Manfaat Menggambar

Halo teman-teman. Sudahkah anda mengekspresikan diri anda hari ini dalam sebuah gambar? Apah? belom? Coba inget-inget lagi, sudah apa belum hayo? Belum ya.. hmm.. Oke deh nggak papa.. Appah? Takut dosa? Dosa dari mana? Oh, dalil yang itu ya? Hmm.. kita bahas manfaat menggambar aja yuk? Oke… Simak yg di bawah ini.

Saya menemukan beberapa artikel di internet melalui mbah gugel. Setidaknya ada empat blog yg membahas manfaat menggambar. Blog ini, ini, ini dan ini.

Nah, kalau yang di bawah ini versi saya. Manfaat menggambar menurut saya adalah

MELATIH KESABARAN

REALISM DRAWINGMenggambar realis misalnya. Perlu kesabaran banget. Menggambar realis adalah menggambar sesuai aslinya. Sehingga hasilnya hampir sama persis dengan gambar acuannya. Nah, untuk menggambar realis, perlu banget yang namanya kesabaran. Kesabaran mengamati lekuk wajah milimeter demi milimeter. Mengarsirnya. Menentukan tebal tipisnya. Kalau ternyata setelah jadi hasilnya tidak mirip, ya musti sabar untuk mengulangi dari awal.

MELATIH KETELATENAN

COMPLICATED DRAWINGNah, menggambar realis jelas butuh ketelatenan. Trus menggambar objek yang rumit semisal dedaunan, bebatuan, bangunan, motif batik, dan lain-lain kalau nggak telaten, gambar yg kita hasilkan pun hasilnya acak-acakan. Sama kayak orang membatik itu lo. Mana ada orang mbatik yang grusak-grusuk? Pastinya pelan-pelan dan penuh ketelatenan. Sebenarnya di dalam telaten itu pasti ada kesabarannya. Mereka kayak best friend gitu deh.

MELATIH IMAJINASI

Imagination DrawingKalau misalnya kalian menggambar tanpa acuan gambar yg lain, otomatis kalian hanya mengandalkan imajinasi saja. Atau mungkin mengingat-ingat bentuk yg pernah kita lihat lalu memodifikasinya menjadi bentuk lain yang sama sekali berbeda. Nah hal itu memerlukan imajinasi. Imajinasi itu bener-bener sesuatu yang spontan. Semacam dari alam bawah sadar gitu. Bahkan kita nggak tau hasilnya akan seperti apa nanti. Menggambar berdasarkan daya imajinasi ini biasanya harganya mahal, karena idenya pasti unik antara satu orang dengan yang lain.

MEMUPUK RASA SYUKUR

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemampuan menggambar itu memang datang dari Tuhan Yang Maha Esa. Bisa dilatih sih. Tapi untuk yang bener-bener menghasilkan kualitas gambar yang bagus dan “menarik” banyak orang, perlu sedikit “bakat” dariNya kali. Banyak khan dari kalian yang susah banget menggambar, padahal dulu di sekolah sama-sama diajari nggambar, tapi tetep aja selalu ada dua atau tiga anak yang gambarnya lebih keren dibanding gambar kita.

Nah, karena tergolong langka dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa itu tadi, walhasil kita pun sering mendapat pujian di sana sini atas karya kita. Kita jadi merasa bersyukur banget. Karena Tuhan telah mengaruniai kemampuan “spesial” ini. Ya sama kayak kemampuan yang lain. Gak cuma nggambar aja. Bisa kemampuan menyanyi, menari, berbicara, olah raga dan lain-lain. Pasti “sang spesial” itu bersyukur banget mendapatkannya. Etapi pada dasarnya kita semua punya bakat loh. Tinggal perlu diasah doang sih.

Rasa syukur juga kerap kali (bahkan pasti) kita ucapkan tatkala sebuah karya selesai kita buat dan hasilnya memuaskan menurut versi kita sendiri sebagai kreator, diikuti seuntai senyum kelegaan yang nikmatnya subhaanalloh walhamdulillaah sekali. :doa:

MERINGANKAN STRESS

Expression DrawingSama kaya menulis, menuangkan pikiran yang berkecamuk bagai badai tornado di dalam otak yang berputar-putar mengganggu kestabilan emosi dalam sebuah gambar akan sangat membantu meredamkannya.

Daripada bengok-bengok gak karuan sambil pecah kaca sana sini, banting piring sini sana, misah-misuh yang hanya bikin kuping orang lain jadi sakit, ya mendingan nggambar. Diam. Goresan tangan kita di atas kertas putih itu pun akan menjadi goresan yang ekspresif, sesuai emosi kita saat itu. Kalo lagi galau, maka goresan terkesan terombang-ambing gak fokus. Kalau sedang marah biasanya goresanya tebal dan kasar.

Nah, di saat emosi sekalipun, kalau kita bisa mengendalikannya dan “memanfaatkannya”, maka bukan tidak mungkin sebuah karya akan tercipta. Dan kalau laku terjual, pundi-pundi kehidupan pun bertambah. Kalaupun tidak laku, setidaknya emosi kita yang mengganggu kestabilan emosi tadi mereda.

Lukisan yang ekspresionis juga biasanya laku mahal. Karena lukisan itu seolah-olah “bercerita” tentang apa yang dialami pelukis saat menggambar.

Nah kalau kalian memerhatikan seorang seniman, mereka bawaannya selalu tenang, senyum, riang, ramah dan damai sekali. Karena emosinya udah habis kali ya. Habis dikeluarkan dalam sebuah karya.

TAMBAH TEMEN

Kalau yang ini lebih ke kalo kita uplod gambar kita ke internet atau dipamerin di pameran, walhasil akan datang peminat yang pingin berkenalan dengan kreatornya, kita. Alhamdlillaah dengan adanya facebook, karya yang saya upload di album banyak mendatangkan teman baru. Mereka kebanyakan kagum dengan karya yang saya upload. Tak jarang jadi sahabat banget! Tak jarang juga, kalo mereka itu sama-sama suka nggambar, kita bagi-bagi job! Subhaanalloh bener.

Saya sendiri ikutan komunitas seni di Semarang, namanya ORART ORET (@orart_oret). Mereka setiap dua minggu sekali mengadakan kompul bareng di mana gitu di daerah Semarang sana, untuk menggambar sketsa bareng. Bener-bener guyub sekali suasananya. Ada yang fotografi juga sih. Seru pokoknya. Makanya aku sering banget ke Semarang, sudah empat kali (empat kali sering gak sih? Sering aja yah :P ) aku ke sana ikutan kegiatan sambil belajar nggambar sama Masternya.

Fot saya bersama Orart Oret Semarang

Coba tebak saya yang mana? Yang ganteng sendiri pastinya! Hehehe..

Berkumpul dengan para seniman, dalam hal ini seniman gambar, bikin ati adem banget. Mereka sangat toleransi. Saling membantu walau tanpa dibayar. Walhasil setiap kegiatan dari mereka, seringkali menuai sukses. Kompak dan masing-masing individu mau urun “tenaga” soalnya. Mungkin mereka punya satu kesukaan: SENI. Jadi menyatukan pendapat pun jadi sangat mudah.

Mungkin mereka sudah terlatih untuk bertoleransi saling menghargai dari sebuah gambar ya. Bagemana sebuah gambar yang buruk kalau dilihat dari sisi yang berbeda maka akan (mungkin) jadi baik. Makanya, wajah saya yang buruk ini pun kalau dilihat dari sisi yang lain akan terlihat ganteng. Betul gak? *NGGAAAAAK!!!!*

Dan satu hal lagi, mereka itu LUCU BANGET! Guyonan mereka selalu segar! Mungkin ini erat kaitannya dengan imajinasi. Bahwa bikin lelucon itu perlu imajinasi tinggi. Makanya kalo sehabis pulang dari Semarang gitu, aku kayak dapat banyak enerji. Lumayan banget buat resfreshing dari kerjaanku sehari-hari yang asal kalian tahu, sebenarnya sumpek sekali menggambar vector tiga kali sehari! :pukul:

Hmm.. kayaknya udahan aja ya postingannya..

Dibalik keburukan selalu bisa dicari celah baiknya. Dibalik ketidakbergunaan selalu bisa dicari celah manfaatnya. Mari kita pandai-pandai mengolah hati agar selalu berada dalam kedamaian. Mari kita pandai-pandai mengolah rasa supaya kita serasa, seirama, sehingga kedamaian akan tercipta..

by Marindop Teguh

#DikeplakMarioTeguh

53 Comments

Leave a Reply to marsudiyanto.netCancel reply