Personal Branding?

Pas chatting sama temen facebook yang suka ikut-ikut seminar, dia tiba-tiba bilang kalo aku ini type “STAR”. Jadi dia menjelaskan ada 8 type manusia gitu deh, dan aku masuk ke type star. Apaan tuh? Bintang? Bintang pilem maksudnya? Dia menjelaskan singkat seperti ini…

chat star

Huwaaaaa.. aku bener-bener spiicless. Dan asal ndofans™ tahu, mas yg chat sama aku itu baru aja kenal belum ada sebulan. Tapi dia udah menyimpulkan saya begini begitu. Ya terharu sih. Aku merasa diperhatikan sama mereka. #pelukndofanssatusatu.

Sebenarnya saya nggak ngoyo membentuk karakter tertentu. Semua terjadi karena “fitrah” dan nggak saya buat-buat. Aku gak mau seperti siapa-siapa. Bahkan kalo ditanya inspirasinya dari mana? Saya kadang bingung menjawab (ujung-ujungnya sih menjawab dari alam sekitar, jawaban yang mainstream sekali, haha). Dengan keegoanku yang super tinggi ini. Bahkan saya kalo lihat buku-buku design grafis di toko buku, diam-diam aku mengkritiknya, ini kurang begini, yang itu kayaknya berlebihan, hmm.. ini harusnya warna merah, dan lain-lain…

GILA YA, AKU INI SIAPA GITU KOK DENGAN SEENAK UDELNYA SUKA NGRITIK KARYA MASTER DESIGN YANG JAUH LEBIH KOMPETEN DIBANDING AKU? HAHA..

Kuliah aja nggak lulus. Wong ya kuliah juga di jurusan Statistika yg nggak ada hubungannya sama sekali dengan seni. Ya wajar banget kalo gak mau lulus. #curhat

Yoi, itulah saya. Makhluk super egois ini sangat keras kepala dan gak mau diatur. Bahkan kerja bersama orang luar negeri waktu di Bali saat itu hanya bertahan lima bulan karena aku emang gak suka diatur. Haha.. Dan makanya saya nyaman kerja sendirian begini. Gak ada yang ngatur-ngatur aku. Bahkan klienpun gak boleh ngatur-ngatur aku. Buat saya klien itu bukan raja, sayalah rajanya. Kalo ada klien yang seenak udelnya, saya nggak segan-segan memblacklistnya. Dengan cara? Cuekin aja kalo dia order! :evil:

Namun, aku ini gak mau diremehkan. Makanya kalo berkarya bener-bener harus super maksimal. Untuk menunjang hal itu, keadaan tubuh pun harus fit. Jadi waktu tidurku minimal 8 jam, kurang dari itu aku gak mau kerja. Karena hasilnya gak akan maksimal.

Ngomong-ngomong tentang fit. Alhamdulillaah aku nggak ngrokok dan nggak ngopi. Nge-es pun menghindari. Jadi ya insya Alloh gak gampang sakit. Aku pun kemana mana naik sepeda. Jadi nggak manja harus naik motor yang menjadikan tubuh nggak bergerak. Maklum kerjaku khan duduk-duduk aja, jadi harus diimbangi dengan banyak gerak. Bersepeda solusi yg tepat menurut saya.

Dan karena aku orangnya keras kepala, sampe sekarang pun aku gak mau beli motor. Buat apa coba. Aku ini orang rumahan. Jam hidup banyak dihabiskan di rumah dibanding kluyuran. Kalo keluar kota, aku mending naik angkutan umum. Atau kalau ada yg mau boncengin motor, yo ayo aja.. *aku menganggapnya itu sama dengan angkutan umum = ojek. #ups*

Jadi emang nggak (belum!) butuh sepeda motor.

Itu mungkin bisa dijadikan personal branding nggak ya? Ndop, manusia anti nyetir sepeda motor! Haha..

Urusan kerjaan, aku juga sangat keras kepala untuk membatasi satu jenis kerjaan saja. Jadi aku saat ini bener-bener SANGAT FOKUS ke VECTOR WAJAH. Pemesanan desain yang berbau vector, tetapi kalo nggak ada hubungannya dengan vector wajah, akan saya tolak!

Gila lu ndop, rejeki kok ditolak?

Bukan begitu bro, kalo aku menerima semua kerjaan, ya kasian yang lain gak dapat job. Lagian aku suka yang fokus-fokus aja. Btw, aku menolak tapi tetap ngasih solusi kok. Biasanya aku lempar job itu ke temen-temen yang saya kenal profesional di bidang itu.

Maksud saya hanya fokus ke vector wajah juga untuk membangun sebuah personal branding. Aku kepingin orang mengenal saya sebagai tukang vector wajah. Jadi kalau ada orang nanya siapa sih tukang vector di Indonesia ini. Semua langsung ingat kalau itu ndöp™!

Makanya aku harus total di sini. Karena aku ingin ini menjadi satu-satunya brandingku. Nothing else. Hehe. Makanya akupun menghias template blog ini bernuansa vector (yang di header itu jenisnya vector lineart ya :D ). Aku juga menghias profil twitter saya dengan tema yang sama dengan blogku ini. Silakan cek di sini.

Personal brandingku yang lain adalah SUSU DANCOW! haha. Ini fenomenal. Mungkin akulah satu-satunya yang masih minum susu denko dari bayi sampe sekarang! Makanya blog ini pun ada nuansanya kuningnya (warna bungkus susu denko). Warna merah dan biru ini inspirasinya dari superman. Tapi karena superman is dead, maka saya kurangi saturasinya biar lebih ke nuansa western classic. Haha.

Kenapa Vectoria Jenaka ya? Emang kamu lucu, ndop? #eh

Kadang-kadang. Seringkali garing, apalagi kalo sedang musim kemarau begini.. <-- ini garing beneran! #keplak Vectoria Jenaka itu personal branding saya yang satu lagi. Makanya aku pingin jadi tukang vector yang nggak kaku kayak robot. Ngomong sama klien pakek bahasa operator yang super duper membosankan dan mainstream. Haha. Karena buat saya, menjadi jenaka itu nggak boleh mainstream, harus unik. OUT OF THE BOX!!! Menjadi jenaka itu menjadi semacam motivasi tertentu. Karena ngelucu itu nggak mudah. Butuh ide segar setiap jamnya!

Contohnya, ketika semua sedang ngetren bilang WOW, akupun memodifikasinya menjadi macem-macem. Ada NOW, BROW, COW, dan lain-lain. Baca deh statusku yang ini. Ternyata teman-teman facebookku banyak yang kreatif komen di status itu. Kamu teman facebookku bukan? #eh :ampun:

Ginuk-ginuk Tukang Tenguk-tenguk? Apaan tuh ndop? Nama makanan ya?

Nah ini keinginanku yang menurut saya out of the box. Ketika semua pada getol diet, aku malah menggemukkan badan (padahal udah gemuk loh). Dan ginuk-ginuk itu artinya montok. Tenguk-tenguk itu artinya duduk-duduk sante. Pas banget kayak kerjaanku sekarang yang hanya duduk-duduk saja sambil mektor dan ngemil. Haha. Semoga segera gemuk deh biar sayanya lebih bahagia. Aamiin.. *trus aku harus sambil nyruput susu denCOW gitu?*

Ngomong soal cirikhas, vectorku pun katanya punya ciri khas dibanding vector temen lainnya. Entahlah, tutorial sudah saya sebar bebas gratis tapi ternyata tiap orang bisa beda-beda hasilnya. Mungkin itulah konsep “rejeki” ya. Bahwa rejeki gak akan berpindah tempat. Soalnya semua sudah punya bagian sendiri-sendiri.

Blogku ini pun punya cirikhas yang tidak dimiliki blog lain. Contoh sangat jelas ya smilies/emoticonnya yang pakek wajahku sendiri, gerak-gerak lagi. Bener-bener out of the box ya? haha.. Penggunaan bahasa di blogku yg SAK KAREPKU DEWE ini memang bikin aku nyaman. Kalo ada kritik tentang bahasa, akan saya terima namun tetap mempertahankan ciri khas. Tahu khan istilahku yang “Maklum istrinya paklum™?” Ternyata banyak yang makek lo. Jadi terharu.

Saya juga seringkali menulis bahasa Inggris dengan “cara membacanya”. Misal sekyuriti untuk security. Sosyel untuk social. Sebenarnya niatku untuk edukasi sih, mengingat kebanyakan orang Indonesia pinter bahasa Inggris tapi gak pinter mengucapkan dengan benar. #uhuk-uhuk

Kegemaranku dengan penyanyi Björk juga menjadi personal branding yang lumayan kuat. Soalnya jarang sekali manusia di bumi ini yang menyukai musiknya Björk. Bahkan saya sendiri pun nggak tau kenapa saya suka. Jadi saya tidak menyarankan untuk ikut-ikutan menyukai Björk. Jadi ikutilah kata hatimu sendiri. Karena musikmu karaktermu, dirimu separuh aku #eh

Jadi banyak yang tahu kalau aku penggemar Björk, soalnya seringkali di video tutorialku, aku kasih backsound lagunya Björk.

Eh kalo sampeyan lihat header blog ini, ada ikat kepala (atau ikat jidat?) bertulisan anti mainstream. Yoi, itu motivasi baru (atau sejak dulu?) yang membuat aku harus berfikir kreatif untuk membuat tulisan yang tidak seperti kebanyakan.

Pernah mbak cebong bilang gini, kalo blog isinya berita, ya mending baca situs berita daripada baca blog.

Dan hal itu BENER BANGET. Buat apa bikin blog yang isinya sama dengan situs berita, atau sama dengan isi blog lain? Blog itu kita sendiri, bukan mereka semua. Hehe..

Kita ini pribadi yang unik. Seharusnya gampang mencari personal branding. Bahkan tanpa mikir. Namun tak jarang orang yang bingung mencari personal brandingnya sendiri. Kok bisa? Mungkin dia terlalu banyak terpengaruh oleh masyarakat sekitar, tontonan, bacaan, sampe lupa kalo dialah sang pengambil keputusan itu. Sampai lupa kalo inspirasi dari dunia luar nggak semena-mena kita ambil semuanya tanpa berfikir “Apakah ini saya?”.

Ah, semakin gak karuan ini tulisanku. Sudah ah. Publish aja. Yang mau tau tentang personal branding lebih mendalam, bisa di baca di artikel ini:

http://blogpejantantanggung.blogspot.com/2011/08/cara-membangun-personal-branding.html

27 Comments

Leave a Reply to annosmileCancel reply