HAPE INI TIDAK DIJUAL!!

Hape merek nokia type hulek-hulek alias tiga-tiga lima belas…

hapenya ndöp™

KENAPA TIDAK DIJUAL??

Karena itu hape pertama yang saya punya dari jeri payah belajar mbacem. Maksudnya?? Beli hape itu duitnya berasal dari beasiswa yang diberikan secara gratis!! **emang ada beasiswa yang bayar??**

APA KAITAN ANTARA MBACEM-MBACEM DENGAN BEASISWA??

Gara-gara mbacem (mencontoh, red.), nilaiku jadi bagus-bagus (Nggak jelek lah maksudnya!), jadi pas aku ngajuin beasiswa selalu dapat..

Itu juga tak lepas dari kemampuan akting yang saya miliki… yaitu ekting melas!

ADA ALASAN LAIN?

Ada, karena hape itu UNIK!! Lihat keizingnya.. mana ada hape yang keizingnya batik begitu.

Keren, keren, bagaimana membuatnya??

Aku membuatnya karena iseng. Ada cerita menarik seputar pengecatan keizingku itu, pas mau tak semprot pakek pilok, ee.. piloknya nggak mau keluar. Tak kocok-kocok terus.. ee.. nggak keluar-keluar. Minum obat kuat merek apa sih?? **eit, temanya bukan itu..**

Akhirnya, oleh saudara yang lebih tua, pilok itu dicoblos.. tok.. tok.. blesss… seketika cairan berwarna hitam muncrat-semuncratnya.. dan lama banget. Srooot…

Pian rumahku kesemprotan cairan item itu.. sak rai-raine masku.. seketika itu pula muka masku berubah seperti dakocan di vidio klipnya Enno Lerian..

Hahaha… tapi aku langsung diem, nggak enak menertawakan kakak sendiri.

Untungnya saya nolak waktu disuruh mencoblosnya.. hihihi.. tertawanya dalam hati aja.. sambil menyukur-nyukurkan.. hehehe…

Jadinya acara menyemprot keizing berubah menjadi acara mendulit-ndulit. Soalnya nggak punya kuas, jadi ngecatnya pakek anggota badan. Mau pakek rambut, nggak bisa keliatan keizingnya. Pakek lidah, pahit. Makanya pakek jari saja. Iling-iling pas nang TK byen, finger painting.

Hapeku pun berubah menjadi hitam legam mengkilat bersidik jari… makanya unik!

Celotehan, cercaan, hinaan datang bertubi-tubi menyerang dari segala arah, lor, kidul, etan, kulon… melihat keadaan hapeku yang jauh dari elegan.

Aku nggak kehabisan akal. Setelah cet kering, masih di hari yang sama tapi agak sorean, tiba-tiba ada ide nyungsep di otak. DICET BATIK! Siip…

Gledah-gledah slorokan lemari kawak. Nemu cet abang marun. Waah.. ini bagus… trus pergi ke tetangga pinjam cet. Pinjam?? Njaluk lebih tepatnya! **naluri gratisan sebagai warga negara Indonesa sejati MODE ON**

Bermenit-menit aku habiskan untuk mendeliki keizing hapeku. Dan jadilah hapeku dengan motof batik karangan ndop™.

Loh, katanya nggak punya kuas??

Eh, iya lupa, aku ngecetnya pakek gagang lombok!! (apa-apaan itu? Tangkainya lombok maksudnya)

Wah semenjak hal itu terjadi. Aku menjadi terkenal mendadak di kampus. Terkenal karena norak, ndeso, kampungan, nyentrik, unik, mbuh wis..

Semua pada nanya bagaimana hal itu bisa terjadi. Langsung kuadakan jumpa pers sekampus yang dihadiri sejumlah wartawan media cetak maupun elektronik… **MODE hiperbola is ON**

Akhirnya aku pun bosan. Aku mengecetnya lagi dengan warna lain. Kuning, hijau dan biru. Seperti sekarang ini. Tapi maaf skrinsyutnya pas cet sudah banyak yang nglontok. Itu pas bagian klontokan hitam, sebenarnya adalah tempat lampu sinyal berada. Lha, lampunya sudah ilange… mbuh ciblok nang ndi?

Aku bangga punya hape itu. Selain sinyalnya kuat banget (Pakek emthri di gunung masih ada sinyalnya, padahal hape-hape yang berwarna sudah ilang pet!), juga karena banyak fitur tersedia. Mulai compose ringtone, nggambar picture message, alarm, jam, kalkulator, bisa sms, bisa nelfon, bisa ditelfon, bisa disms, ada lampunya (di dalam), bisa di bawa ke mana-mana, anti copet!, kipetnya enak, keizingnya bisa diganti-ganti, enak digenggam, untuk melindungi diri **dingge ngantem asu iso semaput**

Dari pada dijual mending disimpan. Siapa tahu menjadi barang kuno yang mahal harganya…

31 Comments

Leave a Reply to aRuLCancel reply