Wisata Karimun Jawa: Belajar Snorkeling. Panik!
|Dari Jepara Beach Hotel kami naik mobil jemputan menuju Pelabuhan Kartini. Kita mau menyeberaaaang ke Karimun Jawa!!!
Ini bukan pengalaman pertama sih menyebrang pulau. Dulu pernah ke Madura yg juga harus menyeberang dari Surabaya ke Pulau madura naik kapal feri gitu.
Nah, yg pengalaman pertama adalah NAIK KAPAL CEPAT ML EKSRESS BAHARI!!
Kapal cepatnya yg di belakangku itu loh yaaa!
Gak kerasa sudah setengah jam kami menunggu kapal berangkat. Maklum apalah arti menunggu kalau sudah ada internet. Menunggu seharian aja nggak kerasa, apalagi cuma setengah jam.
Jam 11 siang, kapal berangkat. Aku dapat nomor tempat duduk di lantai bawah, di belakang pula. Jadi dekat dengan mesin. Suaranya keraaas banget.
Sebenarnya enak nih tidur di dalam kapal begini. Tapi suara yg keras itu bikin aku susah tidur. Yaudah mendingan aku keluar aja melihat ombak dari belakang..
Suasana di dalam Kapal Cepat ML Ekspress Bahari.
Btw, ML itu singkatan dari apa ya?
Eh, ada kepala mbak-mbak bule nongol..
Bapak bule di belakangku itu mengira
aku gak bisa bahasa Inggris.
Dia ngomong sama aku pakai bahasa isyarat.
Beuuuh, ombaknya gedhe banget loh ituu.. Aku aja sampe ndredeg ngeliatnya. Kami serombongan (berenam) kompakan keluar kapal. Melihat ombak dan merasakan desiran angin laut yg kering dan asin. Membaur bersama mas-mas yg jaga mesin kapal.
Ketika kapal sudah berada di tengah lautan luas, aku jadi teringat film Life Of Pi deh. Bagaimana caranya hidup di tengah-tengah laut ketika air melimpah tapi gak bisa diminum. Sama kayak rasanya kesepian, ketika berada di keramaian orang, tapi hati kita terasa sepi karena gak ada yg bisa diajak bicara.
Lha kok jadi curhat???
Naik Kapal Cepat Ekspress ini, dari Pelabuhan Kartini Jepara, hanya perlu waktu 2 jam sudah sampai Karimun Jawa. Kalau mau menikmati berada di lautan lebih lama, bisa naik kapal feri. Harganya lebih murah dan perjalanannya lebih lama, sekitar 4 jam. Kalau kapal cepat ini tiketnya tertulis 110 ribu.
Di dalam kapal dingin kok, ada asenya, ada nonton filmnya. Saat itu yg diputer adalah film baru: Kapten Emmerika. Sayangnya aku gak nonton, asyik di belakang kapal.
—
Dan… Akhirnya kami sudah sampe Karimun jawa! Dua jam perjalanan gak kerasa ya! Padahal aku gak internetan loh! Soalnya sinyal internet sudah ilang dari tadi. Aku khan pakek nomer 3, dari setengah perjalanan, sinyal udah No Service! Huaha.. bye bye klien.. Bye bye kerjaan. Aku akan free dari gangguan klien selama… 2 hari ke depan!
Iya bro. Di Karimun Jawa sinyal yg lancar cuma SIMPATI (Telkomsel). Indosat byar pet (mending matiin hape aja). Selain itu ilang sinyal. Hidup jadi sangaaat nikmat!
Eh hey! Selamat datang di Karimun Jawa!!!
Selamat Datang di Karimun Jawa mas ndop!
Kami berenam, Aku, Joddi, Adit, Aryan, Andi, Bebek, sesampainya di pelabuhan Karimun Jawa, harus mencari seseorang yang akan mengatur suwegalaaa kebutuhan kami selama di pulau terpencil Karimun Jawa ini. Setelah tolah-toleh sambil nelfun orangnya, mas Adit akhirnya nemu juga orangnya. Ternyata ada di samping kami! Huahaha..
Mungkin gara-gara auraku ya, makanya mas Tour Guide nya gampang menemukan.. :P
Mas Triyadi, Tour Guide kami. Orangnya sangat aneh! Gak bisa serius! Huahaha.. Kok ya apes! pas, dapat tour guide yg model begini..
Kami langsung diangkut naik kol mencari houm stei yg masih kosong.
Loh, kok masih mencari? Bukannya sudah dipesan jauh-jauh hari?
Jadi, ceritanya ini ada kejadian yg tak terduga. Home stay kami yg sudah dipesan sebelumnya ternyata ada anggota keluarga yg meninggal. Walhasil gak mungkin dong, kami mengganggu acara berkabungnya. Kami harus cari home stay lainnya yg masih ready stock (kayak olshop ya! Haha).
Akhirnya nemu jugaaa.. Home stay kami namanya LISHAFAH. Rumahnya enaaaak! Kami berenam mendiami lantai dua.
Home Stay Lishafah.
Di depan home stay ini ada musholla yg masih ndeso!
Huwaaaa… Aku suka banget kalau nemu Musholla
yg ada pujiannya sebelum sholat.
Tas-tas berat kami langsung diletakkan di kamar. Lumayan melelahkan perjalannya, tapi asyik banget. Di dalam kamar ada kipas angin, ase juga. Wow, siang-siang gini asyik banget rebahan sambil mendinginkan badan.
Lalu aku coba mengekakkan kipas angin. Klik. Kok gak bisa? Oh, kabelnya belum dicolokkan. Pantesan. Setelah dicolokkan ternyata masih nggak bisa berputar kipas anginnya. WOK HEPPEN?
TERNYATA AKU LUPA KALAU DI KARIMUN JAWA, LISTRIK HANYA ADA JAM 6 SORE SAMPE JAM 6 PAGI!!!
HUWOT??? OMAGAAAD!!! Huahahaha.. bye bye listrik! Saatnya bergelantungan di pohon! Ndop si Tarsan Ndeso!
Eh, kita lihat keadaan homestay Lishafah dan kamarnya yuk..
Di dalam kamar ini ada asenya.
Ada kamar mandinya (pakek shower).
Enaak.. enaaaak..
Tangga dan ruang ndelok tipi
Aryan dan Andi ada di teras lantai dua. Ngisis..
Setelah diskusi dengan mas Triyadi (Tour Guide), akhirnya kami harus segera berangkat mengunjungi bukit Joko Tuwo. Beuuuh, mbok istirahat sejam dua jam gitu dong ah.. Eit, gak bisa! Waktunya mepet. Rugi kalau udah jauh-jauh ke sini cuma buat leyeh-leyeh doang. We better work bitch!
Kami meninggalkan tas-tas berat kami di houm stei. Kami naik kol menuju bukit joko tuwo. Bukit apaan itu ya? Ah nikmati aja deh. Gak usah banyak nanya..
Aku di depan, disamping pak sopir! Horee..
Eh, rumahnya masih ndeso-ndeso loh di sini.. Sukak deh!
Sebelum menuju lokasi, kami dienggokkan ke tempat makan dulu. Tempatnya di sebelah laut. Ini tempat makan yg sangat strategis. Karena viewnya bagus, ada perahu, ada laut…
View di samping tempat makan..
Warung makan ini juga otomatis gou intenesyenel
tanpa gembor-gembor berlebihan kayak agnes monika
Lihat tuh, ada bulenya! Hahaha..
Menunya apa?
Waaah, ya jangan ditanya. Kalau ada warung makan di sebalah laut, sudah pasti rata-rata menunya makhluk laut. Sebagai orang Nganjuk yg jauuuuh banget dari laut, aku mencoba makanan yg jarang buanget aku makan. Yaitu cumi-cumi. Yay!!!
Cumi-cuminya alot. Tapi enak! Haha.
Setelah kenyang, diriku dan kawan-kawan diangkut naik kol lagi menuju Bukit Joko Tuwo. Ketika melewati lapangan bola, aku menemukan pemandangan pepohonan yg asyik.
Pohonnya di sana itu souuu magnificent!
Di perjalanan, aku mengamati penduduk sekitar. Lalu menyimpulkan kalau di pulau Karimun Jawa, penduduknya rata-rata GEMUK SEMUA. Walaupun rumahnya rata-rata sederhana, tapi aku bisa menangkap raut bahagia dan ketenangan hidup yg mereka rasakan. Hidupnya gak neko-neko, gak banyak pikiran. Di sana juga gak ada rumah yg mewah sekali dan miskin sekali. Jadi taraf hidupnya merata. Kesenjangan sosialnya gak ada. Hidup bahagia tanpa iri dengki dan ambisi.
Ehm.. ehm.. sudah selesai pidatonya Bapak Marindop Teguh?
—
Perjalanan menuju Bukit Joko Tuwo cuma ditempuh selama lima menit saja. Cepet ya ternyata..
Bukit Joko Tuwo, pulau Karimun Jawa
Dari “pintu” masuk, kami harus mendaki sekitar 5 menitan ke atas sana. Lalu kami shock setelah melihat kerangka ikan raksasa bernama Ikan Joko Tuwo.
Kerangka ikan raksasa bernama Ikan Joko Tuwo
Kata mas Triyadi, di zaman dahulu kala, sebenarnya itu adalah ikan paus yg melompat ketinggian trus jatuhnya di bukit Joko Tuwo ini. Gila ya, melompatnya tinggi buwanget berati. Soalnya lautnya itu ada di bawaaaah sana.
Aku percaya aja deh, soalnya kalau tak pikir-pikir, laut jaman dulu mungkin ada di atas sini. Atau mungkin pulau Karimun Jawa ini “hidup” meninggi gitu. Walhasil yg awalnya terdampar di pantai jadi terangkat ke atas bukit.
Wis pokoke ngono.. Soalnya kalau aku nggak percaya, kepada siapa lagi aku bertanya selain dari mas Triyadi, sang tour guide? Bertanya ke google? Sinyalnya matek bro!
Perbandingan ukuran kerangka dan manusia.
Kak Jodi dan anak Gravis Design, kompakan pakek kaos putih..
Naik ke atas lagi sekitar semenit kemudian, sampelah ke Bukit Joko Tuwo.
Bukit Joko Tuwo, pulau Karimun Jawa.
Sangat cocok nih buat foto-foto!
Crew Gravis design bersama bintang tamu: Ndop!
Bukit Joko Tuwo bersama seorang model!
Penampakan Sekolah dari bukit Joko Tuwo
Di bukit Joko Tuwo ini, kalian bisa leyeh-leyeh tiduran sepuasnya sambil menikmati angin semilir sepoe-sepoe. Banyak gazebo betebaran di sana-sini.
Kesukaan leyeh-leyeh berbanding lurus dengan berat badan.
Entah siapa ini yg saya foto. Gak kenal.
Setelah bosen foto-foto, kami menuruni bukit. Lalu menemukan belokan menuju Tasbih Raksasa.
Jalan menuju Tasbih Raksasa
Tasbihnya gedhe banget loh! Dan terbuat dari batu.
Mau bawa pulang? Silakan angkat sendiri!
:P
Setelah bosen nonton tasbih raksasa. Kami turun lagi ke tempat kol parkir berada. Kami nggak sempet brosing-brosing kenapa ada tasbih raksasa di sini. Mas Triyadi juga gak ikut soalnya. Dia memilih leyeh-leyeh nunggu kami berpetualang sendiri.
Yowis, ora popo kok, Mas. Wong ya iso digoleki ndik google wae loh. Mas Triyadi ngerti google gak, Mas?
Lalu kami diajak ke pantai Batu Topeng. Perjalanannya dari Bukit Joko Tuwo setengah jam. Selama perjalanan, aku melihat penduduk rumah di pulau Karimun Jawa pada di teras rumah mengobrol sama anggota keluarganya yang lain atau mungkin sama tetangganya.
Gak kayak suasana rumah di kita-kita ya, paling-paling pada di dalam rumah nonton tipi. Ketiadaan listrik di pulau ini di pagi dan siang hari membuat penduduknya jadi bisa punya banyak waktu untuk bertegur sapa, fokus bekerja. Gak menghabiskan waktu di depan tipi.
—
Pantai Batu Topeng sudah sampaaaaai!!!
Pantai Batu Topeng bersama seorang model..
Ada mbak-mbak di gazebo yg agak mengganggu pemandangan. Haha..
Huwaaa.. akhirnya bisa bermain pasir. Btw, pantainya bersih banget loh. Maklum belum ramai dikunjungi wisatawan. Kami aja di sini cuma berenam doang. Serasa pantai milik pribadi! Mbak-mbak di gazebo dicuekin aja deh. Huahaha..
Gazebo-gazebo di Pantai Batu Topeng Karimun Jawa
Daripada nganggur gak kepakek, mending diphoto saja..
Di dalam mobil ternyata bawa peralatan Snorkeling. Apaan itu snorkeling? Itu looh, yang kepala kita dipakekin kacamata renang yg menutupi hidung biar gak bisa nafas lewat hidung. Lalu mulut kita menggigit selang air yang lubangnya ada di atas kepala. Jadi kita cuma boleh bernafas melalui mulut.
Nah, setelah setelah dipakek dengan bener, dan kacamata snorkelingnya nggak bocor, maka kalian bisa tengkurep di dalam air laut tanpa takut tenggelam soalnya air laut memang bisa bikin orang ngambang.
Dua orang yg tengkurep itu gak bisa renang loh!
Tapi mereka bisa ngambang!
Bermain air.. Duh senengnya mereka..
Trus kamu mana ndop?
AKU PANIK!
Huahahaha.. Walaupun sudah dijelaskan kalau bakalan ngambang nggak tenggelam, aku tetep aja panik banget. Apalagi ketika nekat nyemplung, sudah pakek kacamatanya, ketika murep, aku gak berani bernafas! Huahahaha..
SUNGGUH MEMALUKAN ORANG NGANJUK!!!
Aku pun belajar bernafas menggunakan mulut dulu tanpa nyemplung. Setelah lancar baru coba selulup dulu sambil duduk di air. Setelah bener-bener rileks, aku baru coba nyemplung.
Tapi tetep aja panik yaaa.. Maklum ini pengalaman pertama dan aku emang manusia anti air, gak suka renang. Haha..
Coba ah, nekat!
Plung…
Blep blep blep.. blep blep blep..
HUWAAAAA.. ASIIIN!!!! Air laut masuk ke tenggorokan. Gila! Kayak minum kuah sop yg keasinan! Huahahaha..
Ternyata aku salah pakek kacamata. Lubang udaranya masuk ke dalam air laut. Pantesan airnya masuk tadi. Hih, sialan!
Setelah coba-coba lagi, akhirnya aku bisa juga menikmati snorkeling di pantai yang cuma bisa melihat batu-batuan saja. Hahaha. Walaupun cuma beberapa detik, airnya kok masuk lagi. Halah mbuh wis..
Akhirnya bisa murep juga! Huahaha..
Walaupun setelah ngambang gitu bingung mau ngapain lagi.
Aku lupa kalau punya tangan yg bisa dikayuh biar jalan ke depan.
Huahahaha.. payah banget!
Ketauan kalau airnya dangkal banget gak ada sedengkul.
Jadi photo di atas sana itu cuma ekting bisa ngambang.
Padahal aslinya mbrangkang.. -__-
Nggak juga kali! Air laut memang bisa ngambang kok. Walaupun cuma sedengkul doang, tapi ngambang kok.
Eh, iya bisa ngambang beneran!
Tapi aku masih saja panik, soalnya sering banget air lautnya masuk mulut. Mungkin ini alat snorkelingnya yg bocor. Ah, mbuh wis..
Setelah mbak-mbaknya yang tadi di gazebo ilang entah kemana, aku langsung mengakuisisi gazebo itu buat foto-foto..
Habis snorkeling gini aku mirip ikan gak?
Sudah sore nih, matahari sudah hampir tenggelam, yuk kita pulang saja.
Ha? Pulang? Aku belum puas foto-foto nih.. Tunggu sebentar napa.
Sementara semua pada beberes pulang, aku masih asyik foto-foto sampe pada akhirnya aku lari menjemput mereka. Tanpa sadar ternyata topiku Eiger (orijinal seharga 75 ribu) ketinggalan di pantai! Dan sudah terlambat, mobil sudah berjalan jauh dan hari sudah menjelang maghrib..
Duh naseb.. naseb…
—
Sampe di home stay lagi, ternyata lampu sudah bisa menyala! Horeee!! Dan penduduk Karimun Jawa menyambut listrik ini dengan suka cita. Tampak banget dari raut muka mereka. Pujian-pujian kepada Sang Maha Kuasa pun terdengar dari toa Masjid. Duh, damainya hidup di pulau ini.
Setelah maghrib, mereka kayak merayakan pasar malam di lapangan. Banyak pedagang makanan di sana. Suasanya persis kayak berbuka puasa. Cuman bedanya mereka puasa listrik, bukan makanan. Hahaha.
—
Setelah mandi bersih, kami jalan kaki sekitar 1 kilometer menuju lapangan. Kami diajak makan malam di lapangan ituh. Menunya ikan bakar. WOW MANCAP!!!
Ibu-ibunya masak ikan bakar.
Enak bingits!
Bebek, Adit, Aryan, Andi, Aku.
Habis makan ikan bakar. Diriku kelihatan ngantuk yaaa..
Tapi setelah melihat mas Triyadi bergaya begini,
kok gak jadi ngantuk ya? Tapi malah mual ya?
Mas Triyadi kalau malam memang berubah menjadi Mbak Triyani, siluman ikan pari yg cantik yg tersohor dari Karimun Jawa!
Yuk, pulang ke houm stei, udah ngantuk nih. Yang mau beli oleh-oleh, bisa mampir ke sini…
Semacam pusat oleh-oleh Karimun Jawa
Ada kaos pastinya, sama hiasan terbuat dari kerang. Ya setandar oleh-oleh wisata laut lah ya.. Aku gak beli apa-apa, soalnya aku sebenarnya mau cari sandal jepit yg ada tulisannya Karimun Jawa. Ternyata belum ada yg jual. Ada yang mau bisnis sandal jepit di Karimun Jawa?
Trus di Karimun Jawa itu terkenal dengan kayunya bernama DEWANDARU yang katanya bisa sebagai obat dan bisa sebagai tolak bala. Karena kayu ini mengandung kesaktian gitu deh.
Aku gak beli juga, soalnya takut nanti jadi makin sakti. Segini aja aku sudah sombong, gimana kalau tambah sakti?
—
Kalau kalian ke Karimun Jawa, kalian akan banyak menemui lampu yg ada papannya di atas. Kayak gini…
Coba tebak, papan itu apaan?
Yup! Tenaga surya!
Nah, aku menyadarinya baru-baru ini. Ternyata di Krimun (penduduk lokal menyebutnya begini, asalnya sih Crimon, bahasa Londo sana), listriknya pakek tenaga surya euy. Keren banget yaaa!
—
Yaudah, aku mau tidur dulu di home stay Lishafah yaaa.. Soalnya besok akan ada pengalaman lebih seru lagi. Dan latihan snorkeling di pantai Batu Topeng yg cuma sedengkul itu akan diaplikasikan besok di LAUTAN SEDALAM UP TO 3 METER BENERAN!
Bagaimana paniknya aku? Tunggu saja kelanjutannya!
Tebi Kentinyuud
Wuaah…dolan meneh ki. Mantab mas… :D
tak ongkrah2 folder, pengen posting Pulau Umang
Josh, enak sharing crito ning blog daripada fb. Banyak hater #eh
Aku juga gak bisa renang…! Trauma dengan kedalaman. Pengalaman nyebrang ke Nusa Kambangan, nyari kapal yang nyediain pelampung dan bisa dipakai sebelum naik kapal :D
Huahahaha…. aku juga takuuut.. tapi tunggu cerita selanjutnya yg mendebarkan haha
wah saya juga abis pulang dari snorkeling…tunggu cerita saya! *halah
Siap! Aku wis langganan moco blogmu kok.
berarti di masjid-masjid nganjuk sudah nggak ada pujian nya ya sebelum sholat? WOK HEPPEN?!
di temanggung masih ada
Suka sama foto iPhone nya :-)
Musholla sebelahku yg mepet omah sudah nggak ada yg pujian. Generasi anak anak jaman sekarang khan gak ngerti pujian. Mengenaskan :(
loh kang seng sampeyan pake itu kan memang gak bisa untuk nyelam to? woh ambil udara diatas air.. makane sampeyan langsung ngombe sop asin hehe
klo snorkeling mestine pake tabung? tapi mbuh ah tak tunggu ceritane :D
Hahaha… jadi ceritanya airnya masuk karena alat snorkelingku yg bocor. Setelah tukar yg lain, ternyata gak bocor. Eh, kok jadi bocor begini ceritanya.. hahaha.. Tunggu saja cerita selanjutnya.. hahaha…
koq aku ra di ajak mas
Jelas ora lah..
Aaaaaaakkkk cuminyaaaaaa pengennn…
Dua kali mau ke Karimun Jawa selalu gagal hahaha,,, ah tahun depan ah ^^
aku melu ya..
Lagi lagi lagi
entek piro totale mrono bang?
Sik kang, urung wayahe mbahas duik. Postingane jik seru serune soale..
Tapi setelah melihat mas Triyadi bergaya begini,
kok gak jadi ngantuk ya? Tapi malah mual ya? #Hueeeeeeeeeeeks……
wah mantap emang kalau di pulau karimun jawa ya..
liat ke penangkaran ikan hiu gak pak? yg ada di tengah laut itu lhoo..
Postingan masih bersambung yaa.. btw panggil mas saja, aku belum menikah…
wah keren ini mas jalan2nya
aku udah lama pengen karimun jawa nggak jadi2
btw itu plang nama di joko tuwo ada salah ketik dikit ya
WELLCOME
Hahaha bener! Sempet aku kritik pas waktu di sana. AGak2 malu2in para bule sih, tapi ya bagemana lagi, biarin aja deh huahhaha
Hahahahahaha ngakak banget baca mbrangkangnya x)))
Damai banget ya hidup di sana.. gak ada sinyal, gak ada listrik kalo siang, suasana ndesa.. huhu mingini :3
Iya bangeeet.. buat anak2 techie, wajib deh ke karimun jawa, biar kehidupannya seimbang, berinteraksi dengan alam soale.. Gak metenteng ndelok layar leptop utowo hape terus haha
snorkelingnya habis biaya berapa kakak?
Para komentator rata2 pada nanya harga yaa.. ntar deh di akhir postingan akan aku jelaskan haha.. Ini postingannya masih bersambung dik epy…
Hahaha… nasib e awake dewe wong tengah2 daratan sing adoh soko laut, sueneng iso dolan ndik pantai
Iku cumi2 ndik kono piroan Mas?
Ora mbayar, soale nek keperluan urip ning karimunjawa wis masuk harga travel.
total habis berapa duit mas bro selama liburan di Karimun Jawa ? Sepertinya nikmat, jadi pengen nyoba.
rata2 komentator nanyain harga ya, ntar deh aku jelasin di postingan terakhir, ini masih postingan ke dua. Totalnya empat postingan wehhe..
mas Ndop kok agak kurusan ya dalam foto di artikel ini,,,atau mataku yang sudah rabun ya,
melihat kamar homestaynya..aku jadi teringat homestay di mamuju, yang kasurnya diletakkan di lantai, tanpa tempat tidur, dan listriknya juga sama…cuma nyala dari maghrib sampai jam 6 pagi…, dan biaya nginapnya waktu itu cuma 35ribu semalam…,
ternyata mas ndop ini mirip deny si manusia ikan yang lagi belajar snorkeling…tapi deny kan suka air..sementara mas ndop anti air…,
keep happy blogging always…salam dari Makassar :-)
Huahahhaa.. aku memang kurus sekarang pak. Udah bosen gemuk soalnya. Tapi ntar kalau gemuk lagi ya gak papa. Katanya harus disyukuri di setiap keadaan? haha..
Aku gak ngerti harga sewa kamarnya berapa, soalnya sudah masuk ke paketan travel.
Alat snorkelingnya bocor? :D
Asyik ya, Mas. Jayan2 ama temen. Bisa megang tasbih raksasa pulak.
nggak
wah… aku mbien ora neng bukit joko tuwo.. wuuuu -_-…mung dijak neng sebelahe alun2 kae mas -_- .. ra yes gaet e .. :v
Tumbas iwak asin ra kakak? :D
Baca ceritanya Band Ndop jadi pengen ke Karimunjawa
Ayo sebelum liburan ke luar negeri, liburanlah ke Indonesia dulu.. ntar dijamin gak pingin ke luar negeri skaing banyaknya wisata di Indonesia haha
karimun jawa dimana ya? deket madura?
foto mas triadi itu loh….. -_-
Karimun Jawa itu kepulauan di atasnya Jepara, jawa tengah mas. Kalau Madura itu jawatimur.
Sebenernya pengen bngt menyelam, tp itu pasti mahal jd snorkeling dulu…
Iya mahal. :(
Aku sempat lihat fotonya pas mbak-mbak yang di gazebo depat pantai tu lagi masukin tanganya ke cel*na
Hahaha.. dipikir karo kukur kukur..
rasanya jadi pengen pindah ke jawa :D wkwkww
Gak perlu, cukup wisata saja hahaha
jauh mas, saya dijawa barat :p
mampir balik yo mas
Kenapa ngga ditanyakan langsung sama kru kapalnya ttg singkatan ML? :D
Btw, kalau lihat gambar gambarmu di atas serasa semua bersih di mana mana ya?
Kebayang andai aku di sana bakalan snorkling terus, renang terus di laut :D
Aku malu nanya. Soalnya kru kapalnya ganteng-ganteng #eh hahahaha…
Iyo mbak, resik pol soale emang penduduk lokal SANGAT MENCINTAI lautnya. Bahkan mereka PAMALI cari ikan pakai jaring. Karena itu gak natural. Mereka milih dengan mancing atau nembak gitu..
Sebagai tukang masak nyubi, aku tahu kalo cumi alot itu karena kelamaan masaknya. Wong Jowo ki nek masak nak kesuwen. Masakan seringnya diangetin muluk sampek asat. Kalo cumi masaknya sebentar aja, asal udah mateng harus langsung diangkat. Begitchu..
Seru snorkeling-nya. Mau baca tulisan selanjutnya ah.
Huaaahah… Syef Munasikah (ibukku) ra doyan panganan laut sih, pantesan aku cupu banget masalah cumi cumi begini hahaha..
bukan maksud ngenyek2 mas Ndop yg ga bisa renang ..toh saya jg ga bisa renang, tapi beneran pas baca sampe kalimat “AKU PANIK!” itu lucu banget *terhibur
menarik deh mas, jd kalo kita ga bisa renang tetep bisa snorkeling ya?! pengeeeeeen tapi takut
saya juga suka langgar yg ada pujiannya sebelum qomat, berasa ada di Jawa gitu *kangen
mas Ndop mas Ndop..itu tali tasbih raksasanya apaan??
Huahahaha… aku nulis berdasarkan apa yg saya rasakan. Ancen aku sing paling panik di antara lainnya. Maklum aku jiaaan wedi karo banyu hahaha..
Iya bisaaa snorkeling tanpa bisa renang kok… Aku aja pas snorkeling gak menggerakkan kakiku blas haha..
Tali tasbihnya itu kayaknya sih semacam tampar (tali yg guwedhe itu loh). Cah cah pas kae yo podo menebak2 iki bahanne opo ya taline? haha
wis gak usah nyang karimun, moco iki ae cukup rasane. Lha wong setiap jengkale sampean critakno je.
Lha yo, tempate menarik koyok ngono kok yo ora nggawe pusat listrik tenaga opo ngono (desel, iso ombak segoro, tenogo kebo, tenogo udara)
Betul. Mangkane relawan muda dari jepara podo ngusahakne piye carane ben listrik iso 24 jam. Yo mugo2 para relawan itu berhasil yo kang. Soale awale cuma 6 jam tok loh. Trus baru2 ini lagi iso mekan 12 jam. Mugo2 pemerintah jepara gak podo korupsi, ben duike iso digawe mbangun krimun jawa.
wah kelewatan nih gak sempet mampir ke bukit joko tuwo itu (:
Sepi kok Ga, mungkin jadwalmu padet, dadi gak sempet. Aku wae rung tau mlebu penangkaran iwak hiu loh..
Duh, foto iPhone ngeseli, *padahal yo pengen nduwe* :D
Jika anda hendak berlibur di karimunjawa, silahkan mengunjungi situs kami, tersedia berbagai macam paket berlibur
http://karimunjawamenjanganresort.com
Lengkap banget cerita pengalaman ke Karimun Jawanya Mas, menarik!!
Kalau ini ceritaku di tempat menarik lainnya http://informasipanduanwisata.blogspot.com/
coba snorkling ke pulau mandeh kak, disana bagus banget loh spot buat snorklingnya