yg selama ini dibaca salah semua, atau Pak nDop sejatinya jarang baca buku…
Berarti belum pernah baca buku karangan saya…
Otak kanan hanya buat nggambar bitmap
HUAHAHHAHA… Lha aku ratau menang lomba givewei sih, dadine ratau entuk bukune pak mars..
iya mantap bro
Seng penting berimbang mas…
gak popo mas dadi Marindop Teguh nganjuk ben tambah ngetop..
huwaahaha.. Mangetop Teguh wae..
pakai otak dan tidak kalah pentingnya pakai hati…..
yang penting harus seimbang kan mas ndop??
betul bro.. berat sebelah kurang baik hehe..
Bro yang bro ucapkan itu memang betul, kedua otak itu memang harus dipakai dan jelas berguna. tidak ada yang mana yang lebih superior. yang saya tahu dunia memang lebih dominan dengan otak kiri, dulu orang otak kanan kurang dihargai, namun entah sekarang makin banyak anak yang lahir dengan otak kanan, anak anak dengan otak kanan banyak yang tidak dihargai di sekolah, karena dicap tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik, tidak bisa diam, dipaksa harus mengikuti kurikulum dengan otak kiri. maka banyaklah gerakan yang timbul intinya membela bahwa setiap anak itu spesial baik otak kiri dan kanan, khususnya yang kanan, kenapa? karena yang kanan ini yang selalu dicap “bermasalah dan bodoh”
ini kenapa kesannya yang tergaung dan menyinggung rekan-rekan yang berotak kiri. namun harus dihargai setiap mahluk itu spesial mau otak kiri atau kanan dan yang jelas harus saling menghargai dan mempunyai hati yang bersih.
salam….
Betul sekali saya setuju sama komentarnya mas Sonny. Intinya memang tidak ada anggota tubuh yg tidak berfungsi. Otak kiri juga berfungsi sebagai penyeimbang otak kanan hehehe.. makasih komennya yg panjang dan berisi nya ya mas..