Dari kejauhan saya melihat lampu di atas bis yang bertuliskan ”Sumber Kencono”. Aku langsung saja berdiri dan menggerak-gerakkan telunjuk saya ke depan. Sebelum itu, seperempat jam saya dengan
Banner gedhe nongkrong dengan santenya di sebelah alun-alun. Saya yang sedang mengendarai sepeda federal palsu pun berhenti dan ikut-ikutan nongkrong… lha, banner itu ngapain nongkrong di sini? Batin
Ote-ote, tahu isi, tahu petis dan telo goreng terhidang di atas meja. Siapa yang bisa menahan untuk tidak mengambilnya malam itu. Apalagi perut belum terisi sejak sore tadi.
“Apa nih?” kulihat selembar kertas tergeletak di atas meja. Pura-pura nggak tahu. (aneh, wong sama diri sendiri kok pura-pura..), padahal jelas-jelas itu adalah undangan pernikahannya temen em te
Kalo ada yang bilang hidup untuk sukses, sah-sah aja. Tapi kalo dibalik, sukses itu untuk apa, jadi bingung toh? Padahal menurut saya yang bener itu yang kebalikannya, yaitu
Hehhe… sori ya, postingan yang ini nggak ada lucu-lucunya sama sekali… jadi nggak perlu persiapan senam mulut buat ketawa.. Si ndop lagi serius nih.. agak-agak berbau filsafat nih..
Hayo siapa yang tahu ini barang apa?? Perhatikan lekuk tubuhnya, perhatikan dengan seksama dan dalam tempo yang sesuai dengan beatnya.. weleh-weleh, lagu kali.. Sudah mendapatkan pencerahan? Sudah mendapatkan